Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit Hati Zulfikar
"Apa benar begitu Intan, jika benar ya ibu izinkan tapi jangan lima main kesini ya ibu akan masakin makanan kesukaan intan" ucap ibu dengan sayang
Sedangkan ivana memandang wajah. Intan dengan intens ia tau jika intan sedang berbohong, tapi ivana membiarkan nya saja dengan cepat ivana memasang melacak di hp intan tanpa di ketahui intan yang kebetulan sedang tergeletak di meja begitu saja.
Setelah berpamitan dengan ibu, intan memeluk ivana dan memeluk nya.
Kamu hati hati, jangan macam macam dan jangan jauh jauh, kalau ada apa apa, kasih tau aku hp jangan mati, aku Tidak tau kamu punya masalah apa tapi jangan pernah pergi jauh di luar pengawasanku. Aku akan memberi kamu waktu untuk menenangkan diri" ucap Ivana dan itu membuat intan terkejut tapi setelah itu intan menganggukkan kepalanya setuju.
"Jangan beri tau Daddy dan salam buat ayah dan Deren" ucap Intan
"Rian, Devan kakak pergi dulu ya" ucap intan pada dua remaja itu yang baru datang dari les.
"Kakak mau kemana, jangan lama lama perginya ya" ucap Devan dan Rian
"Iya, yaudah aku pergi dulu ya, assalamualaikum" pamit Intan sembari keluar dan tersenyum tapi setelah masuk mobil taksi yang menunggunya dia menangis sedih.
"Kealamat ini pak" ucap intan menunjuk alamat apartemen milik Alfin asisten Daddy nya.
Tadi intan sempat menelpon asisten Daddy nya dan menceritakan semuanya dengan senang hati Alfin membantu Intan memberi pelajaran pada Zulfikar, Alfin juga ikut kesal dan dia akan membantu intan membuat Daddy nya menyesal.
Sedangkan setelah sadar Zulfikar pun bersiap pulang,
Setelah semua beres Zulfikar pun pergi begitu saja meninggalkan wanita tadi yang sedang tidur.
Sebenarnya selama ini Daddy Zul sudah ada di kota yang sama dengan Intan tapi Ian tinggal di apartemen, yang jauh dari kota.
Setelah menempuh perjalan satu jam setengah akhirnya Zulfikar pun sampai di rumah pribadinya.
Saat masuk rumah ia dengan cepat ke kamar Intan tapi tidak ada lalu ia bertanya pada para pekerja, dan mereka menjawab jika Intan pergi membawa tas nya.
Mendengar itu Zulfikar panik dan baru ingat jika Intan suka menginap di rumah Ivana, dengan cepat ia pergi keluar dan memasuki mobilnya untuk menuju rumah ivana.
Di perjalanan Zulfikar merasa tidak tenang dan bersedih. Setelah 15 menit akhirnya Zulfikar pun sampai. Tapi saat ia akan turun ia melihat ivana yang sangat cantik bersama pria yang sangat tampan dan akan pergi.
Melihat itu hati Zulfikar sangat panas dan sangat marah dengan kebodohan dirinya, apa lagi saat tangan ivana di gandeng pria tampan itu walau wajah ivana yang manyun saat di gandeng tapi dengan sabarnya sang pria tersenyum senang melihat wajah Ivana itu.
Melihat kemesraan itu membuat Zulfikar sangat marah dan kesal, dan memukul setir mobil hingga klakson mobilnya berbunyi dan mengagetkan ivana dan Ivan
Sedangkan Zulfikar pun sama kagetnya dan juga gugup mau tidak mau Zulfikar pun harus turun.
Mencoba tenang Zulfikar membuka pintu mobil dan keluar dari sana.
"Loh om zul sudah pulang?" tanya Ivana biasa saja.
"Iya saya baru pulang tadi" jawab Zul singkat
"Queen sayang siapa ?" tanya Ivan pada ivana
"Oh ini Daddy nya Intan mas" jawab Ivana
Dan itu membuat Zulfikar shock, dia pikir jadi apa yang di ucapkan Intan benar jika ivana sudah memiliki calon suami dan itu pria di depannya.
Zulfikar juga terkejut dengan panggilan ivana pada pria di depannya ini.
"Mas, dengan ku dia panggil aku om?" ucap Zulfikar dalam hati dengan panas
"Om mau cari intan ya, intan gak ada disini tadi dia pamit katanya dia akan tinggal di rumah Omanya, Omanya yang menyuruh karena omanya tinggal sendirian" ucap Ivana yang terlihat sangat meyakinkan.
"Apa di rumah Omanya?, bukanya dia tidak akur dengan Omanya jadi bagaimana bisa?" tanya Zulfikar terkejut
"Ya mana saya tau om, dia gak pernah cerita soal Omanya, tadi juga dia mau ivana antar gak mau yaudah dia pergi sendiri" ucap ivana
"Kamu kok gak tau sih dia gak akur sama Omanya, kamu kan temenya" ucap Daddy Zul
"Om saja yang Daddy gak tau dia kemana kan, selama satu bulan setelah apa saja yang di lakukan dia saja om gak tau kan. Kok jadi nyalahin aku" jawab ivana
"Bu- bukan gitu ana, saya hanya panik" ucap Zulfikar merasa bersalah
"Sudah om lebih baik cepat cari Intan nanti om nyesel. Ayo mas kita pergi keburu malam" ucap ivana pada Ivan
"Kami pergi dulu om" ucap ivana
"Permisi tuan saya pergi dulu, keluarga saya sudah menunggu kami" ucap Ivan sembari tersenyum lalu pergi membukakan pintu mobil untuk ivana lalu gantian Ivan yang masuk.
Sedangkan Zulfikar sangat kesal dan sakit hati.
Bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya