Halo semua nya. Ini novel author yang ke 3. Di novel ini pemeran utama nya agak berbeda dengan dua pemeran utama di novel author yang lain.
Selamat membaca, dan semoga kalian suka.
Setelah di selingkuhi, dan di tinggal nikah oleh sang kekasih, Mawar di jodohkan dengan anak dari majikan Bapaknya. Bukan nya Mawar tidak mau, hanya saja laki-laki itu bertingkah layak nya wanita. Bapaknya yang seorang supir keluarga itu, terpaksa menerima perjodohan Mawar dan Angga. Banyak yang di harapkan dari pernikahan mereka berdua. Entah bagaimana nasib Mawar selanjutnya.. Selamat membaca. ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Angga pulang dengan wajah lesu dan kuyu. Ia lemah selemah nya saat ini. Mawar yang baru saja memanjat pohon mangga dan jambu heran melihat kondisi Angga yang tidak seperti biasa nya.
Mawar langsung berlari dan memegang dahi Angga. Ia takut Angga sa_kit.
Tiba-tiba Angga menepis tangan Mawar. Ia pun langsung masuk ke dalam kamar nya tanpa bicara.
"Apa yang terjadi dengan suamiku, Hendra?"
Bukan nya marah pada Angga, Mawar malah menatap Hendra dengan mata nya yang melotot.
"Bukan apa-apa kok, Bu."
"Kalau bukan apa-apa, lalu kenapa suami ku sampai begitu? Selama ini, ia tidak pernah mengacuhkan aku. Pasti ini gara-gara laki-laki itu kan. Siapa dia sebenarnya? Apa dia kekasih gelap suami ku dulu?" Tanya Mawar.
Hendra bahkan hampir saja tersedak ludah nya sendiri. Apaan istri tuan nya ini. Kenapa aneh-aneh saja tuduhan nya.
" Bukan, bu Mawar. Tidak seperti itu cerita nya."
"Cepat katakan semua cerita itu padaku. Atau, kau ku pecat sekarang juga."
Gaya sekali Mawar ingin memecat asisten kepercayaan nya Angga. Sungguh istri yang tidak kaleng-kaleng.
Hendra pun menceritakan apa yang telah terjadi pada Angga. Hendra tahu, lama kelamaan Mawar memang harus tahu untuk jaga-jaga.
Dan Hendra yakin, jika Mawar adalah wanita yang tepat untuk menjadi jodoh tuan nya. Mawar adalah wanita tangguh yang cocok untuk Angga yang begitu rapuh.
Mawar menangis saat mendengar cerita masa lalu Angga. Angga nya lebih menderita dari diri nya dulu.
Setidak nya masa lalu Mawar masih bisa di selamatkan. Dan Mawar tidak sampai sehan_cur Angga.
Akhir nya Mawar tahu apa alasan Angga berpakaian dan berpenampilan layak nya wanita.
Ia juga hampir saja menjadi wanita Sungguhan jika bukan karena Mawar. Saat itu, ia sudah berniat untuk mengubah segala hal tentang diri nya.
Ia juga ingin mengubah wajah nya. Agar Ibu kandung nya tidak bisa mengenali diri nya lagi. Tapi akhirnya, ia luluh saat Hendra membawa lukisan Mawar.
Hendra menyadarkan Angga yang saat itu selalu saja di te_ror oleh Imelda. Hendra sudah sangat lama menjadi asisten nya Angga. Hendra bahkan tahu semua hal tentang Angga.
"Jadi begitu ya. Semua ini karena nenek lampir itu. Fuh.. Fuh.. Awas aja dia ya. Akan aku beri pelajaran."
"Maaf, Bu. Imelda bukan wanita sembarangan. Sekarang ia telah menikah dengan salah satu orang terpandang di kota ini."
"Benarkah? Bukan kah itu lebih bagus. Semakin ia tinggi dan terkenal, semakin ia kesakitan saat terjatuh. Bukan kah begitu, Hendra?"
"Benar juga apa yang anda katakan."
"Kau tunggu saja pembalasan ku nenek lampir."
"Apa yang akan Bu Mawar lakukan? Pak Angga pasti tidak akan membiarkan Ibu terluka."
"Kau tenang saja Hendra. Nenek lampir itu sudah membangunkan macan yang sudah lama tidur. Apa kau tahu Hendra. Ku beri tahu satu rahasia ku yang Angga pun tak tahu. Apa kau mengenal siapa itu upil ipil?"
"Tahu. Keponakan saya suka menonton kartun itu. Trus, apa hubungannya?"
"Nanti kau akan tahu sendiri."
Mawar masuk sambil tersenyum. Senyum nya sangat menakutkan. Bukan hanya Angga yang memiliki sisi lain dari dalam diri nya.
Mawar yaang dari kecil sering mendapatkan sik_sa_an juga memiliki itu.
Bukan kah kalian tahu, apa pekerjaan Mawar selama ini? Ya. Dia adalah asisten virtual. Tapi sebenarnya, lebih dari itu.
Mawar mengambil Laptop nya dan mengotak atik Laptop itu. Ia membuka satu folder yang selama ini sudah lama ia tidurkan. Banyak sandi yang ia pakai untuk menyembunyikan folder rahasia milik nya.
Akhirnya Mawar terpaksa membangunkan nya kembali.
Dalam sekali klik,, folder itu berubah menjadi banyak. Mawar memasukkan kata sandi dan semua nya pun terbuka.
"Kita lihat, apa yang di lakukan nenek lampir itu. Hihihi.. Sudah lama aku tidak sesenang ini."
Hal pertama yang Mawar lakukan adalah menelusuri jejak laki-laki itu mulai dari hotel tempat di Langsung kan nya pernikahan antara Mawar dan Angga.
Jemari Mawar terus menari kian kemari. Semua nya ia telusuri sampai Mawar menemukan sesuatu yang mencurigakan.
"Ketemu! Ternyata kau tinggal di sana nenek lampir. Hihihi."
Setelah melakukan sesuatu pada Ibu mertua nya itu, Mawar baru bisa bernafas lega. Sekarang, ia akan membuat sesuatu untuk di makan Angga.
Pasti suami nya itu lapar karena menahan rasa sakit yang ada di hati nya.
Kebetulan ada mangga yang bisa di buat jus segar. Mawar pun membuat sedikit cemilan.
Setelah semua nya siap, Mawar langsung masuk ke dalam kamar mereka. Ia mengira kalau malam pengantin sudah berlalu. Jadi, ia tidak perlu malu lagi.
"Sayang, Angga Sayang.. Kamu lagi di mana? Di kamar mandi ya." Tanya Mawar.
Ia meletakkan jus mangga dan kue kering dia tas nakas. Ia cari ke segala arah dimana suami nya itu.
Suara air terdengar dari dalam kamar mandi. Mawar langsung saja mendobrak pintu itu. Ia takut Angga khilaf dan melakukan hal yang tidak-tidak.
Gbrak....
Pintu terbuka. Mawar begitu terkejut melihat keadaan Angga yang tanpa busana. Mawar kesusahan dalam bernafas.
"Ada apa sayang? Apa Mau minta sekarang jatah nya?" Tanya Angga sambil tersenyum na_kal.
Mawar gemetar. Ia terduduk di depan pintu kamar mandi. Rasa ta_kut dan khawatir pada Suami nya. Dan ternyata, ia terlalu berlebihan menyikapi semua nya.
"Sayang, kamu nggak apa kan?" Tanya Angga yang masih memakai handuk.
Aroma shampoo tercium ke indra penciuman milik Mawar. Entah mengapa, Angga terlihat begitu tampan saat ini.
Bibir nya, mata nya, hidung nya. Semua nya sungguh sempurna. Dan Mawar sungguh tak sanggup untuk menahan getaran itu.
Angga tersenyum. Ia gendong Mawar dan membawa nya juga masuk ke dalam kamar mandi.
"Kamu mau mandi bareng aku ya sayang? Itu aja kok malu-malu."
Mawar semakin menunduk. Entah mengapa, di depan Angga ia tidak bisa berkutik. Tubuh nya berubah menjadi lemah dan tak berdaya.
Ia sudah pasrah dengan apa yang di lakukan Angga pada nya. Toh mereka sudah sah menjadi suami istri.
Angga membuka jilbab yang menutup kepala istri nya. Lalu, ia juga membuka kancing baju milik Mawar.
Jangan tanya seperti apa perasaan Mawar. Ia bahkan sudah kesusahan dalam bernafas. Mawar tidak bisa mengendalikan diri nya. Jantung nya terus berpacu.
Cup..
Satu kecupan mendarat di kening nya.
Cup..
Lalu menyusul ke mata nya. Trus turun ke hidung. Lalu..
"Angga,, aku,,"
"Kenapa sayang?" Tanya Angga sambil berbisik.
"Aku,,,"