Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Butik
Keesokan paginya Richardo berangkat ke kantor sedangkan Emily menunggu kedatangan orang tuanya Richardo siapa lagi kalau bukan Daddy Richard William dan Mommy Kasandra.
Sambil menunggu kedatangan orang tua Richardo sekaligus mertuanya, Emily memainkan ponselnya. Hingga lima belas menit kemudian Emily mendengar dua pasang langkah kaki membuat Emily menatap ke arah depan.
"Kakek Buyut William dan Olivia." Panggil Emily dengan wajah terkejut sambil meletakkan ponselnya di atas meja lalu berjalan ke arah Kakek William dan Olivia.
"Apa kabar cicitku." Panggil Kakek Buyut William.
"Kabar baik. Seperti Kakek Buyut lihat." Jawab Emily kemudian mencium punggung tangan Kakek Buyut William.
"Syukurlah, Kakek Buyut sangat senang." Ucap Kakek Buyut William.
"Hallo Kakak Ipar." Panggil Olivia sambil tersenyum dan cipika cipiki.
"Hallo juga." Jawab Emily.
"Silahkan duduk." Ucap Emily.
Mereka berdua hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka bertiga duduk di sofa masing-masing.
"Oh ya. Mommy dan Daddy ada keperluan jadi Aku dan Kakek Buyut akan menemanimu pergi ke butik sekalian nanti bertemu dengan Mommy dan Daddy setelah keperluannya sudah selesai." Ucap Olivia.
"Jadi merepotkan Kakek Buyut dan Olivia. Seharusnya Aku pergi sendiri saja ke butik." Ucap Emily tidak enak hati.
"Tidak merepotkan kok, Kakak Ipar. Kebetulan jarak dari mansion Kakek Buyut menuju ke butik melewati mansion Kakak Ipar jadi sekalian saja kami menjemput Kakak Ipar." Ucap Olivia.
Kakek Buyut William dan Olivia, pergi ke butik karena di acara keluarga besar William memakai pakaian seragam. Karena itulah Kakek Buyut William dan Olivia pergi ke butik untuk mencoba pakaian yang sudah dua minggu lalu di pesannya.
"Apa yang dikatakan Cicit Olivia memang benar jadi kamu jangan merasa tidak enak hati." Ucap Kakek Buyut William.
"Bagaimana kalau kita berangkat sekarang?" Tanya Olivia.
"Baik." Jawab Kakek Buyut William dan Emily dengan serempak.
Mereka pun keluar dari mansion di mana Emily yang mengendarai mobil sedangkan Kakek Buyut William dan Olivia duduk di kursi belakang.
Awalnya Olivia yang duduk di samping pengemudi namun Emily melarangnya dengan alasan menemani Kakek Buyut William.
Hal itu dikarenakan Kakek Buyut William sudah berusia delapan puluh tahun dan meminta Olivia untuk menemaninya.
Skip
Kini mereka sudah sampai di butik di mana Emily memeluk lengan kanan Kakek Buyut William sedangkan Olivia memeluk lengan kiri Kakek Buyut William.
Namun baru sampai di depan butik, Olivia mendapatkan pesan dari Kakak kembarnya untuk menemuinya di perusahaan milik mereka berdua.
"Kakek Buyut dan Kakak Ipar, maaf Aku ada pesan dari Kak Oliver untuk datang ke perusahaan. Nanti kalau urusannya sudah selesai Aku akan ke sini lagi." Ucap Olivia.
"Oke. Hati-hati di jalan." Ucap Emily sambil memberikan kunci mobil ke Olivia.
"Terima kasih. Aku naik taksi saja Kak." Ucap Olivia.
"Lebih baik naik mobil biar cepat sampai." Ucap Emily.
"Baiklah." Jawab Olivia sambil menerima kunci mobil.
Kemudian Olivia mencium punggung tangan Kakek Buyut William lalu dilanjutkan ke Emily namun bukan mencium punggung tangannya melainkan cipika cipiki.
Setelah itu Olivia pergi meninggalkan butik tanpa menyadari kalau seseorang mengikuti dirinya dari awal keluar mereka keluar dari mansion hingga mereka sampai ke butik.
Sedangkan Emily menatap kepergian Olivia hingga Olivia masuk ke dalam mobil. Setelah itu Emily dan Kakek Buyut William membalikkan badannya.
"Kakek Buyut, ayo kita masuk." Ajak Emily sambil masih memeluk lengan kanan Kakek Buyut William.
Kakek Buyut William hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka masuk ke dalam butik di mana berjejer pelayan toko memberikan hormat.
"Selamat datang di butik kami, Tuan Besar William dan Nyonya Muda Richardo." Ucap para pelayan toko dengan serempak.
"Apakah pesanan pakaian untuk keluarga William sudah selesai?" Tanya Kakek Buyut William.