NovelToon NovelToon
Aku Bukan Selingkuhanmu

Aku Bukan Selingkuhanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: AICE PARK

HATI-HATI DALAM MEMILIH BACAAN!

Serena dan Yuan terjebak di satu malam panas yang membuat mereka menyesali semuanya. Yuan yang memiliki kekasih dibuat bingung antara tanggung jawab dengan Serena atau memilih kekasihnya.

Semuanya menjadi rumit karen Yuan yang candu dengan tubuh Serena tidak bisa berhenti memaksa wanita itu untuk melakukannya. Yuan yang egois tidak ingin memutuskan pacarnya bahkan dia berkata tidak akan pernah merusak pacarnya.

Ketika ia mulai sadar bahwa rasa cintanya telah beralih kepada Serena, semuanya semakin rumit karena kekasih Yuan tidak ingin di lepaskan dan mengancam akan mengakhiri hidupnya jika Yuan meninggalkannya.

Kehadiran Johan di antara Yuan dan Serena juga membuat mereka semakin renggang.

Pernikahan Yuan dan Maudy tiba-tiba dipercepat karena wanita itu menjebak Yuan yang sudah menolaknya mentah-mentah padahal hubungan mereka tengah baik-baik saja pada saat itu.

Serena yang mendengar itu pun memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AICE PARK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lagi

Serena telah bersiap untuk pulang, kali ini ia tidak lembur karena pekerjaannya sudah selesai.

Kantor sudah lumayan sepi, hanya ada beberapa karyawan saja yang masih menyelesaikan tugasnya.

Serena menatap ke arah meja para rekan kerjanya, dapat ia lihat barang-barang Maudy dan Yuan masih ada di meja, mungkin mereka belum pulang.

Perlahan Serena menyusuri koridor, ketika ia melewati pantri dapat ia lihat ada yang sedang bermesaraan.

Dengan wajah datar, Serena melewati Yuan dan Maudy yang sedang berciuman dengan posisi Maudy yang duduk di meja pantri.

Kedua orang itu buru-buru berdiri dan merapikan baju mereka, namun Serena sedikitpun tidak berhenti atau hanya sekedar menoleh.

"Ganggu banget!" Maudy mengoceh ketika Serena sudah menjauh.

"Ayo pulang, sudah hampir gelap," ucap Yuan kepada Maudy.

Yuan dan Maudy meninggalkan kantor dan bergegas untuk pulang.

*******

Serena menatap langit malam yang begitu indah, penuh dengan bintang yang bersinar.

Ia sengaja mampir di sebuah taman pinggir sungai, tempat ia menenangkan dirinya jika lelah karena bekerja atau lelah karena masalah yang ia hadapi.

Tiba-tiba Serena mendapatkan tepukan di bahunya, ia langsung menoleh dan nampak lah pria yang tidak ingin lihat wajahnya saat ini.

Segera Serena mengambil tasnya dan hendak angkat kaki, namun dengan cepat Yuan menariknya lagi untuk duduk di kursi.

"Jangan pergi, aku ingin bicara."

Serena hanya diam saja, sangat malas untuk meladeninya.

"Masalah tadi, aku minta maaf," ucap Yuan.

"Ngga seharusnya aku lakuin hal itu di kantor dan di depanmu," tambahnya.

"Lalu tidak masalah kan jika di luar kantor dan tidak di depanku?" sarkas Serena.

"Tidak begitu maksud-"

"Cukup Yuan, kau hanya membuatku seperti menjadi selingkuhanmu!" Serena menatap Yuan dengan tatapan tajam.

"Kau bukan selingkuhanku, kau~" Yuan terdiam, ia tidak bisa menjelaskan hubungan rumit mereka saat ini.

"Apa? Kau tidak bisa mengatakannya kan!"

"Kau temanku Serena, dari dulu awal masuk kantor hingga sekarang," Yuan memegang pundak Serena.

"Maka bersikaplah seperti teman!" Serena menepis tangan Yuan yang ada di pundaknya.

Dengan segera Serena berlari menuju motornya, dia menggunakan high heels bagaimanpun akan terkejar oleh Yuan.

Lelaki itu dengan segera merebut kunci motor Serena dan menaiki motornya, tentu Serena marah dan menatapnya dengan tajam.

"Jangan membuatku marah Yuan, apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya nebeng, yakali kamu yang nyetir?"

Serena mengusap rambutnya kasar, lelaki ini sungguh gila pikirnya.

"Kau menyuruhku bersikap seperti teman, ini juga sikap teman kan?"

Serena menghela nafas, dia berjalan meninggalkan Yuan yang menggunakan motornya.

Dengan segera Yuan menyalakan motor Serena lalu mengejar perempuan itu.

"Serena kenapa malah jalan, ayo?"

"Mau pinjam kan? Pake aja!"

"Tapi ya sama kamu juga dong, ini kan motor kamu."

"Udah tau motor gue, gue ngga ngijinin lu tapi lu bawa, yaudah ngga salah gue kalo gue jalan dong!"

Yuan pun menghadang Serena dengan motornya.

"Jika tidak segera naik maka akan aku beritahu ke Maudy sekarang semuanya," ancam Yuan.

"Lah gue mah ngga rugi, yang ada elo yang di putusin," ketus Serena.

Serena hendak meninggalkan Yuan lagi, tapi dengan segera pria itu turun dari motor dan mengangkat Serena, gadis itu di taruh di jok belakang dan di pegangi lalu ia naik ke depan dan menancap gas.

"Lompat aja kalo berani," ledek Yuan.

"Gila banget sih lo, mau lo apaan anj*ng!" Serena memukul helm nya yang di gunakan Yuan.

"Buset galak banget, ya gue mau nebeng lah."

"Lu kemanain pacar lo, bukanmya lo udah di tebengin dia?" ketus Serena, sebenarnya dia bukan misuh karena cemburu tapi dia masih kesal dengan Yuan sampai saat ini.

"Itu ngga penting, yang penting sekarang kita jalan."

Yuan semakin menancap gas nya, tentu Serena semakin marah karena Yuan berbohong untuk sekedar nebeng tapi ternyata malah dibawa ke tempat lain.

*******

Angkringan yang lumayan sepi dan jauh dari tempat mereka tinggal, Yuan membawa Serena kesana.

Lelaki itu membawakan makanan dan minuman yang baru saja dia beli di penjual. Saat ini mereka ada di sebuah gubuk yang memang di sediakan tempat itu untuk nongkrong anak-anak muda.

Serena enggan memakan makanan yang telah dibelikan Yuan, gadis itu masih merengut dan tak mau menatapnya sama sekali.

"Dimakan atau lu yang gue makan?" ucap Yuan.

"Ngomong gitu sekali lagi gue potong mancung lo," Serena mengambil piring tadi dan segera memakan makanan itu.

Yuan hanya tersenyum, selama berteman dengan Serena ia baru kali ini melihat sisi galak wanita itu. Mungkin ia terlalu kecewa dan marah kepada Yuan.

Tapi di sisi lain, Yuan juga merasa gemas dengan sifat Serena. Itu mengingatkannya kepada Maudy di tahun pertama mereka berpacaran yang masih romantis-romantisnya.

Yuan menatap Serena sangat lama dan bahkan tidak berkedip sama sekali, gadis itu memakan mie goreng nya dengan sangat lahap dan terlihat kelaparan.

"Baru pertama kali makan mie ya?" sarkas Yuan.

Serena tersedak dan segera meminum minumannya.

"Ya nggak lah, lu kira gue semiskin itu?" sewot Serena.

"Ya engga sih, tapi kan lu hidup sehat mulu ya gue kira ngga makan ginian."

"Bukan berarti ngga pernah ya, sesekali makan gini juga ngga papa."

Yuan hanya tertawa tanpa suara menghadapi ocehan Serena.

Makan malam dadakan selesai, kini Serena dan Yuan berjalan di sekitar sana. Tentu dengan paksaan Yuan yang membujuk Serena untuk tinggal sebentar saja.

Saat berjalan mereka tidak sengaja masuk di sekitaran tempat kemah, sepertinya di sewakan bukan di adakan oleh orang lain.

Tempatnya ada yang di lapangan ada yang di sekitaran sungai, sungguh luas dan terlihat menenangkan.

"Ayo lihat kesana, kayaknya seru," Yuan menggandeng tangan Serena.

Serena hanya diam saja, kalo dia terus berdebat dengan Yuan pun akan berujung pulang lebih lama lagi.

Tangan Serena dilepas oleh Yuan, lelaki itu pergi menemui beberapa orang yang sepertinya pemiliki tempat ini.

Mereka tampak berbicara dan Yuan mengeluarkan sejumlah uang yang di berikan kepada orang-orang itu.

Tak lama setelah itu ia kembali menghampiri Serena, kembali ia gandeng tangan wanita itu.

"Ayo," ucap Yuan.

"Kemana?" Serena menahan tangannya yang di tarik Yuan.

"Nanti juga tau,"

Lelaki itu menarik Serena dan memasuki area perkemahan, sedangkan Serena mulai berfirasat tidak baik.

Benar saja tiba-tiba Yuan menariknya memasuki sebuah tenda yang lumayan besar dan menutup tenda itu dengan segera.

Tenda tempat mereka berada di atas sungai yang di alasi kayu, sehingga mereka berhadapan dengan sungai secara langsung.

Serena hendak keluar, dia benar-benar salah telah mempercayai Yuan dan dia mengutuk dirinya karena itu.

"Gila, apaan lagi ini!" teriak Serena yang langsung di bungkam Yuan menggunakan tangannya.

"Nanti banyak yang dengar."

Serena meronta-ronta, namun tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Yuan.

Ia hanya bisa pasrah, kali ini Yuan melakukannya dengan keadaan sadar. Serena semakin membencinya.

Wanita itu menangis dalam aktivitas yang di lakukan Yuan pada tubuhnya, sedangkan Yuan menikmati apa yang ia lakukan dan bahkan membungkam mulut Serena dengan bajunya sehingga wanita itu tidak berisik.

Bersambung

1
Nur Adam
lnjut
AICE: Siapp, ditunggu yaaa/Kiss/
total 1 replies
Widi Widurai
lah bukanny johan dah nyatain cinta ya??
AICE: Iya kak, kan barusan nyatainnya. Ada yang salah kah atau aneh?? Aku pelupa sama alur soalnya:)
total 1 replies
Ratih Amallia Rahman
bikin gereget
AICE: Terimakasih sudah mampir, Kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!