Arga, seorang pemuda kampung yang hidup dengan peraturannya sendiri. karakternya yang tak kenal takut, dingin, tanpa ampun membuat dirinya sering terlibat dalam pertarungan. mampukah seorang gadis desa bernama Anya menumbuhkan cinta di hati arga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aimar Khalila Albani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Jalan
Hari Hari setelah pemecatan Anya terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir. setiap pagi ia terbangun selalu terpintas masa depan yang penuh ketidak pastian. kondisi arga pun tak kunjung membaik, hanya sedikit perkembangan yang ditunjukkan.
Rudi sampai saat ini masih saja setia membantu mereka berdua, peran Rudi menjadi sangat penting di dalam kehidupan mereka, Rudi telah banyak membantu mereka dengan ikhlas tidak hanya dengan materi dia memberi dukungan berupa moral dan tenaga, selama ini yang menghibur dan yang menenangkan Anya adalah Rudi dia juga mencoba untuk membantu Anya untuk mencari jalan keluar terkait masalah keuangan.
suatu pagi, Rudi mendatangi Anya yang saat itu tidur disamping arga. "Anya aku memiliki kabar baik hari ini... aku punya kawan lama yang bekerja di perusahaan keamanan dan bisa memberi kita perlindungan untuk sementara waktu."
Anya dengan wajah lesu. "apakah ini bisa dipercaya Rudi? bagaimana jika Guntur tahu? bagaimana kalau misalnya Guntur semakin menjadi?"
Rudi berusaha meyakinkan Anya. "aku yakin dengan reputasi mereka Anya.. Untuk sementara waktu kita memiliki perlindungan untuk arga.. Selain itu kita juga memiliki opsi untuk melaporkan kejadian ini kepada polisi."
Anya menghela nafas. "baiklah Rudi, sebenernya aku tidak peduli cara apa yang kamu gunakan, aku hanya ingin kita semua aman."
"aku juga menginginkan hal yang sama Anya, sebentar lagi temanku akan datang kesini untuk memasang alat keamanan dirumah sakit ini."
Anya mengangguk saja, dia masih merasa cemas dan sedikit mengalami trauma akibat musibah buruh yang datang begitu banyak dan berurutan.
Setelah masalah pemasangan alat keamanan selesai rudi masih belum bisa bersantai sebab didalam hati dan otak Rudi masih saja berkecamuk, dia kepikiran masalah finansial yang saat ini mulai menipis,akibat mahalnya biaya pengobatan di rumah sakit hingga akhirnya Rudi yang sudah mulai mentok akalnya memanggil Anya dan mengajaknya ke lobi. "maaf Anya aku tiba tiba membawamu kesini. "
"memangnya kenapa Rudi? " Anya keheranan.
"begini, aku tahu ini bukan waktu yang pas, tap aku tidak bisa berhenti memikirkan ini, keuangan kita sudah mulai menipis kan? aku ingin kita membagi waktu untuk saat ini, jadi aku ingin mencarikan kamu pekerjaan dan jika kamu bekerja aku berada disini untuk menjaga Arga, dan ketika aku bekerja kamu harus berada disini untuk menjaga Arga, bagaimana? setuju? "
memikirkan kata kata Rudi ada benarnya juga, tak bisa jika mereka hanya mengandalkan tabungan saja, mereka harus bekerja. "aku setuju Rudi, aku juga saat ini sedang mencari pekerjaan, aku tidak menyerah Rudi. "
Akhirnya mereka berdua bersepakat untuk rencana itu, Anya kembali ke kamar tempat arga di rawat,dia kembali duduk disamping Arga dan membisikkan harapannya agar arga lekas membaik. sementara itu Rudi melangkahkan kaki keluar sambil memandangi jalanan yang sepi, dia berjalan dengan penuh waspada sebab batang bayang Guntur masih saja membayanginya Rudi selalu berpikir kemungkinan buruk yang akan menimpanya sebab seorang Guntur yang tak memiliki rasa kemanusian jtu pas merencanakan hal hal gila lagi yang tak pernah disangka sangka. malam masih sangat panjang mereka berdua bertekad untuk berjuang bersama sama ditengah kegelapan yang menghantui kehidupan mereka, mereka masih mengharapkan secercah harapan untuk bisa bersama sama melewati badai yang begitu keras ini.