NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Budak Cinta?

Seketika Sherli merasa malu.

"Bukan Pak Irfan tapi kamu yang saya sayang tapi saya tidak mungkin mengungkapkan karena kamu cuma anggap saya teman" pikir Sherli pelan.

"Maaf. Ketika itu...saya memang gegabah. Saya tidak bermaksud begitu"

Kres meneliti raut wajah Sherli.

"Seperti merasa malu" pikir Kres.

"Irfan memang tampan jadi wajar banyak yang menyukainya. Tidak cuma secara fisik bagus tapi juga sifatnya. Saya teman seperjuangan Irfan jadi tahu semua sifatnya. Irfan itu..."

"Pak Kres, berhenti" potong Sherli mencegah.

Sherli memejamkan sebentar kedua matanya.

"Sampaikan permintaan maaf saya kepada Pak Irfan kalau memang sampai dia salah paham. Saya tidak bermaksud begitu. Ketika itu saya emosi jadi sedikit mau memberi pelajaran. Saya..."

Sherli merasa miris sehingga tidak melanjutkan bicara.

"Dengan begitu santainya kamu memberitahu semua tentang Pak Irfan karena memang cuma anggap saya teman. Hati gue terlalu sakit" pikir Sherli sedih.

"Jadi waktu itu kamu cuma marah? Tidak benar menganggap Irfan lebih dari..."

"Tidak!" potong Sherli sedikit histeris.

Kres jadi tersentak kaget dan Sherli merasa tidak enak.

"Maaf. Maaf. Tidak. Maksud saya Pak Irfan memang baik tapi cuma sebatas begitu jadi ketika itu karena peristiwa yang terjadi pikiran saya jadi sembarangan. Terlalu sebal...marah...emosi sampai di ubun. Satu sisi saya gundah karena mereka...terutama Mbak Lailis..."

"Iya. Sudah. Saya paham. Maaf saya jadi salah paham sama kamu" potong Kres.

Kres melihat terus Sherli sampai akhirnya merasa senang.

"Dia kenapa, sih? Sedikit begini. Sedikit begitu" pikir Sherli dengan merasa tidak mengerti.

"Ayo saya antar. Besok kamu masih harus kerja"

"Bukan karena kamu mau tugas?"

"Tugas saya masih dua jam lagi"

"Jadi benar mau pulang?" tanya Sherli pelan.

Kres berpikir keras dan akhirnya merasa bahagia. Entah kenapa sikap Sherli hari ini membuat dirinya bahagia.

"Kamu mau gimana?"

Sherli tampak berpikir.

"Tentang Irfan..."

"Saya sudah bicara kalau..."

"Saya belum selesai bicara" potong Kres lembut.

Sherli jadi tegang diperlakukan begitu. Seketika jantungnya berdetak.

"Kenapa cara bicaranya harus begitu? Membuat saya salah paham" pikir Sherli miris.

"Irfan tidak berpikir kamu menganggap lebih. Irfan tidak gampang menilai orang begitu cuma karena dirinya dipuji"

Sherli merasa lega.

"Saya sempat kepikiran kalau misalnya Pak Irfan benar salah paham"

Kres menatap Sherli dengan merasa senang. Akhirnya mereka berjalan menuju sepeda motor lalu Kres naik dan melihat Sherli. Sesekali mereka saling bicara lalu Kres memakaikan helm di kepala Sherli dan Sherli naik. Pukul 00.10. Mereka sampai di kost Sherli.

"Sama teman SMA kamu? Satu kamar?"

Sherli mengangguk dan Kres berpikir.

"Kamu dipuji teman saya" kata Sherli dengan tersenyum.

"Begitu?"

Sherli mengangguk.

"Reaksi kamu cuma begitu. Tidak penasaran dipuji apa?"

Kres menggantung helm dan tidak menjawab apapun.

"Kamu memang punya penyakit ya?"

"Maksud kamu?"

"Saya tanya tidak selalu dijawab"

"Kamu tanya apa?"

"Kamu seperti siapa?"

"Pasti kedua orang tua saya lah"

"Duh...maksud saya..."

Kres merasa geli melihat Sherli mulai gemas karena sebal.

"Sudahlah lupakan. Percuma. Pertanyaan itu juga sudah dulu. Basi. Terima kasih. Hati-hati di jalan"

Sherli mau berjalan pergi tapi seketika terhenti karena mendengar jawaban Kres.

"Paman saya"

Sherli melihat Kres yang ternyata sudah turun dari sepeda motor.

"Kamu benar kepo tentang saya?"

Seketika Sherli merasa malu. Sherli berusaha menahan sikap agar tidak terpancing.

"Tidak juga"

"Yakin?"

Sherli merasa heran tatapan Kres beda tapi belum bisa mendeskripsikan.

"Selain itu kamu kepo tentang apa?"

Sherli sungguh dibuat bingung dengan sikap dan pertanyaan Kres karena dilihat dari tatapannya pertanyaan itu bukan cuma sekedar pertanyaan tapi sebuah...

"...pernyataan...tapi pernyataan apa ya?" pikir Sherli dengan merasa heran.

Akhirnya Kres dan Sherli saling diam karena sibuk dengan pikiran masing-masing. Sherli bingung dengan sikap Kres sedangkan Kres coba memancing Sherli. 

"Ehm...mak..."

Sherli jadi tidak melanjutkan perkataannya karena tersentak kaget Kres lebih mendekat kepadanya. Tidak cuma itu Kres berani menyelipkan rambut Sherli di belakang telinga dengan tatapan beda. Tatapan yang membuat Sherli hampir pingsan. Tubuh Sherli jadi panas merasakan sentuhan Kres dan tidak ada keinginan untuk menghindar. Sherli justru terkesima.

"Kenapa begitu manis?" pikir Sherli pelan.

Jujur Sherli merasa terbuai dan terpancing. Akhirnya Kres tahu jawabannya. Tanpa berpikir panjang Kres memegang pipi kanan Sherli lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Sherli dengan merasa yakin dan mencium bibir Sherli dengan pelan. Sherli membelalakkan kedua matanya dan siap mau menghindar tapi yang terjadi justru dirinya membalas. Hatinya mengiyakan sehingga dengan yakin juga dia memeluk Kres. Sudah lama keinginan hatinya tertahan untuk tidak menunjukkan semuanya di hadapan Kres. Sesekali mata Sherli terpejam merasakan ciuman Kres yang penuh hasrat tapi tidak ada unsur pemaksaan. Tangan kiri Kres mulai mendarat di rambut Sherli dan merasakan lembutnya membuat Kres semakin bergelorah. Kres merasa belum puas jika semuanya diakhiri begitu cepat sehingga sengaja membuat Sherli terkunci dengan ciuman intensnya dan mengulum lalu Sherli pun tidak ada penolakan dan ikut merasakan sensasinya. Setelah menyadari yang terjadi Kres melepaskan tautan bibirnya dan tahu kesalahannya.

"Begitu saja gue memasukkannya ke dalam ciuman ini" pikir Kres pelan.

Semakin lama merasa bersalah dan melepaskan rambut Sherli dengan pelan. Sherli melepaskan tangan Kres dari pipinya dan Kres gundah.

"Gue gak sopan. Gue melakukan kesalahan besar" pikir Kres pelan.

"Tidak mau pergi? Kenapa?" tanya Sherli dengan tersenyum.

"Kamu tersenyum. Kenapa?" pikir Kres pelan.

Kres menggeleng pelan.

"Serius? Nanti kalau sudah waktunya tugas..."

"Saya minta maaf" potong Kres pelan.

"Kenapa?"

"Baru saja..."

Kres jadi semakin merasa bersalah.

"Saya..."

"Apa kamu menganggap kejadian tadi sebuah kesalahan? Bahkan kalaupun begitu saya akan menerima. Kamu sudah memberikan kenangan indah untuk saya" potong Sherli dengan merasa bahagia.

Kres terkejut dan menatap dalam kedua mata Sherli.

"Tidak sama sekali"

"Jadi tadi minta maaf kenapa?" tanya Sherli pelan.

Seketika Kres memeluk Sherli dan Sherli merasa bahagia.

"Jangan langsung menyuruh saya pulang"

"Lalu tugas kamu?"

"Masih lama" bisik Kres.

"Yakin lama?"

Sherli merasakan tubuhnya dipeluk erat sehingga melekat di tubuh Kres seolah diberi lem.

"Jadi kamu tidak mau saya lama di sini?" tanya Kres dengan menatap intens.

Sherli tidak menyangka ternyata Kres bisa bucin juga.

"Janji saya buat kamu" kata Sherli dengan meyakinkan Kres.

Kres menatap Sherli.

"Tugaslah dulu. Penuhi kewajibanmu. Perasaan ini tetap akan sama meskipun beberapa hari kamu baru muncul di hadapan saya" lanjut Sherli.

"Datang ke rumah untuk aku lamar ya?"

"Kamu sembarangan. Bukankah kebalik?" tanya Sherli dengan merasa geli.

Sherli paham pikiran Kres dipenuhi dengan gairah karena perkataannya melantur. Mana ada ceritanya lamaran cewek yang di rumah cowok? Mungkin untuk beberapa adat bisa begitu tapi adat mereka tetap pihak cowok yang datang ke rumah cewek.

"Ayolah. Satu sisi kamu punya kewajiban besar"

"Kenapa kamu tidak bisa mengerti sedikit?" kata Kres dengan merasa kecewa.

1
Delita bae
hebat , mangat ya up cerita baru nya😇👍🙏
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!