Calia Averie Katarina, seorang model berbakat yang selalu disebut sebagai figuran.
Pengkhianatan yang ia terima dari sang kekasih membuat Calia terikat dalam sebuah pernikahan bersama pria yang baru saja ia kenal, Ronan Lysander. Pria sederhana berprofesi sebagai kurir yang mendapatkan pengkhinatan yang sama dari tunangannya.
Namun siapa sangka, pria yang selalu melakukan pekerjaan sebagai kurir itu menyimpan rahasia besar.
Ketika Calia menunjukkan kepada publik bahwa ia bisa menjadi model sesungguhnya, Ronan menunjukkan identitas aslinya dan membuat rahasia dibalik pernikahan mereka terungkap. Lalu, bagaimana dengan nasib pernikahan mereka?
Ikuti kisah mereka....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Pewaris
Max meremas buket bunga yang ada di tangannya sebelum menghempaskannya dengan kasar ke tempat sampah.
"Kurir itu,,,"
Pria itu menggeram, terlihat jelas di wajahnya tidak terima atas perlakuan yang Ronan berikan padanya. Kekesalan di hatinya memudar ketika ia melihat sebuah mobil hitam yang sangat ia kenali berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri.
Sesaat kemudian, seorang pria berjas hitam turun dari sisi kemudi, melangkah mendekati Max dan segera membungkukkan badannya begitu berada di depan Max. Menyapa sopan sekaligus meminta pria itu untuk masuk ke dalam mobil yang ia kemudikan.
"Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak melepaskan Calia, tapi kau keras kepala dan sekarang dia menjadi istri orang lain,"
"Apa yang kau harapkan dari wanita bernama Retha yang tidak bisa memberimu keuntungan apapun?"
Tuan Evrad berkata sinis sesaat setelah putra-nya duduk di sampingnya dan pergi meninggalkan gedung apartemen Calia.
"Kenapa Ayah begitu ingin aku menikahi Calia?" tanya Max heran.
Alih-alih memberikan jawaban, Tuan Evrad justru menyodorkan tab pada Max dan meminta pria itu untuk membacanya.
Max membaca dengan ekspresi heran, tapi kemudian kedua matanya melebar sempurna setelah membaca nama Calia tertulis di sana.
"Calia Averie Katarina adalah,,, pewaris Silvester Group?" desis Max tak percaya.
"Bagaimana mungkin? Bukankah Calia hanya dari keluarga biasa? Dan Silvester Group berada di bawah naungan Kyler Corp? Bagaimana dia bisa menjadi pewaris?"
"Kau hanya menjabat sebagai direktur tanpa mengetahui siapa yang berdiri di balik perusahaan itu. Calia adalah cucu kesayangan dari pemilik perusahaan di mana kau bekerja, dan perusahaan itu terancam tutup karena ulahmu," kata Tuan Evrad.
"Alasan kenapa Kyler Corp terus menyuntikkan dana meski kelakuan burukmu sudah terendus adalah karena adanya Calia di sana dan itu atas perintah dari Nyonya Bertha Kyler, pemilik dari semua perusahaan yang tersebar di beberapa negara, salah satunya Kyler Corp,"
"Mereka ingin menjodohkan cucu mereka, itulah mengapa Kyler Corp tidak pernah memutus dana meski kau berbuat ulah,"
"Dan kau tahu apa yang akan terjadi jika Silvester Group dan Kyler Corp bersatu? Semua bisnis di negeri ini akan berada di bawah tangan mereka,"
Max menelan kasar salivanya, memikirkan begitu banyak pertanyaan dalam benaknya tanpa mendapatkan jawaban.
Mengapa Calia selama ini membiarkan dirinya? Penggelapan dana yang ia lakukan, kecurangan dalam membuat kontrak, dan Calia hanya menuruti semua yang ia mau.
"Silvester Group bukan satu-satunya perusahaan yang akan dimiliki Calia kelak," Tuan Evrad kembali berkata.
"T-T-tapi,,, kenapa selama ini Calia hanya diam mendapatkan perlakuan yang,,, tidak adil? Kenapa Ayah tidak mengatakan hal sepenting ini sejak awal?" sela Max terbata.
"Data Calia dikunci, memiliki perlindungan berlapis dan tidak bisa dibuka oleh sembarang orang. Sama seperti pewaris dari Kyler Corp yang identitasnya masih tersembunyi sampai sekarang, hanya orang-orang terpercaya saja yang mengetahui identitas mereka," jawab Tuan Evrad.
"A-A-Apa???"
Max terdiam cukup lama, apa yang baru saja ia dengar dari ayahnya terasa seperti mimpi. Hal itu justru membuat Max mengingat kembali saat dirinya menghadiri acara Gala Fashion di tahun sebelumnya. Kyler Corp bersedia menjadi investor tanpa pertimbangan hanya karena ia membawa serta Calia, yang artinya Kyler Corp sudah tahu siapa Calia sebenarnya saat itu.
Max memejamkan mata, menyandarkan punggung dengan frustasi.
"Lalu, bagaimana dengan suaminya sekarang? Apakah perjodohan itu batal karena Calia sudah menikah dengan orang lain? Meski dia seorang kurir," tanya Max.
"Nyonya Bertha tidak akan menarik kerja sama yang sudah terjalin meski Calia menikah dengan pria lain selama Calia mencintainya. Alasan lain karena Nyonya Bertha menyayangi Calia layaknya cucunya sendiri dan beliau bersahabat baik dengan kakek dari Calia,"
Jawaban yang dilontarkan sang ayah menjadi tamparan keras bagi Max, yang mana dirinya telah mengkhianati wanita yang mencintainya.
'Sh*it!'
Max mengumpat, merutuki tindakannya sendiri hanya karena alasan sederhana, Calia selalu menolak berciuman dan membiarkan wanita itu pergi dari hidupnya.
"Ada cara agar kau bisa menjadi bagian dari keluarga mereka," ucap Tuan Evrad setelah lama terdiam.
"Apa?" sambut Max menoleh cepat.
"Kau memiliki keturunan bersama Calia, dan anak kalian akan menjadi pewaris selanjutnya,"
...>>><<<...
"Apakah kamu pergi besama Retha?"
"Apa???"
Ronan mengerjap bingung untuk sesaat, mencerna kembali pertanyaan istrinya. Sesaat kemudian, ia menjauh dari sang istri untuk membuka box kurir yang tergeletak di lantai sekaligus mengeluarkan bunga yang ia beli.
"Aku tidak tahu apakah dugaanku benar atau tidak," ucap Ronan.
"Tapi, mendengar kamu menyebut namanya membuatku teringat sore ini dia mendatangiku saat aku membeli ini untukmu," Ronan berkata sembari menyerahkan bunga di tangannya.
Calia mengamati bunga itu, segera menyadari itu adalah bunga yang sama dengan di foto yang ia lihat.
"Dia menyentuhmu?" tanya Calia lagi.
"Ehm,,, Ya, di pergelangan tanganku, tapi hanya sebentar karena aku meminta dia untuk segera melepaskan tanganku," jawab Ronan jujur.
Calia melipat kedua tangannya, berbalik memunggungi Ronan tanpa memiliki niat untuk menerima bunga itu.
"Bersihkan dirimu dan buang jaket yang kamu pakai sekarang, aku tidak ingin melihat jaket itu lagi!" ucap Calia.
"Aaa,,,?"
"Aku akan membelikan jaket baru besok," ucap Calia lagi seraya meninggalkan suaminya menuju dapur, melanjutkan kegiatannya yang tertunda dalam diam.
"Alia,,,"
Ronan segera tersadar dari ketertegunannya saat mendengar suara kompor yang kembali dinyalakan, membawa langkahnya mendekat pada sang istri yang kini mengabaikannya.
"Alia,,,"
Ronan kembali memanggil istrinya, tetapi urung untuk mendekat saat Calia justru mengacungkan spatula yang ada di tangan Calia ke wajahnya.
"Jangan berpikir bisa menyentuhku selama kamu belum membersihkan dirimu! Atau kamu lebih menyukai gagasan untuk tidur di sofa malam ini?" ancam Calia.
Ronan sekuat tenaga menahan diri untuk tidak tertawa melihat wajah masam istrinya, mulai mengerti mengapa istrinya kesal.
"Baiklah, keinginanmu adalah perintah," sambut Ronan sembari menudukkan kepala.
Bunga yang ada di tangan Ronan kini berpindah ke kursi yang ada di depan meja counter dapur, sementara pria itu melangkah masuk ke dalam kamar setelah melepaskan jaket yang melekat di tubuhnya dan sengaja melemparkan jaket itu ke tempat sampah di depan sang istri.
"Alia,,,"
. . . .
. . . .
To be continued...
pen kasihan tapi ngakak liat Retha /Facepalm//Facepalm/
huft😮💨😮💨