NovelToon NovelToon
JANDA MUDA MEMIKAT HATIKU

JANDA MUDA MEMIKAT HATIKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Dina, seorang janda muda, mencoba bangkit setelah kehilangan suaminya. Pertemuan tak terduga dengan Arga, pria yang juga menyimpan luka masa lalu, perlahan membuka hatinya yang tertutup. Lewat momen-momen manis dan ujian kepercayaan, keduanya menemukan keberanian untuk mencintai lagi. "Janda Muda Memikat Hatiku" adalah kisah tentang cinta kedua yang hadir di saat tak terduga, membuktikan bahwa hati yang terluka pun bisa kembali bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Meniti Langkah Baru

Dina terbangun lebih pagi dari biasanya. Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang masuk melalui jendela, menciptakan suasana yang tenang. Suara anak ayam yang berkicau dari luar rumah memberi kesan bahwa hari ini akan menjadi hari yang penuh harapan. Ia menoleh ke samping, menemukan Arga yang masih tertidur pulas di sebelahnya. Senyuman lembut terukir di bibir Dina ketika melihat wajah Arga yang tampak begitu damai. Walaupun malam tadi mereka berdua terjaga untuk merawat Rara, Arga selalu bisa tidur dengan nyaman setelah malam yang penuh tanggung jawab.

Dina melangkah perlahan keluar dari tempat tidur, mencoba untuk tidak membangunkan Arga. Ia menatap sebentar Rara yang terbaring nyenyak di tempat tidurnya, lalu berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Hatinya terasa hangat memikirkan kehidupan mereka yang kini lebih lengkap dengan kehadiran Rara.

Setelah beberapa saat, Dina sudah selesai menyiapkan sarapan dan mempersiapkan minuman hangat untuk Arga. Begitu ia selesai menata meja makan, Arga pun muncul di dapur, matanya masih mengantuk, tapi senyumnya selalu bisa membuat Dina merasa lebih baik.

"Selamat pagi, sayang," kata Dina lembut, sambil memandang Arga dengan penuh kasih sayang.

Arga mengusap wajahnya, berusaha membangunkan diri. "Selamat pagi, sayang," jawabnya dengan suara serak. "Aku merasa sangat beruntung bisa bangun setiap hari dan melihatmu di sini."

Dina tersenyum, hati terenyuh mendengar kata-kata itu. Ia sudah sangat terbiasa dengan perhatian dan kasih sayang Arga yang tak pernah berhenti, meskipun kehidupan mereka tidak selalu mudah.

"Kamu sudah menyiapkan sarapan?" tanya Arga sambil duduk di meja makan.

"Iya," jawab Dina sambil menyodorkan piring yang telah dipersiapkan. "Aku tahu kamu pasti lapar. Ayo makan sebelum Rara bangun."

"Terima kasih, sayang," kata Arga dengan penuh rasa syukur.

Mereka makan bersama dalam keheningan yang nyaman, hanya diselingi suara sesekali tawa Arga yang membuat suasana menjadi lebih hangat. Dina memandang Arga, merasa begitu bahagia dengan kehidupan yang mereka jalani.

Sesudah sarapan, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah mereka. Dengan stroller yang berisi Rara, mereka mulai melangkah menyusuri jalan yang sunyi namun indah, sambil menikmati cuaca pagi yang sejuk. Hati Dina terasa ringan dan tenang. Setiap detik yang mereka habiskan bersama, baik itu tertawa, berbicara, atau hanya duduk diam menikmati kehadiran satu sama lain, selalu membuatnya merasa lengkap.

"Saya merasa hidup ini sempurna dengan kalian berdua," kata Arga dengan suara lembut, matanya memandang ke arah Rara yang sedang tertidur pulas di stroller. "Dina, kamu membuat hidupku begitu berarti."

Dina tersenyum dan meraih tangan Arga. "Aku merasa sama. Kehidupan kita semakin berarti setiap harinya dengan kehadiran Rara. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa kalian berdua."

Mereka melanjutkan jalan-jalan mereka, menikmati suasana pagi yang tenang. Dalam hati Dina, ada harapan besar untuk masa depan mereka. Walaupun terkadang merasa tertekan dengan tanggung jawab sebagai orang tua dan pasangan, ia tahu bahwa dengan Arga di sisinya, semua itu akan terasa lebih mudah untuk dilalui.

Saat mereka tiba di taman dekat rumah, mereka duduk di bangku yang sudah biasa mereka datangi. Rara terbangun dan mulai menangis kecil. Dina dengan cepat menggendongnya, memberikan perhatian penuh seperti yang biasa ia lakukan. Sementara itu, Arga mengambil tempat duduk di samping Dina, tersenyum lebar melihat betapa indahnya hari ini.

"Rara pasti lapar," kata Dina sambil mencoba menenangkan anak mereka. "Aku akan menyusuinya sebentar."

Arga mengangguk dan duduk lebih dekat, menikmati momen sederhana bersama keluarga kecil mereka. Rara, meskipun bayi yang baru lahir, sudah membawa kebahagiaan yang tak terhingga dalam hidup mereka. Kehadirannya melengkapi segala impian mereka.

"Sangat luar biasa ya, Arga," kata Dina dengan senyum yang tak bisa disembunyikan. "Melihat Rara tumbuh setiap hari, dan tahu bahwa kita adalah orang tuanya."

Arga meraih tangan Dina dengan lembut, mencium punggung tangannya. "Aku tahu, sayang. Ini adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Aku tak sabar melihat Rara tumbuh besar bersama kita."

Dina tersenyum dan menatap mata Arga, merasakan kehangatan yang hanya bisa ditemukan dalam pelukan keluarga. Kehidupan mereka yang penuh dengan kesibukan, tanggung jawab, dan cinta ini sudah cukup memberi mereka kebahagiaan yang tak terukur.

Ketika mereka pulang ke rumah, hari itu terasa semakin sempurna. Di dalam rumah, mereka disambut dengan kehangatan dan kenyamanan, meskipun rumah mereka sederhana. Namun, bagi Dina, rumah ini adalah tempat yang paling indah karena di sinilah ia bersama Arga dan Rara.

Malam pun tiba, dan Rara sudah tertidur di tempat tidur bayi, memberikan kedamaian bagi pasangan muda ini. Dina dan Arga duduk berdua di sofa, saling bercerita tentang hari-hari mereka.

"Aku merasa sangat beruntung memiliki kamu, Dina," kata Arga, memandangnya dengan penuh cinta. "Setiap hari yang kita lewati bersama adalah hari yang penuh kebahagiaan."

Dina tersenyum, mengangkat wajah Arga dengan lembut dan menatapnya dalam-dalam. "Aku merasa sama, Arga. Terima kasih sudah selalu ada untuk aku dan Rara. Kita mungkin menghadapi banyak tantangan, tapi aku yakin selama kita bersama, kita akan mampu menghadapinya."

Arga memeluk Dina erat. "Aku janji, aku akan selalu ada untuk kalian berdua."

Mereka berdua saling berpelukan, menikmati ketenangan malam yang sempurna, dengan hati yang penuh cinta dan harapan. Kehidupan mereka telah berubah sejak Rara lahir, tetapi satu hal yang pasti: cinta mereka semakin kuat dan semakin dalam.

Dengan janji untuk terus menjaga keluarga ini, mereka tahu bahwa masa depan mereka penuh dengan potensi dan kebahagiaan. Semua tantangan yang akan datang, mereka akan hadapi bersama.

Setelah beberapa saat dalam pelukan, mereka berdua tertidur di sofa yang nyaman. Rasa cinta dan kebersamaan mereka terasa dalam setiap detik yang mereka habiskan bersama. Mereka berdua tahu bahwa, apapun yang terjadi, mereka akan selalu bersama, sebagai keluarga yang utuh dan penuh kasih.

1
Hilda Naning
kemana anak anak mereka yg diawal cerita karena anak anak mereka lah bertemu dn bersatu..
Dinar
Hallo kak aku kirim dua cangkir kopi ya untuk teman menulis 🥳
Harry
Membuncah
Akira
Bikin baper nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!