Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil
Setelah itu kami pun kami tertidur dengan sangat lelap. Aku tidak meminta hakku karena aku tau dia sangat lelah apalagi aku menghajarnya habis-habisan sebelumnya, jadi aku memberikan dia istirahat. Aku harap dia cepat memberikan kami seorang cucu karena sudah sangat diinginkan oleh ayah dan bundaku.
Keesokan harinya seperti biasa kami bangun subuh dan menunaikan sholat berjamaah sejak malam pertama kami aku mulai rutin mengerjakan sholat berjamaah bersamanya mulai sholat magrib, isha dan sholat subuh karena jika siang dan ashar aku akan sholat dimesjid kantor.
Dia membawa perubahan besar dalam hidupku. Bahkan ketika dia sangat sibuk dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah, dia juga tidak pernah pulang melebihi magrib kecuali jika memang dia terkena macet dihari minggu karena dia akan berkegiatan diluar rumah seperti perjanjian kami waktu itu.
Hari demi hari kulewati dengannya dengan sangat baik. Dia perempuan baik dan sangat telaten. Semua kebutuhanku dari A-z dia menyiapkannya dengan sangat sempurna. Aku juga turut membantunya karena biar bagaimanapun kami tinggal bersama.
Jika ditanya perasan cinta aku belum mencintainya. Aku masih mencintai kekasih hatiku yang sudah lama kami berpacaran dan sekarang dia tengah berjuang katanya meminta restu untuk hubungan kami kedepannya.
Tapi sampai sekarang pun dia belum memberikan kabar apapun tapi bagaimana jika dia datang tapi keadaanku sudah menikah seperti ini. Dia tidak akan mungkin mau kecuali aku menceraikan istriku Dan kembali kepadanya. Dia tidak akan pernah mau berbagi apapun dan dengan siapapun.
Aku sangat mengenal sifatnya karena kami sudah beberapa tahun bersama. Memang aku tidak pernah diperkenalkan kepada keluarganya. Setiap kali aku memintanya dia akan menolak dengan banyak alasan. Aku menang mengenalnya tapi tidak dengan keluarganya.
Aku tidak tau harus bersikap seperti apa jika dia datang, aku akan bingung mengambil keputusan karena biar bagaimanapun istriku adalah menantu kesayangan ayah dan bundaku. Apa jadinya jika mereka tau kalau aku menyakitinya??.. Aku sangat tau bagaimana watak ayah dan bundaku.
Aku mendesah frustasi jika seperti ini. Aku tidak mungkin melepaskan orang kucintai tapi aku juga tidak mungkin menyakiti ayah dan bundaku terlebih gadis yang baik hati ini. Dia tidak memiliki kesalahan dan kekurangan apapun dalam mengurus ku sebagai istri. Dia juga membawa kebaikan untukku dan orangtuaku. Kami perlahan sholat dan tadarrus alquran walau hanya sekali sehari. Belum lagi kami juga senang puasa senin Kamis.
Dan hari ini pernikahan kami selama 3 bulan dan akhirnya yang ditunggu pun datang. Ya istriku tengah mengandung. Hal ini baru kami ketahui setelah istriku pingsan disekolah karena kelelahan dan kurangnya asupan makanan karena dia selalu muntah tapi dia tidak tau jika dirinya sedang hamil. Dia hanya beranggapan jika dia sedang sakit dan masuk angin biasa.
Saat aku mengabarkan kepada kedua orang tuaku mereka sungguh sangat senang dan terharu. Mereka memang sangat menginginkan untuk menimang cucu dari ku karena aku anak tunggal. Mereka langsung heboh datang kerumah membawa banyak jenis makanan dan buah. Begitupun vitamin dan yang lainnya. Terutama ibu bahkan lebih protective kepada istriku saat dia tau kalau istriku mengandung.
"Kamu mau makan apa nak??, biar bunda masakkan makanan untukmu". Ibuku bertanya begitu sampai bahkan belum sempat duduk.
Begitu kedua orang tuaku sampai dirumah bahkan mereka lupa menyapaku saking senangnya..
"Yah Allah bunda salam dulu kek, ini main nyelonong aja". tegurku kepada Bundaku itu.
"Iya maaf, kami lupa karena kami sangat senang mendengar kabar itu". Bundaku meminta maaf atas tingkahnya itu
"Apa kata dokter nak?? Bundaku bertanya dengan heboh dan senyum lebar
'Istriku mengandung 10 minggu. Dan dia tadi pingsan karena kekurangan asupan makanan. Seminggu ini istriku memang mual dan susah sekali untuk makan makanya dia pingsan tadi". terangku memberi penjelasan kepada bundaku itu.
"Ya sudah kalau begitu, bunda dan ayah akan tinggal disini sampai keadaan kamu pulih betul nak. Memang benar, wanita hamil diawal semester memang sangat susah makan karena mual terus. Tapi kalau sudah masuk 4 atau 5 bukan sudah agak mendingan sesuai dengan keadaan ibu dan keinginan cabang bayi". Ayah kini bersuara sejak tadi memandang istriku dengan berbinar
"Jaga istrimu baik-baik, kamu harus mengurangi kegiatanmu diluar ya nak. Kasian bayimu apalagi dia masih awal dan ini juga yang pertama jadi wajar jika kamu merasakan seperti ini. Bunda juga dulu gitu waktu hamilin suami kamu". Nasehat bundaku sambil mengelus kepala istriku dengan sayang
"Iya bunda makasih, maafin aku karena ngerepotin ayah sama bunda menjagaku disini". Ucapku dengan tidak enak
"Tidak perlu Terima kasih nak, kamu anak kami juga dan yang kamu kandung adalah cucu kami yang pertama. Kami tidak pernah merasa kalau kamu merepotkan. Iya kan ayah?? Tanya bunda kepada ayahku
"Iya benar dikatakan bunda kamu, kami sangat senang mendengar bahwa kamu hamil dan akan memberikan kami cucu. Kami sudah lama menunggu dan menantikannya".
"Terima kasih ayah bunda, Terima kasih". Ucap Aurora dengan mata berkaca-kaca karena terharu.
"Iya nak, sama-sama, jangan terlalu banyak beban pikiran yah!!".
"Ya sudah sekarang biar bunda masak, mau makan apa?? Tanya Bunda Arman dengan antusisas
"Mmm.. Aku ingin makan coto makassar bunda, Tapi kakak dan ayah yang membuatnya". Ucap Aurora dengan menunduk takut karena melihat reaksiku.
Aku melebarkan mataku, bagaimana caranya aku buat Coto makassar. Masak pun aku hanya melakukan seperlunya.
"Aku dan ayah yang membuat dek?? Tanyaku dengan terbata-bata
Istriku menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaanku yang gugup itu.
"Tapi boleh dibantu bunda kan?? Tanyaku lagi.
Bisa pecah dapur rumah jika hanya aku dan ayahku yang memasak didapur apalagi Coto makassar terkenal dengan bumbunya yang super banyak.
Dia mengangguk lucu membolehkan aku dibantu oleh bunda
"Ya udah sekarang kamu istirahat, dulu ya kami bertiga akan memasak dulu yah". Bunda mendorong aku dan ayahku yang mematung dan saling pandang
"Iya bunda makasih ya.. Maaf merepotkan".
"Tidak apa nak, namanya juga orang ngidam. Kamu mau pakai ketupat atau lontong?? Tanya bundaku dengan perhatian.
"Lontong aja bunda, supaya bunda tidak terlalu repot"..
Lihatlah, walau dia mengidam, dia sama sekali tidak mau merepotkan kami..
Kami pun memasak bersama sedangkan istriku dikamar sedang istirahat karena lemas, setelah selesai kami pun membawanya kedapur untuk dia nikmati. Kami juga memakan coto yang kami buat dan entah kenapa rasanya sangat enak.
Aku bahkan menambah sampai 5 kali dengan lontong yang lumayan banyak. Begitupun istri dan orang tuaku mereka sangat lahap tapi untuk dagingnya mereka menguranginya karena takut nanti kena kolestrol jika berlebihan memakan daging.