Suddenly Got Married

 Kini keduanya sudah di rumahnya, hal mengejutkan dan menyenangkan itu sudah diketahui oleh para maid dan yang lain. Namun Nathan dan Jihan memilih untuk tidak memberitahu nya pada Geri. Supaya jika Geri kembali, itu yang menjadi hadiah untuk pria itu.

Jihan dan Nathan sedang di kamarnya, setelah melakukan drama mereka jika ingin mandi. Kini keduanya hanya duduk dengan kegiatan nya masih-masing. Sebenarnya Nathan tidak ingin bekerja dulu, tapi Jihan memaksa laki-laki itu untuk mengecek kerja perusahaan nya hari ini. Mau tidak mau, Nathan tengah duduk dengan sibuk mengotak-atik laptop hitam nya.

Sama hal nya dengan Jihan, wanita itu sedang duduk di kasur dengan beberapa baju untuk ia rapikan. Jihan sedikit lengah, jika terlambat mengambil dinas Nathan di pagi hari. Karena laki-laki itu akan menjadi singa yang mengobrak-abrik, semua yang ada di lemari mereka.

"papa pulang nya kapan?" tanya Jihan sambil bergerak, menyimpan baju yang ia lipat tadi.

"seminggu lagi, kata papa ia senang disana" jelas Nathan.

Geri memilih untuk memperpanjang liburan nya bersama keluarga Pandi. Nathan tidak mempermasalahkan nya, yang penting Geri bahagia Nathan sudah ikut bahagia disana.

"padahal udah kangen papa" ucap Jihan sedikit lesu. Walau Geri tidak papa kandung nya, namun perlakuan Geri yang sangat menyayangi Jihan, membuat Jihan menganggap Geri adalah papa kandung nya. Jihan menyayangi Geri, begitu juga dengan Geri.

Ia berharap kehamilan nya kali ini, membuat Geri bahagia selamanya.

"Nathan bilangin aja, papa pulang?" tanya Nathan yang masih sibuk dengan laptop nya

"ngak juga sih Than" jelas Jihan membuat Nathan mengangguk paham.

Jihan tersenyum lalu berjalan ke arah Nathan.

Jihan mendudukkan bokongnya di pangkuan Nathan, hingga fokus Nathan kini sama Jihan.

"kenapa sayang...hm?" tanya Nathan sambil mengelus pipi Jihan.

Jihan langsung memeluk Nathan, membuat Nathan kini mengelus-elus punggung Jihan.

"lanjut kerja aja, aku cuman mau peluk aja" ucap Jihan lembut membuat Nathan mengangguk, dengan senyum tercipta di wajah tampan nya itu.

Nathan yakin kalau Jihan seperti itu, ada kaitan nya dengan janin yang ada di perut Jihan.

Setelah beberapa saat, Nathan menyelesaikan pekerjaan nya. Saat hendak mengubah posisi Jihan, Nathan sadar ternyata Jihan sudah tertidur.

"astaga sayang...gimana kalau punggung kamu sakit?" tanya Nathan seolah Jihan akan menjawab nya.

Nathan menggendong Jihan dengan telentan, agar wanita itu tidak terbangun. Nathan juga menaiki kasur, dan ikut bergabung dengan Jihan.

"jadi anak yang baik ya nak disana, plis jangan bikin mama sakit atau capek ya...kamu sayang papa kan?" tanya Nathan sambil mencium dan mengelus perut rata Jihan. Nathan berucap sedikit tidak nyambung dan tidak jelas, seolah perut Jihan akan menjawab nya. Nathan akhirnya membaringkan badannya, dan langsung membawa Jihan ke pelukan nya.

Tring.....

Tiba-tiba telepon Nathan berbunyi, membuat Nathan sedikit menoleh ke belakang untuk mengambil ponselnya.

"Safira?" tanya Nathan pada dirinya sendiri, saat melihat nama pemanggil yang bertuliskan 'sekretaris'

"halo pak" ucap Safira dari seberang sana

"iya kenapa?" tanya Nathan lagi

"eum...maaf pak menganggu waktu nya, saya hanya ing...."

"Than...elusin perut aku" ucap Jihan memotong pembicaraan Safira dari seberang sana.

"sini sayang.... cup-cup-cup bobo lagi ya" ucap Nathan sambil mengelus-elus perut Jihan.

"em...kita bahasa di kantor saja ya besok" ucap Nathan sedikit tegas lalu mematikan telepon itu.

Nathan meletakkan ponselnya, lalu mengelus pipi dan perut Jihan dengan ke-dua tangannya.

Nathan memperhatikan wajah tenang Jihan, sungguh ia sangat mencintai Jihan. Nathan kadang bingung, saat mengingat dulu ia menculik Jihan.

Kedua sudut bibirnya terangkat, saat Jihan menanyakan masalah finansial laki-laki itu. Ia kira Jihan matre, ternyata setelah menikah Jihan adalah orang yang jujur dan hemat.

Jihan bahkan jarang membeli peralatan atau barang-barang branded seperti wanita jaman sekarang. Nathan pernah membeli album-album BTS, dan itu yang terakhir Jihan meminta nya. Jihan semakin memprioritaskan Nathan dari segala waktu dan kegiatan nya. Jihan bahkan bisa menjadi dewasa dan seperti anak kecil dalam satu waktu. Menurut Nathan, Jihan adalah kesempurnaan yang pernah ia miliki seumur hidup nya.

Nathan juga sangat kagum, saat Jihan bisa menjadi menantu yang sangat baik hati pada ayah nya. Pantas saja Geri sangat menyayangi Jihan, karena wanita itu sangat lemah lembut sama Geri.

Walaupun Jihan kadang membuat rusuh pada rumah mereka, namun Jihan selalu memberi cela perdamaian untuk setiap keributan kecil yang ia ciptakan. Bertengkar dengan Nathan termasuk hobinya, karena melihat wajah kesal Nathan sangat membuat ia tertawa.

Setelah menikah dengan Jihan selama satu bulan lebih, membuat Nathan lebih tau kalau Jihan sangat pintar membuat Nathan tergoda padanya. Bukan hanya tergoda pada badan ideal Jihan, namun Nathan jiga tergoda pada setiap ucapan manis yang sedikit jarang Jihan keluarkan.

Setelah bersama Jihan, akhirnya Nathan tau dan sadar kalau sama-sama mencintai, membuat hubungan semakin erat. Bukan hanya Nathan yang mencintai Jihan, tetapi Jihan juga sangat mencintai Nathan.

Banyak harapan Nathan, supaya ia bisa hidup sampai tua dengan Jihan. Walau kelak Jihan akan semakin tua dan berkeriput, itu tidak akan mengubah rasa cinta Nathan pada wanita nya itu.

Hahaha banyak yang akan ia lakukan dengan Jihan, di sepanjang hidup nya. Ingin rasanya Nathan membawa Jihan untuk terbang ke angkasa, agar Jihan tau bahwa Nathan mencintai Jihan seperti tinggi nya bintang di langit. Ah...puitis sekali bukan, jika Nathan berkata kalau ia lebih mencintai Jihan dari pada dirinya sendiri?

"sehat-ya sayang kuh" ucap Nathan kembali memeluk Jihan. Nathan berjanji, akan menjaga Jihan lebih lagi dari sekarang. Mengingat Safira mendengar suara Jihan tadi, membuat ia berfikir akan menyebarkan pada semua karyawan kalau ia sudah menikah. Ia merasa sedikit tidak nyaman, jika pernikahan tidak di ketahui oleh karyawan.

Bagaimana jika salah satu dari mereka mencintai Nathan? Nathan tidak ingin terjadi hal yang membuat hubungan renggang, dengan Jihan nanti jika semua orang menganggap nya masih lajang. Besok ia akan membawa Jihan ke kantor nya,dan mengenal kan nya pada semua pekerja.

Ah...kalau bisa, Nathan mengumumkan nya pada semua orang. Agar dunia dan semesta tau, kalau jihan adalah miliknya. Milik Nathan Bagaskara seorang saja.

Masih ingat kan kalau Nathan tidak suka berbagi?

Yaps!!!! itu masih berlaku sampai sekarang, yang berarti jika ada seorang yang berani mendekati Jihan dengan maksud lain, Nathan akan bertindak. Salahkan orang itu, jika Nathan tidak bisa menahan semua hasrat nya untuk bersikap keras dengan orang yang berani mendekati istrinya kesayangan nya itu.

Bersambung....

Happy reading 🫶

Tinggalkan jejaknya hasian🫶

1028

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...