Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 9.
Besoknya di kantor, Lucas menerima laporan hasil penyelidikan asistennya, Edward.
"Bagaimana?" tanyanya memandang Edward.
"Gadis yang anda maksudkan, pesanan Tuan Bosman dan salah masuk kamar, seharusnya masuk ke kamar nomor yang sama, tetapi di lantai tujuh, bukan di lantai sebelas!" kata Edward melaporkan dari penyelidikannya.
"Rekaman cctv yang ada di koridor kamar hotel, memperlihatkan kalau gadis itu di antar Tantenya sendiri, sepertinya dia di jual oleh Tantenya, karena masalah hutang dengan rentenir!" lanjut Edward lagi.
"Lalu, di mana dia sekarang?" tanya Lucas, pria itu tidak menyangka telah menodai seorang gadis yang sangat malang.
Sungguh miris! seorang Tante yang kejam, tega menjual keponakan sendiri untuk melunasi hutang.
"Gadis itu melarikan diri!" jawab Edward.
Lucas spontan terkejut mendengar jawaban asistennya tersebut, ada perasaan tidak nyaman dalam hati Lucas.
"Melarikan diri kemana?" tanya Lucas lagi, mencoba tenang.
Mau lari kemana dia, pasti akan ke temu juga! pikir Lucas.
"Sewaktu di selidiki, ternyata gadis itu melarikan diri setelah keluar dari kamar anda Tuan, dan tidak di ketahui kemana perginya, sepertinya dia melarikan diri karena takut di tindas dan di jual kembali dengan hidung belang oleh Tantenya!" jawab Edward.
Lucas mengepalkan tangannya dengan erat, dia merasa sangat marah mendengar gadis malang itu di tindas oleh Tantenya sendiri.
"Cari dia sampai dapat, aku yang akan melindunginya, ada sesuatu yang harus ku katakan padanya!" sahut Lucas memberi perintah pada Edward.
"Baik Tuan!" Edward menganggukkan kepalanya dengan patuh, kemudian keluar dari ruang kantor Lucas.
Lucas diam di tempatnya merenung, memikirkan Julia yang menangis meminta belas kasihan padanya.
Lucas sudah membuat keputusan, akan bertanggung jawab dengan apa yang di lakukannya, pada gadis yang belum di kenalnya tersebut.
Selama kerja, Lucas tidak fokus dengan apa yang di kerjakannya, wajah gadis yang belum dikenalnya itu selalu terbayang di pikirannya.
Pria itu sudah tidak sabaran ingin segera bertemu dengan gadis yang sudah membuat dirinya tidak tenang.
"Tuan, ini laporan mengenai proyek pengembangan Hotel dari Direktur Andi!" sahut seorang wanita cantik memasuki ruang kantor Lucas.
Wanita itu meletakkan berkas laporan tersebut ke atas meja kerja Lucas.
Lucas tidak menjawab perkataan wanita cantik itu, pria itu terlalu sibuk melihat berkas yang sedang di pegangnya dan sibuk dengan pikirannya memikirkan gadis yang mulai mengusik hatinya yang belum di kenalnya.
"Tuan" suara lembut terdengar dekat di sampingnya, dan membuat Lucas tersadar dari lamunannya.
Pria itu menoleh ke sampingnya, dan melihat Sekretarisnya sudah berdiri begitu dekat di sampingnya.
"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Lucas dengan nada dingin.
"Anda terlihat sepertinya melamun sambil bekerja, sehingga apa yang saya katakan tidak anda dengar, jadi saya ingin membantu Anda untuk meringankan beban anda" ucap Sekretaris Lucas tersebut sembari tersenyum manis.
"Tidak perlu!" ujar Lucas datar, lalu kembali fokus dengan apa yang di periksanya tadi.
Tangan wanita itu perlahan memegang ke dua bahu lebar Lucas, dia mencoba untuk memijat Lucas.
Tubuh Lucas sontak merinding merasakan tangan Sekretarisnya itu menyentuh bahunya.
"Apa yang kamu lakukan?!" sentak Lucas marah.
Pria itu berdiri dari kursinya, wajahnya terlihat marah memandang Sekretarisnya itu.
"Saya hanya bermaksud ingin membantu anda merasa rileks Tuan, anda terlihat begitu tegang!"
"Keluar!" hardik Lucas tajam.
Wajah Sekretarisnya langsung memerah di perlakukan Lucas dengan kasar.
"Permisi Tuan" sahut wanita cantik itu dengan pelan, wajahnya terlihat menyedihkan karena di usir Bos nya tersebut.
"Lain kali jangan lancang, kamu tidak sopan pada atasanmu!" sahut Lucas pada Sekretarisnya itu dengan tajam sebelum keluar dari ruang kantornya.
Wanita cantik itu hanya bisa menghela nafas panjang, dia sudah lama menyukai Bosnya itu, tapi sangat sulit sekali untuk menyenangkan hati pria itu.
Lucas mengibaskan bahunya yang di sentuh Sekretarisnya itu, dia merasa kesal karena merasa tidak di hormati sebagai atasan.
Dia seorang Ceo yang mampu membuat satu perusahaan tutup dalam hitungan detik, dan membenci seseorang yang berupaya menjilatnya untuk menarik perhatiannya.
Sungguh lancang mencoba menyentuh tubuh berharganya tanpa permisi, mau mati ya! bisik hati Lucas emosi.
Pria itu pun kembali meneruskan pekerjaannya.
Sore harinya, Edward kembali melaporkan hasil penyelidikannya.
Dan hasilnya tidak membuat Lucas senang, semakin membuat pria itu bertambah tidak tenang.
Edward tidak menemukan gadis yang membuat perasaan Lucas jadi terikat pada gadis itu.
Bahkan jejak gadis itu pun tidak dapat di temukan.
Lucas ingat, dia telah memberikan gadis itu selembar cek.
Sudah pasti, kalau gadis itu menggunakan uang yang di berikan Lucas untuk melarikan diri.
Lucas menyesal kenapa memberikan gadis itu cek, seharusnya waktu itu dia menahan gadis itu agar tetap dengannya.
"Cari terus sampai ketemu, usahakan beberapa orang mencarinya ke berbagai kota, memangnya dia bisa pergi ke mana? dia hanya memiliki Tantenya saja sebagai keluarganya, pasti tidak sulit untuk menemukannya!" sahut Lucas panik.
"Baik Tuan!" jawab Edward, lalu pergi untuk mengerjakan apa yang di katakan Lucas.
Lucas menyandarkan punggungnya ke sandaran kursinya, memejamkan matanya untuk menenangkan perasaannya yang sangat tegang.
Ada semacam rasa khawatir kalau tidak dapat menemukan gadis yang sudah membuat perasaannya tidak tenang.
Bersambung.....
lucu psangan ini kebalikan dri lucas dan julia 😆
kasian julia dan lucas blom smpet bulan madu,tpi dpet hadiah anak ke 2
adelia polos bngt dan baik,mak lisbeth heboh bngt dpet cucu baru,
beruntung kehamilan kedua adelia lbih istimewa,karna ada lucas yg memperhatika dan kluarga lucas,terutama mak lisbeth pasti paling heboh wkwk
lucas berubah juga karna julia, daniel cowok peka dari awal,bagus bgtu daniel jngan gugup
bukannya julia mau bertemu kakeknya?