TERJEBAK DENGAN SANG CASANOVA

Deg...

Nayra membelalakkan mata nya, saat melihat Arsen sedang memeluk seseorang dengan mesra. Orang tersebut bahkan duduk di atas pangkuan Arsen.

Nayra yang sedang terkejut menyaksikan Arsen dengan wanita lain sedang bermesraan, malah Nayra dikejutkan lagi oleh seseorang yang menyapa diri nya.

"Sedang apa nona disini,?" tanya seorang pelayan.

"I-itu Saya hanya sedang berkeliling," ucap Nayra Gugup.

"Oh baiklah nona, oh iya nona nama saya Bulan, jika anda memerlukan sesuatu, panggil saja saya nona," ucap pelayan tersebut yang bernama Bulan tersebut.

"Ok... Bulan," sahut Nayra sambil tersenyum.

" Kalo begitu,saya permisi dulu nona,!!" ucap Bulan.

"Yah... silahkan.!!" sahut Nayra.

Setelah kepergian Bulan, Nayra pergi dari hadapan ruang kerja Arsen.

Sementara didalam ruangan Kerja Arsen.

*Flashback On*

Sebelum Arsen ke dalam ruangan kerja nya, Arsen melihat Seorang pelayan yang sedang menutup pintu, pelayan itu mungkin habis bersih-bersih di dalam kamar, kamar itu tepat di sebelah ruangan kerja Arsen.

"Risa...!!" panggil Arsen.

"Yah Tuan," ucap seseorang pelayan yang bernama Risa.

"Buatkan saya kopi seperti biasa, dan antar ruang kerja saya,!!" Pinta Arsen.

"Baik Tuan,!!" kata Risa.

Selesai mengatakan itu Arsen pergi menuju ruang kerja nya Setelah kepergian Arsen, Risa meresa sangat senang, ia disuruh lagi membuatkan kopi untuk Arsen.

Arsen suka kopi, jika Arsen meminum kopi buatan nya, kopi itu terasah pas saat Arsen meminum nya, Arsen akan selalu meminta orang yang sama untuk membuatkan ia kopi yang serupa yaitu kopi buatan Risa.

Risa adalah anak pelayan Arsen sebelum nya. Karena pelayan tersebut sudah tua, dan sakit-sakitan, pelayan tersebut memohon kepada Arsen untuk memberikan izin, jika anak nya akan menggantikan diri nya untuk bekerja.

Sebenar nya Arsen sangat berat hati untuk melepaskan pelayan tersebut, karena pelayan itu sudah lama bekerja di mansion nya, dan cuman pelayan itu yang pas untuk membuatkan Arsen kopi yang enak.

Namun karena Arsen juga melihat pelayan itu sudah tua, Arsen pun terpaksa melepaskan nya. Dan menerima anak nya sebagai rasa terima kasih nya kepada pelayan tersebut, karena sudah bekerja lama di mansion nya.

Ternyata suara yang di dengar Nayra tadi, adalah suara Risa yang tak sengaja tersandung, lalu jatuh di atas pangkuan Arsen. Dan Arsen pun refleks menangkap tubuh Risa. Namun pas kejadian itu ternyata Nayra melihat nya, tapi yang sebenar nya Nayra hanya salah paham menyaksikan itu, namun Nayra tidak tau kejadian yang sebenar nya.

     *Flashback Off*

"Maaf Tu-tuan, saya tidak sengaja," ucap Risa dengan suara manja penuh godaan.

Seperti nya Risa memang sengaja menjatuhkan tubuh nya di atas pangkuan Arsen. Risa ingin menggoda Arsen dengan tubuh nya, bahkan baju maid yang ia kenakan begitu minim dari pada baju maid yang lain nya.

Akan tetapi Arsen sama sekali tidak tertarik pada Risa, apa lagi ia paling anti berhubungan dengan pelayan mansion nya.

"Kau turunlah dari pangkuanku, dan segeralah keluar,!!" pinta Arsen.

"Ta-tapi... Tuan..!!"

"Turun aku bilang,!! ucap Arsen dengan suara agak meninggi.

"Ba-baik Tuan,!!" saut Risa dengan suara terdengar takut, lalu ia segera pergi dari ruangan Arsen.

Setelah kepergian Risa, Arsen membuang nafas nya kasar, sebenar nya ia mengetahui niat Risa. karena Risa sudah beberapa kali mencoba untuk menggoda nya, dan Arsen merasa risih akan hal itu. Arsen sudah lama ingin memecat nya tetapi Arsen belum bisa melakukan hal itu, karena Risa baru beberapa bulan bekerja di mansion nya dan kopi buatan Risa sangat sama seperti kopi buatan ibu nya. jadi ia belum ada niatan untuk memberhentikan Riisa bekerja.

Para pelayan yang lain nya, belum ada yang mampu membuatkan ia kopi yang pas seperti buatan ibu Risa dan Risa. Mungkin jika ada yang mampu membuatkan ia kopi yang sama, atau lebih enak, ia akan mempertimbangkan nya untuk memberhentikan Risa bekerja,karna selama ini Risa yang terus menerus menggoda nya.

Risa keluar dari ruangan Arsen, ia tak sengaja berselisih dengan Nayra. Saat Risa sudah didekat Nayra Risa tidak menyapa Nayra, ia melewati Nayra begitu saja dengan gaya angkuh.

"Hey kau... berhenti!!" pinta Nayra.

Risa memberhentikan langkah kaki nya, lalu ia membalikan badan menatap ke arah Nayra.

"Yah ada apa,??" tanya nya ketus.

"Kau buatkan saya jus, dan bawakan saya beberapa cemilan ke bangku taman itu, saya akan menunggumu disana,!!" ucap Nayra.

"Kau kira kau siapa,? Jangan sok beranggapan kau itu nyonya di rumah ini, menyuruh saya seenak nya. Kau ambil sendiri, punya kakikan,??" tanya Risa ketus.

"Emang saya nyonya di rumah ini,!!" sahut Nayra tak kalah ketus.

"Jangan bermimpi di siang bolong begini, Kau hanya Tamu tuan, tidak lebih," ketus Risa. Lalu Risa melangkahkan kaki nya pergi dari hadapan Nayra.

"Pelayan itu, bukankah dia yang tadi bermesraan dengan Arsen." gumam Nayra.

"Huufftt...ternyata pelakor ada dimana-mana," ucap Nayra sambil memijat pelipis nya.

Andai Nayra menikah sungguhan dengan Arsen, bisa habis tuh pelakor dibuat Nayra.

"Permisi Nona, saat nya makan siang," ucap Dayang.

"Oh baiklah Dayang, terima kasih."

"Sama-sama nona, mari saya antar keruang makan," ucap Dayang.

Lalu Nayra berjalan dengan Dayang menuju Ruang makan, saat dalam perjalanan Nayra bertanya kepada Dayang.

"Ayu, siapa pelayan yang memakai baju maid paling minim di mansion ini,? Dan kenapa dia mengenakan baju lebih seksi dari maid lain nya," tanya Nayra penasaran.

"Oh itu nona, dia Risa. anak bik Inah. Bik Inah sudah lama menjadi maid disini nona, lalu bik Inah sudah tua dan sakit-sakitan, jadi ia meminta pada tuan, untuk mengijinkan anak nya yang menggantikan diri nya bekerja disini nona," sahut Dayang menjelaskan.

"Lalu Kenapa ia memakai pakaian seksi,??" tanya Nayra yang masih penasaran.

"Itu karena dia memang agak susah diberitahu nona, dia punya seragam milik nya, tapi dia lebih memilih memakai seragam maid yang sudah tidak bekerja lagi disini nona. Maid itu bertubuh kurus dan kecil. Jadi baju nya akan terlalu kecil jika Risa memakai nya. jika dia di tegur kepala pelayan, dia akan mengatakan baju seragam nya kotor," ucap Dayang memberi tahu.

"Lalu apa tanggapan Tuan Arsen, melihat maid nya memakai pakaian minim,?" tanya Nayra yang semakin penasaran.

"Tuan tidak mempermasalahkan nya nona, hanya saja tuan menyukai kopi buatan Risa, karna hanya kopi buatan Risa yang pas di lidah Tuan, para maid lainnya termasuk saya, tidak ada yang bisa membuatkan tuan kopi yang pas seperti keinginan Tuan nona," sahut Dayang. Nayra manggut-manggut mendengarkan apa yang di katakan Dayang.

"Terima kasih sudah mau menjawab pertanyaan saya Dayang," ucap Nayra sambil tersenyum.

"Sama-sama nona, jika anda membutuhkan sesuatu minta saja sama saya atau Nia nona." ucap Dayang ramah.

"Ok...!!" sahut Nayra mengacungkan jempol sambil Tersenyum.

Kini Nayra sudah berada di meja makan, ia duduk sambil menatap hidangan makanan yang sudah disiapkan para pelayan. Nayra melihat kearah kiri dan kanan untuk mencari keberadaan Arsen, tapi Arsen tidak terlihat.

"Nia, kemarilah," panggil Nayra saat melihat Nia berjalan menuju dapur.

"Iya nona, anda membutuhkan sesuatu nona,?" tanya Nia.

"Tidak, aku hanya ingin bertanya, kenapa Tuan Arsen tidak memakan makan siang nya,??" tanya Nayra.

"Ohh itu nona, tadi Tuan baru saja pergi dijemput Tuan Ken nona," ucap Nia.

"Oh baiklah."

"Ada yang perlu anda perlukan lagi nona.??" tanya Nia.

"Tidak ada," ucap Nayra.

"Kalau begitu saya permisi dulu nona," ucap Nia. Nayra hanya menganggukkan kepala nya setelah nya Nia berlalu pergi dari tempat itu.

"Kemana dia pergi,??" tanya Nayra didalam hati nya."Ahh sudahlah, kenapa harus aku perdulikan dia, Lebih baik aku makan saja." gumam Nayra.

Nayra tampak semangat memakan makanan siang nya. Baru kali ini ia merasakan dilayani layak nya nyonya. Padahal sekarang Nayra adalah memang seorang nyonya Arsen Gouthin Hamlet.

Namun karena pernikahan nya di rahasiakan, ia tidak berani menggap diri nya nyonya dirumah itu, hanya sama Risa saja Nayra mengakui bahwa diri nya adalah Nyonya di mansion Arsen. Tapi sayang nya, Risa tidak mempercayai itu.

\*

Bersambung.................