NovelToon NovelToon
Time Travel Ke Zaman Kuno

Time Travel Ke Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Bepergian untuk menjadi kaya / Penyeberangan Dunia Lain / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha / Bercocok tanam / Ruang Ajaib
Popularitas:217.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Li Mei wanita 25 tahun belum menikah berasal dari dunia abad 21, mempunyai pekerjaan sebagai dokter modern, dokter tradisional, ahli beladiri, hobi masak dan mempunyai beberapa bisnis yang ia rintis sejak masih sekolah menengah pertama. Li Mei adalah wanita karir yang baik hati, kaya dan terkenal. Sejak usia 10 tahun, Li Mei menjadi yatim piatu karena ditinggal kedua orang tuanya yang kecelakaan pesawat terbang. Saat itu, Li Mei di asuh oleh Pamannya Li Hao.

Li Mei disibukkan dengan operasi yang membutuhkan waktu hingga 5 jam dan selesai pada pukul 11 malam. Li Mei ingin segera beristirahat, akhirnya pulang dengan mengendarai mobil kesayangannya. Namun naas, di perjalanan ia mulai mengantuk mulai melawan arah, dan di arah lain ada truk yang berbunyi keras mengagetkan Li Mei sehingga ia banting setir dan menabrak pohon besar sehingga ia terluka dan kaki nya terjepit. Li Mei yang saat ini merasakan sakit di sekujur tubuhnya, akhirnya menutup mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hangatnya Makan Bersama

Li Mei melangkah keluar dari ruang dimensi. Udara siang hari terasa hangat, namun ringan.

"Apakah sudah waktunya makan siang?" Li Mei berpikir sejenak, sambil melihat matahari yang sudah berada di tengah langit. Ia kemudian menuju dapur, ibunya sedang sibuk mempersiapkan beberapa bahan masakan. Kakak ipar pertama, Yu Wen, dan Kakak ipar ke dua Yin Hua, juga sedang membantu di sisi lain.

"Mei’er, apa yang akan kita masak hari ini?" tanya sang Ibu dengan senyum hangat, saat Li Mei memasuki dapur. "Ibu lihat daging domba dan ayam masih ada. Apakah kita bisa membuat sesuatu yang istimewa"

Li Mei mengangguk dan mulai memeriksa bahan-bahan yang ada di dapur "Kita bisa membuat lima hidangan untuk makan siang ini. Aku akan membuat yang sederhana tapi istimewa untuk keluarga kita" Ia melirik bahan-bahan yang ada

"Aku ingin membuat 🍲sup daging domba, 🍗 ayam goreng tepung, 🥔kentang panggang, 🍠ubi jalar manis, dan 🌶️sambal cabai pedas. Untuk camilannya, aku pikir kita bisa membuat kroket kentang dan rambutan manis"

Li Mei disini sebagai pengarah untuk Ibunya dan Kedua kakak iparnya.

Ibu Li Mei mengangguk penuh semangat "Itu terdengar luar biasa. Aku bantu persiapkan bahan-bahannya Yu Wen, Yin Hua, ayo bantu di sini!"

Sementara ibunya sibuk mempersiapkan sayuran untuk sup dan memotong daging domba, Li Mei mulai mencuci kentang dan ubi jalar. Yin Hua dan Yu Wen mulai memotong daging ayam dan mempersiapkan tepung untuk melapisi ayam sebelum digoreng.

"Jiejie, bolehkah aku membantu?" tanya Li Zhing dengan penuh semangat, yang baru saja datang dari luar. "Aku ingin sekali belajar memasak seperti kamu!"

Li Mei tersenyum melihat antusiasme adiknya "Tentu saja, Zhing’er. Bantu aku mengupas ubi jalar dan kentang. Kamu tahu kan, cara memotongnya dengan hati-hati?"

"Ya, aku tahu!" jawab Li Zhing sambil tertawa kecil, langsung mengambil pisau dan mulai mengupas ubi jalar.

Li Mei mengarahkan adiknya dengan lembut, mengajarkan teknik memotong yang benar agar hasil masakan menjadi lebih rapi. Sementara itu, Yin Hua dan Yu Wen mengerjakan ayam goreng tepung dengan cekatan. Ayam-ayam itu dilapisi tepung hingga berlapis-lapis, siap digoreng hingga kecokelatan dan renyah.

Setelah beberapa saat, aroma sedap mulai tercium dari dapur. Sup daging domba yang mendidih di atas api kecil mengeluarkan bau yang menggugah selera. Kentang yang dipanggang di dalam oven mulai mengeluarkan wangi harum, sementara ubi jalar manis yang direbus siap disajikan sebagai hidangan penutup.

"Sup daging domba hampir matang. Kakak ipar pertama, bisa tambahkan garam dan bumbu yang ini untuk mengatur rasanya," kata Li Mei, memastikan semua berjalan dengan lancar.

Sementara mereka sibuk di dapur, Li Sheng, sang ayah, keluar dari ruang tengah. Ia melihat anak-anak dan cucunya bekerja sama di dapur dengan penuh semangat.

"Anak-anakku, kalian bekerja keras sekali. Tak sabar rasanya menunggu hidangan istimewa dari Li Mei dan lainnya" ujar Li Sheng, sambil memandang ke arah Li Mei yang sedang menggoreng ayam.

Li Mei tersenyum dan menjawab,"Ayah, kalian pasti suka dengan masakan hari ini. Semua bekerja sama, dan makanan ini untuk kita semua"

Saat hidangan mulai siap, suasana semakin ramai. Li Mei mengatur meja makan dengan penuh hati-hati, menata setiap hidangan dengan rapi. Sup daging domba yang kaya rasa, ayam goreng tepung yang garing, kentang panggang yang lezat, ubi jalar manis yang empuk, dan sambal cabai pedas yang menggigit siap disajikan. Tak lupa, kroket kentang dan rambutan manis sebagai camilan penutup.

"Jiejie, aku suka sekali dengan ubi jalar ini! Rasanya manis dan lembut" seru Li Zhing sambil menyuap makanan.

Li Mei tertawa kecil "Aku tahu kamu pasti suka, Zhing’er. Ini adalah hidangan yang sangat mudah, tapi sangat enak. Semua orang pasti suka"

Kedua kakak iparnya juga ikut memberi pujian "Ayam goreng tepung ini luar biasa! Renyah di luar, lembut di dalam" kata Yin Hua kakak ipar ke dua

Yu Wen menambahkan "Sup daging dombanya juga sangat lezat. Bumbunya pas, dagingnya empuk"

Li Sheng duduk di ujung meja, memandang keluarga dengan tatapan bangga "Kalian semua membuat rumah ini menjadi lebih hidup dengan makanan yang penuh kasih. Li Mei, terima kasih atas usaha dan perhatianmu"

Li Mei tersenyum, merasa senang melihat kebahagiaan di wajah keluarganya "Ini semua berkat kerja sama kita. Aku senang bisa membuat kalian bahagia"

Hari itu, makan siang berlangsung penuh kebahagiaan. Mereka berbincang ringan, saling mengingatkan satu sama lain, dan merayakan kebersamaan keluarga. Li Mei merasa, meski hanya dengan masakan sederhana, ia telah membawa sedikit kebahagiaan untuk keluarganya. Baginya, itu adalah hadiah terbaik yang bisa ia berikan.

1
nadira ST
thor mau komen, kata2 pengharapan yang dsebutkan li mei mengapa diulang2 ,panjang lagi padahal udah tau maksut li mei mengelola sawah dan berjualan buat kesejahteraan keluarga dan kebahagiaan kedepanya, mengapa diulang
Jhon Dhoe
Luar biasa
Faizah Muzdalifah
pawangnya Raja Yi di lawan 😁😁😁
Lismawati
Li Mei sangat hebat mampu melindungi dan memberi keamanan dan kedamaian utk org" nya , lanjuuuut thor 💪💪💪🔥🔥
rama
Luar biasa
Lala Kusumah
kereeeeeeeennnn Li Mei...
Leni Ani
betul itu li mei.bantu mereka yg membutuhan kan bantuan mu🤩🤩😘
Ayu Septiani
li mei memang selalu peduli dengan sekitarnya dan selalu memberantas ketidakadilan yang ada di depannya.
ayo semangat update lagi thor..... 💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Lala Kusumah
makasih update nya ya, semangat sehat 💪😍
Lismawati
makasih upnya thor , semoga sehat terus dan sucses semua karya" nya semangaaaat 💪💪💪🔥🔥
Lismawati
org" kaya memang slalu menindas dan mengintimidasi org susah, Li Mei benar" seorg yg berani dan bijaksana semangat thor💪💪💪🔥🔥
Lala Kusumah
kereeeeeeeennnn Li Mei.... lanjutkan
Ayu Septiani
Li mei menjadi pengusaha di desanya dengan bisnisnya di berbagai bidang. mantab..... makin kaya nih lin mei
Lismawati
ceritanya benar" menarik di setiap babnya makasih upnya , di tunggu up selanjuuuuutnya 💪💪💪❤️🔥
nfia
lanjutkan
Aura Chacha
Luar biasa
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor ... semangat ya 💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt... crazy up dong...
Lismawati
ceritanya sangat bagus , tapi author upnya sedikit sekali ,tambah upnya thor 🙏🙏💪💪💪❤️❤️
Lily of The Valley: ok siap... ditunggu ya
total 1 replies
Nitnot
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!