"aku nanti akan keluar dengan rahel.kamu jangan hubungi aku!."ucapan bara yang begitu santai sambil terus menatap Aira.
Aira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan bara,sang pacar.
orang gila mana yang mau keluar sama cewek lain minta izin sama pacarnya sendiri..ya mereka pacaran tapi malah kelihatan kayak orang musuhan.entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka
"gue pingin putus."kata Aira mantap.
bara hanya menatap Aira dengan tatapan yang sulit diartikan.dia mendekati Aira lalu tanpa Aira duga bara mencium dahi Aira cukup lama.
"aku gak akan lama.nanti aku akan telpon kamu."bara tak menanggapi ucapan Aira lalu pergi begitu saja meninggalkan Aira.
"brengsek."umpat Aira sambil terus menahan sesak di dadanya.
tanpa Aira sadari ada sepasang mata yang memperhatikan dia dari jauh.
haii gaes ini novel keduaku ya ..
novelku ini menceritakan cinta antara Aira,arbian dan bara.cinta-cinta ala anak sekolah gitu.dijamin lebih greget lagi
simak terus ya ceritanya.suwun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sepuluh (jadian)
"loe tujuan gue bukan cewek lain.stop ngomongin cewek lain saat kita sedang berdua."ujar Arbi tak suka dari tadi Aira ngomongi cewek lain apalagi ngomongin queen.
Aira menatap sinis arbi.orang gila mana yang mau Nerima cowok yang statusnya masih cowok orang?dan orang gila mana yang gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba ngomong cinta sayang sama cewek lain yang dirinya aja jelas-jelas masih punya cewek?coba jadi Aira deh?kaget gak tuh?ya kaget lah.dia sama Arbi memang satu kelas emang sudah hampir 3 tahun ini tapi interaksi mereka ya biasa aja bahkan jarang ngomong ataupun nongkrong bareng.mereka punya kehidupan masing-masing dan pasangan masing-masing juga.makanya Aira sendiri cukup heran apa yang terjadi pada Arbi malam ini.dia seperti tak melihat sosok Arbi yang kayak biasanya ,Arbi yang ada dihadapannya sekarang kayak cowok yang lagi sayang-sayangnya sama cewek.
"dengerin ya,ar.gue memang berterima kasih banget sama loe berkat loe gue tahu kebusukan Bara tapi gue gak pernah minta belas kasih dari loe dan loe gak usah pura-pura juga suka sama gue.gue baik-baik aja.ok!."kata Aira panjang lebar.
"dan satu lagi sepatah hatinya gue,gue gak mau jadi pelakor apalagi mau pacaran sama cowok orang."lanjut Aira dingin.
"loe satu-satunya dan gak ada yang lain."cup...Arbi malah maju dan mencium kening Aira.Aira yang tak siap dia pun gak bisa mengelak saat Arbi tiba-tiba mencium keningnya.aldo dan Rere yang baru saja menghampiri kakak-kakak mereka sontak dibuat kaget dengan apa yang Arbi lakukan.
"gak usah berfikir macem-macem.cukup loe percaya sama gue.soal queen loe sabar dulu.gue yang ngatasi."lanjut Arbi selembut mungkin.sampek Aira gak bisa kata-kata
"cincinnya itu dulu buat pengikat bukti keseriusan gue sama loe.minggu depan gue beliin yang asli ya."lanjutnya lagi sambil mengelus rambut Aira sayang.
Aira menkedipkan-kedipkan matanya.jantungnya pun terasa tak aman sekarang.saat mendengar ucapan Arbi yang benar-benar lembut didengar ditelinga seakan jantungnya berdebar-debar.
kenapa sama jantung gue?gumam Aira lirih sambil memegangi dadanya.
"kalian ngapain?."pertanyaan Aldo membuyarkan lamunanya.
"ah...kamu udah disini?mbak dari tadi nyariin kamu."sedikit gelagapan saat melihat sang adik ada disana.
"aku juga cariin mbak.dari tadi kemana aja kok gak bisa dihubungi sih mbak?."omel Aldo seketika.
"Oya?."Aira pun mengecek hpnya dan emang benar banyak panggilan masuk dari Aldo.
"maaf hp mbak,mbak silent.ya udah ayo kita pulang udah malem."ajak Aira pada Aldo dan menggandeng tangan sang adik untuk pulang.
"tunggu!."Arbi menghentikan langkah Aira dan Aldo.
apa lagi sih maunya tuh cowok?grutu Aira sebal.
"nanti gue telpon.inget pesan gue tadi.hem?."kata Arbi sambil mengelus rambut Aira pelan.
"cie...cie ...."goda Rere yang tau sang kakak lagi falling in love sama kakak temennya.
Muka Aira pun tampak merah kayak udang rebus karena malu ke gep sama adiknya dan adiknya Arbi.
Aira tak menjawab dan juga tak merespon ucapan Arbi dan godaan rere.dia langsung menyeret Aldo pergi dari sana.kalau lama-lama disana bikin jantung gak aman dan dia gak mau menghadapi situasi yang canggung lagi sama Arbi.sepertinya mulai sekarang dia harus jauh-jauh dari Arbi deh agar gak ada disitusi kayak tadi.aneh dan membingungkan.
********
keesokan paginya, seperti biasa Aira harus masuk kerja shift pagi.dari tadi mulutnya menguap pertanda masih ngantuk.gara-gara kejadian waktu di pasar malam membuat Aira tak bisa tidur semalaman.apalagi hp nya terus berbunyi,Arbi terus menghubunginya tapi tak diangkat olehnya.dia gak mau mempersulit hidupnya berurusan sama Arbi.
"selamat datang dan selamat berbelanja."sapa Aira pada setiap pengunjung yang datang.
"kamu kerja disini?."
seketika Aira mendongakkan wajahnya dan dia terkejut ternyata Bara yang baru dia sapa.Aira hanya diam tak menjawab dia menatap Bara yang juga menatapnya.
"kamu masih marah?."tanya bara lagi
"maaf saya sedang bekerja."jawab Aira dengan bahasa formal.
"ok.aku akan nunggu kamu sampai kamu selesai kerja."ujar Bara sambil tersenyum kearah Aira.
Aira tak menjawab dia malah menyibukkan dirinya di komputer dan mengecek barang-barang yang tadi baru datang.
Bara menelisik wajah cewek yang sudah 2 tahun ini menjadi pacar rahasianya.yang awalnya dia hanya mengikuti tantangan dari Beni lalu keterusan nyaman berhubungan dengan Aira.makanya hubungannya dan Aira bisa Sampek 2 tahun padahal Beni hanya menyuruhnya pacaran 1 bulan saja.tapi karena beberapa bulan yang lalu ceweknya,Michael pulang ke Indonesia jadi hubungannya dan Aira merenggangkan karena ya Bara lebih mengutamakan sang kekasih daripada Aira makanya dia sering ilang-ilangan gak jelas.
Maafin aku.sekarang kamu satu-satunya.batin Bara sambil pergi berlalu meninggalkan Aira.Bara berjanji akan memperjuangkan Aira lagi.
Pukul 15.00 WIB
waktunya Aira pulang.hari ini Aira mau masak ikan jadi sebelum pulang dia mau mampir dulu ke pasar Deket sekitar tempat bekerja.
Saat mau pulang Arbi sudah menunggunya didepan supermarket.Aira yang melihat adanya Arbi berusaha seolah-olah tak melihatnya.
"gak usah pura-pura gak lihat gue."ucap Arbi yang tau Aira pura-pura tak melihatnya.
"ngapain loe udah ada disini?."tanya Aira sewot.
"sepertinya loe masih ngambek gue beliin cincinya yang kw."Arbi yang melihat wajah Aira yang masih jutek padanya.
"ngapain gue ngambek?lagian gue gak nyuruh loe beliin gue cincin."Aira menatap Arbi horor.
Arbi mendekat lalu dia mengamati wajah Aira .Aira yang diliatin kayak gitu sedikit tak nyaman dan risih.
"ngapain ngelihatin gue kayak gitu?."kata Aira risih dilihat kayak gitu.
"ya udah ayo sekarang aja belinya cincin yang asli biar loe gak ngambek Mulu."Arbi terus berfikir kalau Aira ngambek karena dibeliin cincin. Kw sama dia bukan yang asli.
"gue udah bilang gue gak minta beliin loe cincin.budek ya loe?."Aira sedikit berteriak kesel sama Arbi.
"kalau loe mau beli cincin, beliin tuh cewek loe."lanjut Aira sambil nyelonong pergi meninggalkan Arbi.
Arbi pun menyeret tangan Aira lalu tiba-tiba memeluk Aira erat.Aira kaget bukan main.
"ar,lepasin!."Aira memberontak dan terus memukul punggung Arbi.
"Ra,gue gak bisa ngendaliin perasaan gue sama loe.semakin hari semakin menggila tau gak!gue mohon kasih kesempatan gue.gue akan buktiin sama loe,gue benar-benar serius sama loe.dihati gue cuma ada loe,hanya loe gak ada yang lain termasuk queen.maaf gue salah mengenali orang.sampek gue gak ngenali loe sama sekali."kata Arbi panjang lebar.
Aira bisa merasakan jantung Arbi yang memang berdetak kencang sebenarnya sama dengan jantungnya saat ini dia rasakan.Arbi cowok ini tiba-tiba menawarkan cinta yang Aira sendiri sudah tidak mau untuk mengenal cinta untuk sementara waktu agar luka dihatinya pun sembuh.dia ingin menjalin hubungan nanti dengan seseorang saat dia sudah sembuh dari masa lalunya.tapi apa yang terjadi Arbi yang dia kenal sudah punya cewek disekolah malah datang padanya dan Ngotot ingin menjalin hubungan rahasia dibelakang ceweknya.kalau Aira menjalani hubungan dengan cowok orang itu sama halnya Aira menggali kuburnya sendiri.
Aira memejamkan matanya.dia harus bagaimana menghadapi seorang Arbi yang ternyata keras kepala dan Ngotot banget pingin pacaran sama dia.apa dia terima aja kegilaan Arbi? toh mungkin Arbi hanya penasaran dan sekedar obsesi untuk bisa pacaran sama Aira.nanti kalau dia bosen paling pergi sendiri,Aira hanya cukup mengikuti alur aja.tanpa memakai perasaan daripada terus-terusan dikejar kayak gini bikin gak tenang.
"ok.kita jalanin aja."akhirnya Aira pun mengalah dan mau memberi kesempatan Arbi untuk jalani hubungan dengannya tapi Aira tak ingin ada yang tau
"makasih."Arbi tersenyum senang lalu dia mencium kening Aira.
"udah lepasin.dilihati orang tau."Aira terus mendorong tubuh Arbi darinya.
"bentara yang..gue lagi seneng ini."Arbi masih memeluk Aira dan terus mencium aroma tubuh Aira yang ternyata harum buat candu.
Cie...cie ...udah yang-yangan nih...grecep banget sih effortnya juga dapet banget..sat set sat gitu..
Aira pun pasrah saja daripada debat sama orang bucin bikin kesel sendiri dan ngabisin tenaga.
Cukup lama Arbi meluk Aira dan akhirnya Arbi melepaskan pelukannya lalu mengajak Aira naik motornya.
"aku bawa motor sendiri,ar."tolak Aira sambil nunjuk motornya yang masih rapi ada diparkiran supermarket.
"biarin motor loe disini.nanti ada yang anter kerumah loe."jawaban Arbi bikin Aira geleng-geleng kepala.
"ayo naik.kita beli cincin dulu setelah itu loe mau gue anterin kemana?."lanjut Arbi sambil memasangkan helm kekepalanya
"udah gue bilang gue gak minta dibeli cincin.anterin gue ke pasar aja buat beli ikan."sahut Aira yang juga memasangkan helmnya kekepalanya.
"itu tanda pengikat dari gue buat loe yang.gue ada tabungan kok gak perlu nunggu Minggu depan pas gue gajian.nanti loe ngambek terus gak gue beliin yang asli."Arbi tetep kekeh mau beliin Aira cincin.emang dasar keras kepala.
"auk dah .. terserah loe aja deh.capek gue debat sama loe."Aira memutar matanya malas.udah gak ada tenaga ngadepin keras kepalanya Arbi.
Aira pun naik ke motor Arbi lalu mereka melesat pergi meninggalkan area parkiran supermarket tempat Aira kerja.