Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".
Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Hingga keesokan harinya Naura terbangun dan melihat sekeliling kamar tidur milik Dady Gilbert, karena semalam memang Naura tetap tidur didalam kamar Dady Gilbert! Beluma ada tanda-tanda kepulangan Dady Gilbert ke rumah ini.
"Sepertinya Dady masih memburu orang bernama Jazz itu, kapan ya Dady pulang?"
Naura dibuat gelisah menunggu kedatangan kembali Gilbert ke rumah ini.
Dua hari kemudian, belum juga Dady Gilbert pulang ke rumah membuat Naura terus menerus berusaha menelpon ke nomor Dady Gilbert namun diabaikan tanpa jawaban.
"Sebal!! Padahal besok hari pertama aku masuk kampus, apa Dady tidak mau mengantar aku kuliah dihari pertama?" tidak henti-hentinya Naura menggerutu atas kepergian Gilbert yang terlalu lama.
Tiittt..
Bunyi klakson terdengar dari dalam kamar Naura, pertanda ada mobil yang datang! Tentu saja wajah Naura langsung sumringah karena menyangka bahwa itu mobil Dady Gilbert yang telah kembali.
Naura berlarian menuruni satu persatu anak tangga, tapi pada saat sampai di ruang tamu, ternyata yang datang adalah Dady Domanick dan momy Lindsey.
"Dad, mom, kenapa kalian disini?"
"Apa kau tidak ingin pulang ke rumah Nola? Kami sangat merindukanmu, tapi kenapa kau betah sekali tinggal di rumah Gilbert?" tanya Dady Domanick.
"Aku masih ingin di sini Dad!"
"Nola, kau harus pulang sekarang besok kan hari pertama kau masuk kuliah, momy dan Dady akan mengantarmu,"
"Mom, Nola sudah dewasa tidak perlu diantar,"
"Dewasa darimana? Kau masih putri kecil Dady dan momy, sudah cepat kemasi pakaian mu dan kita pulang disini juga tidak ada Gilbert untuk apa kau sendirian di rumah ini?"
"Dady tau kalau Dady Gilbert tidak ada di rumah?"
"Tentu saja, bahkan entah kapan dia pulang karena Jazz berhasil kabur dari lokasi yang diberi oleh informan kami,"
Akhirnya Naura tau kenapa Gilbert tida kunjung pulang, karena Jazz belum juga ditemukan. Mungkin benar kata orangtuanya lebih baik Naura pulang ke rumahnya daripada berada di rumah Gilbert sendirian sementara orang yang dinantikan entah kapan dia akan pulang.
Keesokan harinya, Naura berangkat ke kampus diantar oleh Lindsey dan Domanick sebagai orangtua, keduanya sangat ingin menyaksikan Naura yang sudah tumbuh menjadi mahasiswi memasuki kampus untuk pertama kalinya.
"Sayang, kau harus bisa beradaptasi dengan teman-teman barumu, berikan senyuman pada teman-temanmu dan bersikap baik pada semua orang!" pesan Lindsey.
"Iya mom,"
"Ingat jika ada pria yang mendekati mu, suruh dia temui Dady terlebih dahulu!"
"Mom, lihat tuh Dady selalu saja membuat Nola kesal! Kaki Nola saja belum melangkah keluar, sudah berpesan yang aneh-aneh,"
"Dad,"
"Aku hanya tidak mau anak kita didekati laki-laki buaya yang tidak bertanggungjawab!"
"Laki-laki buaya seperti Dady?" sindir Naura.
Ckckckck...
Lindsey dan Naura pun menertawakan Domanick.
"Kalian ini,"
Naura turun dari mobil dan masuk kedalam kampus, hari pertama Naura memilih menunggu teman-temannya yang juga kuliah di kampus ini. Sambil menunggu Naura memutuskan untuk duduk diatas rumput kampus.
Didepan Naura terlihat seorang gadis sedang duduk sendirian sambil membaca buku,. sepertinya gadis itu mahasiswi baru juga tapi Naura tidak berani menyapa. Keduanya hanya saling balas melempar senyum manis.
"Kau mahasiswi baru?" sapa Sabia.
Mulai hari ini Sabia memang akan kuliah di kampus yang sama dengan kampus Naura, Sabia terpaksa harus pindah kuliah ke negara ini karena Leya Ibunya sudah menjanjikannya akan mempertemukan Sabia dengan ayah kandungnya yang berada di negara ini.
Keduanya baru tiba di negara ini kemari sore, dan sementara tinggal di hotel dekat kampus. Jauh-jauh hari Leya telah mendaftarkan Sabia kuliah di kampus ini, karena kampus ini memang kampus terbaik akreditas A di negara ini.
"Yap, kenalkan aku Naura biasa keluargaku memanggil aku Nola atau Lala,"
"Aku Sabia, aku bukan mahasiswi baru tapi aku anak pindahan,"
Keduanya berjabat tangan dan duduk berdekatan karena dirasa obrolan keduanya sangat nyambung dan cocok.
"Jadi kau pindahan dari Jerman? Paman ku juga tinggal di Jerman!"
"Oh ya? Jerman memang negara yang menyenangkan dan aku terpaksa pindah kesini karena sesuatu hal,"
"Iya, Pamanku Dokter dia Dokter yang cukup terkenal di Jerman! Terpaksa?"
"Mungkin aku kenal dengan Paman mu siapa namanya? Karena my mom pemilik salah satu rumah sakit di Jerman,"
"Waw momy mu punya rumah sakit? Keren!! Paman ku, Paman Bright namanya Bright Limson tepatnya,"
"Ow aku mengenal Dokter Bright, kebetulan dia sahabat momy ku juga, dia sungguh Dokter yang luar biasa hebat dan serakah karena selalu mendapatkan penghargaan Dokter terbaik sepanjang tahun!"
Keduanya hanya sempat mengobrol sampai disitu karena Kakak senior sudah memberikan instruksi untuk para mahasiswa dan mahasiswi baru agar segera berkumpul untuk memulai kegiatan dihari pertama.
Sore harinya, Naura menunggu didepan gerbang kampus karena Dady Domanick berjanji akan menjemputnya! Tapi sebuah mobil yang sangat familiar bagi Naura berhenti didepannya.
"Itukan mobil Dady Gilbert," gumam Naura.
Benar saja, Gilbert keluar dari dalam mobil lalu menghampiri Naura.
"Dady," tersenyum manis.
"Kau tersenyum karena senang aku yang menjemput mu?"
Tapi mengingat Gilbert yang sudah dua hari tak kunjung menemuinya, Naura kembali merasa kesal dan langsung mengabaikan pertanyaan Gilbert dengan langsung masuk kedalam mobil begitu saja.
Melihat wajah Naura yang ditekuk, Gilbert paham gadis kecil itu sepertinya sedang marah terhadapnya.
"Outfit hari pertama kuliah sangat cantik dan cocok untuk mu!"
"Dady memuji ku sebagai bujukan agar aku tidak ngambek lagi?"
"Tidak, Dady memang menyukai pakaian mu hari ini! Jika kau masih ingin marah, lakukan saja,"
Naura pun diam-diam mencuri-curi pandang kearah Gilbert, laki-laki berusia 40 tahun itu memakai pakaian yang santai tidak seperti biasanya yang lekat dengan jas kerjanya.
Sungguh Gilbert jauh terlihat lebih muda dari usianya, membuat Naura pun terus memandanginya.
"Apa ada yang aneh dengan penampilan Dady?"
"Tidak!"
"Lalu kenapa kau memandang Dady seperti itu?"
"Dady terlihat sangat macho, dan seperti laki-laki remaja dengan pakaian santai seperti ini!"
"Kau menyukainya?"
"Iya, seperti preman yang galak!"
"Dady memang sangat galak, bisa sangat galak padamu!"
"Aku tidak takut,"
"Mau coba galaknya Dady kalau sudah didekat mu?"
"Coba saja,"
Gilbert pun tersenyum mendapatkan tantangan dari Naura.
"Aku mau pulang ke rumah Dady saja,"
"Tapi nanti momy dan Dady Nick akan marah La, ini kan hari pertama kau pulang kuliah masa pulang ke rumah Dady,"
"Pokoknya aku maunya pulang ke rumah Dady, please Dad!"
Karena Naura terus merengek meminta agar pulang ke rumahnya saja, Gilbert pun menuruti keinginan Naura dan membawa Naura ke rumahnya. Mobil Gilbert tiba di halaman rumah, baru saja Gilbert mematikan mesin mobil, Naura sudah naik keatas pangkuan Gilbert.
"Oh my God, Nola,"
"Dad, apa Dady tidak merindukan aku?" Naura berbicara didekat telinga Gilbert.
Bibir keduanya saling berdekatan, dan Gilbert mulai memberikan Naura tatapan-tatapan nakal yang seolah ingin segera melahap Naura detik ini juga.
Hai apa kabar semua??? hehehe mesti pada kesel ya karena up-nya luama pake banget, maafin maak othor yang gendeng ini ya semua😁
Crazy up baru bisa dimulai tanggal 1 Desember ya, pokoknya akan Crazy Up full dua Minggu.