The Unloved Queen'S Revenge

Hyeon memanggil tabib kerajaan tetapi Gyeo Wol tidak mau. Dia hanya ingin diobati oleh Jae Hwan yang tidak lain adalah kakak keduanya. Namun sebelum Hyeon mengutus seseorang untuk pergi ke kediaman Jae Hwan, kakak kedua Gyeo Wol itu sudah datang terlebih dahulu.

" Salam Yang Mulia. Semoga Pyeha panjang umur."

" Ya, segeralah menemuinya. Dia hanya mau diobati oleh mu."

" Maaf yang mulia, dia memang begitu. Saya sebagai kakak sungguh minta maaf."

Hyeon mengangguk, ia tahu betul Gyeo Wol begitu di sayangi oleh kakak-kakak nya. Ia kemudian membiarkan Jae Hwan untuk memeriksa Gyeo Wol.

Di luar kediaman ratu, Hyeon mengumpulkan semua orang yang berkaitan dengan ratu. Meskipun tidak ada cinta diantara mereka, namun bagaimanapun juga Gyeo Wol adalah ratunya. Tidak ada yang boleh mengusik ratu negara ini.

Semua orang terlihat bersujud dengan tubuh gemetaran. Tidak ada yang berani mengangkat kepala mereka. Mereka sungguh tidak menyangka akan ada di situasi sekarang ini.

" Bagaimana Mama bisa kena gatal-gatal di seluruh tubuh begitu?"

" Iya, bahkan sampai merah kulitnya dan muncul bintik-bintik. Apa Mama memiliki alergi terhadap suatu jenis makanan atau alergi yang lain?"

Beberapa koki dan dayang istana sungguh merasa tertekan saat ini. Yang paling disalahkan pasti bagian dapur. Akan tetapi selama berada di istana Gyeo Wol tidak pernah memiliki riwayat alergi apapun.

" Apa kalian tahu apa kesalahan kalian?"

Hyeon mulai bersuara. Mereka langsung ketakutan mendengar suara berat dan dalam dari raja mereka tersebut. Semua memohon ampun, sungguh tampaknya nyawa mereka tak lama lagi bisa bersemayam di raga.

" Jika aku menemukan bahwa kalian membuat kesalahan ini maka aku akan memberikan hukuman yang setimpal untuk kalian."

Tatapan Hyeon benar-benar membuat mereka semua bergidik ngeri. Tampaknya rumor mengenai Hyeon yang acuh terhadap ratunya tidka benar adanya. Terlihat sekali Hyeon begitu peduli kepada Gyeo Wol. Setidaknya itu lah yang ada dalam pikiran para dayang dan koki istana.

Baru Hyeon akan memulai lagi mengucapkan kata, Gyeo Wol muncul dari belakang Hyeon. Ia menggelengkan kepalanya agar Hyeon tidak berbicara lagi.

" Kalian semua bangunlah. Aku tidak menyalahkan kalian. Apa yang aku alami tidak ada hubungannya dengan kalian para koki istana dan juga dayang-dayang yang melayani ku. Kalian boleh kembali ke tempat kalian masing-masing."

Semuanya mengucapkan terimakasih atas kemurahan hati Gyeo Wol. Bahkan mereka sungguh terburu-buru untuk pergi dari halaman kediaman ratu. Hyeon menatap wajah Gyeo Wol dengan heran.

" Kenapa?"

" Maaf Pyeha, hamba memang tidak ada alergi makanan. Dan sepertinya ini adalah masalah kecil. Kata kakak kedua hamba terkena tanaman yang membuat gatal. Setelah kakak kedua memeriksa pemandian hamba ada bunga aster di sana. Kata kakak kedua bunga aster termasuk tanaman yang bisa membuat kulit gatal-gatal."

Hyeon terdiam, dia tidak pernah tahu tentang hal tersebut. Dan lagi bunga aster tidak pernah dijadikan tambahan untuk air mandi.

" Pyeha, sepertinya hamba tidak bisa ikut ke acara jamuan tersebut. Hamba tidak mungkin membuat yang mulia malu dengan kondisi hamba saat ini."

" Jika begitu aku akan mengirim surat kepada mereka bahwa kau tengah sakit dan kita tidak jadi datang."

Gyeo Wol ingin protes, akan tetapi sepertinya keputusan Hyeon sudah final. Hyeon bahkan langsung menuju ke ruang bacanya dan menulis surat tersebut.

Rupanya apa yang tengah dibicarakan raja dan ratu itu dicuri dengan oleh seorang dayang. Dayang tersebut kemudian berjalan cepat menuju ke kediaman tuannya.

" Apa yang kau dengar."

" Yang Mulia Raja Hyeon membatalkan keberangkatannya menuju ke negara tetangga Selir Utama Bin."

" Sial!!!"

Ya, dayang tadi adalah dayang suruhan dari Da Eun. Boram diminta oleh Da Eun untuk memata-matai kediaman sang ratu. Da Eun sungguh tidak berpikir bahwa Hyeon akan menggagalkan keberangkatannya. Da Eun berpikir bahwa ketika Ratu Gyeol tidak dapat mendampingi raja maka ia lah yang akan jadi penggantinya. Namun ternyata semuanya tidak seperti yang diharapkan.

Da Eun benar-benar kesal. Ia merasa kalau Hyeon menaruh perhatian kepada Gyeol.

" Tidak! Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Jika begitu aku harus segera melahirkan putra untuk yang mulia. Aku harus segera mengandung."

Da Eun berjalan mondar mandir. Ia benar-benar harus memikirkan cara agar segera bisa mengandung. Senyumnya pun mengembang sempurna saat ia sudah menemukan sebuah ide.

" Boram, panggilkan tabib ke mari."

" Baik Selir Bin."

Boram segera membawa tabib ke kediaman Da Eun. Sedangkan Da Eun menyampaikan apa yang sudah jadi rencananya. Awalnya tabib istana tersebut menolak. Tapi pada akhirnya tabib yang bernama Kuang itu menerima perintah dari sang selir.

" Aku akan menjamin keselamatan dan kemakmuran hidup keluarga mu asalkan kau patuh terhadap perintahku."

Tabib Kuang membungkukkan tubuhnya dan berterimakasih atas kebaikan hati Selir Utama Bin. Namun dalam hati tabib tersebut tentu saja sangat gelisah. Dia takut jika melakukan apa yang diminta oleh sang selir akan diketahui oleh Yang Mulia Raja Hyeon.

" Jika ku lakukan maka aku akan terkena bencana. Jika tidak maka keluarga ku lah yang jadi sasaran. Huft, para penguasa ini mengapa mudah sekali mempermainkan hidup rakyat kecil sepertiku."

Tabib Kuang membuang nafasnya kasar. Ia segera menuju tempat dimana ia membuat obat-obatan bersama para tabib lainnya.

🌿🌿🌿

Sesuai keinginan Gyeo Wol dan diizinkan oleh Hyeon, sang ratu tersebut dibawa pulang ke kediaman Jae Hwan kakak kedua ratu untuk disembuhkan. Tadinya Hyeon meminta untuk proses penyembuhan dilakukan di istana saja dan Jae Hwan bisa memakai apotik istana. Namun Jae Hwan menolak dengan alasan ada beberapa bahan obat untuk menyembuhkan gatal dan luka kemerahan di kulit Gyeo Wol yang berada di rumah.

Setelah memberikan penjelasan yang masuk akal, Hyeon pun mengizinkan Gyeo Wol untuk pulang bersama sang kakak. Di sisi lain Hyeon harus menyelidiki siapa yang menaruh bunga aster di pemandian Gyeo Wol. Selama ini tidak pernah dalam sejarah kerajaannya menggunakan bunga tersebut untuk mandi.

" Aku merasa ini adalah hal yang disengaja. Apa ada yang tidak suka dengan kehadiran Gyeo Wol? Apa salah satu dari selir-selir ku yang melakukan ini karena sebuah kecemburuan? Aku benar-benar harus menyelidiki ini semua."

Hyeon memanggil satu lagi orang kepercayaannya untuk menyelidiki semua ini secara diam-diam. Dia adalah seorang wanita yang memiliki kemampuan ilmu beladiri yang mumpuni. Nam merupakan salah satu militer terbaik yang ia miliki. Namun kali ini tugas Nam adalah menyamar menjadi dayang untuk mencari tahu siapa yang dengan sengaja membuat Gyeo Wool begitu.

TBC