NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lilian

Transmigrasi Lilian

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Reinkarnasi / Anak Genius / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: eli_wi

Lilian Restia Ginanjar, seorang gadis mahasiswa semester akhir yang harus mengalami kecelakaan dan koma karena kecerobohannya sendiri. Raganya terbaring lemah di rumah sakit namun jiwanya telah berpindah ke raga wanita yang sudah mempunyai seorang suami.

Tanpa disangka Lili, ternyata suami yang raga wanitanya ini ditempati olehnya ini adalah dosen pembimbing skripsinya sendiri. Dosen yang paling ia benci karena selalu membuatnya pusing dalam revisi skripsinya.

Bagaimana Lili menghadapi dosennya yang ternyata mempunyai sifat yang berbeda saat di rumah? Apakah Lili akan menerima takdirnya ini atau mencari cara untuk kembali ke raganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasih Sayang Keluarga

Mobil yang dikendarai oleh Aldo sampai didepan mansion miliknya. Disana sudah ada kedua orangtua Aldo yang berada didepan mansion untuk menyambut anak, menantu, dan cucunya. Bahkan kini Mama Nei sudah berdiri didekat mobil untuk membantu menantunya turun. Saat pintu mobil terbuka, langsung saja Mama Nei menggendong Kei agar bisa lepas dari pangkuan menantunya.

"Oma, adi mama angis gala-gala cemua balang di lumahna diwuwal cama nek lampil" ucap Kei mengadu pada Mama Nei.

Mama Nei sudah menjauh dari mobil dengan Papa Tito yang mengeluarkan kursi roda dari bagasi kendaraan itu. Sedangkan Aldo langsung menggendong Arlin kemudian mendudukkannya di kursi roda. Mendengar apa yang diucapkan oleh cucunya, Mama Nei mengerutkan dahinya heran.

"Semua barang di rumah mama dijual sama si nenek lampir? Berarti rumahnya kosong dong" tanya Mama Nei dengan raut penasaran.

"Ya, ndak ada kulci dan tultas. Lemali uga ndak da" ucap Kei sambil mengingat barang-barang yang tidak ada di rumah itu.

"Mama malah dan angis. Telus ucil meleka dali lumah" lanjutnya bercerita.

Mama Nei menganggukkan kepalanya mengerti kemudian masuk dalam mansion dengan sang cucu yang ada digendongannya. Tentu ia juga akan marah besar jika barang-barang yang dibelinya itu dijual tanpa sepengetahuannya. Nanti ia akan bertanya kepada menantunya itu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Terlebih tadi Kei bilang kalau mereka sudah diusir dari kediaman milik Arlin.

"Mbok, tolong bawa Kei ke kamarnya ya. Tolong dimandikan dan disuapi makan" ucap Mama Nei memberi perintah pada salah satu ARTnya.

ART itu segera saja mengambil Kei dalam gendongannya kemudian pergi berlalu meninggalkan Mama Nei. Sedangkan Mama Nei langsung berjalan menuju ruang keluarga untuk melihat keadaan menantunya. Disana Arlin hanya terdiam saja bahkan saat mendengar Aldo bercerita tentang apa yang terjadi kepada Papa Tito.

Mama Nei langsung mendekati menantunya kemudian memeluknya dari samping. Bahkan kini Mama Nei langsung mengelus lembut kepala Arlin agar menantunya itu tak merasa sedih. Terlihat jelas dalam matanya kalau Arlin tengah kecewa dan dalam dilema hati yang begitu besar. Ia merasa dirinya seperti anak durhaka namun disisi lain nyatanya ia hanya sebagai korban keserakahan papa kandungnya.

"Ada mama dan papa disini. Kita hadapi semua ini sama-sama, yang jelas kamu disini sudah benar dalam bersikap. Mereka harus diberi pelajaran agar bisa berubah" ucap Mama Nei dengan lembutnya memberi pengertian.

"Tapi nanti kalau mereka semakin jahat sama keluarga ini gimana, ma?" tanya Arlin dengan wajah khawatirnya.

"Ada papa dan suamimu yang akan menjaga kita semua. Jangan lupakan Tuhan yang akan menjaga kita" ucap Mama Nei.

Mendengar ucapan dari Mama Nei itu langsung saja membuat Arlin menganggukkan kepalanya. Semasa hidupnya sebagai Lili, tak pernah ada yang mau menasihati bahkan menuntunnya seperti ini. Ia sedikit canggung bahkan merasa terhipnotis sekaligus karena pancaran tulus dari Mama Nei.

"Terimakasih mama" ucap Arlin dengan tak kalah tulusnya langsung memeluk mertuanya itu.

Mertuanya yang tak punya hubungan darah dengannya saja bisa memberikan kasih sayang tulus pada Arlin. Namun Papa Madin yang notabene ayah kandung dari Arlin, sama sekali tak mempunyai rasa simpati sedikit pun kepada anaknya sendiri. Padahal sudah jelas jika selama ini kehidupan Papa Madin dan ibu tirinya itu dia lah yang menanggungnya.

***

"Mama... Mama..." seru Kei memasuki kamar Arlin dan Aldo yang pintunya terbuka dengan lebarnya.

Bahkan kini wajah Kei sudah cemong dengan bedak yang belum merata membuat Arlin tertawa. Apalagi kini Kei masih menggunakan popok dan ********** saja. Hal itu membuat Arlin yang tadinya sibuk membaca berkas perusahaan langsung menghentikan kegiatannya. Bahkan Aldo yang baru keluar dari kamar mandi pun terkejut melihat Kei yang kini berlarian memutari kamarnya.

"Astaga... Tuyul darimana ini? Mama, uangnya disimpan yang rapi. Nanti diambil tuyul ini lho" ucap Aldo sambil terkekeh pelan.

"Astaga... Mama lupa, pa. Uangnya pasti dah dibuat beli bedak banyak karena tuyulnya kalau pakai sampai seluruh wajahnya nggak kelihatan sih" timpal Arlin sambil tertawa.

Dirinya tak menyangka jika anaknya itu bisa bertingkah lucu seperti ini. Ia kira, anaknya akan anteng seperti saat bertemu pertama kali dengannya. Bahkan beberapa hari ini, setiap mandi juga tak pernah ada drama seperti ini. Namun kini tingkah lucunya itu justru membuatnya terhibur. Kini wajahnya sudah cemberut karena dikira mirip tuyul yang suka mencuri uang.

"Permisi nyonya, tuan. Ini den Kei sedari tadi lari-lari belum sempat pakai baju" ucap salah satu ART mengucapkan permisi didepan pintu kamar.

"Pa, tolong ambilkan baju dan perlengkapan Kei. Biar kita siapkan disini saja, mbok. Terimakasih dan maaf kalau Kei malah merepotkan" ucap Arlin tak enak hati.

ART itu hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kemudian menyerahkan perlengkapan Kei kearah Aldo dan permisi pergi. Aldo segera memberi kode pada Kei untuk mendekat kearahnya namun bocah kecil itu melengos. Kei masih kesal dengan kedua orangtuanya yang meldek dirinya seperti tuyul.

"Sini dong, nak. Badan kamu kedinginan lho nanti" ucap Aldo membujuk anaknya.

Namun bukannya mendekat, Kei kini malah berlarian hingga membuat Aldo mengejarnya. Keduanya saling mengejar bahkan dengan lincahnya, Kei segera menghindar saat akan ditangkap. Arlin yang melihat itu hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Disini malah terlihat kalau Aldo tengah mengejar seorang tuyul beneran. Arlin bahkan kini langsung mengabadikan moment ini dengan kamera ponselnya.

"Kei, kasihan papa tuh. Sudah capek mengejar kamu, kan papa sudah tua jadi cepat lelah" ucap Arlin yang sudah merasa kasihan dengan suaminya.

Kei pun berhenti kemudian melihat papanya yang nafasnya bahkan sudah terengah-engah. Ia tak menyangka jika papanya yang pintar dan rajin berolahraga itu begitu kuwalahan menghadapi dirinya yang hanya seorang anak kecil. Kei pun segera saja mendekat kearah papanya kemudian memakai pakaiannya dibantu Aldo.

"Nah gitu dong. Papa harus belajar cara pakaikan baju anak, siapa tahu aja kalau besok mama pergi jadi ada yang mengurus Kei" ucap Arlin dengan polosnya.

Mendengar ucapan Arlin itu tentu saja langsung membuat Aldo dan Kei menatap kearah wanita itu. Mereka mendekat kearah Arlin dengan pandangan bertanya sedangkan wanita itu hanya bisa menatapnya dengan heran. Seketika Arlin membulatkan matanya saat menyadari apa yang diucapkannya.

"Mama mawu inggalin Kei agi?" tanya Kei dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maksud kamu apa? Kamu mau ninggalin aku dan Kei?" tanya Aldo dengan tatapan tajamnya.

"Eh... Bukan gitu. Maksudnya nanti kalau misalnya mama sedang sibuk bekerja di perusahaan kan ada papa yang mengurus Kei" ucap Arlin sambil menggelengkan kepalanya dengn cepat.

Aldo dan Kei menganggukkan kepalanya membuat Arlin diam-diam menghela nafasnya lega. Arlin langsung memeluk keduanya sambil dalam hati terus mengucapkan kata maaf pada mereka berdua. Ia hanya bisa berharap kalau keduanya akan mendapatkan kebahagiaan sejati walaupun nantinya bukan jiwanya yang ada di raga Arlin asli.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
Nf@. Conan 😎
serius mo nanya, art nya cuma satu kah, kan katanya netion kata Kei, msa art nya cuma satu sih
Muhamad Hasbi
Luar biasa
Wiji Timun
nampaknya seru ni thor
Sri Wahyuni
mantaaap akhir yang bahagia... 💪💪💪👍👍👍💐💐💗💗💐💐🌼💐🌻🌻💐
Sri Wahyuni
rasain lo benalu
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
aih beneran end nih.. Tapi makasih ya thor buat cerita yg sederhana, teratur, ringan nya... 🥰🥰 Yg pasti seruu 🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
kaya cucu ku kalo udah nangkring di pelaminan ga mau turun 😁😁
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
ceritanya padahal bagus lho
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰😇
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
lah masih sepi 🥰🥰
Suhana Sulaiman
Luar biasa
Riska Fatihica
wih mantap 👍 akhir ceritanya bagus ga mengecewakan 🥰🥰🥰 pokoknya semangat 💪 terus ya Thor buat karyanya 🥰🥰🥰🥰
Riska Fatihica
Luar biasa
Indy
blom nikah tpi sdh pnya mertua 😅😅😅
Nur Azimah
Kecewa
Penulis Eli: saya tunggu karya anda yang luar biasa ya, kak 😊
Ingin baca saya 🤭
total 1 replies
Nur Azimah
Buruk
Eilaria
Suka banget ama pembawaan cerita dan setiap karakter tokoh²nya, best bangetlah pokoknya💫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!