NovelToon NovelToon
Transmigrasi Kimberly & Alter Ego

Transmigrasi Kimberly & Alter Ego

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Kimberly atau dipanggil Lily usia 21 tahun gadis tangguh yang memiliki bela diri tingkat tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata. Mempunyai Alter Ego bernama Emily, orang yang dingin, terkejam tanpa ampun terhadap musuhnya, tidak mempunyai hati. Emily akan muncul apabila Lily dalam keadaan sangat bahaya. Namun konyolnya, Lily mati karena bola susu yang tersangkut di tenggorokannya ketika sedang tertawa terbahak-bahak karena melihat reality show Korea favorit nya.

Lily terbangun di tubuh Kimberly Queeni Carta, pewaris tunggal keluarga Carta, konglomerat no 02 di Negara nya. Mempunyai tunangan bernama Max yang tidak menyukainya dan terang-terangan menjalani hubungan dengan Lolita.

Kimberly sekarang bukanlah Kim si gadis lemah dan penakut seperti dulu. Kimberly menjadi sosok yang menakutkan dan membalikkan penghinaan.

Kimberly bertemu dengan Davian Isandor Dhars, tunangan masa kecilnya yang dingin dan diam-diam selalu melindunginya.

Akankah Lily akan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mood Booster Lily

Beberapa saat kemudian, seorang suster muda masuk kamar membawakan nampan berisi sarapan pagi. "Selamat pagi, Nona Kimberly" sapanya dengan ramah, "Bagaimana perasaan Nona hari ini?"

Lily tersenyum kecil "Lebih baik, ya hanya lelah sedikit. Terima kasih perhatiannya."

Suster itu meletakkan nampan berisi sarapan diatas meja, membantu Lily untuk duduk dengan nyaman, menyesuaikan ya dengan posisi tempat tidur nya "Itu wajar, Nona baru bangun dari kondisi koma. Jika ada sesuatu yang dibutuhkan, jangan sungkan memanggil kami dengan memencet tombol ini."

"Terima kasih, suster" ucap Lily, sedangkan suster mengangguk dan pergi keluar ruangan.

Setelah kepergian suster, Lily memandangi makanan di depannya, bubur hangat ada kuah nya dan air botol kemasan beserta sedotannya.

"Aku butuh tenaga untuk melanjutkan rencana, aku juga perlu latihan fisik agar tidak lemah. Tubuh ini sangat lemah sekali" pikirnya sambil makan.

Tak lama setelah Lily selesai makan pagi nya, pintu kamar terbuka. Sosok laki-laki berseragam sekolah, dengan tinggi semampai , tampan dengan wajah kulkas nya, dengan membawa sekeranjang buah-buahan segar. Dia adalah Dave.

Dave menghampiri Lily Dengan senyuman hangatnya "Pagi, Lily."

"Pagi, Dave" jawab Lily dengan senyum hangatnya.

Dave menghampiri Lily dengan membawa sekeranjang buah-buahan dan meletakkan nya diatas meja dekat tempat tidur "Aku bawakan buah segar untukmu, katanya dapat memulihkan tenaga mu."

Lily tersenyum kecil "Terima kasih perhatiannya, Dave."

Davian duduk di kursi samping tempat tidur Lily sambil memandangnya "Tentu saja, aku selalu ada untukmu, ingat itu."

Davian mengambil satu buah apel, mengupas, memotong dan meletakkannya di piring, menusuk dengan tusuk S?dan memberikannya ke mulut Lily "Aaaaaaa" sambil menirukan mulut terbuka, agar Lily juga membuka mulutnya.

Lily tertawa kecil, namun ia tetap membuka mulut nya dan menerima buah yang disodorkan oleh Dave. "Manis, seperti kamu" ucap Lily dengan gombalnya.

Dave terkekeh "Baiklah, makan yang banyak kalau begitu."

"eeemm, apa kau tak takut terlambat ke Sekolah?" tanya Lily dengan tulus.

Dave menggeleng "Aku punya banyak waktu sebentar sebelum masuk. Lagipula sekolah itu punya keluargaku, tidak ada yang berani menegurku."

"Tapi di sekolah tidak ada yang mengenal mu sebagai keluarga Dhars" ucap Lily mengingatkan.

"Tak masalah, tinggal menghubungi kepala sekolah, beres urusannya" ucap Dave sambil tersenyum melihat Lily yang lahap memakan buah apel yang ia sodorkan.

Lily memandang Dave dengan lama "Ya, orang seperti dia harusnya kau pilih Kimberly, bukan kek wajan rongsok seperti Max itu. Hadeh, memang cinta itu buta."

Dave mengangkat alisnya melihat Lily melamun "kenapa kamu menatapku seperti itu? apakah ada yang salah denganku, Lily?"

Lily buru-buru menggelengkan kepalanya "Tidak, hanya saja setelah apa yang terjadi padaku, kamu masih perhatian padaku, Dave!"

"Lily, bukankah kemaren kita sudah sepakat menjadi sepasang kekasih?" jawab Dave dengan tegas namun dengan nada lembut. "Apapun yang terjadi, aku selalu ada untukmu."

Lily tidak tau harus apa. Sikap Dave begitu sangat perhatian dan penuh kasih membuat hatinya terasa hangat. "Terima kasih, Dave" ucap Lily akhirnya "aku benar-benar beruntung memiliki seseorang sepertimu."

Davian tertawa kecil, lalu melihat jam tangannya "Aku harus pergi sekarang, kalau tidak kamu akan menyalahkanku karena terlambat."

Lily ikut tertawa "Aku tidak akan menyalahkanmu, Dave. Aku takut masuk daftar hitam jadi calon istri mu nanti Hahahahaha."

Dave tersenyum puas, ia berdiri dan merapikan segala sesuatu disana. Sebelum Dave pergi, ia berbicara "kalau ada apa-apa jangan ragu untuk menghubungiku, aku akan kembali kesini setelah pulang sekolah."

"Bagaimana aku bisa menghubungi Dave, nomor mu saja aku gak punya" ucap Lily dengan tertawa kecilnya. "Nih simpan nomor hp mu" ucap Lily dengan menyodorkan ponselnya.

Dave mengambil ponsel itu dan mengetik nomor hp nya, ia beri nama 'Dave SayangQ 💘', Dave tersenyum sendiri dengan apa yang ia ketik. Lalu mengembalikan ponsel nya ke Lily.

Sedangkan Lily penasaran kenapa Dave tersenyum sendiri, mirip orang gila kata orang mah.

"Aku pergi" ucap Dave berpamitan.

Lily mengangguk pelan "Baik, hati-hati di jalan. Jangan lupa ingat Aku terus."

Davian tersenyum kembali, menghampiri Lily dan mengacak rambutnya, lalu berlari keluar dari ruangan.

"DAVE........" teriak Lily, sambil memandangi punggung Dave yang hilang di balik pintu.

Kamar itu kembali hening, Lily memikirkan sesuatu "Pria ini, Dave sangat berbeda. Ia sangat peduli, tulus dan Tidak memandang dan tidak memanfaatkan kimberly untuk kepentingan pribadinya. Hah, Kimberly...Kimberly.... apakah jika kamu ada disini, kamu menyesal sudah membuang berlian paling mahal demi sebuah batu sungai."

Lily memandangi buah-buahan di keranjang yang di berikan oleh Davian. Lily mengambil buah jeruk, mengupas dan memakannya 'Manis' seperti hari ini, ia merasa mood nya sangat baik.

"Akan aku balas, perhatian Dave yang tulus dengan ketulusan yang aku punya, akan aku jaga. Sedangkan Max, bersiaplah. Aku akan membalas mu, aku bukan gadis lemah seperti Kim."

Kimberly menghela nafas panjang sambil menatap botol infus yang hampir kosong. Waktu terasa berjalan sangat lambat sejak ia terbangun di Rumah sakit ini. Meskipun kunjungan Dave tadi pagi menjadi mood booster untuk Lily, namun rasa bosan menghantui jika ia sendirian.

"Berapa lama lagi ini habis?" gumamnya sambil memainkan ujung selang infus yang terhubung dengan tangannya. Ia mencoba bersabar, namun ingin segera keluar dari ruangan ini yang membuatnya sesak.

Tak lama suara langkah kaki terdengar mendekat. Seorang suster masuk dengan senyuman ramah, di ikuti oleh dokter muda, Dokter Leon, yang membawa clip board.

"Selamat pagi, Nona Kimberly?" sapa dokter Leon. "Bagaimana kabarmu hari ini?"

"Lebih baik, dokter!" jawab Lily dengan tersenyum tipis. "Tapi, kalau boleh jujur, aku merasa bosan, dokter."

Dokter itu tertawa kecil "itu pertanda bagus. Artinya Nona sudah mulai pulih. Namun, kami tetap harus memeriksa kondisi Nona sebelum melepas infus."

Dokter memeriksa denyut nadi Lily, memastikan tekanan darah nya normal dan kondisi nya stabil. Dokter Leon melihat hasil pemeriksaan kemaren yang tertulis di clipboard "semuanya normal, infus nona hampir habis dalam beberapa menit lagi. Apakah Nona Kimberly merasakan mual dan pusing?"

Lily menggeleng "Tapi, saya merasa bosan Dokter. Bolehkah saya ke taman rumah sakit? Kalau saya terus diruangan, saya seperti di penjara. pengap. Ingin menghirup udara segar taman. Boleh ya dokter Leon?"

Dokter Leon berpikir sejenak "Baiklah, Nona Kimberly boleh ke taman. Namun tidak boleh sampai kelelahan. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi suster."

"Terima kasih, Dokter"

Beberapa saat kemudian, infus Lily di lepas dan suster membantunya mencopot selang dari tangan nya dengan berhati-hati. Lily merasa sedikit lega, meskipun bekas infus masih terasa sedikit sakit.

Kemudian dokter Leon dan suster pamit undur diri, dan berlalu pergi dari ruangan Lily.

1
Sean71
thor ko novel yang ini belum di lanjut lagi ya?!
Rina Yuli
Luar biasa
Sean71
slamat tahun baru juga thor🥳🥳🥳
Ida Rohani
😍met taun baru jg thor 😘
Sean71
ko jarang up ni author nya kemana yaaaa?🤔🤔🤔
Lippe
Selain dari lolita pelakor, aku suka sama sifat lolita. Tegas banget. Dan nggak ganggu hubungan Kim sama davian.
Ida Rohani
next/Determined//Angry//Determined//Heart/
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Ahyar Family
selalu aja ada musuh dlm slimut..ujung2nya ad penghianatan..knapa alur cerita slalu sprti it..
ragnacrimson
cerita yang menarik
Sribundanya Gifran
lanjut
Yusrina Ina
kejutan 😎😎😎
Susi Lowati
bagus ceritanya... ayo dilanjut lagi update nya yg banyak kakak author
Ida Rohani
yah/Whimper/dikit amat ya thor /Sweat/
Lily of The Valley: masih ngetik beib 😭😭
total 1 replies
Ayu Padi
tp kasihn kl nti dave tau bukan lily yg asli.. apa di rahasia kn aja thor sampe end
Ayu Padi
mampir thor...
Lippe
aku iriii🥹
Yusrina Ina
TQ 🥰🥰🥰 author
Aura Chacha
kereeeen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!