Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA SEMBILAN BELAS
Aturan yang berlaku tentu ada di setiap kontes dan pameran. Pelukis yang sudah ikut serta ke dalamnya tidak bisa menahan karya untuk tidak dijual walau ingin.
Di sinilah Kinara duduk, ruangan dengan langit-langit tinggi yang memberi kesan lapang. Kilap lantai parket memantulkan cahaya lampu gantung kristal.
Semarak meja-meja bundar ditempati para peserta lelang. Dan podium tempat sang lelang memandu transaksi mewah malam ini.
Dimulai dari 500 juta, sudah ada yang mengangkat tangan dengan menyatakan harga satu milyar. Di mana tawaran itu langsung mendapatkan atensi semua orang.
Tak hanya Kinara, bahkan seluruh kolektor yang datang dengan pakaian terbaiknya, pun dibuat ingin tahu siapa kiranya orang gila yang langsung menawar karya dari pelukis baru dengan harga satu milyar.
Rupanya, Hangga Laksamana, aktor ternama yang sudah meluangkan waktu padatnya hanya demi melelang lukisan milik AMR.
Kemarin Hangga Laksamana tak sengaja iseng melihat-lihat isi galery Madam Rose, dan Madam menunjukkan lukisan paling segar dari pelukis dengan nama tinta baru yang bahkan sudah menjadi pemenang kontes art versi galery Madam Rose tahun ini.
Sekali melihat saja, Hangga langsung dibuat jatuh cinta oleh wanita dengan kaus hitam longgar yang menengadah ke atas seakan menyuarakan kesendirian di hadapan angin kencang yang menyibak rambut hitamnya.
Lukisan ini seolah-olah sedang berbisik, menceritakan kisah dan emosi pelukisnya. Beberapa rasa yang disampaikan pelukis, cinta, kasih, terutama, ada banyak sekali kekaguman tentang wanita ini
Detil background alam tampak goa, air terjun dan pasir, seolah itu juga sedang menceritakan tentang siapa wanita tersebut bagi si penggores cat-cat itu.
Dimulai dari cinta pandangan pertama, Hangga Laksamana bertekad membeli lukisan AMR berapa pun harganya.
"Satu milyar setengah!" Setelah ketukan palu di satu milyar hampir terhitung delapan, ada lagi sahutan dari arah kanan. Beliau pejabat yang juga begitu menyukai seni lukis.
Kalau seorang Hangga Laksamana saja rela membelinya dengan harga satu milyar kenapa tidak dengan yang lain? Dari sana, tercetus ketukan palu mengiringi tawaran harga yang kian meninggi.
"Satu koma tujuh!"
"Dua milyar!!" Hangga kembali mengangkat papan lelangnya. Sudah dikatakan, Hangga yang akan mendapatkan lukisan dengan gambar wanita cantik itu.
"Ya Tuhan, Dua milyar! Sekarang siapa yang berani lebih tinggi? Dua milyar pertama, dua milyar dua, dua milyar tiga--"
Dua milyar cukup alot, hingga di ketukan palu yang ke sembilan, baru ada yang menimpali harga Dua koma satu. Hangga kembali ambil dua koma lima, dan sempat terhenti di angka itu hingga ketukan palu ke tujuh.
"Lima milyar!!" Seseorang dengan kemeja slim fit hitam sepatu kilap dan tatanan rambut yang elegan, menjadi pusat perhatian saat ini.
Di sana, sang lelang bersorak. "Lima milyar satu, lima milyar dua, lima milyar tiga--"
Palu terus diketuk, sedang Hangga tidak bisa mengangkat papannya kembali, bukan karena tidak berani dengan harganya, melainkan Hangga cukup mengenal siapa yang memberikan harga lima milyar tersebut.
"Allasca--" Hangga salah satu teman dari pria pebisnis yang perusahaannya menjadi nomor satu untuk merek elektronika. "Kamu di sini?"
"Aku yang akan membeli lukisannya. Jadi, diam dan simpan uang mu!" Allasca terkekeh, lantas saling sapa dengan rangkulan kawan.
"Sejak kapan kamu suka lukisan?"
Hangga kira, Allasca tidak memiliki hobby mengoleksi lukisan. Lalu, ada apa ini, kenapa Allasca tiba-tiba muncul di ruangan ini?
"Sejak hari ini."
"Baiklah--" Hangga terima. "Aku yakin kau akan bosan dengan lukisannya setelah satu bulan. Aku akan memintanya secara gratis nanti."
Allasca tergelak kecil.
"LIMA MILYAR TERAKHIR!!" Ketukan palu terakhir mendarat, dan Allasca yang akan menjadi pemilik lukisan dengan tema gadis tangguh versi Madam Rose tahun ini.
Madam tentu bangga, nama pelukis baru yang terbilang New Bie di dunia seni bisa langsung mendapatkan harga lima milyar untuk satu karya seninya.
Kinara masih diam, sedikit shock, ternyata pemenang lelang berakhir di tangan kakak iparnya. Wanita itu tidak bisa melanjutkan acaranya, Kinara lebih memilih undur diri.
Keluar dari ruangan dan langsung menuju lorong berhiaskan karya-karya indah dengan warna-warni ceria. Entahlah, perasaan Kinara sudah campur aduk sejak lelang tadi.
Sedikit tidak menyangka akan ada yang melelang lukisan Alhambra dengan harga yang cukup fantastis. Lebih terkejutnya lagi setelah Allasca hadir di tengah-tengah lelang.
"Kinara!"
Kinara berhenti dan menoleh untuk panggilan Galang, pemuda itu berlari kecil untuk sampai di depan mata Kinara. "Ya, kenapa Lang?"
"Kenapa pergi? Setidaknya temui dulu calon pembeli lukisan AMR."
"Tapi--" Kinara bukan tidak mau, Kinara hanya segan bicara dengan Allasca. Kakak iparnya itu bukankah seharusnya tidak tahu acara ini atau Daddy Sky akan tahu siapa AMR.
Namun, sepertinya Kinara harus menghadapi Allasca malam ini. Terlihat, orang-orang Allasca pun memintanya agar setelah acara mereka pulang dengan mobil yang sama.
Yah, walau kikuk, Kinara mengangguk saat Allasca menemuinya dan menyuruhnya jangan pergi dulu sebelum Allasca keluar.
Kinara sempat menelepon Alhambra, berjalan bolak-balik di lorong penuh lukisan itu. Dan puncaknya, ketika Allasca keluar kembali.
"Kita akan pulang bersama. Aku harus bertemu dengan Alhambra." Yah, Kinara terdiam saat laki-laki dingin itu melewatinya.
Kinara kemudian mengikuti langkah kaki Allasca, mengekor hingga keluar lobby dan segera masuk ke dalam mobil setelah Allasca membukakan pintu untuknya.
Allasca menyusul masuk, duduk di sisi Kinara yang hanya mampu hening dengan berbagai macam tanya yang berjubalan di otaknya.
Entah sejak kapan Allasca di kota ini, yang jelas jika dilihat dari gelagatnya, Allasca sudah tahu siapa pemilik nama AMR bukan?
syukuri jlani dan nikmati aja mad siapa tahu nti setelah jdi istrimu freya bisa jdi wanita lemah lembuutt 😀😀😀😀😀😀
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃
bang rochmat ternyata dijodohin ama neng freya.fix deh, neng eshal bkal jadi calon bang nick seorang 😍😍😍