Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Sebuah Perhatian?
Pagi hari itu, hari sudah tidak lagi tanggal merah, semua murid sekolah pun terlihat sudah mulai melakukan aktivitas nya kembali.
Disana, terlihat ada Della yang masih panik pasca diputusin Aldi karena keteledoran nya.
Della memasuki pekarangan sekolah, melihat puluhan jejak kaki yang terlukis di teras sekolah. Sebab, hujan rintik dari kemarin baru saja mereda.
Della berjalan sambil memainkan ponsel nya, belum saja melihat isi whatsapp, dia bertabrakan oleh Venera yang tiba-tiba terpeleset lantai basah karena percikan air hujan.
Della mengerang kesakitan, sedangkan Venera meringis menahan perih karena kakinya sedikit keseleo setelah nyungsep ke lantai.
"Kamu ini jalan bisa hati-hati gak sih!" Raung Della dengan nada tinggi.
"Eh... Ah maaf, gue gak senga..."
"Venera tunggu!, tolong hapus makeup berlebih yang ada di wajah lu!" Kata Natan dengan nada tegas.
Natan Prayoga, di sekolah dikenal sebagai wakil ketua OSIS yang tak kalah tegas nya dengan Aldi. Jika Aldi tidak masuk sekolah, dia lah yang menggantikan nya.
Mengambil kesempatan ketidak hadiran Aldi disekolah, hari ini Natan akan mengadakan razia besar-besaran. Mulai dari kerapihan rambut, kelengkapan seragam, hingga bawaan di tas murid-murid.
Kalau saja ada yang bawa alat makeup, akan dirampas saat itu juga. Dan sialnya, Venera saat ini membawa sebilah pisau dapur pesanan Angel beberapa hari yang lalu, tepat nya pada saat ada drama singkat di kantin sekolah.
Venera juga niatnya hari ini ingin merias diri agar lebih cantik, justru apes dihadapkan oleh segerombolan para OSIS yang sudah mencegahnya di gerbang sekolah.
"Siapa kamu nyuruh... AW" Kata Venera yang tidak lengkap menuturkan kata, karena rasa perih saat keseleo masih melekat di kaki nya.
Della lekas bangun, untung saja ada anggota OSIS, kalau tidak Della akan menumpahkan kekesalannya kepada Venera, karena dari kemarin whatsapp Aldi masih tidak aktif sampai saat ini.
"Della, kamu cepat pergi ke kelas" Titah Natan dengan wajah tajam.
"Iya" Langsung di jawab gadis itu dengan senyum sopan.
Setelah Della telah menghilang dari pandangan Natan, dia pun lekas menoleh ke arah Venera yang sudah menyerahkan wajahnya kepada Natan.
"Nih hapus sesuka hati lu!" Kata Venera dengan nada ketus.
Natan mengambil tisu yang dibawa, segera meraih wajah Venera saat itu juga, namun Venera tiba-tiba sedikit curhat dengan puluhan luka hati yang di bawanya.
"Aldi maaf.. papah maaf.. Teguh bangs.."
"Lah kamu kenapa?" Tukas Natan sambil mengerut kening.
"Gak apa-apa, hapus cepat makeup di wajah gue, gue emang gak pantas untuk tampil cantik disekolah ini, pantas saja saya di tinggal nikah kemarin" Jawab Venera dengan gumam nya.
"Tanpa makeup lu sudah cantik kok, jujur" Kata Natan merayu.
Venera mendongak tipis menatap Natan dengan pandangan datar "Serius?"
Natan menyimpan tisu nya kembali ke saku celana, menatap Venera yang masih mengerang kesakitan. "Kamu bisa jalan Ra?" Tanya Natan.
"Iya, bisa" Jawab Venera sambil bangkit dari lantai, mencoba berjalan normal, namun terpincang-pincang.
"Sebentar" Kata Natan menghampiri, Lalu memegang seberang pinggang Venera untuk membantunya berjalan "Maaf ya, kalau saya sudah lancang pegang pinggang kamu, saya antar ke UKS ya" Kata natan dengan nada sopan.
"Iya gak papa, tolong antar aku ke kelas aja, di lantai dua" Pinta Venera, Natan mengangguk dan melanjutkan langkah kakinya setelah terhenti beberapa detik.
Natan bahkan sampai merangkul Venera saat menaiki tangga.
"Eh Venera!" Sapa Angel yang tak sengaja bertemu dengan Venera dari bawah tangga.
Venera menoleh ke belakang, begitu juga dengan Natan.
"Lu kenapa??" Tanya Angel sedikit khawatir, saat itu juga ingin membantu Venera berjalan.
"Keseleo" Jawab Venera singkat, lalu Venera mengomentari niat baiknya Angel. "Gak apa-apa, biar gue sama orang ini aja ngel, lu tunggu gue di dalam kelas aja ya."
Angel sekilas menatap Venera, sebelum akhirnya Angel menoleh ke arah Natan "Lu kok gak bawa Venera ke ruangan UKS sih?" Protesnya.
"Dia yang mau" Jawab Natan dengan wajah datar.
"Sudah Angel tidak apa-apa, biar sekalian saya hancur bersama luka yang ada di dalam" Kata Venera, seolah-olah perkataan nya ngelantur seperti orang lagi mabuk.
"Lah kamu kenapa Ra?" Tanya Angel sambil menurunkan kedua alisnya.
Natan sedikit terhentak, namun dia tidak mengomentari lebih, fokus membawa Venera masuk ke dalam kelasnya.
Saat Natan ingin pergi dari kelas, Venera langsung memberi pisau pesanan Angel beberapa waktu lalu.
Kepergian Natan di cegah dengan halus, dia memutar kembali tubuhnya dan membisik ke Venera "Simpan barang-barang berharga dan yang mencolok lainnya, mau ada razia besar-besaran" Bisiknya.
Bisikan Natan mengacu pada omongan Venera yang barusan masuk di kedua lobang telinga nya.
**
Di kantin sekolah saat jam istirahat, Andara terlihat gelisah saat nomor whatsapp Aldi masih tidak aktif.
Andara juga dari pagi tidak melihat sesosok Venera di sekolah, biasanya di jam segini gadis itu paling rajin absen muka di kantin.
Lebih heran nya lagi saat murid laki-laki yang bernama Natan tiba-tiba keluar dari kantin lebih cepat dari yang sebelumnya, pria itu dikenal murid-murid sekolah paling betah kalau sudah berada di kantin, secara tiba-tiba Natan langsung pergi setelah memesan beberapa cemilan dan bungkusan nasi campur.
"Angel?" Sapa Andara. Saat ini Andara bersama Angel dan kedua teman sekelasnya. Angel menoleh ke arah Andara dan membalas perkataan nya "Iya Dara?"
"Ini Ola, Aldi sama Venera lagi gak masuk ya?" Tanya Andara.
"Venera masuk kok, kalau Ola sama Aldi lagi gak masuk karena sakit" Jawab Angel.
"Loh mereka kompak sakit?" Kata Andara.
"Gak tau, hanya sebuah kebetulan mungkin" Kata Angel yang netranya masih terpaku pada semangkuk SOP ayam yang dia beli di kantin.
Andara menggeleng kepala singkat, sebelum akhirnya dia bangkit dari tempat duduk untuk memantau kelas Venera.
Sampai kelas, Andara bahkan tak bisa berkedip mata saat melihat kedekatan Natan dengan Venera yang sedang bercengkrama dengan canda dan tawa.
"Eh makasih ya makanan nya, sorry banyak ngerepotin" Kata Venera sambil membuka bungkus roti coklat yang sudah dibelikan oleh Natan.
"Kok bisa-bisanya sih kamu ada kepikiran buat sewa bodyguard?" Kata Natan.
"Alasannya singkat sih, karena mau meneruskan pekerjaan papah aku aja sebagai seorang mafia, tapi... Gak jadi, aku takut mati ketembak seperti papah haha" Kata Venera dengan nada bicara yang tertawa renyah. Dan itu tidak di pedulikan oleh Natan.
"Hmmm... Lu mendingan sekarang?" Kata Natan bertanya tentang kaki Venera yang keseleo.
"Iya sudah mendingan, makasih ya sudah rela beliin gue salep hot cream" Jawab Venera.
Natan mengangguk dengan senyum, setelah mendengar serbuan curhat dari Venera, kali ini Natan merasakan keprihatinan nya untuk Venera.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"