Olivia Wijaya dan Alfaro rizky andreas bersahabat dari kecil, meski usia mereka terpaut lumayan jauh. Olivia diam diam menyukai Alfaro, namun Alfaro tak menyadari kalau sahabat nya itu menyukai nya
pada suatu hari Alfaro mengatakan kalau dirinya ingin melamar wanita pujaan nya , hal itu membuat Olivia sakit hati, namun ia berusaha untuk biasa saja
setelah pengakuan Alfaro mengatakan kalau dirinya mau melamar perempuan lain, oliv mulai menghindari Alfaro , ia tak mau membuat hati nya semakin sakit saat melihat pria yang ia cintai harus bersanding dengan perempuan lain , ia memilih untuk pergi menjauh dari Alfaro agar ia bisa menghilangkan rasa cinta nya ke Alfaro
bisa kah Olivia berhasil melupakan Alfaro....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Alfaro terbelalak mendengar ucapan yang bella utara kan kepada nya ,dimana rasa malu perempuan ini berani berani nya bertanya apa dirinya masih mencintai nya atau tidak, setelah apa yang dirinya lakukan padaku pikir Alfaro
" atas semua yang sudah kamu berikan kepada ku, kamu masih menanyakan apa aku masih mencintai mu" kata Alfaro sambil tersenyum sinis ke arah bella
" faro , aku serius, aku masih sangat mencintai kamu, aku tau kamu masih kecewa kepada ku, tapi aku mohon beri aku ke sempatan kedua" ucap bella dengan wajah sedih nya agar Alfaro merasa kasih kepadanya
" maaf aku tidak bisa, kalau kedatangan mu ke sini untuk meminta bantuan anak mu yang sedang sakit aku akan membantu nya, tapi kalau untuk kembali dengan mu, maaf aku tidak bisa" ucap Alfaro yang langsung mengambil sebuah cek yang da di laci kerja nya , ia langsung menuliskan angka sepuluh juta, setelah itu ia langsung menandatangani nya
" ambil lah, dan cepat pergi dari sini" ucap Alfaro yang menyerah kan selembar cek ke arah bella
" faro tujuan ku memang untuk meminta bantuan pengobatan anak ku,selain itu, aku juga ingin mengajak mu rujuk kembali" ucap nya dengan penuh harapan
" keluar lah dari ruangan ku, aku masih banyak pekerjaan" Alfaro dengan lantang nya mengusir bella, ia sudah muak dengan tingkah bella yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali pada nya
" tapi-" belum selesai bella berucap, Alfaro sudah memotong nya
" keluar atau aku panggilkan satpam untuk mengusir mu" ucap Alfaro dengan geram
bella menghela nafas nya dengan kasar, ia tak bisa kalau harus terus memaksa Alfaro untuk kembali lagi dengan nya, tapi ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Alfaro lagi, mungkin juga Alfaro masih butuh waktu pikir nya
" baik lah, aku akan pergi, terimakasih sudah mau menolong anak ku" ucap bella yang bangkit dari duduk nya
" dan aku akan terus berusaha untuk mendapatkan hati kamu kembali" ucap nya lagi dan langsung melangkah keluar dari ruangan Alfaro
" dasar perempuan gila" gumam Alfaro dengan kesal saat bella mengatakan kalau mau merebut hati nya kembali
" dasar perempuan tak tau diri, emang nya dia pikir aku mau kembali sama dia , dih najis" gumam nya semakin kesal sampai melemparkan pulpen ke sembarang arah
" aw" teriak seseorang yang baru masuk kedalam ruangan Alfaro terus kepalanya terkena pulpen yang Alfaro lemparkan ke sembarang arah tadi
" kenapa lo? " tanya Alfaro masih dengan nada bicara kesal nya
" lo tanya gue kenapa, liat nih" ucap frans sambil menunjuk ke kening nya yang memerah
" jidat gue kena pulpen yang lo lempar" ucap nya lagi dengan kesal
" salah sendiri masuk tiba tiba " ucap nya yang msih dengn mode kesal nya
" ah sudah lah, ngomong sama lo gak pernah bener nya" ucap frans yang tak mau memperpanjang masalah, ia melihat bos nya ini sedang tidak baik baik saja, bisa bisa nanti dia yang menjadi pelampiasan kekesalan bos nya ini.
" mau apa lo ke sini? " tanya Alfaro dengan tatapan tajam nya
seketika frans langsung meneguk air liur nya sendiri, ia merasa merinding kalau bos sekaligus sahabat nya itu sudah menatap nya dengan tatapan tajam seperti itu
' serem banget dia, gue ngerasa mau di telen hidup hidup aja' gumam frans dalam hati
meski ia dan Alfaro sering berdebat dan dan adu mulut, frans masih ada rasa takut juga saat Alfaro terlihat sedang marah seperti saat ini
"gak ,gue gak mau apa apa" ucap nya dengan wajah takut
" lo tadi kemana, kenapa lo biarin perempuan tadi masuk ke ruangan gue begitu aja? " tanya Alfaro masih dengan tatapan tajam nya
' sebener nya itu yang mau gue tanyain sama lo, tapi gue takut sama tatapan lo' gumam frans dalam hati
" maaf bos tadi gue lagi ke kamar mandi, gue gak tau kalau ada perempuan yang masuk ke ruangan lo, gue tau nya saat perempuan itu keluar dari ruangan lo bos " jawab nya dengan jujur
" kan lo bisa tahan sebentar, kalau lo gak langsung ke kamar mandi,lo bisa menghadang perempuan itu masuk ke ruangan gue" ucap nya masih dengan mode kesal nya
' kalau gue tau bakalan ada perempuan dateng, gue mungkin langsung menahan nya bos, masalah nya gue gak tau kalau ada perempuan mau dateng' batin nya dengan kesal dengan tingkah bos nya ini
" maaf bos, lain kali akan saya tahan, kalau saya tau kalau ada perempuan mau masuk ke ruangan bos" ucap nya yang tak mau memperpanjang masalah, bisa gak selesai selesai kalau ia terus meladeni bos nya ini
" keluar dari ruangan gue, gue males liat muka lo, bikin emosi gue naik aja" Alfaro mengusir frans dengan nada ketus nya
' ya ada baik nya juga gue keluar dari ruangan ini, kalau lama lama di sini bisa bisa beneran di makan gue sama singga ini' gumam frans dalam hati yang lebih baik memilih keluar dari ruangan bos nya,untuk mencari aman nya saja
" baik bos, kalau bagitu gue keluar dulu, permisi" ucap frans sambil menunduk hormat kepada Alfaro, lalu ia keluar dari ruangan Alfaro, meninggalkan Alfaro yang masih emosi
***
keesokan hari nya Olivia tengah bersiap siap mau berangkat bekerja, ia di buat terkejut saat membuka pintu kontrakan nya
" tante tari" gumam nya tak percaya kalau sahabat mama nya ada di depan pintu kontrakan nya, apa mama yang memberitahu tente tari alamat kontrakan ini pikir nya
tari tersenyum ke arah Olivia, ia sangat terkejut saat melihat banyak yang berubah dari Olivia saat ini, dia terlihat semakin cantik, pikir tari
" assalamu'alaikum " salam tari sambil tersenyum
" wal waalaikumsalam " jawab nya dengan sedikit gugup
" kamu mau bekerja sayang? " tanya tari yang melihat Olivia sudah berpakaian rapi, oivia tak memakai jas kebesaran nya, karena ketinggalan di ruangan nya kemarin
" iya tante, tante ada perlu apa tante ke sini dan tante tau dari mana kalau kami tinggal di sini? " tanya Olivia sambil menahan ke gugupan nya
teri tersenyum saat mendengar pertanyaan Olivia, ia sudah menebak nya kalau Olivia memang sengaja ingin menghindari nya dan keluarga nya
" tante kesini mau bertemu dengan mama mu, mama mu lah yang sudah memberikan alamat ini kepada tente kemarin" jawab tari
' jadi benar mama memberikan alamat ini ke tante tari, oh ayo lah oliv cepat atau lambat, mereka pasti akan tau alamat ini, maka dari itu bersikaplah seperti biasa nya dan berusaha lah menahan hati mu ' gumam nya dalam hati
jangan lupa like, komen dan vote nya ya terimakasih🥰🥰🥰