Terjebak Cinta Om Duda

"Dia mantan kekasih mu?" tanya Om Ben memecahkan kesunyian di dalam mobil

"Maya yang cerita?" tanya Nia dan di anggukki Om Ben

"Anak itu,ember!!" gerutu Nia kesal

"Jangan salah kan Maya,aku yang bertanya tadi" ucap Om Ben

"Maya cerita apa lagi?" tanya Nia

"Hanya sedikit,jika kamu tidak keberatan bisa melanjutkan cerita Maya yang tertunda tadi"

"Masalah pribadi ku om" tolak Nia

"Bukan nya kamu juga tau masalah pribadi ku Ni, bahkan kamu sudah kenal dengan Ambar"

"Tapi aku sedikit risih jika orang lain mengetahui nya om,aku berbeda"

"Maya mengetahui nya"

"Beda om,Maya sahabat ku sedangkan om-"

"Kalau begitu bagaimana jika kita menikah" ajak om Ben tiba-tiba membuat Nia terkejut

"Om ngaco!!!"

"Saya serius Nia,bukan nya kamu juga sedang patah hati karena di tinggal kan kekasih mu,saya rasa kita bisa menikah bukan dan pernikahan ini akan sama-sama menguntungkan kita"

"Menikah bukan mainan om, sekali seumur hidup"

"Itu jika menemukan kecocokan Nia,jika tidak berakhir cerai seperti saya saat ini"

"Tapi saya tidak mau bercerai Om"Ucap Nia cepat

"Kamu bisa membalaskan rasa sakit hati itu Nia, ingat bagaimana mereka sudah mengkhianati mu"

"Dan om bisa memamerkan pada mantan istri om kalau Om sudah bisa move on dari nya meskipun dengan cara menikahi saya pura-pura"

"Kamu wanita yang cerdas" puji Ben sambil tersenyum tipis

"Sayang nya saya tidak tertarik om"

"Saya akan berikan apapun yang kamu mau,dan kamu bisa menikmati hidup tanpa perlu bekerja lagi"

"Rendah sekali harga diri saya om" jawab Nia ketus

"Pernikahan ini cukup menguntungkan untuk kamu Nia selain bisa membalas mantan kekasih mu dan adik tiri mu itu kamu bisa menjadi nyonya besar"

"Tapi setelah bercerai diriku akan menyandang status janda"

"Aku akan berikan kompensasi atas gelar baru mu itu jika itu terjadi,satu miliar " tawar Ben membuat Nia tercengang,uang itu tidak hanya bisa membayar hutang Mira tapi masih bisa dia beli kan yang lain,tapi bagaimana dengan harga diri nya.

"Aku hanya butuh kamu menjadi istri ku saat ini" lanjut Om Ben lagi membuat Nia bimbang di satu sisi dia butuh untuk membayar hutang Mira dan di sisi lain dia masih punya harga diri.

"Lalu jika tidak ada kecocokan kita bercerai?" tanya Nia

"Kenapa tidak kita coba dulu Nia,baru membahas perpisahan" tawar Om Ben

"Tidak ada sentuhan Fisik" syarat Nia

"Menemani ku makan malam dengan klien masih bisa pegangan tangan bukan?" tanya Om Ben

"Maksudnya tidak ada hubungan intim om" jelas Nia malu

"Oke" jawab Om Ben setuju.

***

Nia memukul kepala nya sendiri bisa-bisa nya dia menerima ajakan om Ben untuk menikah pura-pura, bagaimana jika ayah nya tau sudah pasti akan kecewa melihat anak nya menjadi janda di usia muda dan tentu saja Carla akan bahagia melihat dia janda nanti nya,tapi untuk membalas sakit hatinya saat ini Nia bisa berpura-pura bahagia dengan pernikahan itu agar Carla merasa tersaingi oleh nya apalagi jika Carla tau om Ben orang kaya bisa kejang-kejang dia.

"Apa keputusan ku sudah tepat" batin Nia

Nia menghubungi ayah nya untuk mengatakan niat nya akan menikah dalam waktu dekat ini.

"Besok calon suami ku akan kesana yah"

"Kamu yakin Nia,apa yang sudah terjadi dengan mu nak?" tanya sang ayah khawatir

"Tidak apa-apa yah,hanya aku sudah merasa cocok saja" jawab Nia berusaha tenang

"Ya sudah kalau begitu ayah tunggu sepulang kerja ya"

"Iya yah" jawab Nia menutup ponselnya.

Malam ini mata nya enggan terpejam memikirkan besok Om Ben akan menemui ayah nya,apa tanggapan ayah nya jika tau kalau Om Ben seorang duda dan sudah berumur meskipun wajah nya tampan.

"Ya sudah lah lihat besok saja" ujar Nia menghela nafas panjang,dia sudah pasrah kemana takdir akan membawa nya kali ini.