Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Surat Cinta Dari Gus Ahtar
Pagi terlalu cepat, gus Ahtar membangunkan Mala dari tidurnya untuk melaksanakan solat subuh berjamaah di kamarnya.
“Mala cepat bangun sudah subuh”
“Sebentar lagi gus”
“Apak amu bilang ?”
“Gus”
“Kan kita sudah sepakat kamu tidak akan memanggilku dengan sebutan gus lagi”
“Iya aa, sebentar lagi”
“Gak ada besentar-sebentar”
“Iya-iya”
Dan mereka pun solat berjamaah di kamar mereka, dan dilanjutkan dengan murojaah qur’an yang di pimpin oleh gus Ahtar.
“Mala, hari ini aku ada kelas kalau masih Lelah karena perjalanan di rumah saja jangan masuk kelas”
“Beneran gak papa a ?”
“Iya gak papa”
“Makasih ya, a”
“Sama-sama, kalau gitu aku berangkat ya. Oh iya ini nanti kamu baca, setelah di baca, aku tunggu jawabanmu di ruangan pribadi ku di kantor”
“Ini apa ?”
“Nanti baca saja sama kamu”
“Baiklah, aa gak sarapan dulu ?”
“Nantia ja di pesantren bareng ustad yang lain”
“Aku berangkat ya, assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”
Setelah kepergian gus Ahtar, Mala langsung membaca surat yang di berikan kepada dirinya. Saat membaca Mala tampak tersenyum-senyum
Assalamu’alaikum, untuk perempuan bermata jernih
Mala …..
Aku tidak tahu kenapa ? tiap melihat matamu ada getaran di hati ini, aku tahu apa yang aku katakan ini terlalu cepat yang akhirnya membuat patah sendirinya namun aku lebih baik patah dari pada dada ini terus di guncang rindu yang tak menentu hingga pada siapa aku sampaikan salam.
Katakan Mala ! apa yang aku rasakan ini ? beri tahu jika ini adalah nafsu bukan cinta yang di dawangkan oleh para mujahid dan hamba Allah yang lagi memantapkan jati dirinya.
Katakana Mala ! jika aku lancang mengungkapkan cinta padamu tapi bukannya cinta bisa saja singgah kepada siapa pun dan untuk siapa pun ? sebab cinta adalah tentang rasa dan perasaan juga hati yang sejatinya adalah anugrah yang sulit di jelaskan oleh kata-kata sederhana, karena hanya diri yang paham di saat tertaut rasa tersebut dengan sempurna tanpa harus berbagi pada siapapun bahkan pada orang terdekat sekali pun.
Surat Cinta dari orang yang paling ganteng …
Nirmala Syaqila Ramadhani
Ana uhibbuka fillah ….
I LOVE YOU …
Aku mencintaimu
Setelah membacanya, Mala memasukkan surat itu kedalam dompetnya dan bergegas keluar kamar untuk membantu ibu mertuanya di dapur.
“Assalamu’alaikum, uma”
“Wa’alaikumsalam nak, sudah bangun ?”
“Alhamdulillah sudah uma”
“Ahtar mana Mala ?”
“Katanya mau sarapan di pondok, bareng sama ustad-ustad katanya sudah lama tidak sarapan di sana”
“Ya sudah kalau gitu kita sarapan sama-sama disini”
“Iya uma”
\*\*\*\*\*
Setelah selesai makan bersama Mala membantu uma Hana membatu memberaskan piring-piring kotor dan mencucinya, setelah itu Mala izin ke kantor pangurus untuk menemui gus Ahtar.
“Assalamu’alaikum” Ucap Mala memasuki kantor pangurus
“Wa’alaikumsalam, cari siapa ning Mala ?” Tanya Ustadzah Ratih
“Saya cari gus Ahtar, ustadzah” Jawab Mala
“Oh, gus Ahtar ada di ruangannya ning” Ucap Ustadzah Ratih
“Terima kasih ustadzah” Ujar Mala
“Sama-sama ning” Jawab Ustadzah Ratih
Mala pun langsung masuk ke ruangan gus Ahtar
“Assalamu’alaikum” Ucap Mala
“Wa’alaikumsalam, ada apa kamu ke sini ?” Ujar Gus Ahtar
“Mau menjawab surat dari aa” Jawab Mala
“Jadi apa jawabanmu Mala ?” Tanya Gus Ahtar
“Aku juga sama” Jawab Mala ambigu
“Sama apanya ?” Tanya gus Ahtar bingung
“Aku cinta sama aa” Jawab Mala
“Jadi kamu juga sama suka sama aku Mal ?” Tanya Gus Ahtar
“Iya…” Jawab Mala
“Beneran Mala ?” Tanya gus Ahtar
“Ishhh bawel deh” Jawab Mala
“Iya maaf, jadi kita sekarang suami istri resmi ya Mal ?” Tanya gus Ahtar
“Lah emang dari kemarin juga kita udah resmi jadi suami istri gus” Jawab Mala
“Gus lagi” Ucap gus Ahtar
“Kan ini di area pesantren, masa harus panggil a” Jawab Mala
“Gak papa, Hani juga sama aku tetap panggil aa” Ujar gus Ahtar
“Gak mau ah, nanti aja di rumah” Jawab Mala
“Terserah kamu lah” Ucap gus Ahtar
“Aku ke asrama dulu ya, udah kangen besti-besti ku” Pamit Mala
“Gak di sini aja sama aku ?” Tanya gus Ahtar
“Gak ah, assalamu’alaikum” Ujar Mala
“Wa’alaikumsalam” Jawab gus Ahtar
\*\*\*\*\*
Mala pun bergegas ke kamar pondok untuk menemui teman-temannya karena sudah merasa sangat kangen.
“Assalamu’alaikum ya ahli surga” Ucap Mala di ambang pintu
“Wa’alaikumsalam” Jawab meraka
“Mala” Ucap Ririn dan mereka saling berpelikan satu sama lain
“Apa kabar bestie-bestieku ?” Tanya Mala
“Alhamdulillah baik” Jawab ning Hani
“Alhamdulillah sama baiknya” Jawab Sri
“Aku kangen banget sama kalian semua” Ucap Mala
“Sama kita-kita juga” Jawab Cika
“Kuy kita beli seblak di depan gerbang nanti aku yang teraktir deh” Ucap Mala
“Kamu seriusan Mala ?” Tanya Ririn
“Ya serius lah, ayo cepat” Jawab Mala
Mereka pun menghabiskan waktu meraka dengan memakan seblak rame-rame, suasana kekeluargaannya sangat kental diantara mereka