NovelToon NovelToon
Alpha Love Story : The Girl

Alpha Love Story : The Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:70.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Devon merasa ia jatuh cinta pada gadis sebatang kara, setelah perjalanan cintanya dengan berbagai jenis wanita. Gadis ini anak jalanan dengan keadaan mengenaskan yang ia terima menjadi Office Girl di kantornya. Namun, Hani, gadis ini, tidak bisa lepas dari Ketua Genknya yang selalu mengamati pergerakannya. Termasuk pada satu saat, kantor Devon mengalami pencurian, dan terlihat di cctv kalau Hani-lah dalang pencurian tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemilik Gedung

“Hooo,” Devon meringis bersemangat melihat pemandangan di depannya. “Akhirnya muncul juga dedengkotnya, nyerahin diri secara sukarela pula.”

“Duh... gatel banget tangan gue, pingin nonjok bodat.” Gumam Zaki sambil meninju-ninju telapak tangannya.”

“Bini lo lagi hamil, jangan bunuh orang dulu.” Gumam Devon sambil memainkan cursor di sebelahnya dan dengan masih tersenyum puas.

Tentu saja,

Akan aneh kalau ia tidak penasaran dengan kalimat-kalimat dari Hani, dan akan ganjil kalau ia diam saja. Ya sudah tentu ia akan biarkan Hani melakukan apa yang disuka sambil mengamati diam-diam. Tentu saja bersama dengan rekan seperjuangannya, Zaki.

“Itu yang namanya Jackson?” sahut Zaki.

“Yap.” Devon menunjuk ke arah layar, “Ternyata dia pacarnya Lily cuuuyyy!! Hwahahaha!!” ia menertawakan kebetulan yang terjadi. Tentu saja ia ingat wajah Jackson, waitress restoran yang senyumnya semanis malaikat tapi hatinya sekelam jurang.

“Si Lily kerjanya udah kayak orang kobam, disuruh cari file akunting, dia malah kasih proposal Panti Asuhan. Apa hubungannya?! Dahlah pacaran ama preman, gue pecat aja dah!” Omel Zaki (kobam \= mabok, dibalik)

“Bentaaaar, kalem bro.”

“Nah lo kenapa kalem? Nih saingan lo nih!!” Zaki menunjuk layar, terpampang muka Jackson yang sedang senyum-senyum ke arah Lily. “Posesif dia ke Hani Tuh! Gue nggak yakin dia ke sini untuk nyamperin Lily. Dia pasti cari Hani!”

“Bukan level gue.” Devon menjulurkan lidahnya. “Masih ingusan, belom ngerti kerasnya dunia. Lagian... nih liat identitas aslinya!”

Layar itu dalam sekejab penuh dengan data diri Jackson, bertuliskan “Dalam Penyelidikan” lengkap dengan berbagai artikel mengenainya. Tapi di saat usianya masih belasan tahun.

“Entahlah kenapa dia mengambil nama Jackson. Mungkin karena nama bapaknya memang Pak Jack Rio jadinya dia ambil nama Jack-Son. Anak Laki-Lakinya Pak Jack, dengan kata lain.”

“Jack Rio...” Zaki mendekati Devon lalu menundukkan tubuh besarnya sambil memicingkan mata menatap layar besar di depan Devon. “Tersangka Korupsi 60 Triliun yang melarikan diri ke USA dan jadi buronan, lalu akhirnya meninggal di sana bersama istri dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak laki-laki satu-satunya, Axel Rio, sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya namun dipastikan tidak ada nama Axel Rio terdaftar keluar dari Indonesia di maskapai penerbangan mana pun.”

“Axel Rio. Kalau dilihat dari tampangnya sih memang bukan kayak orang susah sih. Liat aja hidungnya mancung sempurna gitu.” Kata Devon sambil mengelus-elus dagunya.

“Si bego... kantor lagi dirampok lu-nya malah santai-santai.” dengus Zaki.

“Seperti yang tadi udah gue bilang, gue curiga si Hani memang lagi nyodorin korban ke kita. Kayaknya dia sudah menempatkan tiga orang yang menyusup tadi malam sedemikian rupa biar tampangnya kelihatan sejelas-jelasnya tertangkap kamera kita.”

“Empat orang.” Ralat Zaki. “ada yang badannya kecil tampangnya ijo. Pake cat kayaknya.”

“Oh, iya deh.” Devon terkekeh.

Dalam hatinya, Devon memutuskan untuk mengurungkan niat untuk bilang kalau pencuri yang badannya kecil dengan wajah dicat hijau itu ya Hani sendiri. Ia jelas hafal postur tubuh Hani. Sehari-harinya ia mengamati Hani sampai rasanya hampir gila. Ia bahkan tidak nafsu melihat cewek lain gara-gara di benaknya selalu ada sosok Hani.

Rasanya sangat aneh saat ia merayu cewek, lalu cewek itu naik di atas tubuhnya, tiba-tiba di otaknya muncul sekelebat bayangan Hani seakan ia sedang bercinta dengan gadis itu, ia merasa langsung jadi sangat jahat. Apalagi wajah Hani yang polos dan selalu sendu, ia jadi tidak nafsu lagi untuk meneruskan sesi bercintanya. Saat ia sadar wanita di atasnya bukanlah Hani, dia malah merasa menyesal.

Sungguh plin-plan dan sulit dipahami.

“Jadi, gue perjelas lagi biar gue laporin ke Pusatnya enak nih ya.” Desis Zaki sambil menatap ke arah Layar komputer Devon. “Hani, calon pacar lu.”

“Adek-adek’an.” Devon meringis berusaha meralat.

“Selir ke 144 lo,” balas Zaki, “Adalah anak jalanan yang adiknya dibunuh oleh sesama anak jalanan. Dia minta tolong ke elo yang ketemu waktu kesalah-pahaman yang lo nyangka dia nyolong hape lu padahal dia cuma ambil sisa roti lo, untuk membebaskan dia dari kukungan kepala geng premannya.” Zaki menunjuk ke arah Jackson.

“Iya... begitu lah garis besarnya.” Devon pikir itu sudah kalimat yang sangat sederhana walau pun di baliknya sepertinya kejadiannya tidak sesederhana itu.

“Kita rahasiakan status 'pencuri' ke HRD, Si Evi taunya dia anak jalanan yang bersujud biar diterima jadi OG. Oke? Gue nggak protes karena kata Kayla kerjanya si Hani ini excellent. Lagian di kantor pusat sebagian besar yg kerja juga punya title kriminal. Jadi mau lo apa sekarang?” tanya Zaki.

“Tangkap para pencuri yang sudah acak-acak kantor kita, ketiga orang yang sudah bisa diidentifikasi. Gebukin, bikin cacat. Lalu, nih orang...” Devon menatap Jackson, “Kasih aja dia ke Artemis, biar ditatar.”

“Kalau si Jackson ini memang benar adalah Axel Rio, dia bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Kelihatan banget dia berpendidikan dan caranya bicara mirip-mirip lo.”

“Mirip gue gimana?”

“Muka dua.”

“Njir.” Devon menendang betis Zaki.

Selagi Zaki mengaduh kesakitan, Devon mengangkat sebuah kertas note yang dari tadi digenggamnya.

Post it kuning, ada tulisan dengan huruf yang acak adut dan ejaan yang berantakan.

Tulisannya “Maaf Bang Devon, saya janji, ini terakhir kalinya saya merepotkan. Setelah ini, saya akan pergi agar tidak mengganggu hidup Bang Devon.”

“Ck.” Decak Devon sambil tersenyum sinis. “Enak aja mau pergi habis ngacak-ngacak kantor. Tempat yang sesuai buat kamu ya di rumahku lah.”

Lalu ia pun menekan nomor seseorang, dan menempelkan ponselnya di telinga.

“Hey, Bro...” Sapanya ke penelpon di seberang, “Kemarin lo bilang lagi gabut banget kan? Nih gue ada mainan buat lo.”

**

Lily duduk di depan Jackson dengan memicingkan mata,  “Jadi, ada apa kamu ke sini? Bayaranku nggak kurang kan?”

Jackson menatapnya malas sambil menyangga dagunya dengan sikut yang ditahan ke pinggiran kursi. “Aku cuma lagi pingin ngopi aja kok, Tante.”

“Cih,” Lily mencebik, “Sudah kuduga yang tadi cuma rayuan gombal biar teman-temenku heboh.”

“Ya kan promosi yang bagus juga buat kamu, hihihi.”

“Promosi apanya coba?!” Lily sewot sambil melotot ke arah Jackson.

“Biar kesannya laku, nggak kesepian sampai harus menyodorkan diri ke...Devon? itu kan tadi yang disebut temen-teman kamu?”

“Walau pun kamu benar, tapi aku tetap tersinggung.” Kata Lily sambil mencubit kecil lengan Jackson yang diletakkan di atas meja.

“Sakit Tante,” perih tapi Jackson tetap men-setting wajahnya dengan mode senyum manis.

“Sudah kubilang jangan panggil aku Tante! Aku masih 28!" protes Lily.

"Hm..." Jackson hanya tersenyum, dia tidak bilang kalau ia sebenarnya sudah 25 tahun, hanya berbeda 3 tahun lebih muda dari Lily. Tapi sepertinya Lily percaya kalau Jackson masih belasan tahun, sesuai dengan penjelasan di aplikasi kencan.

"Lagian kali ini aku bukan pelanggan. Ketemu nggak sengaja aja.” desis Lily.

Kekehan Jackson yang sedang tertawa dengan nada yang menyebalkan terdengar di telinga Lily. “Untung aja kamu ganteng, redflag juga masih bisa kumaafin.”

“Jadi...” Jackson menyeruput kopinya sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Lily. “Kamu kerja di sini toh? Kayaknya kerjanya enak ya sampai jam makan siang kamu sempat-sempatnya ke hotel.”

“Ini kantor cabang untuk pengadaan barang. Jabatanku sih sekretaris, tapi selain aku ada 3 orang lainnya, jadi ya biar mereka saja yang urus selagi aku Me Time.”

“Seharusnya kantor pengadaan barang kan sibuk banget kerjanya, supply operasional ke kantor pusat dan cabang-cabang lain kan?” tebak Jackson.

“Iya memang, apalagi spesialisasi kami di bidang pertambangan. Tapi di atasku masih banyak orang yang bekerja menyerahkan seluruh hidupnya demi perusahaan ini. Jadi kerjaku ya termasuk ringan nggak harus ngurusin operasional yang sering memakan korban jiwa”

“Korban jiwa... Maksudnya?”

“Yah... ini kan Prabasampurna Grup. Sarang Preman dan Mafia tambang.”

Senyum Jackson pun memudar.

1
ZQ
😭😭😭😭😭
ZQ
mungkinkaaah mungkinkaaah... mungkinkah?
ZQ
bener beneeeeer poloooooos banget
ni bocil ngak pernah baca novel Miss Septira
fany threeboy
bisa ya bikin nangis huwaaaaaaa
ZQ
sadiiiiis amaaat bang
Nurmala_Neen
km bisa hani..
Indah
Semua manusia punya cobaan hidup masing2 dr yg Maha Kuasa. Tugas kita hanya bersabar melaluinya
Hari hujan madam up yg melo2 gini sesuai dg cuaca
Tambah melo lg liati jemuran bakalan gak kering hari ini 😁😁
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
Laaahhh ... madam bisaan bikin suasana nyesek dr awal sampe akhir di eps ini ... 😭😭😭😭😭
D_wiwied
haduuuh mataku lgs panas, hati rasanya ga karuan.... 😥😭😭 kuat Hani semangatt
mamaqe
sempat mikir mamaq..dekaka..dkk🤭🤣🤣🤣
Daisy🇵🇸HilVi
astaghfirullah pagi2 mewek deh
Daisy🇵🇸HilVi
wkwkwk ya ampun ada tawa diantara mrebes mili netes eluh ning pipiku😓madaaam iiih
Daisy🇵🇸HilVi
duuuhh saking kalutnya
Daisy🇵🇸HilVi
wahahahaha menghancurkan harga diri jackson loh omonganmu tan
Daisy🇵🇸HilVi
wkwk lebih parah pdhl
Daisy🇵🇸HilVi
aduuuuhh
Daisy🇵🇸HilVi
wkwk owalah lily, lily hidup lagi pusing2nya mikirin cara bertahan hidup eh ada beban hidup datang. halaaah tambah puyeng dah, auto otewe mkn nasi garam ly
Deviana Verawati harahap: kenapa pula aku malah Salfok ke Lily dan Jackson🤣🤣
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
Emi Wash
😭😭😭😭😭
Emi Wash
lah... koyok okky jely drink /Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!