TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Happy Reading wak ee...
____________oOo___________
Keesokan paginya
Violleta bangun seperti biasanya, lalu ia bersih-bersih dan juga sarapan bersama keluarga nya sebelum ia berangkat ke kampus tempat di mana ia menimba ilmu.
"Pa.. Ma.. Leta udah selesai sarapan nya, Violleta berangkat dulu ya" ucap Violleta
Ia sedikit lemas seperti tidak ada semangat untuk menghadapi hari ini yang harus ia jalani.
Arkena melihat sang adik murung seperti itu, Lantas ia memiliki tanda tanya di dalam kepalanya, ada apa dengan Violleta pagi ini? Mama nya kemarin juga bilang bahwa sang adik menangis sesegukan yang membuat Arkena khawatir, adeknya ini bisa di bilang sangat jarang menangis kecuali ada masalah besar yang membebani nya.
'Ada apa dengan Violleta akhir-akhir ini, kenapa dia sekarang terlihat lebih murung dan bersikap aneh? Apa semua ada kaitannya dengan Zanendra ya? ' Arkena membatin.
ia merasa heran dengan sikap Violleta sekarang-sekarang ini. Semenjak kedatangan temannya Zanendra, Dari situlah sikap Violleta berubah 180°.
kelihatan seperti orang ketakutan dan lebih banyak murung, seperti bukan Violleta yang biasanya ceria dan rusuh.
"Iya sayang, kamu berangkat dengan supir atau dengan papa?" tanya sang papa, terlihat perhatian kepada sang anak.
"Violleta dengan supir aja pa." balas Violleta singkat.
perasaan nya hari ini memang sedang memburuk, ia juga tidak memiliki nafsu makan ataupun bersikap ceria seperti biasanya.
Arkena yang mendengar itupun langsung memotong pembicaraan antara Violleta dan sang papa.
"Vio dengan kakak saja berangkat nya.. lagian, hari ini juga jadwal kakak tidak terlalu padat, jadi kakak bisa nganterin kamu sebelum kakak kekantor." ucap Arkena.
Arkena mencoba mendekati sang adik agar dapat mencari jawaban atas perubahan sikap adiknya ini.
"Yaudah Leta dengan kakak aja perginya" Violleta mengiyakan usulan dari sang kakak, lagian kantor sang kakak dan kampus nya searah, jadi hemat bensin dan juga waktu.
___________oOo___________
Violleta dan Arkena pun berangkat bersama-sama dengan satu arah dan tujuan yang berbeda.
Suasana hening menyelimuti mobil yang di kendari Arkena. Untuk kali ini Arkena merasa sangat tidak suka dengan perubahan sikap Sang adik.
"Adek, kamu ada masalah apa? Kenapa akhir-akhir ini kakak melihat kamu terlihat murung terus. Apa ada yang mengganggu pikiran kamu dek?" tanya Arkena dengan nada khawatir.
Arkena berusaha mencari jawaban atas sikap Sang adik, ia juga ingin mendengar keluh kesah Violleta seperti biasanya.
"Leta ngga ada masalah kok kak, leta cuman lagi ga mood aja kak" balas Violleta seadanya. ia tak mau Sang kakak mengetahui permasalahan nya bersama Zanendra.
Apalagi Zanendra sahabat kakaknya sendiri, tidak mungkin juga ia menghacurkan pertemanan mereka yang sudah terjalin sejak lama itu hanya karena dirinya.
"Jangan bohong Vio, Kakak tau kamu seperti apa, coba jujur dengan kakak, siapa tau kakak bisa membantu kamu untuk mencari jalan keluar untuk permasalahan yang kamu hadapi sekarang ini." tukas Arkena tidak suka mendengar kebohongan yang diucapkan dari mulut Violleta Sang adik.
Arkena pria Dewasa yang tidak mudah untuk dibohongi seperti yang Violleta lakukan.
"Tidak kak Leta benar benar tidak memiliki masalah, cuman lagi ga mood aja kak.. Mungkin karena kecapean aja kak karena beberapa hari yang lalu Leta terlalu banyak kegiatan" Alasan Violleta.
Arkena yang mendapati alasan seperti itu pun, masih tetap kekeh meyakinkan Violleta untuk bercerita terus terang dengan dirinya.
"Kamu benar tidak membohongi kakak kan? Atau menutupi sesuatu dari kakak...? Kakak merasa sikap kamu aneh semenjak kedatangan Zanendra teman kakak, apa dia ada kaitannya dengan permasalahan yang kamu hadapi sekarang ini dek? " ucap Arkena penuh intimidasi.
Violleta yang mendengar hal itu sedikit kaget, kenapa Arkena bisa begitu tahu dengan apa yang Violleta alami. Dan juga Arkena sangat sulit untuk sekedar di beri Alasan yang menurut Violleta alasan itu masih masuk akal walaupun itu suatu kebohongan.
sikap kakaknya ini juga memiliki kesamaan dengan Zanendra yang susah untuk dibohongi Pasti pada akhirnya Violleta akan ketahuan.
"E-engga kak, Leta baik-baik aja kok kak, Leta kayak gini bukan karena kak Zanen atau orang lain kak, leta cuman lagi ga mood aja kak." Violleta berusaha keras agar Arkena pecaya dengan ucapan nya, sungguh Violleta tak mau Arkena terlibat dengan masalah nya yang rumit ini.
"Hmm.. Baiklah, kakak percaya dengan ucapan kamu, tapi jika kamu berani menyembunyikan sesuatu atau berbohong dengan kakak, maka kakak tidak akan tinggal diam, dan ingat setiap masalah yang kamu miliki itu juga jadi urusan kakak, karena kakak ini adalah tameng pelindung kedua buat kamu setelah papa." ucap Arkena lembut sambil mengusap ucap rambut Sang adik.
walaupun Arkena dan Violleta sering bertengkar bukan berarti Arkena akan bersikap biasa saja saat Sang adik dalam masalah.
Violleta yang mendengar itu sangat terharu, Violleta ingin sekali menceritakan semuanya, tapi hal itu ia urungkan demi kebaikan Sang kakak dan sahabatnya itu.
"I-iya kak.. makasih sudah perhatian dengan leta, walaupun Leta sering berantem dan nyakitin perasaan kakak. Tapi, kakak tetap peduli dan sayang sama Leta." ujar Violleta sedikit merasa sedih dan terharu atas ucap sang kakak.
"Iya sama-sama, yaudah jangan sedih lagi. Nanti pulang kuliah kakak jemput dan kita pergi ke toko eskrim kesukaan kamu oke." ucap Arkena yang membuat mood Violleta kian membaik.
"Okey kakak ku tersayang." jawab Violleta tersenyum semringah.
Arkena yang melihat itu pun merasa lega, Violleta kini kembali ke jati dirinya semula.
Beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai Arkena pun sudah sampai membawanya ke kampus Sang adik.
Mereka pun berpisah didepan pagar kampus tersebut. Ia juga menyuruh Violleta untuk menunggu nya dan tidak keluyuran sebelum Arkena menjemputnya.
____________oOo____________
Disisi Lain..
Zanendra kini sedang duduk dikursi kebesaran nya, ia juga terlihat sangat sibuk dengan berkas-berkas kantornya yang begitu banyak menumpuk, Hal itu membuat diri Zanendra terlihat sedikit tertekan.
Tok..
Tok..
Tok..
Suara ketukan pintu terdengar oleh Zanendra, ia pun menyuruh seseorang di balik pintu itu untuk masuk. Setelah pintu itu terbuka ternyata sang sekretaris lah pelakunya.
"Selamat pagi tuan" sapa sang sekretaris Yang bernama Zico tersebut.
"Pagi.. " balas Zanendra singkat.
Zanendra memang terkenal dengan sikap otoriter dan dinginnya, jadi siapapun yang mengenalnya pasti sudah memaklumi hal itu.
"Hari ini kita ada Pertemuan dengan perusahaan ASTONERS GRUB Tuan, untuk membahas proyek Pemabangunan Mall di Bandung, waktu pertemuan nya sekitar pukul 10.00 wib ini tuan." ucap Zico sang sekretaris menjelaskan jadwal meeting yang akan berlangsung ahari ini.
"Hmm.. Baiklah, siapkan saja apa yang di perlukan setelah itu kita akan berangkat." balas Zanendra
"Baik tuan.." ucap Zico sopan kepada sang CEO perusahaannya itu.
Sang sekretaris pun berniat mengundurkan diri. namun, sebelum hal itu terjadi, Zanendra terlebih dahulu memberi perintahnya lagi.
"Oh ya Zico, tolong di percepatkan kerjasama proyek kita di sini, aku harap dua atau tiga hari lagi sudah harus selesai." ujar Zanendra penuh penegasan.
ia tidak bisa berlama-lama di sini apalagi berjauhan terus dengan Violleta, sang Gadis kesayangan. Rasanya hati Zanendra merasa tidak tenang jika terus berjauhan seperti ini apalagi tidak bertemu dengan waktu yang cukup panjang. Bisa gila ia jika hal itu benat benar terjadi.
"Baik Tuan, akan saya usahakan secepatnya selesai." setelah mengatakan hal itu Zico pun izin undur diri kepada Zanendra.
***
Zanendra merenggangkan otot-otot nya untuk beberapa saat setelah selesai mengerjakan semua berkas-berkas yang menumpuk di mejanya itu.
Sesaat kemudian Zanendra membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebingkai foto yang terdapat gambar Sang gadis kesayangan nya, yang tampak cantik didalam bingkai Foto tersebut.
"Aku merindukan mu sayang, sungguh aku tidak bisa menahan rasa ini untuk beberapa minggu ini, kamu membuat ku candu baby." gumam Zanendra pelan sambil mengelus elus foto Violleta dibingkai tersebut.
__________oOo___________
Maaf kalau ada typo ya guyss...
Selamat menikmati, jika tidak suka silakan di skip okey...