Ranjang Panas Tuan Muda

Happy Reading.

Rea menghapus air matanya, dia merasa begitu senang ketika Kenzo mengatakan jika mereka akan menjenguk Ibu dan Mea. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kampung halaman Rea hari itu juga.

Sungguh tidak pernah Rea bayangkan jika Kenzo akan sebaik ini padanya. Padahal tadinya dia sudah melepaskan harapan akan bertemu dengan Ibu dan Adiknya dikampung.

"Ponsel adikmu hilang, jadi dia tidak bisa dihubungi," ujar Kenzo.

Rea menoleh dengan tatapan terkejut, "oh, jadi ponsel Mea hilang? Pantas saja padahal saya sudah sangat khawatir," gumam Rea merasa bersyukur karena ternyata tidak ada hal buruk yang terjadi.

"Nanti kalau sudah ketemu aku akan memberikannya penghasilan baru mungkin dia tidak bisa menghubungi karena tidak memiliki nomormu juga atau dia tidak hafal," ujar Kenzo.

"Terima kasih Tuan, ternyata tuan memang sangat baik padahal sebelumnya saya sempat berpikiran buruk tentang tuan,, ups!" Rea langsung menutup mulutnya dengan tangan, dia merutuki kebodohannya karena bicara keceplosan.

Sedangkan Kenzo langsung menoleh dan menatap Rea tajam. "Apa kamu mengira aku sejahat itu, meskipun aku memang kejam tapi Aku memiliki perasaan, huh!" Kenzo membuang muk kesal.

Rea menunduk takut, tangannya meremas ujung bajunya, "maaf tuan, tadi saya sempat berpikir Karena Tuan tidak memperbolehkan saya pulang, padahal kan kondisi keluarga saya sedang tidak baik-baik saja, Ibu saya baru saja operasi dan tiba-tiba nomor adik saya tidak bisa dihubungi," ujar Rea tidak enak hati.

"Kalau aku tiba-tiba mengizinkan mu pulang, bahkan kamu baru dua bulan bekerja di tempatku yang ada kamu akan menjadi bahan gunjingan para pelayan yang lain, karena memang peraturan di rumah itu sangat ketat, mereka bisa berlibur setelah setahun bekerja, itu pun harus bergantian tidak boleh berlibur bersama," ujar Kenzo menjelaskan.

"Iya Tuan, maaf," jawab Rea.

"Huh, kamu tidak tahu kalau aku ini sebenarnya orang yang tidak tegaan, tapi itu untuk orang tertentu saja," lirih Kenzo.

"Apa tuan?"

"Tidak ada!"

Saat ini keduanya sedang berada di perjalanan menuju kampung halaman Rea, membutuhkan waktu hampir 4 jam perjalanan untuk sampai di sana dengan Kelvin yang menyetir dan juga satu orang bodyguard anak buah kelvin yang duduk di samping kemudi.

Sedangkan rea dan Kenzo duduk di kursi belakang. Sejak tadi Kelvin mengamati interaksi antara Rea dan Kenzo, dia itu merasa jika sikap majikannya terlihat berbeda terhadap pelayannya satu ini.

Kenzo memang orang yang baik dan juga suka menolong, dia selalu memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, tapi biasanya tanpa sepengetahuan orang yang dibantu. Tapi lihatlah dengan Rea, Kenzo sampai mau mengantarkan Rea pulang ke kampung halamannya yang jaraknya sangat jauh dari kota.

Kelvin merasa jika Rea memang berbeda dengan yang lain, wanita itu begitu polos dan lugu, dan hal itu bisa membuat Kenzo langsung tertarik padanya. Kelvin tahu itu dan dia berharap jika Rea yang bisa menjadi bagian keluarga Kenzo Dimitri.

Sejak dulu Kenzo memang sudah kehilangan kasih sayang dari orang-orang yang dia sayangi karena ditinggalkan dengan cara yang amat tragis. Bahkan setelah ditinggalkan oleh Larasati Anjani yang tiba-tiba pergi begitu saja tanpa pamitan, bisa merubah Kenzo menjadi pria yang mati rasa terhadap lawan jenis.

Harapan Kelvin adalah Rea bisa menjadi orang yang menghangatkan kembali hati seorang Kenzo Dimitri dan memberikan kasih sayang yang Kenzo butuhkan.

"Kalau mengantuk tidurlah, perjalanan masih beberapa jam lagi," ujar Kenzo saat melihat Rea yang sejak tadi menguap.

Tidak tega, akhirnya Kenzo menarik Rea ke dalam pelukannya dan meletakan kepala Rea di dada bidang Kenzo. "Tidur, nanti kalau sudah sampai, aku bangunkan!"

Bersambung.

Aku mau curhat sedikit, tadi siang udah nulis cerita ini sampai 1000 kata lebih, udah feel-nya bagus banget, tiba-tiba pas nyalin kepencet dan hilang gitu aja. Ya Allah, rasanya ingin nangis, mood terjun bebas dan akhirnya aku baru nulis lagi ini 😭😭😭

Maaf kalau cuma dikit dan kurang greget, aku berusaha balikin mood itu sulit banget, apalagi nulis disambi momong.

Maaf sedikit curhat 🤭