Cahaya Hati Bintang

...Please kalau gak suka jangan kasih ⭐ 1 dan komen buruk...

...Please kalau gak suka skip aja please...

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

"Mas, Ara mau ke X-Fresh Market. Bahan makanan udah kosong dikulkas"

"Kita beli online aja yank gak usah masak, tugas Ara kan lagi banyak" ucap Bintang yang baru selesai mandi dan sedang menggunakan pakaian. Laras pun berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk setuju. Ia memang sedang pusing dengan banyaknya tugas. Laras segera memesan menu masakan Padang karna sang suami ingin makan dendeng batokok.

"Ara, duduk sini yank" ucap Bintang sambil menepuk sofa yang didudukinya. Laras pun menurut.

"Ada apa mas ?"

"Tadi kenapa berduaan sama Iqbal ?" tanya Bintang sambil membelai sayang pipi sang istri.

"Mas marah ?" wajah Laras sudah pucat, ia takut sang suami salah paham.

"Gak sayang, besok-besok jangan berduaan lagi sama pria manapun ya. Mas gak suka" Laras pun mengangguk.

"Tapi Ara satu kelompok dengan Iqbal mas, kami biasa mengerjakan tugas sama-sama" Bintang mengerutkan keningnya. Ia segera mengambil handphone dan menghidupkannya. Bintang ingin melihat jadwal perkuliahan sang istri namun ia kaget saat mendapati begitu banyak notifikasi berupa puluhan panggilan tak terjawab dan ratusan chat dari berbagai nomor. Ia menelusuri satu persatu dan tersenyum saat mengetahui video ia dan Laras sudah tersebar. Begitu juga dengan chat ancaman dari sang dosen Erin.

"Sudah saatnya aku bertindak" gumam Bintang. Ia tidak ingin sang istri mengalami kesulitan dalam menuntut ilmu.

Bintang kemudian meminta sang istri mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok. Laras dengan patuh mengikuti, Bintang dengan telaten membimbing Laras menyelesaikan tugas dan menjelaskan materi yang tidak dipahami sang istri. Laras juga tidak lagi mendapat bea siswa karna Bintang melarang keras. Ia masih sangat mampu membiayai seluruh kebutuhan Laras.

Kehidupan rumah tangga mereka sangat adem dan menyenangkan. Sifat Bintang yang lemah lembut namun tegas di iringi dengan sikap patuh dan manut dari Laras. Hampir dikatakan mereka tidak pernah bertengkar hebat hanya pertengkaran kecil yang dapat diselesaikan dengan mengalahnya salah satu dari mereka.

"Mas, jika tugas ini selesai kita nonton bioskop ya. Ara suntuk" ucap Laras manja sambil memeluk erat sang suami.

"Ok sayangku" jawab Bintang sambil tersenyum manis.

Malam harinya Bintang memutuskan untuk membawa Laras makan di warung lesehan yang terkenal didaerah Subroto. Banyak menu pilihan makanan yang terkenal lezat dan selalu ramai akan pelanggan.

Bintang membawa sang istri menggunakan motor sport merk Kawas*ki Ninja berwarna merah hitam. Suasana malam sangat ramai akan lalu lalang kendaraan, jalanan begitu terang dipenuhi cahaya lampu membuat mata Laras berbinar. Seumur hidup ia belum pernah menaiki motor menjelajahi malam. Ia semakin bersemangat dan memeluk erat sang suami.

Tak lama berkendara, Bintang pun berhenti disebuah rumah makan yang rame akan pembeli. Mereka segera masuk dan disambut pelayan yang menuntun mereka untuk duduk dilesehan. Laras pun memesan makanan ayam bakar dan ikan bakar.

Sambil menunggu makanan datang Laras dengan sikap manja nya bercerita semua kegiatannya dikampus hari ini termasuk tugas nya yang ditolak Erin dan Iqbal yang meminta tugas tambahan agar nilai mereka tidak kosong. Bintang dengan tenang mendengarkan semua celotehan sang istri sambil membelai lembut punggung Laras. Tanpa mereka sadari ada beberapa perempuan yang menatap iri pada Laras.

"Eh itu bukannya ketua BEM ya ?" bisik salah satu dari mereka. Serentak semuanya melihat kearah Laras dan Bintang. Mereka pun terkejut saat mendapati Laras dan Bintang begitu mesra. Duduk begitu dekat dan saling memandang penuh cinta membuat mereka cemburu.

"Jadi video kak Bintang ciuman itu benar ya ?"

"Iya, itukan Laras anak baru jurusan HI" timpal yang lain. Zayyan sudah sold out dan sekarang pria yang paling di incar dikampus juga sudah punya kekasih. Mereka makin geram dan akan membuat perhitungan dengan Laras dikampus, mereka menganggap Laras yang kecentilan dan menggoda Bintang duluan.

Sementara Bintang dan Laras menyantap hidangan dengan tenang dan penuh canda tawa membuat para gadis tadi makin cemburu. Setelah menyantap hidangan, Bintang membawa Laras menuju Loyal Mall dan memasuki sebuah toko perhiasan mewah.

"Mas ngapain kita kesini ?" tanya Laras kebingungan melihat banyaknya perhiasan beraneka model dan corak.

"Kita pilih cincin couple pernikahan yank" ucap Bintang, sementara pelayan sudah menyambut mereka ramah.

"Apa yang bisa kami bantu tuan dan nona ?"

"Kami mencari cincin pernikahan couple" ucap Bintang yang diangguki pelayan tadi. Ia segera menuntun Bintang dan Laras menuju sebuah etalase yang terdapat berbagai macam model cincin couple yang terlihat cantik dan mewah.

"Silahkan dilihat-lihat tuan dan nona, mau model yang mana ?" ucap pelayan sopan sambil mengeluarkan sekotak penuh cincin.

Laras pun kebingungan karna semua nya terlihat menawan.

"Mas bagus yang mana ?"

"Terserah sayang, apapun yang Ara pilih mas suka" jawab Bintang sambil tersenyum. Saat menikahi Laras, ia terburu-buru menyiapkan segalanya hingga lupa membeli cincin couple. Ketika ijab qabul selesai diucapkan, Bintang memasangkan cincin emas yang menjadi salah satu mahar dijari manis sang istri. Hingga orang-orang berpikir itu cincin biasa bukan cincin perkawinan. Bintang ingin menggantinya agar semua orang tahu mereka telah menikah.

Setelah melihat cukup lama akhirnya pilihan Laras jatuh pada cincin couple bermata biru lembut. Ia terpesona dengan kilauan nya yang terlihat cantik diterpa sinar lampu.

"Yang ini aja mas" ucap Laras dengan mata berbinar dan diangguki Bintang. Ia segera membayarnya dan mengeluarkan kartu hitam yang membuat pelayan melongo terkejut.

"Tu...tuan maafkan kelancangan kami, silahkan duduk dulu tuan. Tuan dan nona ingin minum apa ?" ucap pelayan tadi dengan wajah pucat. Bintang pun tersenyum.

"Tidak usah nona, tolong proses pembayaran segera" perintah Bintang yang diangguki pelayan sambil membungkuk dalam pada Bintang. Laras pun mengerutkan keningnya keheranan.

Bintang segera membuka cincin emas dijari manis Laras dan menggantinya dengan cincin pernikahan. Sementara Laras juga memasangkan cincin dijari manis sang suami membuat hati Laras bahagia dan hangat.

"Makasih ya mas, Ara cinta banget sama mas Bintang" ucap Laras sumringah membuat Bintang gemas dan memeluk erat sang istri.

"Sampai di apart kelonin mas ya" bisik Bintang membuat wajah Laras memerah namun ia mengangguk malu-malu. Bintang pun tersenyum bahagia dan mencium lembut kening sang istri.

"Ini tuan bukti pembayaran beserta kartu, terima kasih banyak telah berbelanja ditoko kami" ucap pelayan tadi ramah dan tersenyum. Bintang pun mengangguk dan berlalu keluar bersama Laras. Semua pegawai serentak berkumpul dan kembali menunduk dalam pada Laras dan Bintang membuat Laras kembali heran.

"Mas mereka semua ramah-ramah ya" ucap Laras yang membuat Bintang tersenyum.

Mereka pun berjalan santai sambil melihat pemandangan didalam mall.

"Ka, coba loe perhatiin pasangan yang pake baju couple biru itu" tunjuk Wida membuat Rika dan Nuri menoleh.

"Itu kan....Bintang pacarnya Erin" mereka kaget bukan kepalang melihat Bintang merangkul mesra bahu seorang gadis muda.

"Cepet loe ambil video buat bukti ke si Erin" geram Nuri, mereka sahabat Erin sudah diberitahu Erin jika Bintang adalah kekasihnya. Tentu saja sebagai sahabat mereka tidak terima jika Bintang jalan dengan wanita lain tanpa mereka tahu kenyataan yang sebenarnya. Wida segera mengambil video Bintang dan Laras yang tengah berjalan sambil berpelukan dan tersenyum mesra.

"Dasar cowok buaya darat, gak boleh lihat yang bening langsung sikat aja" sungut Nuri yang diangguki yang lain.

"Tapi gue rasa Bintang tu cuma manfaatin Erin aja buat memuluskan skripsi nya, kan si Erin dosen pembimbing Bintang" ucap Rika

"Bener juga ya, si Erin kan jauh lebih tua dari tu cowok. Mana ada brondong yang mau kalau gak ada niatan lain" timpal Wida.

"Bintang itu super tampan, pasti banyak cewek yang naksir, ngapain coba dia mau ama Erin kalau gak ada tujuan tertentu, ya kan ?" ucap Rika berapi-api, ia sangat kesal sang sahabat dikhianati. Mereka pun makin bersemangat berceloteh tentang Bintang dan Erin.

Sementara Bintang dan Laras telah sampai di bioskop. Setelah membeli popcorn dan minuman, mereka pun membeli tiket dan memilih film yang bergenre romantis.

🌟🌟🌟

Erin tengah memakai skincare malamnya saat handphone nya bergetar menampilkan nama Rika dilayar.

"Halo Ka"

"Loe dimana ?"

"Di apartemen, loe dimana ?" tanya Erin yang mendengar suara brisik ditelpon.

"Di Loyal Mall, loe tahu cowok loe lagi dimana ?" pancing Rika membuat Erin mengerutkan keningnya.

"Bintang lagi dirumah, emang ada apa ?" ucap Erin asal padahal ia tidak tahu Bintang ada dimana.

"Loe udah dibohongi, gue ama yang lain barusan lihat Bintang tengah memeluk mesra seorang wanita, videonya udah gue kirim" ucap Rika membuat Erin terkejut.

"APA ?" Jantung Erin langsung berdebar kencang.

"Loe lihat dech video yang gue kirim" ucap Rika dan panggilan pun terputus.

Erin segera melihat handphone dan muncul sebuah video. Dengan tangan gemetar, ia menekan tombol play dan terlihat Bintang tengah memeluk mesra seorang gadis. Mereka berjalan sambil tertawa bahkan Bintang tak segan mencium mesra kening gadis itu. Seketika Erin menjadi emosi, ia marah dan kesal.

"Brengs*k...aaarrrgghhhh" Erin mengamuk dan melempar semua kosmetiknya yang ada dimeja rias.

"Awas kau perempuan murahan, aku akan membuat perhitungan. BINTANG MILIKKU"

...****************...