Sinopsis : Menceritakan seorang siswa sma biasa saja tanpa mencolok, dan tidak suka terlibat dalam masalah.Dia awalnya bergumam ingin dunianya hancur....
Tiba tiba sebuah objek besar terlihat dari luar jendelanya seperti sebuah meteor, Dan kemudian...
Bagaimana kelanjutan petualangan yang akan dilalui oleh Leon?
Genre : Adventure, Isekai, Fantasy, Magic, Harem School, Mystery
Theme : Isekai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zairiru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Isabella
Malam menjelang di Kekaisaran Gran Flaom, dan bulan purnama bersinar terang di langit malam.
Di dalam kamar mewah yang disediakan untuknya, Isabella duduk di tepi jendela, menatap bulan dengan mata berkaca-kaca.
Air mata mengalir perlahan di pipinya, membasahi gaun sutra yang dikenakannya.
Pernikahan politiknya dengan putra mahkota Kekaisaran semakin dekat, dan Isabella merasa semakin putus asa.
Dia tidak mencintai putra mahkota, Albert, dan dia tahu bahwa pernikahan ini hanya akan membuatnya sengsara.
Dia teringat akan Leon, sosok yang selalu ada untuknya, yang selalu membuatnya merasa aman dan nyaman.
"Andai saja Leon-kun ada di sini," bisiknya lirih, air matanya semakin deras mengalir.
Tiba-tiba, Isabella mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dia segera menghapus air matanya dan mencoba untuk terlihat tenang.
"Siapa?" tanyanya dengan suara sedikit bergetar.
"Ini aku, Albert," jawab suara dari balik pintu. Itu adalah suara putra mahkota Kekaisaran.
Isabella ragu sejenak, lalu membuka pintu. Putra mahkota Albert berdiri di ambang pintu, tersenyum licik.
Dia mengenakan jubah tidur sutra yang memperlihatkan sebagian dadanya.
"Isabella," sapanya dengan suara menggoda, "aku tidak bisa tidur. Bolehkah aku masuk?"
Isabella merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak bisa menolak permintaan putra mahkota. Dia membuka pintu lebih lebar, mempersilakan Albert masuk.
Albert masuk ke dalam kamar dan menutup pintu di belakangnya. Dia berjalan mendekati Isabella, menatapnya dengan tatapan penuh nafsu.
"Isabella, kau sungguh cantik," bisiknya sambil mengelus pipi Isabella.
Isabella berusaha menjauh, tetapi Albert meraih tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya.
Isabella meronta, tapi dia tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Albert yang kuat.
"Lepaskan aku!" teriak Isabella.
Albert hanya tertawa sinis. "Jangan berpura-pura, Isabella. Aku tahu kau menginginkanku."
Dia mulai hendak mencium leher Isabella, membuat Isabella semakin ketakutan. Dia berusaha melawan, tapi tenaganya tidak sebanding dengan Albert.
Tiba-tiba, bayangan hitam muncul dari balik jendela. Leon berdiri di ambang jendela, wajahnya dipenuhi kemarahan.
Mata menyala berwarna biru terang 𖡸 yang sangat pekat seperti tidak berdasar , Leon membuat putra mahkota itu tidak bisa bergerak.
"Lepaskan dia!" teriak Leon dengan suara menggelegar sembari mata birunya yang terang menghentikan gerakannya.
Albert terkejut melihat Leon. Dia melepaskan Isabella dan tubuh putra mahkota itu tidak bisa bergerak karena Mata Leon yang sedang aktif berwarna biru terang yang sangat kacau.
"Siapa kau?" tanyanya dengan suara terbata bata dan karena ketakutan.
"Aku Leon Voldea," jawab Leon dengan tegas. "Dan aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Isabella."
Leon dengan ekpresinya yang sangat dingin dan kejam membuka mata birunya yang sangat kacau dan terang, hingga membuat putra mahkota itu terlempar keluar dan menghancurkan sebagian kamar. Dan dia pergi dan panik dan berlarian dengan ketakutan.
Leon melompat dari jendela, mendarat dengan sempurna di antara Albert dan Isabella. Dia menatap Albert dengan tatapan dingin.
Leon berbalik menghadap Isabella, yang masih terpaku di tempatnya. Isabella menatap Leon dengan mata berkaca-kaca.
"Leon-kun," panggilnya dengan suara lemah.
Leon menghampiri Isabella dan memeluknya erat. "Jangan takut, Isabella," bisiknya. "Aku akan selalu melindungi mu."
Mata Leon yang tadinya aktif kemudian normal lagi, dan mulai menyembuhkan Isabella dengan semacam sihir penenang.
Leon memulihkan semua kerusakan di kamar itu dengan semacam kekuatannya.
Semua kerusakan langsung kembali seperti semula dan memulihkan bagian yang hancur.
Isabella membalas pelukan Leon, air mata mengalir deras di pipinya. Dia merasa aman dan terlindungi dalam pelukan Leon.
"Terima kasih, Leon-kun," ucap Isabella lirih. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang."
Leon melepaskan pelukannya dan menatap Isabella dengan lembut. "Jangan khawatir, Aku akan selalu ada untukmu, Isabella, lagipula aku tidak bisa mengurus tugas OSIS sendirian, karena kamu adalah ketua OSIS yang sangat luar biasa" katanya. "
Isabella tersenyum, hatinya dipenuhi rasa syukur dan cinta. Dia tahu bahwa Leon adalah orang yang bisa dia percaya, orang yang akan selalu melindunginya.
"Leon-kun, kamu harus pergi," kata Isabella tiba-tiba. "Jika mereka tahu kamu ada di sini, kamu akan dalam bahaya."
Leon menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan meninggalkanmu, Isabella. Aku akan melindungimu."
"Tapi Leon-kun..." Isabella mencoba membantah, tapi Leon memotongnya.
"Tidak ada tapi-tapian, Isabella. Aku sudah memutuskan. Aku akan membawamu pergi dari sini."
Isabella terdiam, hatinya berdebar kencang. Dia tidak tahu apakah ini keputusan yang tepat, tapi dia percaya pada Leon.
“Kalau begitu aku akan pergi dulu, tenang saja aku sudah memasang penghalang yang sangat kuat. Nanti aku pasti akan menyelamatkanmu, di hari pernikahanmu itu.”, Kata Leon meyakinkan.
mungkin ane juga buat drama kek gini ya, tapi yg kena si Luna sepupu si Rina 😹
Rio : udh lah bro, terima nasib aja. aku juga pernah ditanya kek gini alhasil ngeharem ampe punya 6 istri 🗿😁