Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Misterius Yang Membantu
" Ah....malam yang indah bukan?" tanya Aleyza kepada seseorang berdiri di belakang nya.
Pria itu berdiri di belakangnya tersenyum miring sambil berjalan mendekati Aleyza. Berdiri di sampingnya sambil memandangi wanita berada di sampingnya.
" Memang kau benar bukan malam ini sangat cantik." ucap pria itu sambil terus memandangi Aleyza.
Aleyza berbalik memandang pria tampan itu. Dengan rambutnya yang berwarna hitam dan matanya biru tua hampir abu-abu apalagi tubuhnya kekar.
" Siapa kau?" tanya Aleyza sambil memiringkan kepalanya ke samping memandang terus pria yang sempat membuatnya terpesona.
Pria itu tertawa pelan sambil jarinya mengambil rambut pirangnya dan menghirupnya.
Wanginya dengan bunga lily dan wangi yang sedikit asing tercium di hidungnya.
" Kau tidak perlu tahu sekarang sayang, saya cuma ingin membantu." ucap pria itu menjawab pertanyaan Aleyza.
Aleyza memandang serius pria itu dan menghempaskan tangan pria itu di tangan nya.
" Bantuan apa yang bisa kau berikan kepada ku. Ingat saya tidak suka dengan kebohongan." ucap Aleyza sambil menunjukan seringai yang sering ia perlihatkan kehidupannya sebagai pebisnis muda.
Pria itu yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak.
" Hahahaha.....saya suka wanita seperti anda. Cocok untuk di jadikan pendamping ku." ucap pria itu sambil mendekatkan wajahnya ke Aleyza.
Aleyza yang sudah lama tidak melihat wajah pria sedekat ini sontak saja langsung dibuat merona. Entah kenapa ia merasakan perbedaan dengan pria di depannya berbeda dengan Kaisar Lucius yang membawanya kebencian mendalam.
Melihat wajah salah tingkah Aleyza pria itu tersenyum miring. Rambut pirangnya yang berkibar di bawa angin dam mata birunya yang mempesona membuatnya merasakan perasaan lamanya kembali.
" Kau sangat cantik." ucap pria itu sebelum menjauhkan wajahnya dari Aleyza.
Membuat Aleyza bisa bernafas lega terus ia melihat pria itu menaruh sebuah buku di meja kamarnya.
" Buku apa itu?" tanya Aleyza sambil menunjuk buku di atas meja itu. Aleyza merasa curiga apa yang akan dilakukan pria misterius itu kepadanya.
" Ini adalah solusi masalahmu. Kita akan bertemu lagi Lady dan jika bertemu anda akan mengingat saya kembali." ucap pria itu sebelum menghilang dengan api hijau.
Aleyza yang melihat pria itu pergi masuk kembali ke dalam kamarnya dan melihat buku di atas meja itu.
Mantra-mantra pemecah kutukan sihir kuno....
Tubuh Aleyza setelah membaca judul buku itu langsung menegang dan segera membukanya. Bertapa terkejut nya Aleyza melihat mantra yang terlihat sangat kuno terdapat di dalam buku ini.
" Buku ini memang tidak ada di perpustakaan. aku harus membacanya." ucap Aleyza yang kemudian duduk di kursi di depan meja sebelum membaca serius buku itu.
Aleyza yang sama sekali tidak mengetahui bawa pria misterius tadi masih memperhatikan nya di atas pohon Cemara sambil berdiri.
" Akhirnya kau menjadi wanita yang kuat Aleyza. Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk melindungi anda dan anak-anaknya." ucap pria itu sebelum kemudian benar-benar menghilang dalam api hijau yang sama.
...****************...
" Bagiamana pria itu bisa kembali lagi, padahal aku sudah membuatnya datang terus ke medan perang. Jika para rakyat tahu bawa anak sialan itu masih hidup mereka akan terus lebih memujanya. Sialan." ucap Kaisar Lucius sambil mengingat masa lalunya.
Kaisar Lucius mengingat bagaimana tangisan Ibunda melihat ayahanda nya memiliki anak dari selir nya yang merupakan Puteri seorang Duke.
" Aku akan menghancurkannya sebelum dia melakukannya." ucap Kaisar Lucius dengan matanya mengandung penuh kebencian.
Countine...