Pesona Setelah Menjadi Janda

Saat keluar dari ruangan nya, Darren terkejut melihat sepupu nya berdiri di depan nya saat ini, Vincent Andreas Cassius.

Vincent tersenyum senang karena berhasil mengejutkan sepupu nya itu dengan kedatangan nya kesini.

Namun saat itu juga Darren melihat Alyssa melirik kearah mereka. Namun saat pria itu melihat ke arah nya, Alyssa langsung membuang muka

' Pasti masih marah. ' ucap Darren dalam hati.

" Kita ngobrol di dalam aja. " Darren mengajak Vincent untuk masuk ke dalam ruangan nya. Tapi sebelum itu dia meminta Alyssa untuk membawakan minuman untuk mereka.

Saat mereka sudah masuk dan duduk di sofa, kedua nya mulai mengobrol.

" Kapan kamu datang? Kok mama nggak ada ngasih tau. " tanya Darren pada sepupu nya yang lebih tua dua tahun dari nya itu.

" 2 hari yang lalu. Aku memang nggak ada ngabarin siapa pun kalau aku ke indo. " Vincent menatap ke sekeliling ruangan, tidak ada yang berubah sama sekali.

" Ada kerjaan? " tanya Darren.

" Ya. Ada sedikit. Tapi nggak terlalu penting. Biasa lah. "

Darren hanya mengangguk. Dia paham pekerjaan tidak penting apa yang di kerjakan oleh Vincent.

Terdengar pintu yang diketuk dan tak lama Alyssa masuk sambil membawa nampan. Entah hanya perasaan Darren saja atau memang benar, dia merasa Alyssa terus melirik ke arah Vincent.

Tiba-tiba saja dia menjadi tidak suka dengan kedatangan saudara sepupu nya ini. Darren menatap cemburu ke arah Alyssa. Tapi wanita itu malah menatap tajam ke arah nya.

" Ada yang bisa saya bantu pak? " Alyssa bertanya sambil mundur beberapa langkah dari sofa setelah menyajikan teh untuk kedua nya.

" Pergilah, itu sangat membantu ku. " Darren mengatakan itu dengan nada sinis. Terlihat jika pria itu sangat kesal.

Alyssa semakin menatap tajam ke arah Darren. Wanita itu juga kesal mendengar jawaban pria itu.

Tapi Vincent malah tertawa melihat pembicaraan kedua nya. Itu membuat Darren kesal, tapi yang lebih membuatnya emosi, Alyssa malah tersenyum pada Vincent. Tidak bisa di biarkan.

" Kau bilang ada urusan kan? Lebih baik kau cepat pergi sebelum terlambat. " Ucap Darren pada Vincent yang baru saja ingin menyeruput teh nya.

" Kapan aku bilang ada urusan sekarang? " Vincent mengernyitkan dahi nya tanda bingung dengan ucapan adik sepupu nya itu.

" Tadi. Sekarang cepat pergi sebelum terlambat. " Darren menarik Vincent agar berdiri dari duduk nya dan mendorong pria yang memiliki tubuh sama seperti nya ke arah pintu.

Sesampai nya di pintu, Darren membuka pintu dan mempersilahkan Vincent untuk keluar. Vincent menatap bingung pada Darren, namun tak lama dia tersenyum dan mengerti mengapa sepupu nya ini bertingkah aneh.

" Ok ok. Aku pergi sekarang. Aku merestui kalian. " ucap Vincent lalu berbalik dan melambaikan tangan ke arah Alyssa yang di balas oleh Alyssa dengan lambaian juga

" Aku tidak butuh restu mu, cepat pergi sana. " Darren mendorong Vincent keluar, lalu menutup pintu nya dengan kencang. Terdengar suara tawa Vincent dari luar sana.

Darren berjalan mendekati Alyssa, namun wanita itu berjalan berlawanan arah dengan nya, berniat keluar dari sana.

" Sa, tunggu. " Darren menahan Alyssa dengan memegang tangan nya.

" Apa yang di bilang Raisa itu nggak bener. Jangan percaya, dia cuma mau menghasut kamu. " Darren berusaha menjelaskan pada Alyssa agar wanita itu tidak salah paham.

Walaupun diri nya masih terbakar api cemburu, tapi dia tetap ingin lebih dulu menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi tadi pagi.

" Memang nya aku minta penjelasan? Nggak kan? Sudah aku bilang itu bukan urusan ku. " Alyssa menepis tangan Darren dan berniat untuk keluar.

" Aku cinta sama kamu, Sa. Cuma kamu wanita yang bisa buat aku jatuh cinta. "

Alyssa menghentikan langkah nya. Dia menyerap semua apa yang baru saja dikatakan oleh Darren. Pria itu mencintai nya? Bagaimana mungkin? Memang apa yang dia lihat dari diri nya?

Alyssa membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Darren.

" Apa yang kamu liat dari aku? Apa kamu tau kenapa pernikahan ku dulu berakhir? Kalau kamu mencintai aku karena penampilan ku, kamu harus mundur. Aku bukan perempuan sempurna. Penampilan ku bisa berubah sewaktu-waktu. " ucap Alyssa dengan kedua tangan yang mengepal.

" Apa aku bilang mencintai penampilan mu? Atau mencintai tubuh mu? Kamu tidak mendengar dengan baik apa yang aku katakan. Aku bilang, aku cinta sama kamu. Kamu. " Darren menekan pada kata 'kamu' agar Alyssa mengerti akan maksud yang dia sampaikan.

" Dulu juga pria itu bilang dia mencintaiku. Bahkan berjanji tidak akan meninggalkan aku. Tapi bukti nya dia ingin menikahi wanita lain hanya karena aku gendut. Ya, aku dulu gendut dan jelek. Kamu harus tau itu. "

Ada kesedihan dan kekecewaan pada kalimat yang di ucapkan Alyssa. Darren berjalan mendekat ke arah Alyssa berdiri. Dia menggenggam tangan wanita itu.

" Aku tidak bisa berjanji untuk tidak meninggalkan kamu. Tapi aku bisa berjanji untuk mencintai kamu seumur hidup ku. Kamu pasti berpikir ini terlalu cepat, tapi bagi pria seperti aku yang tidak pernah tertarik pada wanita lain, aku bisa merasakan cinta disini, dihati ku. " ucap Darren sambil meletakkan tangan kiri Alyssa di dada bidang nya.

Alyssa menatap pada tangan nya yang berada di dada Darren. Dia merasakan detak jantung pria itu yang membuat hati nya tiba-tiba menghangat. Alyssa menaikkan pandangan nya dan menatap tepat pada mata Darren. Bola mata hitam pekat seakan menyihir diri nya agar bisa masuk dan menyelami hati pria itu.

" Aku akan berusaha membuktikan cinta ku ke kamu, Sa. Tapi aku mohon, jangan menolak setiap pembuktian yang aku usahakan. Aku mohon. " Darren menatap lembut wanita yang di cintai nya ini.

" Kamu tau? Aku bahkan sudah tertarik sama kamu waktu kamu baru mulai bekerja disini. Jadi itu bukan rasa yang baru ada. Sudah berbulan-bulan yang lalu, tapi baru 1 bulan ini aku sadar, aku sudah jatuh cinta sama kamu. " Darren mengelus lembut pipi Alyssa.

Alyssa mencerna apa yang di katakan oleh Darren. Jika pria itu mulai tertarik dengan nya saat dia baru masuk kerja disini, itu arti nya saat tubuhnya belum selangsing sekarang. Apa benar begitu? Tapi hati nya masih merasa ragu.

Usapan lembut di pipi nya sedikit membuat nya tenang. Dia menurunkan tangan Darren yang mengusap pipi nya. Alyssa ragu, tapi juga sedikit mulai tersentuh dengan apa yang di ungkapkan oleh pria itu.

" Aku nggak tau bisa mempercayai atau tidak apa yang kamu kata kan. Dan aku juga tidak berjanji untuk membalas perasaan kamu. Tapi aku akan mencoba untuk tidak menolak apapun usaha yang akan kamu lakukan. "

Akhirnya Alyssa memberi kesempatan untuk Darren. Hati nya benar-benar tersentuh, apalagi tatapan cinta Darren yang merasuk ke hati nya. Dia tidak bisa menolak lagi, tapi tidak juga langsung menerima. Biarkan pria itu berusaha untuk membuat dirinya yakin dengan cinta yang Darren ucapkan.

Kedua nya saling bertatapan dan tersenyum. Mulai hari ini, mereka akan mencoba untuk saling memahami dan membuktikan. Biarlah waktu yang menentukan bagaimana akhir dari perjalanan hati mereka?

Apakah Alyssa bisa percaya lagi akan yang nama nya pernikahan?

Apakah Darren bisa membuktikan jika cinta nya benar kepada Alyssa?

Dan apakah mereka bisa menyatukan kedua hati mereka?

Kita akan lihat bagaimana kedua anak manusia ini saling berusaha untuk hati mereka masing-masing.