Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29 .
"Agathaa ... Agathaa ..." Rayner terus menggumamkan nama Agatha disela-sela kesadarannya , dokter tengah memeriksa kondisi nya secara menyuluruh .
"Dok , ini benar-benar keajaiban . Detak jantung juga nadi pasien kembali normal ". Ucap staff perawat , dia sampai terheran-heran dengan apa yang terjadi .
"Ya , ini memang sungguh keajaiban . Tuhan menunjukkan kekuasaannya , ternyata tuan Rayner masih diberi kesempatan untuk bisa merasakan indah nya dunia ". Kata Dokter itu dengan pelan menimpali ucapan staff perawat tersebut .
"Agathaa .. Agathaa .." Rayner kembali melirihkan nama Agatha dengan mata masih terpejam
"Setelah observasi selesai dan tak ada yang dikhawatirkan dari kondisi pasien . Segera pindahkan keruang perawatan ",titah Dokter
"Baik dok ".
Setelah mengatakan itu , dokter tersebut segera melangkahkan kakinya keluar dari ruang operasi . Asisten Jery yang masih setia menunggui dan duduk didepan ruang operasi seketika langsung berdiri dari duduknya ketika melihat dokter itu keluar .
"Dokter bagaimana keadaan tuan Rayner ?" ujar nya tak sabar
"Syukurlah , tuan Rayner baik-baik saja ". Jawab dokter tersebut
Mendengar itu Asisten Jery menghela nafas lega seraya mengucap syukur . Tak terkecuali Rakhes , dia juga turut menghela nafas lega . Jujur saja sebenarnya didalam hati nya juga tak tega melihat saudaranya itu terbaring tak berdaya diatas ranjang rumah sakit . Tapi disisi lain rasa cinta dan obsesi nya pada mommy baby A sejenak membutakan hati nya ,ia ingin Rayner tak bisa terselamatkan agar ia bisa menjadi Daddy pengganti untuk baby A dan juga calon suami untuk Agatha . Tapi ternyata takdir berkata lain , Rayner masih diberikan kesempatan untuk kembali melanjutkan hidupnya .
"Dok apa boleh saya melihat nya ?" ujar Asisten Jery
"Silahkan tapi nanti setelah pasien dipindahkan keruang perawatan ". Kata dokter tersebut
Jery menganggukkan kepala nya paham .
"Baiklah , kalau begitu saya pamit permisi ".
"Silahkan dok ".
Tak lama setelah dokter itu pergi , para staff tenaga medis keluar dari ruang operasi seraya mendorong brankar Rayner . Dilihatnya pria itu masih memejamkan matanya , semua alat-alat medis pun juga sudah dilepaskan hanya tersisa selang infus yang masih menempel dipunggung tangan kiri nya .
Asisten Jery bergegas mengikuti kemana pun langkah para staff medis itu mendorong brankar Rayner .
Rakhes juga asisten Han , hanya berdiam diri dan tak ikut menyusul Jery.
"Han .." panggil Rakhes pada asisten nya
"Ya tuan ?" sahut Asisten Han seraya menundukkan kepala nya
"Kau handle pekerjaan kantor sementara waktu , aku ingin disini sampai memastikan kak Rayner benar-benar sadar ". Ucap nya
Asisten Han mengangguk ," Baik tuan ".
.
.
Rayner sudah dipindahkan keruang perawatan yang berada disamping ruang rawat Agatha . Hal itu atas permintaan Jery , agar ia dengan mudah memantau kedua nya. Meskipun masih ada Niki , tapi ia tetap tak bisa sepenuhnya percaya pada pria kaum rupa-rupa tersebut.
Sedangkan diruang rawat Agatha , wanita itu sudah sadarkan diri . Niki dengan setia menunggui nya dan duduk disamping ranjang .
"Niki , dimana Rayner ? Dia baik-baik saja kan ?" cecar nya dengan tak sabaran
"keep calm Agatha , Rayner baik-baik saja ". Sahut Niki mencoba menenangkan mommy baby A .
Agatha langsung menurunkan kakinya dari ranjang dan segera berlari keluar dari ruang perawatannya .
"Agatha tunggu ..." teriak Niki
Bersamaan dengan itu pintu ruang rawatnya terbuka dan didorong dari arah luar . Agatha hampir saja jatuh terbentur pintu jika saja Niki tak segera menarik nya .
"Kau ini ngeyel sekali , aku bilang tunggu ya tunggu , bagaimana jika pintu ini membentur kepala mu ? Bisa benjol itu dahi mu". Omel Niki pada Agatha .
Astaga , Niki sudah seperti ibu-ibu yang tengah memarahi anak nya . Dan Agatha hanya diam saja seraya mengerucutkan bibirnya mendengar omelan Niki .
"Ada apa ini ?" tukas Rakhes saat hendak masuk kedalam ruang rawat Agatha dan melihat Niki tengah berkacak pinggang sembari memarahi Agatha .
"Kak Rakhes , bagaimana keadaan Rayner . Dia baik-baik saja kan ?" cecar Agatha sambil mengguncang lengan Rakhes
Rakhes menghela nafas kasar , baru saja dia akan mencoba menggeser posisi Rayner. Tapi wanita dihadapannya ini sudah menanyakan keadaan saudara nya .
Ah sial ! Rakhes mengumpat dalam hati .
"Dia baik-baik saja , kenapa malah berdiri disini ? Kau masih butuh banyak istirahat cantik ". Ucap Rakhes lembut lalu segera menggendong Agatha ala bridal style dan membawanya keranjang .
Agatha yang terkejut dengan tindakan Rakhes pun reflek mengalungkan lengannya dileher kokoh Rakhes .
Setelah itu Rakhes membaringkan Agatha diatas ranjang dengan hati-hati . Agatha menatap wajah tampan Rakhes dan pria itu membalas tatapan Agatha seraya tersenyum tipis .
"Kau masih butuh banyak istirahat cantik , kau baru saja melahirkan ". Kata Rakhes , kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh Agatha hingga sebatas perut .
Agatha mengerutkan kening nya bingung , bagaimana Rakhes bisa tau jika dia baru saja melahirkan.
"Oh iya , dimana baby mu ?" tanya Rakhes
"Baby A sedang diobservasi oleh teman sejawat ku ". Bukan Agatha yang menjawab melainkan Niki .
Jujur saja , Niki bisa merasakan jika pria dihadapan Agatha ini tengah mencoba mengambil hati dari mommy baby A . Niki tak suka itu , Niki lebih suka jika Agatha bersatu dengan Rayner . Karena bagaimana pun Rayner juga ayah biologis baby A .
"Kau sudah makan cantik ? Mau aku Carikan makanan lain ?" tawar Rakhes
Baru saja Agatha ingin menjawab , Niki sudah lebih dulu menyahutnya .
"Tak perlu , Agatha sudah makan yang dikirim dari pihak rumah sakit yang sudah terjamin akan kebersihannya ". Sahut Niki dengan sarkas
Rakhes yang mendengar jawaban sarkas dari Niki , seketika mengepalkan tangannya disamping tubuh nya . Ingin sekali rasanya Rakhes menghajar pria kaum rupa-rupa ini , tapi ia teringat jika pria itu yang sudah menyelamatkan dan juga merawat Agatha .
"Niki ..." tegur Agatha
"Apa ? Aku hanya mengatakan kenyataan nya ". Ujar nya santai
"Kak Rakhes maaf atas ucapan lancang Niki ". Ucap Agatha merasa tak enak hati pada Rakhes
"Tak apa cantik ". Sahut Rakhes seraya mengelus puncak kepala Agatha .
Plak ...
Niki menepis tangan Rakhes dari puncak kepala Agatha .
"Bukan muhrim ".
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹