NovelToon NovelToon
RAHASIA SANG SEKRETARIS

RAHASIA SANG SEKRETARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Office Romance
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Temukan wanita yang semalam tidur denganku, dia harus bertanggungjawab karena telah mengambil keperjakaanku!"
—Bhaskara Wijatmoko—

"Gawat! Aku harus menyembunyikan semuanya. Kalau tidak, aku bisa dipecat!"
—Alicia Stefi Darmawan—
----
Bhaskara Wijatmoko dikenal sebagai CEO dingin yang tak pernah peduli pada wanita. Alasan dia memilih Alicia Stefi Darmawan sebagai salah satu sekretarisnya adalah karena sikap profesionalismenya yang luar biasa.

Namun, segalanya kacau setelah sebuah pesta topeng. Alicia tanpa sengaja menghabiskan malam dengan pria misterius yang ternyata adalah Bhaskara! Panik dan takut dipecat, Alicia pun kabur sebelum Bhaskara bangun.

Sialnya saat di kantor, Bhaskara malah memerintahkan semua sekretarisnya untuk menemukan wanita yang sudah bermalam dengannya. Alicia harus menyembunyikan rahasianya, tapi apa yang terjadi jika Bhaskara akhirnya tahu kebenarannya? Akankah karier Alicia hancur, atau sesuatu yang tak terduga akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Diantar Pulang

Sepeninggal Bhaskara, Alicia duduk diam di ruangannya yang kini sunyi senyap. Suara detik jam terasa semakin nyaring di telinganya. Ia melirik jam dinding lagi. Sudah pukul sembilan lebih lima belas menit, tapi Bhaskara belum juga kembali.

"Kenapa lama banget sih?" gumam Alicia pelan. Ia mulai merasa sedikit gelisah. Suasana kantor yang biasanya ramai kini begitu sepi. Bahkan suara jemarinya yang mengetik di atas keyboard pun serasa bergema di ruangan itu.

Perasaan takut mulai merayapi pikirannya. Ia pernah mendengar cerita dari rekan-rekan kerjanya kalau gedung ini angker. Apalagi di malam hari, sering terdengar suara-suara aneh. Alicia mencoba menepis rasa takutnya dengan lanjut mengetik di laptop, tapi jemarinya malah gemetaran.

Krek!

Terdengar suara seperti pintu terbuka dari kejauhan. Alicia langsung menoleh dengan jantung berdegup kencang. Tapi tidak ada siapa pun di sana. Ia menelan ludah, mencoba mengabaikannya.

Namun, semakin lama, semakin banyak suara-suara kecil yang mengganggu Alicia. Bahkan bunyi dispenser dan diffuser pun langsung membuatnya terlonjak kaget. Ia mulai membayangkan hal-hal aneh. Gimana kalau tiba-tiba ada hantu muncul di pojokan? Gimana kalau lampu tiba-tiba mati? Alicia buru-buru menggeleng, mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran itu.

Tak tahan lagi, Alicia bangkit dari kursinya, berniat keluar dari ruangan untuk menyusul Bhaskara. Tapi saat ia baru berdiri, sesuatu jatuh dari rak di belakangnya dengan suara keras.

BRUK!

"AAAAHHHH!!" Alicia spontan berteriak dan melompat ke belakang, lalu tanpa sadar memeluk sosok yang baru saja masuk ke ruangan.

"Ada apa, Alicia?!" Suara berat Bhaskara terdengar dekat di telinganya.

Alicia yang masih gemetaran tak langsung sadar siapa yang dipeluknya. Ia hanya memegang erat jas pria itu, bersembunyi di dada bidangnya sambil mencoba menenangkan diri.

"Alicia..." Bhaskara akhirnya berbicara lagi. Kali ini dengan lebih lembut.

Alicia terbelalak, baru sadar apa yang ia lakukan. Ia langsung melepaskan pelukannya dengan wajah memerah. "Ma-maaf, Pak!" ujarnya tergagap sambil melangkah mundur.

Bhaskara menatapnya, alisnya terangkat sedikit. "Kamu kenapa? Sampai teriak-teriak segala," tanyanya heran.

"A-anu... itu..." Alicia menunjuk rak di belakangnya. "Tadi ada barang jatuh Pak. Saya kaget, jadi saya reflek...um..peluk Bapak,"

Bhaskara melirik ke arah rak, lalu menatap Alicia lagi. "Kamu takut ya?" godanya sambil tersenyum tipis.

"Nggak kok, Pak," Alicia buru-buru menyangkal, meskipun wajahnya yang masih pucat berkata sebaliknya.

Bhaskara terkekeh kecil. "Bohong," ujarnya. "Wajah kamu aja kelihatan pucat banget tuh, sampai meluk-meluk saya lagi."

Alicia menggigit bibir, merasa malu yang amat sangat.

"Sini," ujar Bhaskara sambil berjalan kembali ke kursinya dan meletakkan plastik yang dibawanya di atas meja. Ia melambaikan tangan dengan tidak sabar saat melihat Alicia masih terpaku di tempatnya.

"Hei, tenang saja. Saya bukan hantu, Alicia,"

Pipi Alicia sontak memerah. Pria itu benar-benar menggodanya habis-habisan. Ia pun mendekat dengan ragu-ragu.

"Bawa kemari kursimu," perintah Bhaskara sambil membuka bungkus makanan satu persatu. Alicia menurut, menggeser kursinya mendekati Bhaskara.

"Nih, makan yang banyak," ujar Bhaskara sambil menyodorkan makanan ke depan Alicia. Ia mengambil tisu, kemudian mengelap sendok plastik dengan cermat. Setelah yakin sendok itu bersih, ia menyerahkannya kepada Alicia.

Alicia menerima sendok itu dengan canggung. Rasanya aneh dilayani seperti ini, apalagi oleh bosnya sendiri.

"Selamat makan," ujar Bhaskara sambil menyendok makanannya, sementara di sampingnya Alicia masih bengong menatap meja.

"Kenapa kamu?" Bhaskara yang memperhatikan Alicia bertanya heran. "Makanannya nggak sesuai selera kamu? Mau saya pesankan yang lain?"

"Eh, nggak kok Pak, saya suka," Alicia tergagap dan buru-buru menyendok makanannya. Karena terburu-buru, ia sampai tersedak dan batuk-batuk.

"Astaga, pelan-pelan Alicia," Bhaskara menepuk-nepuk punggung sekretarisnya itu. "Saya bakal temenin kamu makan sampai selesai kok. Setelah itu, baru kamu saya anter pulang,"

"Eh?" Alicia terbelalak. "Nggak usah Pak! Saya bisa pulang sendiri kok! Nanti saya pesen ojol!"

"Naik ojol malam-malam begini?" Kening Bhaskara berkerut. "Kamu tau nggak kalau itu bahaya? Alicia, saya kasih tau ya. Manusia itu jauh lebih berbahaya ketimbang hantu. Kalau hantu mungkin cuma muncul buat nakut-nakutin kamu. Tapi kalau manusia? Dia bisa mencelakai kamu bahkan sampai menghilangkan nyawa kamu!"

Alicia bergidik ngeri. Astaga, kenapa Pak Bhaskara bicara seserius itu, sih? Gue kan jadi takut.

"Umm, emangnya nggak ngerepotin kalau Bapak antar saya pulang?"

"Kan saya yang nawarin," tukas Bhaskara sambil melanjutkan makan. "Cepetan dihabisin itu. Kalau nggak, saya kunci kamu di sini nanti,"

"Baik Pak," Ancaman Bhaskara membuat Alicia langsung mengangguk patuh dan menghabiskan makanannya.

Selesai makan, mereka berdua turun menuju basement. Hanya tinggal mobil Bhaskara yang tersisa di sana. Alicia baru menyadari kalau mobil yang dipakai Bhaskara sehari-hari di kantor berbeda dengan saat di klub malam itu. Pantas saja Alicia tak mengenalinya.

"Ayo," Bhaskara menyuruh Alicia masuk. Alicia mengangguk, lalu membuka pintu belakang.

"Heh, mau ngapain kamu?"

"Eng, duduk Pak?" Alicia kebingungan. Bukannya tadi gue disuruh masuk?

"Ya nggak di belakang juga dong, Alicia. Emang kamu pikir saya itu supir?"

Alicia masih tak mengerti maksud ucapan Bhaskara, bertanya sambil menggaruk-garuk tengkuknya. "Terus, saya duduk di mana Pak?"

"Ya di samping saya lah! Tuh, di sana," kata Bhaskara sambil menunjuk kursi di sebelah supir.

Alicia menelan ludah, merasa canggung. Duduk di sebelah Pak Bhaskara? Ini sama saja mimpi buruk. Tapi nada tegas Bhaskara barusan menandakan kalau ia tak mau dibantah.

“Baik, Pak,” gumam Alicia pelan sambil menutup pintu belakang dan pindah ke kursi depan. Ia duduk dengan hati-hati, mencoba menjaga jarak sejauh mungkin dari Bhaskara.

Bhaskara meliriknya sekilas, lalu tertawa kecil. “Santai saja, Alicia. Saya nggak bakal makan kamu.”

Alicia hanya tersenyum kaku. Bapak bahkan sudah makan saya malam itu, batinnya. Tapi Alicia tetap menjaga jarak sambil menggenggam tasnya erat-erat di pangkuannya.

Bhaskara tampaknya menyadari kegugupan Alicia. Ia pun meraih tombol pemutar musik dan memutarnya. Alunan musik jazz yang lembut dan tenang pun langsung memenuhi mobil.

“Jadi, rumah kamu di mana?” tanya Bhaskara, matanya fokus menatap jalanan.

“Di Jalan Melati, Pak. Dekat taman kota,” jawab Alicia dengan suara lirih.

Bhaskara mengangguk dan mulai melajukan mobil. Untuk beberapa saat, suasana di dalam mobil terasa hening. Hanya suara musik dan deru mesin mobil yang terdengar. Sesekali Alicia melirik ke arah Bhaskara, tapi dengan cepat ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Alicia,” Bhaskara tiba-tiba membuka suara, membuat Alicia tersentak.

"Y-Ya Pak?"

"Kamu tinggal sendiri?"

"Nggak Pak," geleng Alicia. "Saya tinggal sama temen saya,"

"Temen kamu itu cewek apa cowok?"

Alicia mengerutkan kening, merasa heran dengan pertanyaan itu. Tapi ia tetap menjawabnya. "Cewek Pak,"

"Oh," Bhaskara manggut-manggut. "Teman kamu itu pacarnya sering main ke rumah?"

Kening Alicia makin mengerut. "Nggak, Pak. Dia nggak punya pacar," jawabnya singkat.

Bhaskara tersenyum tipis, lalu menoleh sekilas ke arah Alicia. "Kamu sendiri? Punya pacar?"

Alicia tersentak. "Eh, nggak, Pak,"

Pertanyaan macam apa ini, batinnya.

"Hmm." Bhaskara mengangguk-angguk, seolah mendapatkan informasi penting. "Kenapa? Nggak ada yang naksir kamu? Atau kamu yang terlalu pilih-pilih?"

Alicia semakin bingung. "Bukan begitu, Pak. Saya cuma... belum kepikiran aja."

"Belum kepikiran? Masa sih?" Bhaskara tertawa kecil. "Padahal kamu kan tipe cewek yang gampang bikin orang tertarik."

Alicia tak tahu harus menjawab apa. Matanya terpaku pada jalanan di luar jendela, sementara pikirannya kalut. Apa maksudnya sih Pak Bhaskara ngomong begitu? Dia lagi bercanda apa gimana?

"Kalau sek s? Udah pernah?"

Alicia sontak terbelalak mendengar pertanyaan gila itu. "Gi-gimana Pak?"

"Kenapa? Kamu malu? Saya kira untuk anak-anak muda seperti kamu, pertanyaan seperti itu sudah biasa," Bhaskara berkata santai.

Alicia menelan ludah. Wajahnya tiba-tiba terasa panas. Ia memalingkan muka ke arah jalanan lagi sebelum menjawab lirih. "Be—belum pernah Pak,"

Bohong, sanggah Bhaskara dalam hati. Terus, malam panas kita waktu itu kamu anggap apa, Alicia?

1
Ayu Septiani
👣👣👣👣👣👣
Susanti
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
SAL💞🇲🇾
lanjut👍🏼🌹
Nur Adam
lnjut
HANA
Guys, sorry ya baru upload. sebenarnya udah dari semalem, tapi malah kena revie manual😞🙏
mery harwati
Alicia lupa bahwa ke toilet umum aja harus bayar, tidak gratis 😃
wiemay
yang sabar ya karin
Kusii Yaati
ya ampun Bhas...Bhas ternyata orang sepintar kamu di saat tertentu bisa jadi bodoh juga ya/Facepalm/...tp aq salut karena kamu orangnya bertanggung jawab dan perhatian 😚😘
Nur Adam
lnju
Hafifah Hafifah
akhirnya kesalah pahaman tentang alicia yg hamil selesai juga
Hafifah Hafifah
aduh bhas entar sedih lho lw g sesuai pemikiranmu
HANA
Besok senin..
Nur Adam
lnjut
yellya
/Hey/
Lautan Bintang
Jadi kangen nonton drakor what's wrong with secretary kim lagi deh🥰
HANA: aku juga suka banget drakor itu
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
lagi baca tadi eh Marlis,,,otomatis ya wifi mati
HANA: hahaha ga apa-apa akak
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
bahaya nih,,masa ngajak lanjut di kamar,,,,,
mery harwati
😃😃 jatuh cinta bikin logika jadi merana
Supryatin 123
🤣🤣🤣🤣 liat kekonyolan pak Bhass
Andriyani Lina
aduh,, si Bhas benar-benar ya.
kebelet baget pengen jadi bapak. kalau tau Alice gk hamil gymana reaksinya bhas ya/Facepalm//Facepalm/.
ini nih malu bertanya salah paham jadinya/Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!