Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penobatan
Semua istana tampak dihias sebaik mungkin. Menggunakan bunga-bunga, wewangian yang menyebarkan aroma yang khas. Membuat semuanya terlihat sangat indah, dan tak lupa dengan makanan yang telah dimasak untuk para tamu dan juga rakyat yang menghadiri pesta penobatan raja dan permaisuri secara sah.
Karena sebelumnya belum ada peresmian untuk raja, yang berarti Ming Tian adalah putra mahkota sebelumya. Tapi karena tidak ada sosok pemimpin yang sah, membuat Ming Tian mendapatkan gelar itu sebelum waktunya. Tapi tetap saja, mahkota dan juga tahta yang sebenarnya belum bisa ditempati oleh Ming Tian.
Senyum di wajah ibu suri sudah sangat lebar. Ia duduk di tempatnya dengan tak sabaran melihat putranya akan menaiki tangga menuju tahta berwarna emas itu.
"Penobatan Raja dan Permaisuri siap dimulai!" Tabuhan gendang langsung terdengar menghiasi aula terbuka itu.
Ming Tian sudah berdiri diujung tangga untuk penobatan nya. Pemimpin acara yang merupakan sesepuh mengambil mahkota yang siap dipasangkan pada kepala sang raja baru.
"Mahkota ini merupakan perwujudan tanggung jawab dan beban seorang raja untuk memimpin kerajaan menjadi lebih baik dan juga makmur." Ucap sesepuh itu.
"Aku menerimanya." Ucap Ming Tian. Pakaiannya sudah sangat serasi dengan warna mahkota yang siap dipasangkan padanya.
Sedangkan disisi lain, seorang wanita cantik dengan pakaian yang sama dengan Ming Tian tersenyum lebar menatap penobatan yang tengah berlangsung itu.
'Sebentar lagi. Aku juga akan dinobatkan menjadi permaisuri. Aku akan segera bersanding dengan raja di tahta nya. Aku tidak sabar!' jelasnya yang tidak henti-hentinya.
"Dengan ini, pangeran Ming Tian dinobatkan menjadi raja ke lima!"
"Hidup raja!" Sorakan mulai terdengar.
"Permaisuri..." Senyum bahagia itu terkembang, perlahan dia bangkit dari tempat duduknya.
"Selir Li." Tentunya dari hasil pemilihan itu ada selir-selir lain yang tidak terima.
***********
"Nona." Ning mencuri pandang pada nona nya yang terlihat biasa saja.
"Aku merasa bosan. Apa masih lama?" Tanya Xiu yang merasa kesakralan acara ini terganggu karena selir Li yang terlihat mengaggap remeh acara ini dengan senyuman sombong nya.
"Tinggal raja dan permaisuri untuk menaiki tahta Nona." Xiu mengangguk. Entah mengapa, dia tidak tertarik di acara ini.
Mahkota yang serasi dengan sang raja terpasang di kepala selir Li. "Silakan menuju tahta raja, permaisuri." Selir Li mensejajarkan langkahnya dengan sang raja.
Dia menghitung langkah yang ia pijaki. 'Satu.... Dua... Tiga....' Sedikit menoleh, seolah memberikan tatapan ejekan atas kemenangan nya menjadi seolah Permaisuri.
Sedangkan ibu suri menatap setiap langkah putranya yang menaiki tangga. "Ya putraku... Patahkan kutukan itu. Kau akan menjadi raja ke lima!" Ada sepuluh anak tangga. Keduanya telah melewati tangga ke empat, tapi ketika menaiki tangga kelima. Acara yang sedang berlangsung khidmat itu langsung berubah menjadi kekhawatiran.
"Raja!" Ucap semuanya ketika melihat tubuh dengan mahkota itu tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.
"Tian!" panggil ibu suri sambil mendekati putranya yang tidak sadarkan diri. Sedangkan selir Li juga panik melihat keadaan suaminya yang tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri.
"Raja..." panggil nya.
"Panggilkan tabib!"
Xiu dan juga yang lainnya melihat hal itu. Mereka tentunya ikut terdiam melihat hal yang tengah terjadi. Para prajurit langsung bersiap, jika ada penyusup yang menyerang sang raja.
Tapi ketika penasehat mendekati dan memeriksa keadaan raja, ia tidak melihat ada penyerangan di sana.
**********
pemeriksaan tengah dilakukan saat ini. Semuanya menunggu dengan cemas.
"Bagaimana?" tanya penasehat pada tabib.
"Maaf tuan, tapi raja sudah tiada." ucap tabib.
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰.