NovelToon NovelToon
Kecil-kecil Jadi Pelakor

Kecil-kecil Jadi Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Pembantu
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yunis WM

Nadia adalah cucu dari Nenek Mina, pembantu yang sudah bekerja di rumah Bintang sejak lama. Perlakuan kasar Sarah, istri Bintang pada Neneknya membuat Nadia ingin balas dendam pada Sarah dengan cara merebut suaminya, yaitu Majikannya sendiri.

Dengan di bantu dua temannya yang juga adalah sugar baby, berhasilkah Nadia Mengambil hati Bintang dan menjadikannya miliknya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Malam ini Sarah pulang lebih cepat dari pada Bintang, dia terlihat sangat lelah. Setibanya di rumah, Sarah langsung masuk ke kamarnya untuk istirahat. Tidak lama setelah Sarah pulang, mobil Bintang juga sudah terlihat memasuki halaman rumah.

“Malam Tuan”, Sapa Nadia saat melihat Bintang turun dari mobil. Sepulang sekolah, Nadia biasanya membantu membersihkan rumah besar itu.

“Nadia, kenapa tidak belajar? Bukannya sebentar lagi kamu ujian?” Bintang memang cukup akrab dengan Nadia karena dia melihat gadis itu tumbuh besar di rumahnya.

“Habis ini, Tuan” jawab Nadia dengan sopan. Bintang tersenyum ramah padanya lalu beranjak menuju kamarnya. Dia sudah mendapat informasi dari sekertarisnya kalau istrinya juga sudah ada di rumah.

Diam-diam Nadia memperhatikan Bintang dari belakang, walaupun sudah berusia tiga puluhan tapi Bintang masih terlihat sangat muda dari usianya. Tubuh tinggi tegapnya membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona. Belum lagi senyuman manis setiap kali dia melengkungkan bibirnya, bisa membuat siapa saja yang melihat senyuman itu pasti ingin melihatnya lagi dan lagi.

“Sayang banget sudah menikah sama nenek sihir” kata Nadia dengan suara sangat pelan yang mungkin hanya dia yang mendengarnya.

Sang Nyonya sedang tidak enak badan, jadi dia meminta makan malam di antar ke kamarnya saja. Bi Mina sudah menyiakan makanan dan menyusunnya di atas nampan, tapi karena agak berat sehingga meminta tolong pada Nadia untuk membantunya membawa nampan itu ke atas.

“Hati-hati, jangan sampai jatuh” kata Bi Mina yang berjalan di depan Nadia. Sesampainya di depan kamar, Nadia memberikan nampan itu kepada Bi Mina, lalu wanita tua itupun masuk ke dalam kamar setelah mengetuk pintu. Melihat neneknya sudah masuk, Nadia pun kembali ke dapur untuk membantu Tuti dan Amy membersihkan.

Belum berapa langkah Nadia meninggalkan tempat itu, sudah terdengar bunyi piring berjatuhan.

“Praaang praanggg”

Nadia kembali dan sedikit membuka pintu kamar itu. Dia melihat Neneknya sedang berlutut di depan Sarah dengan air mata yang berlinang.

“Sudahlah sayang, Bi Mina tidak sengaja menumpahkan makanan itu di baju kamu” Bintang mencoba menenagkan Sarah.

“Kamu tahu berapa harga baju ini, hah. Gaji kamu setahun tidak akan cukup membeli baju ini”, teriaknya. Ternyata Bi Mina tidak sengaja menjatuhkan kuah ayam saos pedas di gaun tidurnya yang membuatnya marah besar.

“Maafkan saya, Nyonya. Saya benar-benar tidak sengaja” kata Bi Mina dengan terisak, dia masih berlutut di depan Sarah.

“Kamu tidak akan terima gaji sampai gaji kamu cukup untuk membayar harga gaun ini” kata Sarah melemparkan gaun tidurnya yang sudah dia lepas tepat mengenai wajah Bi Mina. Padahal gaun itu masih sangat layak di pakai, toh juga dia hanya memakainya di dalam kamar saja selama beberapa menit karena bintang pasti akan melepaskannya untuk bisa menikmati tubuh indah istrinya itu kalau dia lagi dalam mood yang baik.

“Jangan, Nyonya. Saya membutuhkan uangnya untuk biaya kuliah Nadia” mohon Bi Mina. Bintang hanya bisa diam saja karena tidak ingin berdebat lagi dengan Sarah tentang Bi Mina. Dia hanya memberi kode kepada Bi Mina untuk membereskan pecahan piring dan makanan yang berserakan. Dia pasti tidak akan tega melihat Bi Mina tidak mendapatkan upahnya.

Sementara itu di luar pintu, Nadia yang melihat semuanya benar-benar terbakar amarah. Dia mengepalkan tangannya erat dengan kilatan api membara di matanya. Meski begitu, dia tidak bisa melakukan apapun untuk membela Neneknya. Mereka masih membutuhkan tempat tinggal dan juga mengumpulkan uang untuk biaya kuliah dan membeli rumah kecil saat mereka keluar dari rumah itu nantinya.

Nadia buru-buru pergi saat melihat Bi Mina akan segera keluar, dia tidak mau kalau Bi Mina sampai tahu dia melihat apa yang terjadi di dalam. Bi Mina pasti akan sangat terluka jika mengetahuinya, biarlah dia menyimpan semuanya sendiri.

“Nek” Nadia menghampiri Bi Mina yang baru turun dari tangga, gadis itu pura-pura tidak melihat mata yang masih basah Neneknya.

“Ayo makan, aku sudah lapar banget” kata Nadia dengan manja. Dia tahu kalau Bi Mina paling suka saat dia merengek minta makan karena biasanya gadis itu sangat malas jkika berurusan dengan makanan.

“Ayok, Nenek juga sudah lapar” kata Bi Mina. Wanita itu bersikap biasa saja seolah tidak ada yang sudah terjadi padanya. Nadia lalu merangkul Neneknya ke dapur lalu makan bersama dengan pikiran masing-masing.

‘Aku pasti akan bikin perhitungan dengan kamu, tunggu aja’ kata Nadia dalam hatinya.

Bahkan sampai di sekolahpun, Nadia masih teringat kejadian semalam. Hatinya sakit melihat Nenek yang di sayanginya di perlakukan seperti itu oleh Sarah. Walau bagaimanapun, Bi Mina jauh lebih tua darinya, bagaimana mungkin dia membiarkan orang tua berlutut di depannya.

Nadia kembali tersulut emosi mengingatnya.

“Brengsek” makinya.

“Lagi marah sama siapa sih” kata Vanesa teman baiknya, entah dari mata gadis itu tiba-tiba ada di hadapan Nadia bersama Angel. Mereka bertiga adalah teman satu geng di sekolahnya.

Vanesa berasal dari keluarga berkecukupan, semua kebutuhannya sudah terpenuhi tanpa kekurangan apapun. Tapi orang tuanya terlalu sibuk hingga dia tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya.

Sedangkan Angel berasal dari keluarga sederhana, walaupun begitu dia tidak pernah kekurangan apapun. Tapi Ibunya selalu membandingkan dirinya dengan kakaknya yang selalu berprestasi membuat dirinya merasa kasih sayang orang tuanya hanya untuk kakaknya saja, dia selalu di abaikan.

Maka dari itu mereka mencari kasih sayang dari orang lain, Vanesa dan Angel adalah sugar baby mereka berdua punya sugar dady yang memberikan apa yang tidak mereka dapatkan di rumah.

“Biasa, nenek lampir bikin ulah lagi” jawab Nadia dengan kesal.

“Sarah Diandra?” tanya Angel yang di jawab anggukan kepala dari Nadia.

“Aku pengen banget bikin dia merasakan apa yang aku rasa, marah, kesal. Aku mau dia menderita” kata Nadia berapi-api.

Vanesa dan Angel memperhatikan Nadia dengan seksama. Gadis itu cukup cantik dan mungkin akan sangat cantik jika dia mau berdandan, mengubah gaya rambut dan juga pakaiannya.

“Aku ada ide yang di jamin bikin Sarah Diandra menderita, saking menderitanya dia mungkin tidak mau lagi hidup di dunia ini” kata Vanesa yang membuat mata Nadia berbinar mendengarnya.

“Apa?” tanyanya tidak sabaran.

Vanesa dan Angel saling tatap lalu tersenyum.

“Ambil suaminya” kata Angel blak-blakan.

“Apaaaaaa? kalian gila? Tuan Bintang itu sangat mencintai Sarah Diandra tahu, lagi pula aku mana berani melakukan itu, yang ada Nenek akan mengusir aku. Aku nggak mau, ide yang lain saja” tolak Nadia dengan cepat.

“Itu sama saja jadi pelakor” katanya lagi.

“Katanya mau bikin Sarah Diandra menderita” Vanesa mencoba memanas-manasi Nadia.

“Lagi pula aku tahu kalau kamu itu suka kan sama Tuan Bintang kamu itu” tambah Angel.

“Bayangkan, kamu berhasil membuat Sarah Diandra menderita sekaligus mendapatkan Tuan Bintang pujaan hati kamu” perlahan-lahan pikiran Nadia mulai di rasuki hasutan teman-temannya. Dia diam berfikir sejenak.

“Urusan Nenek Mina bisa belakangan, lagian juga kamu kan cucu satu-satunya, jadi tidak mungkin dia tidak memaafan kamu” tambah Angel. Nadia masih diam mempertimbangkan hasutan teman-temannya.

“Tapi apa Tuan Bintang bisa tergoda sama aku, dia lihat aku setiap hari kayak liat anak kecil” katanya.

“Tenang aja, aku ada ide” Vanesa dan Angel lalu menarik tangan Nadia dan membawanya ke suatu tempat yang akan membuat siapapun yang melihatnya terpesona.

1
Acha Nita
Bagus cerita novelnya semoga kedepan mengeluarkan novel baru laginAmin 😘😘
Gamar Abdul Aziz
wow ide konyol
Esti Esti
keren banget aku suka
Esti Esti
🤣🤣 pembaca baru thor selalu degdegan baca setiap bab
Muslimah 123
123
sri afrilinda
Suka sama cerita@... kereen thour 🤗🥰💪
sri afrilinda
Luar biasa
Dearrifa_Rifa
bagus.
Araaa
bjir
Dearrifa_Rifa
Haduh, si nenek juga agak² nih..
Dini Mariani s
Biasa
Dearrifa_Rifa
sebenernya meskipun istri sahnya licik/jahat/bersalah juga tetep aja merebut suami orang itu gak baik, tp ini hanya novel ya.. buat hiburan aja,
kalau di kehidupan nyata sudah pasti salah.
Anonymous
keren
halimah abdul hayes
Jangan salah kan Bintang dan Nadia kalau tanggungjawab seorang isteri tidak dijalankan
halimah abdul hayes
Sombong mmg dibencilah oleh orang lain
Anonymous
keren
Yunis WM: Makasih dukungannya kk 🙏🏻💜
total 1 replies
Ida Zubedd
Luar biasa
Marianti Lim
nadia egois juga,apa salahnya lahir Caesar??? dikira lahir Caesar gak jadi ibu seutuhnya??? sama2 juga nyawa bisa melayang. ini bukan 1 baby tapi 2 loh n memang kebanyakan dokter pasti sarankan Caesar krn takut gak mampu di bayi ke 2
Marianti Lim
mendukung bukan berarti membiarkan istri bertindak seenak hati. kl sudah terbiasa susah dikasih tau apalagi diarahkan. manusia itu paling mudah terbuai terutama utk hal yg tidak baik. kl sudah kayak gini bukan hanya istri yg salah tapi suami juga salah
who i am?
di bab sebelumnya katanya tinggal nunggu hari aja,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!