NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Haris kecelakaan

Sejak sore sampai malam ini Caca tidak keluar dari kamarnya. Dan Alden pun terus menunggu sampai istrinya itu merasa lebih baik dan segera keluar dari kamar untuk menemuinya.

Alden sendiri baru saja selesai memasak spageti untuk makan malam mereka. Namun, pintu kamar Caca masih tertutup rapat.

"Haruskah aku panggil?" Gumam Alden yang melanjutkan pekerjaannya mencuci piring dan alat masak lainnya yang kotor karena dia memasak barusan.

Alden tidak bisa fokus. Segera dia akhiri mencuci piring meski belum selesai. Dia bergegas melangkah mendekati pintu kamar Caca.

"Sayang, kamu baik baik saja, kan?" ujarnya sambil mengetuk pintu kamar.

Di dalam kamar, Caca terlihat baik baik saja. Dia baru saja selesai sholat dan membaca qur'an.

"Sayang, makan dulu yok!" Seru Alden lagi.

Caca menoleh, kemudian melangkah mendekati pintu tanpa melepas mukenanya lebih dulu.

"Sayang...

Ceklekkk

Pintu terbuka lebar, yang telihat Caca tersenyum manis menatap wajah suaminya itu. Alden pun tersenyum sambil mengusak kepala Caca yang tertutup kain mukenanya.

"Kita makan dulu, yok. Aku masak spageti kesukaan sayang."

Caca mengangguk cepat. Lalu tiba tiba dia memeluk Alden sangat erat dan membenamkan wajahnya didada Alden.

"Sayang ada apa?" Tanya Alden bingung mendapati Caca yang langsung memeluknya.

"Gendong.." Rengek Caca manja.

Rengekan manja itu membuat Alden merinding. Bahkan sepertinya sesuatu yang lain dalam dirinya hampir bangun.

"Sayang kenapa jadi manja begini sih?" Ucap Alden membalas pelukan itu.

"Memangnya kenapa? Apa istri tidak boleh manja sama suaminya?" Sahut Caca sambil mendongak untuk melihat wajah Alden.

"Boleh dong."

Alden mendekatkan hidungnya kehidung Caca. Lalu, digendongnya Caca dengan posisi seperti itu. Bukan menuju meja makan, tapi kembali masuk ke kamar dan Alden menutup pintu kamar dengan kakinya.

"Katanya mau makan?" Protes Caca.

"Iya, sayang. Lebih tepatnya aku yang mau makan kamu sekarang. Tidak ada penolakan lagi, sayang. Aku sudah tidak bisa menahan lagi."

Alden membaringkan Caca di kasur, lalu dia berada tepat diatas Caca dengan menjadikan tangannya sebagai penyanggah agar tidak menyakiti tubuh Caca.

"Tapi, aku malu.." sahut Caca tidak berani menatap wajah Alden yang sangat dekat dengannya.

Alden tersenyum. "Baca doa dulu yuk." Bisiknya ditelinga Caca.

Segera Caca memejamkan matanya dan dia benar benar berdoa dengan suara yang cukup lantang untuk bisa didengar Alden. Senyum bahagia menghiasi seluruh wajah Alden. Lalu dia juga membaca doa sebelum beribadah malam yang menyenangkan.

Setelah berdoa, Alden mendudukkan Caca dan membiarkan Caca bersandar di sandaran ranjang. Perlahan dia membantu Caca melepaskan mukena.

"Jangan menolakku lagi, sayang. Aku tidak akan berhenti malam ini." Bisik Alden lagi.

Caca tidak menjawab, dia hanya memejamkan matanya. Alden pun mulai menyentuh rambut panjang Caca yang wangi. Lalu, beralih menyium kening Caca dan pindah menciumi seluruh wajah Caca.

"Aku sangat mencintaimu, Shaima Afsha Hanum. Aku cinta kamu kemarin, saat ini dan selamanya akan selalu mencintaimu." Bisiknya.

Namun, saat Alden akan melepaskan bajunya hp Caca berdering. Sontak Caca membuka matanya dan Alden pun berhenti membuka bajunya. Mereka melirik hp Caca yang dilayarnya tertera nama Haris.

Alden pun tersulut cemburu, dia tidak ingin Haris mengganggunya malam ini. Dengan cepat dia menyatukan bibirnya dengan Caca. Tidak ada protes atau penolakan sama sekali dari Caca. Dia bahkan menikmati sentuhan demi sentuhan pria yang sangat dicintainya dan kini sudah menjadi suaminya itu.

Tapi, hp itu berdering lagi dan masih dengan nama yang sama. Tidak cukup sampai dua kali, Haris menelpon sampai berkali kali dan itu sungguh mengganggu Alden.

"Angkatlah dulu." Ucap Alden menyudahi ciuman mereka dan dia pun sudah turun dari ranjang.

Caca terdiam sebentar. Dia tidak tahu haru bagaimana. Melihat Alden yang melangkah cepat keluar dari kamar membuat Caca sedih. Tapi hp nya terus berdering yang membuatnya berakhir menjawab panggilan itu.

"Assaaamualaikum." Sahut Caca pelan.

Raut wajah Caca berubah kala mendengar suara seseorang diseberang sana, bukan suara Haris melainkan suara papanya Haris yang mengabarkan mobil Haris tabrakan dengan truk. Dia juga mengatakan kondisi Haris saat ini sangat memprihatinkan.

"Apa? Lalu dimana bang Haris sekarang, om?" Tanya Caca.

Papa Haris pun mengatakan bahwa Haris berada di rumah sakit saat ini di ruang ICU.

"Saya akan segera kesana, om."

Caca mengikat rambutnya, merapikan pakaiannya dan memakai jilbab instan panjangnya.

"Sayang, bang Haris kecelakaan!" Seru Caca begitu keluar dari kamarnya.

Alden segera menolah saat Caca memanggilnya dengan sebutan sayang. Tapi kalimat berikutnya membuat keningnya mengkerut.

"Haris kenapa?"

"Mobil bang Haris tabrakan dengan truk. Sekarang dia baru saja dibawa ke rumah sakit." Tutur Caca mendekati Alden dan menatap tepat kedua bola mata yang beberapa saat lalu terlihat kesal dan cemburu itu, kini perlahan terlihat khawatir.

"Kita ke sana sekarang." Sahut Haris.

Caca mengangguk setuju. "Maafkan aku, sayang." gumam Caca.

Alden tersenyum, lalu memeluk Caca sebentar dan kemudian merangkul Caca untuk segera menjenguk Haris.

Sesampainya di rumah sakit yang dimaksud, keluarga Haris sudah datang semua. Begitu juga dengan papa dan mama Alden.

"Pa, bagaimana keadaan Haris?" Tanya Alden.

Adnan tidak langsung menjawab, fokusnya malah melihat bagaimana eratnya Alden menggenggam tangan Caca. Caca yang menyadari itu hendak melepaskan tangannya tapi tidak bisa, Alden malah lebih mengeratkan lagi dan menarik Caca mendekat sangat dekat dengannya.

"Semua ini gara gara wanita murahan ini!!" Jerit mama Haris yang langsung menarik jilbab Caca sangat kuat saat menyadari kedatangan Caca.

Untungnya Alden suami siaga. Dia berhasil menjauhkan Caca dari amukan mama Haris.

"Beraninya kalian menyakiti putraku!!"

Lanjutnya memukul mukul Alden. Alden tidak menjauh sama sekali. Dia biarkan tantenya memukul punggungnya sampai puas, sementara Caca dia lindungi dalam pelukannya.

Semua orang terkejut melihat betapa Alden berusaha melindungi Caca.

"Wanita murahan, tidak tahu malu. Kamu sendiri yang setuju untuk ta'aruf dengan Haris. Lalu, sekarang kamu malah menikahi sepupu Haris..." oceh mama Haris sambil terus memukul Alden.

Caca sendiri menangis dalam pelukan Alden. "Maafkan aku tante.." Gumam Caca dalam tangisnya.

"Maafmu tidak berguna. Dasar wanita penggoda. Untuk apa kamu berjilbab, sementara kelakuanmu bahkan lebih hina dari pel**ur." Makinya berusaha memukul Caca, tapi Alden terus melindungi Caca dalam pelukannya dan membiarkan punggungnya terus dipukuli.

"Sayang, sudah hentikan." Suaminya menariknya menjauh dari Alden.

"Mereka menyakiti putraku. Apa salah putraku. Oh sungguh putraku yang malang.." ocehnya sambil menangis dalam pelukan suaminya.

Adnan dan Nadin hanya bisa diam saja melihat adegan barusan. Adnan tidak tahu harus melakukan apa, karena dia juga ikut memaksa Alden dan Caca menikah malam itu.

Sedangkan Nadin diam karena melihat Alden melindungi Caca sampai segitunya. Baru kali ini Nadin melihat putranya yang terkenal dingin itu memperlihatkan betapa dia sangat mencintai seorang wanita.

Perlakuan Alden pada Lisa dulu saja tidak seperti ini. Alden juga tidak pernah memeluk Lisa sampai seperti itu, bahkan saat Lisa sekarat sekalipun.

"Kenapa harus mencintai wanita murahan itu, Alden?! Kenapa harus dia?" Bisik Nadin dalam hatinya.

Dia sudah melihat betapa Alden mencintai Caca, tapi tetap saja dia tidak bisa menyukai Caca. Yang ada dia malah tambah membenci Caca dan semakin ingin memisahkan putranya dari menantu yang tak diinginkannya itu.

1
sherly
pencemburu plus cengeng hehehhehe
sherly
heran banget Ama sikap kamu Alden padahal Dah saling terbuka tentang cinta mas lalu yg sama2 dipendam tp msh aja kau ragukan cintanya sicaca...
sherly
Alden emang laki plin plan... cuekin aja Caca biarin aja dia puyeng sendiri
sherly
zikri yg baik hati..
sherly
sungguh kasian menjadi seorang Caca, ngk pernah menyakiti tp menjadi org yg paling dibenciiii
Kristia Wati
Caca, Caca, bikin ketawa
sherly
jahat banget kamu sebagai ortu beneran tega Ama caca
sherly
lisa dan abimu terlalu egois kasian kamu ca
sherly
Alden nih bosnya Caca ya
Neni marheningsih
ternyata Lisa SM kaya emaknya...merebut cinta kakaknya....penuh tipu daya
sherly
beneran kasian si Caca, abinya pilih kasih...
sherly
rumit ya..
sherly
kalo seperti ini artinya Alden pun ada rasa Ama Caca cuman karna Lisa yg dijadikan istri apalah daya .. cinta lama kayaknya akan bersemi kembali
sherly
ternyata Caca mengalah demi Lisa dan sepertinya Lisa juga tau kalo Caca cinta Ama Alden makanya biar plong dia sblm ninggal minta Caca nikah Ama Alden...
sherly
kayaknya si Alden emang suka Ama Caca dr awal, hanya saja Krn ditolak trus nikah Ama lisa jadinya dianya kayak kesel Ama caca
Maz Andy'ne Yulixah
Tamat ya Kak,pengen cerita si Kembar terus Sasa sama Raka kayaknya seru Kak😊
Arista Puri
Luar biasa
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah lancar acaranya..
Maz Andy'ne Yulixah
Aamiin ya robbal Alamiin..
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah Vino sama Loli akhirnya nikah juga😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!