Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#28
Di tengah perjalanan, ponsel Bryce berbunyi dan dia meminggirkan campervannya. Sang mommy tampak melakukan panggilan video call padanya.
"Ya mom?", jawab Bryce sembari melihat wajah sang momny di depan layar hpnya.
"Kau dimana sayang?", tanya Seren.
"Aku masih di Irlandia", jawab Bryce.
Yara menoleh pada Bryce dan melihat interaksi percakapan antara Bryce dan sang mommy.
"Kau sudah makan?", tanya Seren.
"Hmm... sudah", jawab Bryce.
"Kapan kau ke Swiss?", tanya Seren lagi.
"Aku belum tahu..apakah akan ada acara?", tanya Bryce.
"Hmm...Sera dan Alex serta triplet akan kemari", jawab Seren.
"Nanti aku pikirkan..di Irlandia sedang musim panas..jadi aku akan berselancar mom", kata Bryce sambil membuka minuman kopinya.
"Jangan merokok", kata Seren.
"Tidak..aku sudah menguranginya", jawab Bryce.
"Apa kau bersama temanmu?", tanya Seren.
"Tidak.", jawab Bryce dan Yara merebut ponsel Bryce karena Bryce tak menyebutkan dirinya.
"Hai auntyyyy..kenalkan aku teman baru Bryce...ah bukan..aku musuh barunya...namaku Yara...aunty jangan khawatir..aku menyita semua rokoknya dan menyiramnya dengan air", kata Yara dengan semangat.
"Hei..apa yang kau lakukan?", gumam Bryce pelan dan mengambil ponselnya kembali.
Tetapi Yara tetap menahan ponsel Bryce dan akhirnya mereka rebutan ponsel. Seren yang berada diseberang telepon tampak tertawa pelan melihat kelakuan Bryce dan Yara yang seperti Tom And Jerry.
"Halo Yara...apa kau asli irlandia?", tanya Seren.
Dan Yara melihat layar ponsel Bryce lagi meskipun Bryce masih kekeh mengambil ponselnya.
"Ya aunty..aku dari Dublin", jawab Yara membuka pintu mobilnya dan keluar agar Bryce berhenti mencoba mengambil ponselnya.
"Wait..aunty cantik sekali.." kata Yara yang takjub melihat mata heterochromia milik Seren.
"Terima kasih sayang..kau juga sangat cantik", jawab Seren.
Yara tersenyum dan masih takjub dengan kecantikan Seren meskipun usianya sudah tak muda lagi.
"Ikutlah bersama Bryce ke Swiss..aunty akan sangat senang jika kau ikut", lanjut Seren.
"Oh nooo", kata Bryce. Bryce sangat mengenal Seren dan tahu apa yang akan direncanakan Seren jika Yara ikut bersamanya.
"Really?bolehkah aku ikut?ya..aku mau ikut aunty...yeaaaahh", kata Yara senang.
Yara dan Seren pun mengobrol cukup lama di luar hingga Bryce membunyikan klaksonnya.
"Baiklah..aunty...putra bungsu aunty yang menyebalkan itu sudah memanggilku", kata Yara.
Seren tertawa pelan melihat sikap blak blakan Yara yang hampir mirip dengan Sera.
"Ya sayang..sering seringlah menelepon ya...berhati hatilah di jalan", kata Seren.
"Oke aunty..bye", kata Yara mengakhiri panggilannya.
Lalu Yara membuka pintu mobil dan memberikan ponsel Bryce.
"Apa saja yang kalian bicarakan?", tanya Bryce.
"Aku menceritakan semua perlakuan burukmu padaku..termasuk ketika kau menciumku waktu itu..aku tak bisa mengadu pada daddy..tapi aku bisa mengadu pada Aunty..huhuhu...score kita satu sama", kata Yara menjulurkan lidahnya.
Bryce hanya menggelengkan kepalanya saja dan merencanakan muslihat baru pada Yara dengan senyuman misteriusnya.
"Aku tahu kau sedang merencanakan sesuatu yang jahat padaku..ingat Bryce, aunty Seren ada- dibelakangku sekarang", kata Yara memperingatkan.
Bryce hanya mengedikkan bahunya dengan cuek.
"Apa di Galway ada nightclub?", tanya Yara.
"Kita hanya akan ke pantai..tidak ke club", jawab Bryce.
"Aku tak akan bisa berenang di Galway..ombaknya sangat besar", kata Yara.
"Kau bisa duduk saja dan melihatku berselancar..kau bisa memotretku juga bukan?ternyata enak juga memiliki asisten di perjalanan", kata Bryce.
"Ya..tentu saja aku akan memotretmu..dengan angle yang sangat bagus dan estetik..tenang saja", jawab Yara.
"Kata katamu tak meyakinkan dan banyak dendam didalamnya", kata Bryce.
"Berapa lama lagi kita sampai?", tanya Yara.
"Setengah jam lagi", jawab Bryce.
Yara mulai menyalakan musik dan bernyanyi. Dia mulai semangat lagi hari ini.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤