Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 27
Asisten Jery segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan malam yang cukup lengang tersebut . Meskipun Jery mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi tapi ia juga harus hati-hati , karena jalanan aspal yang basah setelah diguyur hujan deras sehingga membuat ban mobil nya terasa licin .
Sesampainya didepan IGD , Jery langsung memarkirkan mobilnya asal . Setelah itu ia kembali menarik tubuh tegap Rayner yang ia baringkan dikursi penumpang dan segera menggendong nya lagi dipunggung nya . Dada kiri Rayner masih tertancap belati milik Rakhes .
Bukan .. Bukan karena Jery takut mencabut belati itu , hanya saja jika benda tajam itu dicabut maka darah akan mengalir semakin deras dari dada kiri Rayner dan bisa membuat pria itu kehabisan darah sebelum sampai ditangani oleh pihak medis .
Jery membawa Rayner dirumah sakit yang sama dengan tempat Agatha dirawat .
"Dokter ... Tolong bantu tuan Rayner !" teriak Jery
Tenaga medis yang tengah berjaga itu langsung menarik brankar dan mendorongnya mendekati Jery .
"Segera baringkan tuan Rayner tuan ", kata perawat
Jery segera membaringkan Rayner keatas brankar
"Luka tusukan dada kiri , cepat hubungi dokter yang berjaga . Lakukan operasi sekarang "
Setelah mengucapkan diagnosa tersebut , para petugas medis segera mendorong brankar itu menuju ruang operasi . Asisten Jery terus mengikuti brankar itu didorong hingga depan pintu ruang operasi .
"Maaf tuan anda dilarang masuk , ini area steril ". Kata perawat
"Hm.. Tolong lakukan tindakan yang terbaik untuk tuan Rayner ". Ujar Asisten Jery
"Kami akan mengusahakannya tuan , doakan saja ".
Setelah mengatakan itu , perawat langsung menutup pintu ruang operasi . Kemudian Asisten Jery mendudukkan dirinya dikursi tunggu depan ruangan tersebut .
Jujur saja , ia sangat mengkhawatirkan kondisi Rayner . Karena bagaimana pun juga Rayner sudah banyak membantu nya , mulai dari membantu membiayai pengobatan ibu nya hingga dirinya diangkat menjadi asisten kepercayaan nya .
Rayner sudah banyak merubah kehidupannya yang dulu nya serba kekurangan kini lebih dari berkecukupan .
...----------------...
Mansion Rakhes ..
"Narco buang mayat wanita tua ini ke laut , dan segera minta pelayan bersihan jejak nya ". Perintah Rakhes pada ketua anak buah nya
"Baik tuan ". Sahut Narco , kemudian ia segera memerintah bawahannya untuk segera membawa jasad Nesa pergi .
Setelah itu Rakhes melangkahkan kakinya mendekati Fara yang masih duduk terikat dikursi . Tubuh Fara gemetar ketakutan , bulu kuduknya tiba-tiba meremang , ia bisa merasakan jika nyawanya tengah diujung tanduk .
"K-kak aku mohon lepaskan aku , aku mohon a-ampuni aku kak . Aku janji tidak akan mengulangi nya lagi ". Ucap Fara tergagap-gagap ketakutan
Rakhes mengembangkan senyum miring nya ,kemudian tangan kanan nya terangkat membelai pelan wajah Fara .
Fara sampai menahan nafas nya seraya memejamkan kedua matanya ketika jemari Rakhes menjelajahi setiap jengkal diwajah nya , naik ke dahi lalu turun hingga ke dagu nya . Sungguh demi apapun , Fara sampai mengeluarkan keringat dingin nya .
"Rileks sayang , aku tak akan menyakiti mu .." lirih Rakhes
"Aku tidak mau mengotori tangan ku sendiri ", imbuh nya sambil menyeringai puas melihat ekspresi ketakutan Fara .
"Aku mohon ampun kak , kak Rakhes boleh hukum Fara sesuka kak Rakhes . Asal Kak Rakhes lepasin Fara ". Ucap nya tanpa membuka matanya dan menundukkan kepala nya .
"Buka matamu dan tatap aku !" tukas Rakhes dingin
Fara menggeleng pelan
"Menurutlah sebelum aku menggunakan cara kekerasan Fara !" tegas nya tak terbantahkan
Dengan ragu-ragu perlahan Fara membuka mata nya dan menatap wajah tampan Rakhes .
"Good Girl" , puji Rakhes seraya mengelus puncak kepala Fara .
"Han..."
"Ya tuan ?" sahut Asisten Han yang berdiri tak jauh dibelakang Rakhes
"Ambil barang itu kemari ". Perintah Rakhes tanpa mengalihkan pandangannya menatap dingin wajah ketakutan Fara .
"Baik tuan ", Asisten Han berbalik badan dan segera mengambilkan barang yang diminta oleh Rakhes .
Tak lama setelah itu , Han kembali sembari membawa sebotol wine yang sudah dicampurkan sesuatu didalam nya .
"Ini tuan ". Ucap asisten Han seraya menyodorkan barang itu pada tuannya .
Rakhes menerima nya lalu membuka penutup botolnya .
"Han buka ikatan tali nya ".
Asisten Han mengangguk dan segera membuka ikatan tali yang melilit ditangan Fara .
"Minum .." Perintah nya sambil menyodorkan botol itu pada Fara
"A-aku tak minum alkohol kak ". Kilah Fara
"Aku tak suka dibantah , cepat ambil botol ini dan minum ". Tegas nya seraya menatap dingin Fara
Dengan tangan gemetar , Fara terpaksa merebut botol itu dari tangan Rakhes lalu meminum nya perlahan . Saat air wine itu masuk kedalam mulut nya rasanya ingin sekali ia memuntahkannya .
"Habiskan !".
Fara meneguk minuman alkohol itu hingga tandas meskipun banyak yang tumpah dari sela bibir nya hingga membasahi baju dan leher nya . Rakhes tersenyum menyeringai melihat wanita dihadapannya ini mau menuruti keinginan nya .
"Good Girl " . Puji Rakhes sambil mengelus puncak kepala Fara .
"Rasanya tak enak ". Lirih Fara seraya mengelap bibir nya yang basah terkena air itu .
"Han , siapa kan orang itu ". Perintah Rakhes
Han mengangguk dan lekas memanggil orang yang sudah diperintah oleh Rakhes . Empat orang pria bertubuh besar dan bertato juga berwajah garang masuk kedalam ruang bawah tanah bersama dengan Han . Empat pria itu adalah orang yang menyeret Fara saat dikost nya tempo lalu .
"Mereka sudah tiba tuan ". Kata Han
"Hm ..." Rakhes berdehem lalu beranjak dari duduknya .
Tak berselang lama tiba-tiba Fara merasakan panas disekujur tubuh nya . "Kenapa panas sekali ". Gumam nya seraya mengipasi wajah nya dengan kedua tangannya
"Kak , tolong ... Aahh kenapa dengan tubuh ku ". Fara menggeliat tak karuan saat panas ditubuhnya semakin menjalar bahkan diarea milik nya pun terasa berkedut .
"Hei kalian berempat .. Bukankah kalian sudah lama tak menikmati nikmat nya surga dunia ?" ujar Rakhes sambil menunjuk empat pria tadi dengan dagu nya .
Empat orang itu terlihat takut untuk menjawab , karena pria dihadapan mereka ini adalah pria terkejam yang pernah mereka temui . Mereka tak berani bermain-main ataupun mencari masalah dengan Rakhes .
"CK ! baiklah .. Karena kalian sudah berhasil membawa wanita itu kemari . Maka aku akan berikan wanita itu juga untuk kalian . Nikmatilah waktu bersenang-senang kalian dengannya". Ucap Rakhes setelah itu ia melangkahkan kaki nya keluar dari ruang bawah tanah dan diikuti Asisten Han dibelakang nya .
Keempat pria itu bersorak senang mendengar ucapan Rakhes . Mereka memang sudah mengincar tubuh Fara ketika mereka menyeret wanita itu untuk dibawa pada Rakhes dan sekarang mereka bisa menikmati nya .
"Baik sekali tuan Rakhes .. Bersenang-senanglah kita ". Ucap salah satu pria itu
"Betul , langsung sikat saja jangan banyak bicara ". sahut teman pria tersebut lalu melangkahkan kakinya mendekati Fara yang sedang tak fokus karena reaksi panas ditubuh nya .
Sedang dilantai satu , Rakhes segera mengganti pakaiannya dengan kemeja yang baru . Karena pakaian ia kenakan sudah terkena cipratan darah .
"Han , siapkan mobil kita kerumah sakit sekarang .. Aku ingin tau keadaan kak Rayner ". Ucapnya seraya menggulung lengan kemeja nya hingga sebatas siku
"Baik tuan .." Han bergegas melangkahkan kaki nya menuju garasi mobil .
.
.
Ruang Operasi
"Dokter , jantung pasien melemah ..." ucap satu staff perawat yang membantu proses operasi Rayner .
"Cepat ambil alat itu dan pacu jantung nya ". Perintah dokter tersebut serta terus mengecek organ-organ vital yang mungkin rusak terkena tusukan belati itu .
Tiiiiiiitttttt ....
"Dok lihat .."
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen .... Terimakasih 🌹♥️