NovelToon NovelToon
RAFDELIA

RAFDELIA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:400.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: Febri inike putri

Karna menolong seseorang membuat Rafdelia menjalani kehidupan yang tidak di inginkan nya tetapi seiring berjalannya waktu Rafdelia menjadi menerima takdir kehidupannya.

ketahui kelanjutan kisah hidup Rafdelia dengan membaca cerita ini dari awal ya teman.
SELAMAT MEMBACA..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febri inike putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Rafdelia sedang berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuknya dan Zein pagi ini. Ia membuat lontong opor ayam yang aromanya sangat menggoda indra penciuman siapa saja. Tak lupa secangkir kopi hitam favorit suaminya itu, sedangkan Rafdelia lebih memilih minum jus wortel pagi ini.

Zein datang menghampiri Rafdelia yang sedang menata makanan di meja makan.

"Wangi banget aromanya..." bisik Zein yang tiba-tiba sudah berada dibelakang Rafdelia, tepatnya ditelinga gadis itu.

"Iya dong mas.. Ini lontong opor yang spesial hari Minggu..." jawab Rafdelia setenang mungkin sambil tersenyum menutup kegugupannya karena wajah Zein yang begitu dekat dengan telinganya. Sejujurnya jantung Rafdelia sudah sangat ingin meledak saat ini juga dikarenakan sikap Zein yang semakin berani terhadapnya.

"Ehem, dari aromanya sepertinya sangat lezat. Sama kayak kamu..." Zein masih betah diposisi nya sedangkan Rafdelia sudah merasa sangat risih.

"Kok aku disamain dengan makanan! Udah sana duduk, kita sarapan sekarang!" Rafdelia menarik tangan Zein untuk duduk di kursi, sedangkan Zein hanya menurut sambil terkekeh.

"Kamu habis mimpi apa? Kok jadi aneh gini? CK!" Rafdelia mendengus kesal karena Zein masih cengengesan padanya.

"Gak tau, kalau dekat kamu bawaan nya beda aja..." jawab Zein menatap Rafdelia.

"Alasan! Dasar usil!"

Rafdelia meletakkan secangkir kopi dihadapan Zein. Lanjut menuangkan air putih kedalam gelas dan meletakkan nya tepat disamping sepiring lontong opor ayam untuk suaminya yang usil itu. Zein memperhatikan istrinya itu, gadis itu sangat mahir mengurus rumah tangga terutama mengurus dirinya... Entah mengapa hati Zein merasa adem dan nyaman.

"Ayok mas, dimakan..." Rafdelia membuyarkan lamunan Zein.

"Ah iya..." Zein segera menyendok makanannya dan memasukkan kedalam mulut.

"Hmmm... Enak!" Zein menyuap lagi lontong opornya kedalam mulut.

"Enak mas? Alhamdulillah..." Rafdelia senang Zein menyukai masakannya.

"O iya, kata pak Adrian biasanya tiap hari Minggu mas mas pergi main golf ya?" Rafdelia membuka obrolan.

"Hm iya... Tapi kayaknya hari ini gak dulu deh aku pengen ngajak kamu keluar. Kamu mau aku temani ke mall belanja tas dan baju atau jalan-jalan ke pantai?" tanya Zein.

"Wah serius mas? Aku mau ke pantai mas, mauuu..." Rafdelia kegirangan karena dari dulu ia sangat ingin pergi ke pantai namun belum ada kesempatan.

"Oke, habis sarapan kita berangkat ya." Zein bersemangat.

"Eh tapi mas, nanti kalau...." ucapan Rafdelia terpotong oleh Zein.

"Kalau ada yang lihat? kamu kenapa selalu takut kalau ada yang lihat kita berdua. Kalau ada yang nanya kan tinggal bilang kalau kita sepupu. Apa susahnya!" jawab Zein membuat Rafdelia bersemangat sekali.

$Ah iya juga ya... kok aku gak kepikiran. Oke deh, aku udah gak sabar mas..." Rafdelia segera menghabiskan sarapannya. Zein tersenyum senang melihat Rafdelia yang begitu bahagia walau hanya diajak jalan kepantai bukannya ke mall untuk berbelanja barang mewah.

*****

"Wuaaaahhhh... Pantai... Indahnya..." Rafdelia berlari menuju tepi pantai dengan memegang kedua sepatunya ditangan.

Ya, saat ini mereka sudah sampai ditempat yang sudah mereka rencanakan saat sarapan tadi. Zein mengikuti langkah Rafdelia sambil tersenyum melihat tingkah gadis itu yang terlihat menggemaskan seperti anak kecil yang baru mainan.

"Senang banget ya?" tanya Zein yang berjalan disisi Rafdelia, sesekali kaki mereka disapa lembut oleh ombak kecil.

"Iya, senang banget. Makasih ya mas.." Rafdelia tersenyum manja kepada Zein, membuat pria itu terpana tak dapat mengedipkan matanya gara-gara senyum manis itu.

"Gak usah sok imut gitu senyumannya!" Zein mengalihkan pandanganya kesamping.

"Iiihhhh.. Sok imut gimana? aku senyum tanda berterimakasih malah dibilang sok imut! Nyebelin kamu mas!" Rafdelia manyun, moodnya langsung turun.

"Tuh kan... Ngambek lagi! Dasar cewek dimana-mana sama aja, dikit-dikit ngambek."

"Siapa yang ngambek. Baper banget!" balas Rafdelia.

"Siapa yang baper? Bukanya kamu yang baper barusan. Dibilangin sok imut langsung manyun gitu bibirnya.." Zein menunjuk bibir Rafdelia.

"Kenapa sih kita dikit-dikit berantem mas. Baru aja baikan, berantem lagi, gitu aja terus. Mungkin emang kita berdua gak pernah bisa berhubungan baik. Mending jalan masing-masing aja deh. Aku pergi sendiri aja, kamu gak usah ngikutin!" Rafdelia melangkah menjauh dari Zein yang bungkam dengan ucapannya tadi.

Zein menjambak rambutnya sendiri. Ia sendiri juga bingung dengan sikapnya yang selalu membuat Rafdelia sedih walaupun sebenarnya ia tidak bermaksud menyakiti perasaan Rafdelia dengan ucapannya, tapi entah mengapa ia selalu saja melakukannya.

Zein mengejar Rafdelia, menyusul langkah gadis yang wajahnya terlihat sedih itu. Hati Zein terasa perih melihat Rafdelia bersedih....

"Rafdelia, maafkan aku ya... Aku gak bermaksud nyakitin kamu. Aku cuma gak tau aja cara bersikap di depan kamu. Gak tau, aku kenapa suka begitu ya? aku kok bego banget, gak jelas... Aku..." Zein bingung menjelaskan perasaannya.

"Mas kamu ngomong apa sih? Kok berantakan gitu ngomongnya..." Rafdelia seketika tertawa melihat wajah Zein terlihat lucu saat merasa bersalah.

"Eh kamu ketawa ya? Gak marah lagi ya sama aku...?" Zein menatap Rafdelia dengan wajah polos.

"Gak jadi marahnya! Kamu udah minta maaf jadi aku udah terima permohonan maaf kamu. tadinya aku pengen banget cubit perut kamu kuat-kuat biar tau rasanya!"

"O gitu.... sekarang dikit-dikit mainnya cubit perut ya... Kalau gitu aku juga ah, mau cubit perut kamu biar kamu tau rasa sakitnya. sini aku cubit..." Zein hendak mencubit perut Rafdelia.

"Eh gak mas... Gak boleh gitu..." Rafdelia berlari menghindari cubitan Zein, sedangkan Zein semakin gencar mengejar gadis itu untuk dicubit walaupun hanya pura-pura. Akhirnya mereka saling kejar-kejaran, berlarian sambil tertawa seperti anak kecil. Siapapun yang melihatnya pasti akan mengira mereka adalah pasangan yang sedang dimabuk cinta.

********

Malam sudah menunjukkan pukul tujuh, Zein dan Rafdelia telah berada di gedung apartemen mereka senyum bahagia terukir di wajah keduanya. Mereka benar-benar menikmati hari liburnya bersama dipantai. Mereka berjalan sambil terus bercerita seakan tidak pernah ada habisnya obrolan itu.

Rafdelia dan Zein telah berada didepan lift. Tiba-tiba ada suara memanggil...

"Zein..." panggil seseorang itu.

Rafdelia dan Zein serentak menoleh kearah suara tersebut.

"Gi..." Zein terkejut bukan main melihat siapa yang memanggilnya.

"Gina?" lirih Rafdelia, seketika menjauhkan dirinya dari Zein agar tak terlihat kekasih suaminya itu.

"Zeinn... I Miss you sayang..." Gina berlari menuju tempat Zein berdiri, memeluk tubuh pria itu yang masih terpaku, tidak percaya.

"Gi... kamu kembali?" tanya Zein seolah takut itu hanya halusinasinya saja.

"Iya sayang, aku kembali..." Gina mengangkat wajahnya menatap wajah Zein, dan langsung tanpa aba-aba mengecup bibir pria itu.

Zein tersadar, sedangkan Rafdelia syok dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Rafdelia mundur sedikit demi sedikit, menjauh dari kedua insan yang sedang melepas rindu itu. Ia tak ingin Gina menyadari keberadaannya disana.

"Ya ampun, ngapain juga mereka mesra-mesraan didepan lift segala, aku jadi gak bisa masuk." batin Rafdelia yang bingung akan kemana, pada akhirnya ia hanya berdiri membelakanginya dua sejoli itu sambil berpura-pura memainkan ponselnya didekat pot bunga sakura hias yang berada disamping lift, seolah-olah dirinya hanya orang asing yang tak ada hubungan apa-apa dengan Zein.

"Sayang, ayo kita ke apartemen kamu aja sekarang daripada disini. Kita bisa melepas kangen disana semalaman. Kode apartemen kamu masih sama kan dengan tanggal jadian kita?" ajak Gina manja pada Zein.

Zein pun tersentak dan kembali ingat bahwa ia tinggal bersama seorang gadis disana yaitu Rafdelia, mana mungkin ia bisa membawa Gina masuk. Sementara Rafdelia berdebar-debar, semakin bingung bagaimana nanti ia bisa masuk kedalam jika ada Gina disana.

"Eh jangan Gi... Aku gak mau mami tau kalau kamu di apartemen aku. Sebaiknya kita pergi makan aja ya. Aku belum makan malam soalnya. Kota bisa ngobrol sekalian." ajak Zein mengalihkan perhatian Gina.

"Em gini aja sayang, kita ke hotel tempat aku nginap ya. Nanti kita makan malam di kamar aja, kita bisa menghabiskan waktu sepuasnya sampai pagi buat ngelepas kangen kita. Banyak yang mau aku obrolin sama kamu. Kangen banget aku sayang... Yuk ah, jangan buang-buang waktu lagi!" Gina menarik tangan Zein, keluar dari tempat itu.

Sedangkan Zein seakan tidak kuasa menolak Gina, iapun ikut bersama wanita itu sambil menoleh kesekitar mencari keberadaan Rafdelia, namun tidak ia temukan.

Setelah Zein dan Gina tidak terlihat lagi, Rafdelia pun segera menekan tombol lift dan masuk kedalam menuju lantai atas.

******

Setengah jam kemudian, didalam kamar hotel...

"Sayang, aku udah pesenin makan malam buat kita..." Gina memeluk Zein dari belakang sambil kedua tangannya membelai halus dada pria itu, membuat nafas dan detak jantung Zein tidak karuan.

"Sayang... I Miss you so much..." ucap Gina manja sambil menciumi punggung lebar Zein.

"Aku juga Gi..." balas Zein menggenggam jari-jemari Rafdelia yang sedang menari-nari di perut ratanya.

"I want you tonight, honey..." bisik Gina setengah mendesah ditelinga Zein, yang membuat deru nafas pria itu semakin kencang.

Zein masih terdiam, tak tau harus bagaimana... Padahal ia selalu mengatakan bahwa ia sangat merindukan wanita itu, namun saat ini ia bingung harus bagaimana.

"Tunggu sebentar ya, aku ke kamar mandi dulu...." bisik Gina sambil mengigit kecil daun telinga Zein.

Gina pun melangkah masuk ke kamar mandi, tak lupa dengan senyum nakalnya itu.

Zein menghempaskan bokongnya diatas ranjang hotel itu. Ia segera mengatur nafasnya yang sejak tadi terasa tercekat di tenggorokan. Namun tiba-tiba ia teringat pada Rafdelia yang ia lupakan sejek tadi.

Zein mengetik pesan di ponselnya yang ditunjukkan kepada istri kontraknya itu. Beberapa saat ia menunggu balasan dari Rafdelia, namun jangankan dibalas dibaca saja belum. Zein terlihat sedikit kecewa.

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka. Gina keluar melangkahkan kakinya menuju Zein yang duduk ditepi ranjang. Zein menoleh kearah langkah kaki tersebut, ia melihat Gina semakin mendekat kearahnya. wanita itu memakai lingerie hitam yang sangat transparan, nyaris tidak menutupi seluruh tubuhnya kecuali bagian aset pribadinya. Ia menggerai rambut panjangnya yang bergelombang dan aroma parfumnya dapat tercium oleh Zein. Kecantikannya tidak berkurang sedikitpun malah semakin cantik. Zein melihat Gina dari atas sampai bawah.

"Tubuh Rafdelia lebih ****... Dadanya juga gede." batin Zein tak sadar.

Gina sudah berada didepan Zein, dapat Zein cium aroma parfum yang terlalu menyengat dari tubuhnya. Ia tersenyum nakal pada Zein yang masih terpaku menatapnya.

"Aroma tubuh Rafdelia lebih lembut, aroma bunga segar..." batin Zein lagi, sontak ia tersadar dengan pikirannya sendiri yang tanpa sadar telah membandingkan Gina dengan Rafdelia. Zein mengusap kasar wajahnya.

"Kenapa sayang? Kamu lagi mikirin apa? Gak tahan ya pengen segera mencicipi aku malam ini..." goda Gina penuh percaya diri, kemudian ia mengalungkan tangannya ke leher Zein.

**********

1
Adiba Shakila Atmarini
smngkin menegang kn..lnjut up thor..💪💪💪💪💪💪
Hanima
semangat Kak
Nani Aryani
bagus sekali akhirnya semua tahu juga bahwa mereka sudah menjadi suani istri
Adiba Shakila Atmarini
masya allah..upx lngsung bnyk..🫶🫶💪💪💪💪lnjut up
Maria Ulfa
akhirnya habis juga bukan nya surat nya dibawa gina ya
Hanima
lanjut kan Kk 😊🙏
Hanima
lanjut kan Kak ...
Adiba Shakila Atmarini
💪💪💪💪💖💖
Maria Ulfa
delia hamil anak dalam kandungan aja udah mewarisi sifat ayah nya malah lebih kejam
Maria Ulfa
rehan apa yang pernah nyelamatkan rafdelia dari kecelakaan
Adiba Shakila Atmarini
menegangkn..💪💪💪lnjut up..
Sri Lestari
🔥🔥🔥
Adiba Shakila Atmarini
wah smngkin seru.lnjut up thor.smngttttt
Adiba Shakila Atmarini
bgus delia..jngn lemah sma orang sperti jamal..lnjut up
January Andiny Panawar
up dong thor lebih cepat🤭
Adibah Adung
hamil pasti hamil horeeee🤗
Adiba Shakila Atmarini
💪💪💪lnjut up..
SariRenmaur SariRenmaur
semoga cepat terungkap kejahatan Jamal itu thoor
Adibah Adung
kereeen banget
Adibah Adung
lanjut dong 🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!