Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Itu
Tuhan....laki-laki yang datang adalah betul-betul yang selalu kurindukan dalam diam.... walaupun aku tahu itu dosa ...karena aku yakin dan tahu dia sudah berkeluarga...setiap aku bersujud selalu kuselipkan namanya kudoakan dia...walau kami tak mungkin bersatu ....tapi anugrah cinta yang kau beri tak pudar walau sekian lama bersemayam dihati ....rasa itu membludak melihat dia yang kucinta berdiri ...sama gagahnya saat hati ini pertama tertaut....
"waalaikumsalam Wrwb" sahutku....dengan bibir dan hati gemetar
" piye.....bagaimana kabarmu An?"
" Alhamdulillah...baik mas"
" Monggo...silahkan duduk"
" kamu masih seperti dulu....manis...cantik...tidak berubah "
Aku diam...hanya ingin mendengarkan suaranya setelah sekian lama...suara itu hanya berputar terus diotakku dan semakin lama pudar karena termakan jaman...dan tenggelam dengan suara lain yang aku rindukan....suara WEGAH LARAATI anak perempuan ku....
" mana suamimu?" tanyanya
aku diam terpekur
" aku belum menikah"
Dia diam
" saya buatkan minum dulu mas" ....aku beranjak berdiri dan melangkah ke dapur....sambil menunggu air mendidih untuk kopi aku menahan hati ....ingin menangis dan berteriak....rasanya bercampur aduk didada....setelah kopi siap aku membawanya kedepan beserta rengginang yang aku buat sendiri.
diatas meja sudah ada tas belanjaan....kata Ati itu namanya paper bag...mboh kok angelmen jenenge...sulit aku mengejanya..." ini..sedikit oleh- oleh dariku walau sejak lama aku ingin memberimu tapi aku merasa tak mampu bertemu denganmu"
aku hanya diam dan menunduk merasa biasa saja
" aku minta maaf...dengan kejadian yang dahulu....aku tahu kamu hamil....tapi aku tak kuasa menolak perjodohan yang sudah di rancang oleh orangtuaku....saat itu ayahku memiliki hutang yang cukup besar pada kedua orng tua istriku....hutang untuk pencalonan kades...begitu berambisi nya bapakku saat itu...beliau memaksaku menikah tanpa memikirkan bagaimana perasaanmu....orangtuamu...bahkan aku...anaknya" jelasnya dengan wajah muram
" aku juga tahu kamu melahirkan anak perempuan tapi aku tak berdaya....karena setelah menikah aku dan istriku pindah ke Australia karena disana mertuaku perempuan sakit dan menjalani pengobatan.
Aku hanya diam.... mendengarkan semua yang dia mau ungkapkan
" Setelah 5 tahun kami kembali lagi ke Indonesia....istriku kembali sibuk dengan bisnis toserbanya...aku baru merintis bisnis.... dan akhirnya Alhamdulillah sampai sekarang "
" terus bagaimana dengan kamu An?"
" aku biasa saja...hamil dan melahirkan tanpa suami..." jawabku
" maafkan aku An...aku tahu kmu sakit dan terluka"
" lukaku bisa aku tanggung...tapi tidak dengan. Luka anakku ...yang selalu dikatakan anak haram" ujarku
Dia menunduk dn mengusap wajahnya dengan kasar...nafasnya memburu kasar juga
" andai aku lebih berani mempertahankanmu" ujarnya lirih
" percuma...kamu nggak akan mau hidup sengsara dengan ku.." dia diam....
" kamu nggak akan pernah tahu rasanya aib yang kamu berikan pada kami....aib yang seumur hidup dibawa anak perempuan ku....aib yang kamu ciptakan membuat kmi semua terluka...bahkan seumur hidup dan harta yang kamu punya nggak akan bisa kamu tukar " ungkapku dengan menggebu -gebu...karena hanya saat inilah saat yang tepat aku ucapkan dihadapan orang yang membuat kami direndahkan.
" sekarang dimana anak itu?"
" anak itu?"
" eeee mmmm"
jawabnya bingung
" anakku sekarang berada dikota....dia sudah hampir berhasil menjadi sarjana... sekarang dia magang disebuah kantor"
" boleh aku lihat fotonya"
aku beranjak ke kamar Ati.... bagaimanapun juga dia bapaknya...dia wajib tahu
walau aku juga tidak berharap sama sekali nanti diakui setidaknya mereka saling tahu bahwa ada hubungan bapak dan anak.
Setelah aku serahkan sebuah foto....dia...termenung ....diam..."siapa namanya?"
" Wegah LARAATI"
" dan kamu tahu apa arti nama itu"....dia hanya menggangguk Tampa bertanya lagi dia berikan foto Ati kepadaku
" sekarang anak kita magang dikantor ku"...jelasnya
aku mendelik dan menarik nafas kasar....meraup udara dengan rakus...paru-paruku...butuh asupan yang luar biasa.
" saat aku bertemu WEGAH...aku merasa ada desir yang aneh aku rasakan...saat itu aku seperti melihat kamu "
" sejak itu aku memerintahkan seseorang untuk mengetahui siapa Wegah ...darimana dia...dan hasilnya memang sesuai bayangan ku...Tuhan....aku sudah menelantarkan anak gadisku...."
Aku hanya diam...aku biarkan dia dengan rasa bersalahnya....tetapi dalam hati aku masih bersyukur karena dia mau mengakui anak yang aku kandung...
" apa yang harus aku berikan pada kamu dan Wegah...sebagai penebus dosaku?" tanyanya
" akui dia sebagai anakmu...itu sudah cukup bagiku..." jawabku
" aku coba....karena aku juga memiliki istri dan anak....aku tidak mau semua menjadi hancur karena kesalahanku dimasa silam" jawabnya
Aku diam....dalam hatiku aku berkata" masa bodoh dengan keluarga mu....kamu tidak tahu betapa orang tuaku mengemis memohon pada kepala desa supaya engkau mau bertanggung jawab....tapi yng kmi dapat hanya hinaan"
Walau rasa cintaku padanya masih utuh hingga sekarang tapi aku tidak mau bertindak bodoh lagi seperti dulu....tidak sekarang aku hanya ingin memperjuangkan nasib anakku...hidup dengan layak.