Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3 bertemu kembali
" Ck,gara-gara si ayah tiri otak selangkangan gue jadi kena masalah sampai gue telat masuk kantor.Siap-siap kena damprat si nenek sihir!" cerocos Amora sembari mengganti sendal jepitnya dengan Hells karena dia sudah sampai dilobi kantor.
Sementara dari arah berbeda damar juga baru masuk kantor setelah melesat begitu cepat dari kantor polisi.
" Dasar perempuan gila! Bisa-bisanya dia mengelabuhi polisi dan kabur dari tanggung jawab.Awas dia kalau ketemu lagi saya bikin dia jadi perkedel!" Sungut damar.
Braaak
" Aduuh!" pekik Amora saat tanpa sadar menabrak damar dan semua isi tasnya jatuh berceceran dilantai.
" Bisa gak si kalau jalan gak sambil Meleng!" Sentak damar yang juga tak menyadari Amora datang dari arah yang berbeda.
" Suaranya!Gue kenal nih!" Amora lantas menengadahkan wajahnya dengan wajah berapi-api.
Setelah pandangan mereka bertemu mereka sama-sama terkejut.
" Elo!" seru Amora.
" Kamu!" ucap damar.
" Wah bener-bener ya kamu, ngapain sampe nyusulin gue kekantor woy! Gue mau kerja,gue bakal ganti tuh kaca mobil Lo kalau gue udah gajian.Dasar Lo,cowo apaan Lo pake ngaduin gue kepolisi gara-gara kaca doang! Kalau kaya langsung ganti dong ngapain minta ganti rugi sama gue!" Ucap Amora tanpa sadar mereka sudah menjadi pusat perhatian semua karyawan kantor yang memang berniat menyambut kedatangan damar.
Amora memang belum lama bekerja dikantor tersebut hingga ia tak pernah melihat dan bertemu dengan damar sebagai CEO dari perusahaan tempatnya bekerja.
" Oh jadi dia kerja disini.Lucu juga nih cewe,kita liat mau sampai mana dia berbicara." batin damar.
" Amora,hey lo ngapain ribut disini.Lo tau siapa dia,Lo mah bikin perkara aja udah Lo terlambat Lo pake bikin keributan." Bisik Widia teman satu devisi Amora yang tak sengaja melihat Amora.
" Eh Wid Lo tau gak dia tuh yang udah bikin gue terlambat tau gak! Gara-gara dia gue sampe harus berurusan dengan polisi coba.Timbang kaca doang dia bikin ribut sampai nyusulin gue kesini,siapa yang gak kesel coba Wid." Ucap Amora tanpa sadar semua orang tampak berbisik-bisik menatap kearahnya.
" Mampus tuh cewe bisa-bisa dia langsung di hap sama si bos." bisik salah seorang karyawan.
" Udah biarin aja,kapan lagi dapat tontonan gratis." kekeh yang lainnya.
Mereka berbisik namun bukan damar kalau tidak tau apa yang tengah dibicarakan oleh para karyawannya.Telinganya bahkan bisa mendengar semut yang berjalan menuju kearahnya.
" Udah mor udah ayo masuk!" bisi Widia sembari menatap segan kearah damar.
Widia memang bisa dikatakan senior karena Widia bekerja dikantor itu lebih lama dibanding dengan Amora.
" Biarin Wid,Lo tenang aja si selagi sibos ganteng itu belum dateng biar gue puas-puasin marahin dia.Pagi ini energi gue terkuras habis gara-gara si ayah tiri otak selangkangan ditambah dia nih!" ucap Calista.
" Astaga makin diprhatikan makin cantik aja nih cewe.Dia bilang saya tampan,tidak diragukan lagi saya memang tampan." batin damar.
" Amora ngapain kamu bikin keributan disini!Pak damar mari masuk pak,ada berkas-berkas yang sudah menunggu bapak untuk ditandatangani, setelah itu kita ada pertemuan dengan kolega kita dari luar negri,setelah itu baru kita meeting." Ucap Sisil, sekertaris damar.
" Pak damar, meeting? Oh Astaga,apa dia si bos ganteng itu?" batin Amora dengan wajah yang mendadak pucat.
" Saya tunggu surat pengunduran dirinya!" Puk puk
Damar menepuk pundak Amora sambil berlalu didepannya.Sementara Amora menunduk menahan malu.
" Tuhan pengin banget menghilang ke dasar bumi saat ini juga!" lirih Amora yang masih bisa didengar oleh Widia.
" Elo si gue bilangin gak denger!" Widia lantas meninggalkan Amora seorang diri,sorakan dan sindiran langsung terdengar begitu ramai dari para karyawan lain.
Amora buru-buru jalan ke tempat kerjanya untuk menghindari sindiran dari semua karyawan yang menyaksikan kekacauan akibat ulahnya.
Setelah sampai ditempatnya Sisil sudah menunggunya dikursi kerja Amora dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Bu Sisil ada apa?" tanya Amora dengan lembut.
" Sok manis Lo! Tuh dipanggil sama pak damar suruh keruangan dia,siap-siap lo dipecat.Makannya lo gak usah sok-sokan berani sama dia.Sadar diri lo! Sok kecintilan sih mau cari perhatian sama dia.Gue aja yang udah kerja bertahun-tahun sama dia gak dilirik sama sekali apa lagi elo! Padahal gue udah tampil paripurna tapi tetap saja dia gak mau ngelirik gue,gue si yakin gue yang cakep ini aja dianggurin apa lagi elo yang buluk bin dekil,bau asep bajai." cibir Sisil.
Bukannya marah Amora justru terkekeh karena merasa lucu dengan apa yang Sisil ucapkan.
" Ini Bu Sisil curhat atau lagi ngelucu Bu? Kalau gak dilirik udah pasti ibu gak ok,lagian saya juga gak ngarep dilirik sama dia.Mana ada bos yang sombong,angkuh.Bukan selera saya." Cicit Amora membuat Sisil mendengkus kesal.
" Amora! Sekali lagi kamu berani ngelawan saya kamu bakal terima akibatnya." Ancam sisil yang tak digubris oleh Amora.
Sementara Widia justru terlihat gelisah saat sahabat sekaligus rekan kerjanya dipanggil oleh damar ke ruangannya.
" Ya Tuhan semoga si Amora bisa mengendalikan mulutnya,dia yang dipanggil tapi gue yang jantungan." Gumam Widia.
Amora sudah sampai didepan pintu ruangan damar, meskipun Amora tidak takut akan keputusan yang diberikan oleh damar nantinya namun tetap saja Amora merasa gugup saat datang langsung keruangan sang CEO karena tidak sembarang karyawan bisa masuk ke ruangan tersebut.
" Bismillah,semoga lidah gue gak keselo,semoga mulut ini bisa diajak kerjasama." Batin Amora sembari menepuk mulutnya sendiri.
Tanpa Amora tau dari dalam damar tengah tertawa melihat tingkah Amora dari kamera pengawas yang langsung tersambung diponselnya.Kamerantersebut sengaja ia pasang tersembunyi tanpa sepengetahuan siapapun selain dirinya dan orang kepercayaan.
Tok tok tok
" Masuk!" ucap damar.
" Permisi, bapak panggil saya!" tanya Amora dengan sopan.
" Nih cewe bisa lembut juga ternyata,saya pikir suaranya sudah disetel seperti petasan khitan." Kekeh damar dalam hatinya.
" Duduk!" Titah damar.
" Pak tolong jangan pecat saya pak,saya tau saya salah.Em,bapak bisa ko potong gaji saya setiap bulan buat ganti rugi,lagian itu kan salah bapak kenapa bapak tidak menghindar waktu saya lagi lempar batu? Saya kan niatnya mau nimpuk suaminya ibu saya pak."
Ucap Amora berusaha bernegosiasi dengan damar.
" Ya ampun lucu sekali,pengin rasanya saya tertawa lebar melihat ekspresi wajahnya.Itu sangat tidak cocok dengan karakterbya.Dia lebih cocok terlihat galak dan menantang seprti tadi." Batin damar.
" Pak ko bapak diem si pak! Jadi bapak minta saya kesini mau ngapain pak,saya ngmong bapak diem saya diem bapak malah mesam mesem." Ucap Amora.
" Duduk!"
" Tapi pak!"
" Duduk saya bilang!"perintah damar
" Oke baiklah kalau bapak maksa!" jawab Amora.
Sebisa mungkin damar menahan tawanya melihat sikap Amora yang menurutnya sangat lucu.
" Pak,ayo dong kalau mau kasih hukuman saya siap ko,tapi jangan pecat saya pak.Saya lagi ngumpulin uang tau pak buat DP mobil.Kalau saya dipecat nanti saya dapet uang dari mana coba pak,belom lagi saya harus ganti rugi kerusakan kaca mobil bapak." Ucap Amora.
" Okee karena saya baik hati kamu tidak akan saya pecat tapi kamu akan saya kasih hukuman selama satu bulan." ucap damar membuat Amora bernafas lega.
" Apa pak hukumnya,bapak bilang aja! Hukuman apapun saya bersedia asal jangan hukum saya untuk menjadi kekasih bapak ya saya tidak bisa karena bapak bukan selera saya.Saya lebih suka cowo-cowo Korea pak." jawaban dari Amora lagi-lagi membuat damar ingin tertawa namun ia tahan.
" Oke baiklah,saya juga tidak berminat menjadikan kamu kekasih." ucap damar.
Bersambung.....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭