Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
"Tuan sudah sampai,"Ujar pak supir taksi setelah alamat yang di katakan oleh orang yang memesanya tadi di titik tujuanya.
"Benar ini alamat tempat tinggal kamu sayang." ujar Nando mencolek bahu sang wanita yang sedang melamun.
Nesya melihat singkat sang pria kemudian ia melihat sekeliling melalui kaca mobil taksi tersebut.
Dan apa yang di katakan pria di sampingnya memang benar adanya"Kamu tau alamat tempat tinggalku dari mana?
Nando menyunggingkan bibirnya tipis, karena dia tau apa yang akan di tanyakan sang wanita.
"Kamu bekerja di perusahan ku tanpa kamu mengatakannya, aku pasti akan tau. Bukan kamu saja seluruh karyawan juga aku mengetahuinya."
Nesya mengangguk mengerti, Benar juga apa yang di katakan pria ini.
"Ongkosnya berapa pak?" tanya Nesya akan mengeluarkan dompetnya dari dalam tas
"Sudah di bayar Nona." Jawab sang supir
Nesya melirik sang pria lagi tapi dia tak mengatakan apa pun kemudian Nesya membuka pintu mobil bersaman dengan pintu samping di buka. Nesya memutar kembali tubuhnya
"Hay kenapa kamu turun. Diam jangan mengikuti ku." ujar Nesya tegas
"Aku akan ganti mobil."Ujar Nando membuat Nesya diam seribu bahasa dia nampak malu lantaran mengira jika sang pria akan mengikutinya.
Nesya lekas turun dan menepi ke sisi jalan
"Dasar anak nakal!! Triak seorang wanita setengah baya membawa sapu "kamu membuat kami khawatir saja." omel Bu hamidah orang tua Nesya
Di susul dengan Sandra yang mengikutinya dari belakang, akibat trikan bu Hamidah membuat semua orang yang berada di dalam rumah keluar.
Hambali dan Eca sang cucu yang berada di gendonganya pun ikut keluar melihat apa yang sedang tejadi
Nesya melotot kala sang bunda membawa sapu, dia tau sang bunda akan mengamuk jika terlambat pulang.
"Bun, bun. Tolong maafkan aku."Ujar Nesya meminta maaf ke Bundanya
Kedua wanita berbeda usia itu sekarang ini kejar kejaran seperti layaknya seekor kucing dan tikus.
Untung saja halaman rumah itu cukup luas jadi dengan bebas mereka berlari kesana kemari
"Aku tidak ingin memaafkan kamu bocah tengik!"Ujar Bu Hamidah mengatur nafasnya yang tak beraturan
Nando melihat itu kasian kepada wanitanya, dia tau tubuh wanitanya masih lemah jika di biarkan, tak di tolong sudah pasti akan lebih lemah lagi dan jauh sakit.
Nando memutar otaknya,Saat menemukan cara Nando mulai berjalan mendekati dua orang wanita yang berbeda usia itu.
"Permisi, emm." Ujar Nando sambil berfikir sejenak panggilan apa yang pantas untuk wanita setengah baya ini.
"em,, bibi. Perkenalkan aku adalah bos dari putri bibi. Aku yang meminta putri bibi menemaniku bertemu seseorang. Jadi jangan menyalakannya." Ujar Nando sambil menghembuskan nafasnya.
Semua orang di sana nampak mlongo menatap seorang pria datang tiba tiba membela putrinya.
Mereka memandang Pria tersebut dengan cermat otak mereka tak bisa berfikir dengan benar.
Kapan putrinya bisa bersama dengan seorang pria.
Sandra menepuk jidatnya, sedangkan Nesya mengaruk tenguknya yang tak gatal
Sandra mendekati 3 orang itu kemuadian berkata "Bibi lebih baik, dengarkan dulu penjelasan Nesya."Ujar Sandra mengambil sapu yang berada di tangan Bu Hamidah sambil mengusap punggung tangan wanita itu menenagkanya.
"Hah, ya benar juga." Jawab Bu Hamidah menatap Sandra yang sedang menengkanya tatapan mata Bu Hamidah terlihat kebingungan dan Sandra tau apa yang sedang di pikirkan oleh Bibinya ini
Selamat membaca, jangan lupa dukunganya