Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 20
"Bang Zayn nggak anterin kamu?" Nita bertanya ketika Hasha tiba di toko bunga. Pandangannya melihat ke jalan. Mencari-cari kalau ada mobil Zayn atau tidak. Ia masih ingat Zayn melarangnya memanggil abang. Tapi akan tetap dia panggil seperti itu di depan Hasha, kecuali di depan orangnya langsung.
Semenjak pertemuan dengan lelaki itu semalam, Nita tidak bisa melupakannya. Ia terus memikirkan Zayn, bahkan dengan lancangnya dia berpikir Zayn menyentuh tubuhnya dan dialah yang menggantikan Hasha menjadi pengantin pria itu.
Tidak salahkan dia bermimpi? Hasha dan pria itu belum resmi menjadi pasangan suami istri, masih ada kemungkinan pernikahan mereka batal, karena banyak juga pasangan yang seperti itu. Tidak ada salahnya Nita bermimpi. Selama ini dia tidak pernah berani memimpikan seseorang yang statusnya jauh di atas dia, tapi karena itu Zayn, laki-laki yang langsung merebut hatinya pada pandangan pertama, Nita akan memperjuangkannya.
Kalau Hasha bisa mendapatkan cinta dari laki-laki sebaik itu, kenapa dia tidak?
"Bang Zayn? Oh, dia lagi sibuk hari ini. Gak ada waktu anterin aku. Lagian aku juga nggak pengen di anterin. Kamu tahu kan anak-anak di toko kita suka banget ngegosipin orang. Aku nggak suka di gosipin." kata Hasha. Cukup kemarin saja dia digosipin yang pas abang Flynn jemput dia pake mobil mewah, terus nggak sengaja ada salah satu karyawan toko yang lihat.
Parahnya lagi mereka pikir dia di jemput sama om-om kaya. Terus ada yang bilang dia ani-ani. Nggak bilang di depannya memang, dia cuma dengar dari Nita.
Astaga, untung Hasha orangnya sabar. Yang dekat dengan dia di toko ini cuma Nita karena yang lain selalu menjauh kalau ada dia. Dengar-dengar sih mereka cemburu sama dia karena anak dari pemilik toko cukup dekat dengannya. Itu kata Nita juga. Nita selalu cerita ke Hasha kalau anak-anak toko mulai ngegosipin dia, tapi Hasha tidak pernah ambil pusing. Toh itu urusan mereka mau suka atau nggak suka sama dia.
"Sha, ceritain dong gimana caranya kamu kenal sama bang Zayn? Kerjaannya bang Zayn apa? Pasti bang Zayn anak orang kaya kan? Mobilnya aja kayaknya mahal banget. Mustahil kalo bang Zayn bukan orang kaya."
Hasha tertegun. Dia merasa aneh saja karena Nita tiba-tiba kepoin Zayn. Tapi wajar sih laki-laki bertampang bak aktor papan atas itu di kepoin.
"Aku kenal bang Zayn dari jaman masih sekolah. Waktu itu bang Zayn udah kuliah, dan sahabatan sama abang aku."
"Oh," Nita lalu memandangi penampilan Hasha. Pakaian yang wanita itu kenakan sederhana, sama dengannya. Kalau wanita ini background-nya dari keluarga kaya, mana mungkin dia mau susah-susah bekerja jadi pengantar bunga. Biasanya putri dari keluarga kaya itu maunya cari gampang dan senang pakai orang dalam. Intinya nggak mau bersusah-susah kerja begini.
Hasha pasti cuma putri yang terlahir dari keluarga sederhana yang beruntung bertemu lebih dulu sama laki-laki seperti Zayn. Menurut Nita Hasha hanya sedikit lebih beruntung darinya. Dia lebih pekerja keras dari wanita ini, pasti dia bisa melampauinya.
"Kamu sama bang Zayn beneran mau nikah?" Nita terus bertanya.
"Mm, iya. Nit, nggak usah ngomongin bang Zayn lagi ya. Aku mau siap-siapin buket bunga yang di pesan sama pelanggan." ucap Hasha. Biasanya kalau dia ngomongin laki-laki itu terus, laki-laki tersebut bisa tiba-tiba nelpon atau bahkan muncul di depannya.
Drrtt ... Drrtt ...
Tuh kan. Ponsel Hasha bergetar. Entah siapa itu tapi iya yakin itu pasti Zayn. Benarkan dia bilang.
Hasha merogoh benda pipih tersebut dari sakunya dan menghembuskan nafas lelah. Benar, memang Zayn yang memanggilnya. Hasha memutuskan mematikan panggilan dari Zayn. Dia akan beralasan kalau dirinya sedang sibuk kerja. Nita masih memperhatikannya dari belakang.
Ponsel Hasha berbunyi lagi. Kali ini bunyi notifikasi. Dari orang yang sama. Hasha mengutuk dirinya sendiri karena tidak sengaja membuka notifikasi itu. Ya ampun, padahal dia tidak ingin baca karena mau pura-pura sibuk kerja tapi malah ke buka. Zayn sudah tahulah kalau pesannya sudah di baca. Pesan tersebut berisi,
📩Bang Zayn
Angkat telponnya kalau nggak mau di hukum nanti malam.
Ih. Dasar pria sinting. Apa-apa ngancem.
📩Bang Zayn
Kamu tahu hukumannya apa kan? Tahu juga kalau aku nggak pernah main-main sama hukumannya bukan?
Huft.
Hasha menghembuskan nafas panjang.
"Kenapa Sha?" Nita bertanya dari belakang. Hasha sampai lupa kalau perempuan itu masih berdiri di belakangnya. Pada saat dia mau jawab, ponselnya kembali bergetar.
"Nit, aku ke belakang sebentar ya." setelah mengatakan itu Hasha cepat-cepat pergi masuk ke toilet. Dia takut akan kena hukum Zayn kalau terlambat mengangkat telpon.
"Ih bang Zayn, kenapa telpon sih. Ini masih jam kerja Hasha tahu.
"Pengen dengar suara kamu aja."
Hasha menutup matanya dalam-dalam. Katanya sibuk, tapi malah ganggu kesibukan orang lain. Cuma pengen dengar suaranya lagi. Dasar aneh. Umpatnya dalam hati.
"Kenapa nggak berhenti aja dari kerjaan kamu? Cari kerja lain yang nggak jalan ke sana kemari panas-panasan. Atau gak usah kerja. Aku bisa hidupin kamu. Kamu tahu aku punya banyak harta kan? Semua hartaku milikmu juga."
Hasha memutar bola matanya malas.
"Maaf bang, bang Zayn boleh nikah sama Hasha, tapi jangan rampas kebahagiaan Hasha yang pengen kerja!"
Di ujung sana Zayn terkekeh. Dia pernah dengar dari Flynn kalau Hasha sangat menyukai pekerjaannya yang sekarang. Baiklah kalau begitu, selama pekerjaan tersebut membuat si calon istri senang, Zayn tidak akan memaksanya berhenti. Asal jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saja.
"Sepertinya kamu udah nggak terpaksa nikah sama aku,"
Hasha diam sebentar,
"Kan terpaksa nggak terpaksa kata bang Zayn kita bakalan tetap nikah."
"Jujur aja, kamu masih suka aku kan?"
Wajah Hasha langsung memerah ditanya begitu.
"Ng ... Nggak. Ba- bang Zayn jangan sembarangan."
"Bo-bohong ..." balas Zayn lalu tertawa. Ia tidak dapat melihat wajah Hasha yang makin memerah di seberang sana.
"Hasha mau kerja dulu. Bang Zayn jangan gangguin Hasha lagi, bye!"
Setelah itu sambungan terputus. Zayn tampak bahagia. Selalu ada kebahagiaan tersendiri saat ia bicara dan menggoda Hasha. Ia sudah tak sabar menanti hari pernikahan mereka.
thor penasaran sama prisa dan flynn. diterima gak cintanya
kesepian memang bisa membunuh seseorang
punya teman yg disayang tapi sayangnya bukan teman yg baik
jadi kira2 si elis ini merasa bersalah nggak ya??
semoga setelah ini si Elis bisa sadar , dan gak makin membenci dan menyalahkan orang yang bahkan tak salah sama sekali .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍