EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Dea, adalah salah satu anggota mafia yang paling setia.
sayangnya ia di fitnah oleh rekannya mengatakan jika Dea bekerja sama dengan musuh membuat ia diam-diam di tangkap dan di bunuh oleh ketua mafia itu yang menganggap dia adalah pengkhianat.
Ia di gantung dengan rantai besi di bawah api yang membara membuat ia mati terbakar.
Namun takdir berkata lain. Tubuhnya malah pindah ke tubuh seorang Nona yang bunuh diri karena ia ingin di nikahkan dengan pria tua.
Yang ia cintai adalah seorang pria sang idolanya, tapi cintanya malah di tolak oleh pria itu.
Dirinya sendiri banyak di benci oleh orang-orang, baik dari keluarganya mau pun dari fans si pria tersebut karena sifatnya yang jelek.
Karena frustasi, Gealeksa menerima perjodohan itu meskipun ia tak ingin, tapi ia malah bunuh diri saat sebelum pernikahannya.
Sifatnya mendadak berubah menjadi wanita bar-bar dan tak kenal ampun dan ia juga bertekad memba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 37
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
"Cepat! Cepat! Seseorang sudah menyusup di ruang rahasia Tuan," ucap pengawal yang saat itu khusus berada di ruang pemantauan CCTV.
Pengawal yang lain pun beramai-ramai menuju rumah rahasia Algeano dengan membawa senjata.
Mereka juga membunyikan Alarm sebagai tanda jika ada masalah di dalam rumah tersebut. Semua orang waspada termasuk pembantu Algeano.
Pembantu Algeano bukalah orang sembarangan, mereka juga adalah orang yang terlatih yang khusus bekerja di rumah Algeano.
Gealeksa masuk ke dalam, ia melihat sekeliling dengan hati-hati, tidak mungkin rumah rahasia itu tidak punya pertahanan atau jebakan bagi penyusup.
Gealeksa melompat ke dinding dan melompat ke sudut ruangan dan mendarat di sana. Sebaris kotak keramik yang menandakan jika tempat itu aman.
Gealeksa melihat sebuah kotak dan ia membukanya, saat membukanya ia sangat terkejut.
"Ini kan ...."
"Nona Gealeksa! Anda tertangkap! Serahkan diri Anda di kepada Tuan Algeano," ucap pengawal itu.
Gealeksa mengangkat tangannya dan menyerah. Bukan ia tidak bisa melawannya, karena ia ingin minta penjelasan apa yang ia lihat.
"Gealeksa," ucap Algeano.
Perlahan-lahan Gealeksa membalikkan badannya dan menatap Algeano.
"Matikan mode perangkapnya!" perintah Algeano.
Jebakan di dalam ruangan itu pun di matikan. Algeano berjalan turun dari tangga tersebut dan berjalan hingga berhenti di hadapan Gealeksa.
"Apa yang kamu cari di ruangan ku ini? Kenapa kamu bisa masuk ke dalam ruangan ini? Orang luar seharusnya tidak bisa masuk. Memang benar kamu ini bukan orang sembarangan, kau sebenarnya siapa? Meskipun pertemuan kita tidak di sengaja tapi kamu punya maksud tertentu untuk mendekati ku kan?" tanya Algeano berjalan mengelilingi Gealeksa.
"Kau ... punya hubungan apa dengan Yuda?" tanya Gealeksa menggenggam tangannya.
Mendengar pertanyaan Gealeksa, Algeano tertegun. Ia berhenti kembali di hadapan Gealeksa dan menatapnya dalam.
"Hubungan? Kau tau dari mana tentang Yuda? Apa kau juga punya hubungan dengannya juga?" tanya Algeano penasaran.
"Katakan ada hubungan apa kau dengannya!" bentak Gealeksa dengan menggertakkan giginya dengan darah yang meluap-luap.
Algeano menekuk alisnya karena Gealeksa sangat marah.
"Katakan!!" teriak Gealeksa lagi, ia sungguh tak bisa menahan emosinya.
"Ayo keluar dulu, mari kita bicarakan baik-baik," ajak Algeano menarik tangan Gealeksa untuk keluar dari ruangan tersebut.
Gealeksa menghempas tangannya hingga tangan Algeano terlepas dari tangan Gealeksa.
"Cepat katakan!!" ulang Gealeksa hingga matanya berkaca-kaca.
Melihat itu, Algeano tidak tega. "Aku katakan padamu yang sebenarnya. Karena melihat kau sangat dendam, mungkin kita berada di perahu yang sama meskipun aku tidak tahu apa alasannya," ucap Algeano.
"Aku dan Yuda adalah musuhan," sambung Algeano.
"Apa!!" Gealeksa menekuk alisnya. "Lalu kenapa ada foto dia dan kau di sini? Dan kenapa ... kenapa ada foto anak kecil ini bersama mu?" tanya Gealeksa menunjukkan sebuah foto gadis kecil yang berumur 4 tahun.
"Kenapa kau menanyakan tentang dia? Apa kau juga kenal dengan gadis kecil ini?" tanya Algeano tambah penasaran.
Rasanya ada rahasia pada Gealeksa yang harus ia tahu.
"Kalian semua keluarlah!" perintah Algeano kepada pengawalnya.
Para pengawal itu pun keluar dari ruangan dan mereka tetap masih berjaga di depan pintu ruangan.
"Mari duduk dulu, kita kupas kan masalah ini hingga selesai di sini," ucap Algeano.
Gealeksa menurut, mereka pun duduk di kursi yang saling berhadapan.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
