Dendam, cinta, dan kebohongan. Sebuah permainan yang berbahaya dan tak terduga. Amanda, seorang wanita yang memiliki tujuan yang jelas, mendekati suami Selena, Reagan, seorang pria tampan dan sukses.
Namun, Amanda tidak tahu bahwa Reagan memiliki rahasia yang tersembunyi di balik pernikahannya dengan Selena. Amanda terus beraksi tanpa menyadari bahwa dirinya sudah terlibat dalam permainan dan konflik yang besar.
Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernikahan Reagan dan Selena yang terlihat sempurna itu? Dan apa yang akan terjadi ketika dendam dan cinta berbenturan?
Pleas yang baca dan gak suka skip aja🙏
Jangan tinggalkan jejak buruknya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCS 18. Mengalihkan Perhatian Selena.
"Bantuan apa sih yang kau butuhkan, Luc? Bukannya di perusahaan ini sudah banyak orang yang kompeten di bidangnya."
Lucas hanya diam. Saat ini ia tengah bersama Selena di dalam lift untuk menuju lantai atas perusahaan. Setelah menerima pesan singkat yang Reagan kirimkan padanya, Lucas segera datang ke ruangan president dan ia hanya menemukan keberadaan Selena di sana, tidak ada Reagan.
Lucas sempat melirik pada pintu ruang pribadi Reagan, mungkinkah sahabatnya itu sedang bersembunyi di sana. Dan Lucas juga sempat merasa heran, kenapa Reagan memerlukan bantuannya jika hanya untuk menghindar dari Selena. Bukannya selama ini Reagan cukup ahli melakukan hal itu sendiri.
"Kau sama saja dengan Rey. Selalu mengabaikan wanita." Suara Selena kembali terdengar dan Lucas tak memiliki niat sama sekali untuk menjawabnya. Pria itu terus saja berjalan setelah lift sampai di lantai paling atas perusahaan. Lucas masuk ke dalam ruangan yang sangat luas dan cukup ramai dengan sejumlah karyawan serta beberapa kru.
"Kalian sedang pemotretan? Apa ini untuk promosi bisnis baru yang Rey lakukan?" tanya Selena saat melihat kegiatan beberapa para karyawan di ruangan itu, serta ia juga bisa melihat beberapa model wanita cantik yang berpakaian sexy. "Apa Rey pernah ke sini? Maksudku terlibat langsung dengan pemotretan ini?" Selena jadi merasa cemas ketika melihat para wanita yang kini tengah berpose di depan kamera itu.
Para model yang menurut Selena lumayan cantik, para pria pasti akan mudah tertarik dengan mereka. Tapi bagi Selena, dirinya jauh lebih dari para model wanita yang perusahaan Rey gunakan jasanya itu. Ia jauh lebih berkelas dan elegan.
"Rey tidak mungkin tertarik dengan mereka, kan Luc?" Selena bertanya seraya mencibir dan membuat Lucas menoleh padanya. "Aku lihat kau juga tidak tertarik dengan para model itu."
"Kau menyamakan ku dengan Reagan? Aku tidak segila dirinya untuk tertarik dengan wanita..." ucapan Lucas tertahan. Ia seketika sadar dan menahan dirinya.
"Tertarik apa? Reagan tertarik dengan wanita lain?!" tanya Selena tajam pada Lucas.
"Jangan samakan aku dengan suamimu! Aku tidak tertarik dengan wanita yang gila belanja seperti mu!"
Selena terperangah. Lucas menyindir dirinya yang hampir setiap hari menghamburkan uang di berbagai mall. Tapi meskipun begitu, Selena sedikit merasa senang mendengar perkataan Lucas. Itu artinya, Reagan hanya tertarik dengannya, tidak ada wanita lain.
"Baguslah. Kau harus melarang Rey ke sini. Jangan biarkan dia mengurus langsung tentang pemotretan ini dan bisa membuat para model-model itu bertemu dengan Rey. Mereka pasti akan menggodanya."
"Mereka bukan slera Rey," ucap Lucas langsung dan membuat Selena mengangguk. Selena setuju dengan perkataan Lucas karena menganggap wanita seperti dirinya lah yang merupakan kriteria idaman Reagan, cantik dan berkelas. Berbeda jauh dengan penilaian Lucas, sahabatnya itu ternyata lebih tertarik dengan wanita biasa-biasa saja, seperti Amanda. "Sekarang kau bantu menata pakaian mereka. Aku rasa kau bisa diandalkan di sana dan setidaknya bisa membuat Reagan bangga memiliki istri yang mengerti fashion."
Wajah Selena seketika merona mendengar ucapan Lucas. Ia jadi bersemangat dan langsung mendekat pada para model, Reagan pasti akan bangga padanya.
Sedangkan Lucas yang melihat hal itu hanya menggeleng. Ia beranjak dari sana dan berdiri di sisi jendela. Masih dengan tetap mengawasi kegiatan yang ada di dalam ruangan, Lucas juga bisa mengamati pergerakan Reagan. Sahabat sekaligus pemilik perusahaan tempat ia bekerja itu kini terlihat menunju mobilnya. Lucas mengernyit ketika menangkap seorang wanita berjalan di sisi Reagan. Siapa dia?
Menggunakan mini dress bermotif flamingo dengan surai hitamnya yang dikuncir tinggi bergerak seirama dengan langkahnya. Bisa Lucas lihat, Reagan yang juga langsung meminta kunci mobilnya pada pria yang merupakan sopir pribadi Reagan, sepertinya sahabatnya itu akan mengemudikan mobil sendiri. Dan kini Lucas bisa melihat jelas wajah wanita itu, ketika Reagan membukakan pintu mobil bagian depan untuknya.
"Amanda," guman Lucas tak percaya. Ternyata wanita yang biasanya ia lihat selalu menggunakan seragam office girl itu lah yang tadi berjalan di sisi Reagan. Netra Lucas sampai tidak lepas mengamati, termasuk saat mobil yang Reagan kemudikan sudah keluar dari perusahaan.
Meski dirinya lah orang yang semalam diminta Reagan untuk memesan sebuah mini dress dan Lucas juga tahu bahwa pakaian itu akan Reagan berikan pada Amanda. Tapi Lucas sama sekali tak menyangka Amanda akan seperti tadi. Ia hampir tak mengenali wanita office girl itu. Dari lantai atas perusahaan saja Lucas bisa menilai bahwa wanita itu terlalu cantik, bagaimana jika ia berhadapan langsung dengan wanita flamingo itu.
"Luc! Lucas!!" Selena sampai menepuk pundak Lucas untuk menarik kesadaran pria itu. "Kau kenapa? Kemasukan?" tanya Selena, ia juga mengikuti ke mana arah tatapan Lucas. "Atau kau baru saja melihat wanita cantik?"
"Hm. Wanita flamingo."
"Wanita flamingo?"
Lucas menatap Selena dan langsung menghembuskan napasnya kasar. Apa-apaan dia tadi! Jangan sampai ia tertular gilanya seperti Reagan.
"Bagaimana, kau sudah mengatur para model itu?" Lucas mengalihkan pembicaraan. Reagan sudah pergi meninggalkan perusahaan, itu artinya tugasnya untuk mengalihkan perhatian Selena sudah selesai. Lucas tidak ingin berlama-lama dengan Selena.
"Sudah. Mereka juga memiliki ahlinya, untuk apa aku turun tangan lagi."
"Baguslah kalau begitu. Aku harus kembali berkerja." Lucas mengambil langkah untuk meninggalkan ruangan dan kembali ke ruang kerjanya.
"Tunggu aku Luc. Aku ingin kembali ke ruangan suamiku saja." Selena menyamai langkah Lucas. Ia belum ingin kembali dan masih berniat untuk menemui Reagan.
"Rey sudah pergi. Dia memiliki urusan penting di luar perusahaan."
Selena menghentikan langkah dan langsung menatap Lucas. "Benarkah?"
"Hm."
"Dia tidak mengajak ku," keluh Selena dengan suara pelannya.
Lucas hanya melirik Selena sekilas. Bagiamana pria gila itu mau mengajak istrinya di saat ia memilih bersama wanita lain? gumam Lucas dalam benaknya seraya menggeleng kecil.
Lucas dan Selena kembali masuk ke dalam lift. Selena juga memutuskan untuk kembali saja, untuk apa lagi ia berada di sana. Suaminya juga sedang tidak berada di perusahaan. Dan ketika masih berada di dalam lift, seseorang menghubungi Selena. Wanita itu langsung mengangkat panggilan.
"Hallo, Pa."
"Temui papa sekarang. Datang bersama Reagan."
"Ada apa? Apa ada hal penting? Rey sedang melakukan pertemuan bisnis di luar, Pa. Aku baru saja bertemu dengannya dan sekarang masih berada di perusahaan."
Pintu lift terbuka, Selena keluar lebih dulu dan melambai pada Lucas ketika meninggalkan pria itu.
Lucas hanya mengangguk. Ia masih memperhatikan Selena yang terus berbicara dengan ayahnya-Tuan Carson melalui sambungan telepon seraya keluar dari perusahaan. Di dalam lift tadi Lucas sempat mencuri dengar jika Tuan Carson meminta Selena dan Reagan untuk datang menemuinya. Lucas kembali melanjutkan langkahnya setelah Selena hilang dari pandangan, pria itu meraih ponsel dari dalam saku celana dan segera melakukan panggilan terhadap seseorang.