Brahma Satria Mahendra merasa lelah dengan banyak wanita yang terus mendekati serta mengejarnya. Kedua orang tuanya terutama sang ibu sering kali mendesaknya untuk segera menikah. Pernah mencintai dan berpacaran cukup lama dengan sahabatnya sejak SMA bernama Ajeng Notokusumo. Namun hubungannya kandas di tengah jalan karena Ajeng memilih fokus kuliah dan mengejar cita-citanya di luar negeri. Membuat hati Brahma tumpul dengan yang namanya cinta.
Brahma menyodorkan sebuah kontrak pernikahan pada gadis asing bernama Starla yang baru ia kenal di stasiun. Takdir membawa keduanya dalam sebuah pernikahan tanpa cinta. Hanya sekedar rasa tanggung jawab semata. Tanpa sengaja Brahma telah mengambil kesucian Starla yang dikenal sebagai primadona gang Ding Dong sekaligus klub malam ternama yakni Black Meong, karena pengaruh obat dari seseorang. Tanpa Brahma tahu, hidup Starla tak lama lagi.
Bagaimana kehidupan pernikahan kontrak mereka selanjutnya yang tak mudah ?
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Reuni SMA
Setahun Pernikahan Brahma dan Starla.
Waktu tak terasa cepat berlalu. Pernikahan kontrak antara Brahma dan Starla sudah berjalan selama setahun. Banyak suka dan duka yang keduanya alami. Starla juga telah membuat banyak kenangan manis bersama Brahma dan kedua mertuanya.
Walaupun hingga saat ini dirinya masih belum kunjung ada tanda-tanda kehamilan, namun Arjuna dan Bening tetap menyayangi dan memberikan perhatian lebih padanya.
Brahma baru saja pulang dari luar kota. Sudah selama satu minggu ini Brahma ada dinas luar dan baru pulang hari ini. Jam menunjukkan pukul tujuh malam.
Saat ia masuk ke dalam kamar utama, Brahma melihat Starla tengah tidur dalam posisi meringkuk di atas ranjang dengan wajah yang cukup pucat. Bahkan ia melihat baju dinas miliknya tengah diendus-endus, bahkan menutupi sebagian wajah Starla.
Brahma pun langsung mendekati Starla usai meletakkan tasnya di depan lemari. Brahma mendaratkan b0kongnya di tepian ranjang.
"La, kamu tidur?" sapa Brahma seraya tangannya menyentuh lengan lalu beralih ke dahi Starla untuk mengecek kondisi istrinya itu apakah sedang sakit atau tidak. Namun yang ia rasakan Starla tidak demam. Suhu tubuhnya normal hanya saja wajah istrinya itu tampak sedikit pucat.
"Ehm, Mas. Kamu sudah pulang," Starla pun seketika membuka matanya setelah mendengar suara lelaki yang sangat ia rindukan memenuhi ruang pendengarannya. Seminggu ini dirinya tak bertatap muka langsung dengan Brahma. Hanya melalui sambungan video call saja. Rindu itu berat.
"Ini ngapain tidur malah ngendus bajuku yang sudah kotor dan bau begini. Bukankah baju ini aku taruh di tempat cucian kotor seminggu yang lalu sebelum aku berangkat ke luar kota?"
"Hehe... iya. Baju milik Mas, aku belum cuci. Sengaja aku ambil lagi soalnya kangen," jawab Starla terdengar manja seraya masih mendekap erat baju dinas milik Brahma.
"Bu Komandan tumben lemes dan manja begini. Biasanya isengnya paling terdepan terus kuat dan kokoh serta tak tertandingi. Enggak loyo begini kayak kerupuk kesiram air jadi seblak deh. Hehe..."
"Uh, pulang-pulang istrinya bukannya dipeluk malah diledekin terus." Starla mengerucutkan bibirnya ke depan mirip itik yang tengah merajuk.
"Biasanya kamu tidur jam sembilan malam ke atas. Ini baru jam tujuh malam, tumben sudah pergi ke pulau kapuk begini. Mana kelihatan lemes lagi seperti Supermoon kena kryptonite saja. Kayak bukan Lala banget,"
"Gak tahu nih sejak Mas keluar kota, aku jadi kayak seneng mager. Makan, tidur, rebahan di sofa sambil baca novel Othor Solehot. Terus mudah ngantuk juga,"
"Apa kita batalkan saja acara ke Jogja?" tawar Brahma.
"Jangan, Mas. Aku sudah packing dan lusa kita siap pergi ke Jogja. Kan kita mau liburan sekalian datang ke acara reunian sekolah Mas Brahma di sana,"
"Tapi, kamu enggak enak badan begini La. Takutnya di sana malah nanti kamu tambah jatuh sakit," ucap Brahma dengan nada terlihat jelas sebuah kekhawatiran.
Akhirnya Starla tetap merengek agar acara ke Jogja berjalan sesuai rencana. Ia meyakinkan Brahma bawa dirinya baik-baik saja.
☘️☘️
Jogja.
Acara reunian SMA Brahma bertajuk liburan dengan keluarga telah tiba. Starla, Brahma, Ajeng dan Ravi sudah berada di Kota Gudeg itu bersama teman-teman yang lain. Acara reuni tersebut memang sepakat dilaksanakan di luar Jakarta. Jogja menjadi destinasi favorit teman-teman SMA Brahma.
Acara reuni tersebut berlangsung meriah. Mereka semua menginap di salah satu hotel bintang lima yang ada di pusat kota Jogja.
"Sialan! Mereka berdua kok sepertinya masih baik-baik saja," batin Ajeng kesal karena melihat Brahma menggandeng mesra Starla dan justru memperkenalkan istrinya itu ke teman-teman SMA mereka.
Jujur, Ajeng merasa sakit hati karena Brahma semakin sulit didekati. Bahkan ia banyak mendengar selentingan obrolan teman-teman sekolah mereka yang bergosip tentangnya di belakangnya. Bahwa kini dirinya justru yang berstatus jomblo, sedangkan Brahma telah berubah status menikah dengan wanita lain yakni Starla.
Tentunya seantero sekolah sejak dulu tahu bahwa Brahma Satria Mahendra dan Ajeng Notokusumo telah lama menjalin hubungan percintaan walaupun diawali dengan persahabatan. Keduanya dinobatkan sebagai pasangan yang selalu romantis dan tampak serasi di mana pun berada. Best couple.
Hingga banyak yang iri dengan posisi Ajeng sebagai kekasih Brahma.
"Wah, kamar kita sebelahan nih. Mungkin kita jodoh, Jeng." Ravi mendadak bersuara dan muncul di sebelah Ajeng seraya membawa kunci kamarnya. Ravi sempat melihat di data resepsionis ternyata kamarnya bersebelahan dengan kamar Ajeng. Sedangkan kamar Brahma berada satu lantai di atas kamar Ravi dan Ajeng.
"Jangan deket-deket aku. Males banget dideketin jomblo karatan macam kamu! Bisa-bisa aku ikutan jomblo kayak kamu. Huft !" gerutu Ajeng seraya mendengus sebal pada Ravi yang berdiri di sampingnya.
"Loh, jadi pasanganku enak loh Jeng. Selain bisnis utama di Jakarta, aku punya warisan sawah sama kebun di Garut. Terus aku juga punya peternakan sapi perah di Bogor. Bukannya mau pamer nih. Tapi kan dari situ nantinya kesehatan gizi empat sehat lima sempurna buat istri dan anak-anakku pasti terjamin tuh. Apalagi kedua orang tua kita sudah kasih lampu hijau. Masa kita berdua masih lampu merah saja enggak maju-maju ke lampu kuning gitu. Coba dulu siapa tahu cocok langsung ke KUA jadi lampu hijau," ucap Ravi.
"Kamu bisa langsung lampu hijau kok,"
"Kamu mau, Jeng? Kapan aku bisa melamarmu secara resmi ke orang tuamu?"
"Kamu tahu kan jalan ke KUA?"
"Iya tahu lah. Jalan lainnya yang gelap tanpa lampu juga bisa aku pelajari di Mbah Gorgon atau peta Dor-Dor," jawab Ravi seraya terkekeh sendiri namun tetap serius dengan ucapan dan niatnya pada Ajeng.
"Ya sudah kamu pergi ke KUA sendiri kalau perlu nikahin anak penghulunya saja. Beres kan," ucap Ajeng seraya melangkah pergi meninggalkan Ravi.
"Ya ampun, kalau sudah sah pasti bakal aku kekepin dia di kamar sampai gak berkutik. Gemes banget jadinya. Sabar...sabar..." gumam Ravi.
Ia pun menghela napas beratnya. Menaklukkan hati Ajeng ternyata tak semudah itu ferguso. Ravi tahu bahwa di hati Ajeng masih bertahta cinta untuk Brahma.
"Ya Tuhan, tolong hambaMu ini. Entah gimana caranya, terserah Engkau. Pokoknya aku bisa ajak dia buat kawin eh maksudku nikah di KUA. Kabulkan doa hambaMu yang saleh ini, Tuhan. Aamiin..." batin Ravi seraya berdoa.
☘️☘️
Banyak tempat wisata yang sudah mereka kunjungi baik di Malioboro, Candi Prambanan, Candi Borobudur, Taman Sari hingga wisata di Gunung Kidul serta Pantai Parangtritis yang menjadi ikon pantai ternama di Jogja.
Saat jam menunjukkan pukul sembilan malam, Ajeng, Brahma, dan beberapa teman dekat mereka di sekolah tengah berada di sebuah ruangan privat yang ada di hotel tersebut untuk berkaraoke bersama. Ravi sedang tidak bersama mereka karena ia sedang malas keluar kamarnya.
Starla sendiri tak ikut karena ia memang tak suka hadir di acara seperti itu. Terlebih kondisinya sedang tidak baik-baik saja, sehingga ia lebih memilih beristirahat di dalam kamar.
Beberapa teman sekolah mereka mendadak berpamitan untuk kembali ke kamar masing-masing karena sudah larut malam. Alhasil di ruangan tersebut hanya menyisakan Brahma dan Ajeng. Tiba-tiba Brahma terkejut karena mendadak kepalanya pusing lalu ditambah Ajeng naik dan duduk di atas pangkuannya.
"Uh, Jeng. A_pa yang ka_mu lakuin?" cecar Brahma dengan nada terbata-bata.
Ia tengah menahan sesuatu yang seakan bergejolak di dalam tubuhnya. Seketika ia teringat hal seperti ini pernah terjadi saat dirinya meruda_paksa Starla sebelum akhirnya mereka menikah.
"Brahma, aku cinta sama kamu. Jangan pergi. Kamu milikku malam ini dan selamanya," gumam Ajeng dengan suara paraunya seraya berusaha mencium Brahma.
Sekuat tenaga Brahma berusaha menghindari ciuman memba_bi buta dari Ajeng. Bahkan mantan kekasihnya itu kini tengah menari tidak jelas di atas pangkuannya hingga mulai melu_cuti gaun warna hitam yang dipakainya.
"A_pa yang kamu lakukan, Jeng?"
"Panas Brahma. Uh..." gumam Ajeng yang terus meraba tubuh Brahma sekaligus tubuhnya sendiri. Bahkan gaun malam Ajeng sudah mulai merosot terutama ke arah bagian dada nyaris terbuka.
Deg...
Bersambung...
🍁🍁🍁
kan Arju a mau unBrahma adalah orang yg berpengaruh
segera meluncur
syukurin..
berarti dtarla dan brahma sau dara satu ayah lah, mana boleh menikah.
ini adalah suatu rahasia yg blom bisa di ungkap kan