NovelToon NovelToon
KENANGA (Istri Titipan)

KENANGA (Istri Titipan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Sebelum meninggalkan Kenanga untuk selamanya, Angga menikahkan Kenanga dengan sahabatnya yang hanya seorang manager di sebuah bank swasta.
Dunia Kenanga runtuh saat itu juga, dia sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain Angga, dan kini Kakaknya itu pergi untuk selama-lamanya.

"Dit, gue titip adik gue. Tolong jaga dia dan sayangi dia seperti gue menyayanginya selama ini" ~Angga ~

"Gue bakalan jaga dia, Ngga. Gue janji" ~ Aditya ~

Apa Kenanga yang masih berada di semester akhir kuliahnya bisa menjadi istri yang baik untuk Aditya??

Bagaimana jika masa lalu Aditya datang saat Kenanga mulai jatuh cinta pada Aditya karena sikap lembutnya??

Bagaimana juga ketika teman-teman Aditya selalu mengatakan jika Kenanga hanya istri titipan??

Lalu, bagaimana jika Aditya ternyata menyembunyikan latar belakang keluarganya yang sebenarnya dari semua orang??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa wanita itu??

Karena dua minggu ini Anga selalu bangun subuh, karena harus menunaikan sholat subuh bersama Aditya, Anga jadi sudah terbiasa bangun sekitar jam lima pagi.

Anya lebih dulu terbangun sepertinya, karena Aditya belum membangunkannya. Anga mengerjakan matanya, memaksa kelopak mata yang masih lengket itu untuk terbuka.

Tapi rasanya masih berat karena tidurnya terlampau nyaman malam ini. Kipas angin yang terus menyala sepanjang malam ternyata membuat tubuhnya mulai dingin di saat pagi hari seperti ini, hingga Anga terus mencari kehangatan dengan semakin meringsek ke dalam selimut dan gulingnya.

Tapi tunggu!!!

Anga merasakan gulingnya beda, lebih keras dan hangat. Bantalnya juga keras namun terasa nayaman di kepala Anga.

Dengan sangat tegas Anga memerintah matanya untuk terbuka saat ini juga.

Yang pertama kali menyambut mata Anga terbuka di pagi ini adalah pahatan wajah tampan suaminya. Hidung mancung yang biasa Anga lihat kini terlihat tinggi jika di lihat dari samping seperti ini.

Anga yang baru menyadari posisinya saat ini langsung membekap mulutnya. Matanya melotot melihat posisi Aditya yang ini tanpa ada jarak dengannya.

Bahkan dengan begitu nyamannya, Anga tidur di lengan Aditya. Tangannya juga sempat memeluk perut Aditya yang terbentuk dengan sempurna.

Perlahan Anga menjauhkan kepalanya, ingin terlepas dari suaminya tapi Aditya justru menarik tubuh Anga hingga merapat kembali kepadanya.

"Selamat pagi istriku" Aditya meletakkan dagunya di pucuk kepala Anga.

Laki-laki mana yang bisa-bisanya membuat istrinya tersipu malu di pagi buta seperti ini kalau bukan Aditya.

Pria itu bahkan belum sempat membuka matanya tapi sudah berhasil membuat anak orang terkena serangan jantung.

"P-pagi Mas" Bukan hanya hati Anga yang di buat berdesir. Tapi seluruh tubuh Anga juga di buat membeku tak berdaya karena jelas-jelas di dekap dengan erat oleh Aditya.

"Nanti kita pergi ke makam Kakak kamu ya??"

"Beneran Mas??"

"Iya, kita berangkatnya pagi aja. Sekalian sarapan di luar. Mau kan??"

"Mau Mas, Anga juga pingin banget ke makam Kak Angga"

"Ya udah, sekarang kita sholat dulu terus siap-siap"

"Iya Mas"

Aditya melepaskan pelukannya membiarkan Anga keluar dadi kamar lebih dulu untuk mengambil air wudhu.

🍀🍀🍀

Mereka berdua berangkat pukul setengah tujuh pagi menuju makam Angga. Jarak yang mereka tempuh cukup jauh sekitar satu jam, tapi ini hari minggu jadi jalanan tak sepadat hari kerja.

Anga duduk di belakang memegang jaket Aditya di bagian pinggangnya. Rasanya masih malu untuk melonggarkan tangannya ke pinggang Aditya.

Tapi sekarang, berkat setiap hari naik motor di antar jemput Aditya saat ke kampus, Anga jadi mulai terbiasa naik motor. Helm di kepalanya juga sudah mulai nyaman di pakai, tidak seperti pertama kalinya.

"Mau sarapan apa Dek??" Tanya Aditya sedikit menoleh ke belakang.

"Bubur ayam kalau nggak nasi uduk aja Mas"

"Ya udah, nasi uduk aja mau nggak?? Mas ada tentang langganan yang enak"

"Boleh"

Anga sebagai seorang istri hanya bisa menurut karena memang dia merasa hanya di titipkan pada Aditya.

Mendengar ucapan Diah kemarin, Anga tidak seharusnya banyak menuntut.

Sepeda motor Aditya berhenti di depan sebuah ruko yang emperannya ada sebuah gerobak penjual nasi uduk.

Dari banyaknya antrian dan orang-orang yang sedang makan di sana, Anga sudah bisa menebak kalau rasanya pasti enak. Makanya tak salah kalau Aditya menjadikan tempat itu sebagai langganan.

"Dua ya Mpok" Pesan Aditya.

"Eh Mas Adit ya?? Udah lama ngga ke sini makin ganteng aja. Gimana, udah menikah sama Mbaknya itu?? Kok nggak kasih undangan sama Empok??"

Anga yang sejak tadi di samping Aditya langsung menatap ke arah suaminya dengan bingung.

"Mbaknya?? Siapa?? Apa pacar Mas Adit??" Pikiran Anga mulai penuh tanya.

"Jadi Mas Adit sering datang ke sini sama wanita itu??" Anga mendadak merasa sedih.

Sepertinya memang ada yang salah dengan hati Anga. Apa memang benar kalau dia mulai ada rasa dengan Aditya??

Karena hanya mendengar penjual Nasi uduk sampai hafal dengan wanita yang datang bersama Aditya sana hatinya sakit.

"Ini istri saya Empok, kami baru menikah dua minggu ini" Aditya merangkul bahu Anga di depan penjual nasi uduk itu.

"Eh, maaf ya Neng" Penjual nasi uduk itu tampak tak enak pada Anga.

"Iya Mpok" Jawab Anga masih bisa menunjukkan senyumnya.

"Ayo cari tempat duduk aja Dek"

Anga mengekor di belakang Aditya, mencari tempat duduk yang masih kasusnya.

Mereka berdua tampak hanyut dengan pikirannya sendiri. Kalau Anga tentu masih memikirkan omongan penjual nasi uduk itu. Anga penasaran siapa wanita yang di maksud itu.

Anga benar-benar tidak tau apapun tentang suaminya. Masa lalunya, bahkan keluarganya. Di rumah tanahnya yang berjalan selama dua minggu ini, Aditya tidak pernah menyinggung tentang keluarganya sama sekali.

Lebih dari sepuluh menit pesanan mereka belum datang, selama itu juga mereka tidak ada yang bersuara.

Anga menatap Aditya yang ada di sampingnya. Anga kira suaminya itu akan menjelaskan maksud dari penjual nasi uduk tadi. Ternyata suaminya itu memilih diam. Anga jadi banyak berpikir tentang bagaimana pesanan Aditya kepadanya.

"Apa aku memang tidak ada artinya buat kamu Mas, makanya kamu nggak mau terbuka sama aku??"

Kalau seandainya Aditya memang mempunyai orang lain, dan kelak akan meninggalkannya. Lalu bagaimana degan dirinya. Hanya Aditya yang Anga punya sekarang ini. Kalau Aditya pergi, apa dia akan menjadi sebatang kara?? Apa Bunga Kenanga hanya akan menjadi satu-satunya nama yang tersemat di kartu keluarga miliknya tanpa ada Nama Aditya di atasnya sebagai kepala keluarga.

"Hufffftt, nama panjang kamu aja aku nggak tau Mas" Keluh Anga dalam hati.

"Kenapa Dek, ada yang mau kamu tanyakan??"

"Emmm" Anga tampak berpikir.

"Siapa wanita yang di maksud Empok itu Mas??"

"Sebenarnya orang tua Mas Adit masih ada apa enggak??"

Sayangnya pertanyaan pertama itu tertahan di tenggorokan Anga dan hanya pertanyaan ke dua yang Aditya terima dari Anga.

"Mas hanya punya Ibu sekarang. Kalau Bapak sudah meninggal sebelum Mas masuk kuliah. Maaf ya, Mas belum bisa ajak kamu ketemu sama Ibu. Tapi nanti Mas cari waktu yang tepat untuk bawa kamu pulang ke rumah Ibu"

"J-jadi Mas mau bawa Anga ketemu sama keluarga Mas??"

"Iya dong Dek, kamu kan istri Mas. Tapi Mas mohon sabar sebentar ya??"

"Iya Mas, Anga nggak buru-buru kok" Anga sebenarnya juga belum siap untuk bertemu dengan Ibu mertuanya.

Obrolan mereka terhenti saat nasi uduk mereka datang. Keduanya menikmati sarapannya kemudian menuju ke makam Angga yang jaraknya sudah lumayan dekat.

1
💗 AR Althafunisa 💗
😭😭😭😭😭😭
💗 AR Althafunisa 💗
Jangan-jangan dijodohkan kalau ga lamaran atau nikah 😌😩
💗 AR Althafunisa 💗
wah... tekdung 😂😍
khaerani suherman
sebenernya males klo balikan lagi Cemen amat tp suaministri komunikasi itu penting
zizi 😉
Luar biasa
💗 AR Althafunisa 💗
Nah gitu dong.... terus keluar Dit dari group klo udah, biar mereka juga kalang kabut. Biar tuh si Diah dan kutu Mayang disalahin sama yang lain
💗 AR Althafunisa 💗
astaghfirullah... kayanya s*Tan nya emang si Diah ini deh. Udah apa, putus hubungan persahabatan.
💗 AR Althafunisa 💗
Lagian knp ga kasih kabar kamu Dit, emang 2 ular onoh kerjaannya. Paling si Diah ini yang dominan banget
💗 AR Althafunisa 💗
kebiasaan, pintu ga dikunci. Kalau ada orang jahat gmn coba
💗 AR Althafunisa 💗
good job 👍
💗 AR Althafunisa 💗
menyambut
💗 AR Althafunisa 💗
menguar
chika aprilia zubaidah
angga kakak nya anga kan juga sahabat mereka yah, kok gak dianggep sih, fix harus jauh2 dr circle ini sih, gak sehat
💗 AR Althafunisa 💗
Wahhh .. pantesan si wanita ular rencana nya 😡😡😡
💗 AR Althafunisa 💗
😬😬😬
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
Kezie fitri
😭😭😭😭
Tara Lestari
Luar biasa
Hana Marlhiena
Luar biasa cerita novelnya bagus penulisan rapi
nfsah_
eaa *dalem dek/Whimper//Kiss//Kiss/
Kang cilok: Mampir yuk kak ke KAU DAN AKU BERSAMA 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!