Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembukaan restoran
Tidak terasa satu bulan berlalu, toko pun akan buka hari ini semua sudah selesai di renovasi,
"Luar biasa Gege ini sangat bagus dan cantik luas" ucap Ying Huan
"Benar Huan'er ini semua berkat kerja keras mereka dan saling membantu, lalu bagaimana dengan gadis pemusik" ucap Chun Lai
"Semua sudah siap Ge ," jawab Ying Huan
"Gege apa semua sudah siap untuk pembukaan hari ini" tanya Ying Huan pada Xiang mu
"Sudah semua Huan'er , tinggal buka saja apa mau buka sekarang" tanya Xiang mu
"Iya Ge bukalah sekarang" ucap Ying Huan
Tidak lama semua orang yang berdiri di luar pun masuk, saat mereka masuk mereka sangat suka dengan suasana di dalam
"Lihatlah ini sangat menarik begitu masuk sudah di sambut oleh musik yang sangat bagus aku suka disini" ucap si A
" Benar ini sangat luar biasa aku menyukainya makanannya juga sangat enak" ucap si B
Dan masih banyak lagi pujian untuk restoran Ying Huan yang di beri nama XIANG FULU
Hari ini semua berjalan lancar, tamu yang datang dari ber-bagai kalangan.
Malam harinya,
Saat ini Ying Huan sedang duduk di gazebo di taman rumahnya sembari membaca buku,
"Selamat malam Huan'er, maaf jika Gege datang mengganggu tapi ada yang harus di laporkan" ucap Xiang shu
"Selamat malam juga Xiang Shu Ge, iya tidak apa apa memenagnya apa yang mau di laporkan?" tanya Ying huan
"Tadi ada yang datang ke markas kecil, mereka datang meminta jasa kita untuk mencari seorang tabib yang bisa menyembuhkan penyakit kaisar, mereka sudah mencari keseluruhan kerjaan dan kisaran tapi tidak dapat menemukanya" ucap Xiang shu
"Apa tidak salah ge hanya mencari tabib mereka minta bantuan kita?" tanya Ying huan bingung
"Benar, mereka bilang karena mereka tau nama kita sudah banyak yang tau dan sudah banyak yang berhasil kita bantu maka mereka mencoba meminta bantuan kita" jelas Xiang shu
"Apa Gege tau penyakit apa yang di derita kaisar?" tanya Ying huan
"Tidak ada yang tau apa penyakit yang mulia kaisar" jawab Xiang shu
"Baiklah katakan jika kita setuju membantu dan bilang juga jika kita sudah menemukan tabib itu besok malam tabib akan datang" ucap Ying huan
"Tapi Huan'er tabibnya belum kita temukan bagaimana besok sudah ada" heran Xiang shu
"Aku sendiri yang akan mengobatinya Ge " jawab Ying huan dan itu mengejutkan Xiang shu
"Apaaa...! Apa Huan'er seorang tabib kenapa kami tidak ada yang tau?" heran Xiang shu
"Itu karena memang aku belum memberi tahu dan kita semua juga sehat semua kan ya jadi tu tidak ada yang tau" jawab Ying huan
"Benar juga, baiklah Huan'er gege pergi dulu untuk memberi kabar mereka" ucap Xiang shu
"Baik Xiang shu Ge , hati hati" ucap Ying huan
Setelah itu Ying huan pun melanjutkan membaca bukunya.
* * *
Sedangkan di posisi kediaman jendral Bai Song
Saat ini Bai Di Wei sedang mengamuk di dalam kamarnya karena tadi saat dia datang di acara pesta kehamilan putri mahkota, karena ini adalah cucu pertama raja Hong dan permaisuri mereka pun merayakan untuk berbagi kebahagian.
Niat hati Bai Di Wei ingin merayu putra mahkota, tapi malah rasa sakit dan cemburu yang Bai Di Wei dapatkan karena disana putra memperlihatkan kasih sayang nya pada putri mahkota dan rasa bahagianya serta saat Bai Di Wei menyapanya putra mahkota malah meninggalkan nya sembari bicara menyakitkan.
"Aaaakkkkhhhh... Aku tidak terima, bagaimana bisa bukan aku yang menjadi putri mahkota, aku lah yang lebih berhak bukan wanita j****g itu!" seru Bai Di Wei marah
"Lihat saja aku akan menyingkirkan wanita s****n itu dan anaknya, kau tidak akan pernah bahagia karena aku lah mimpi burukmu wanita s****n" ucap Bai Di Wei dengan menyeringai jahat
Sedangkan di luar kamar para pelayang hanya bisa menahan nafas dan takut menjadi sasaran kemarahan nona kedua mereka
Kediaman itu sangat sepi sekarang karena hanya jendral Bai dan nyonya Ning ma serta Bai Di Wei saja yang ada di rumah itu karena nyonya tua pergi dari rumah itu setelah tau jika cucu kesayangan nya telah pergi dari kediaman jendral Bai.
Keesokan malamnya
Malam ini waktunya Ying Huan untuk pergi ke istana karena akan mengobati kaisar,
"Huan'er apa kau sudah siap" tanya Chun Lai
"Sudah Chun Lai Ge, ayo kita berangkat ohya apa Xiang shu Ge dan Xiang Li Ge sudah siap juga?" tanya Ying huan
"Sudah mereka sudah menunggu di dekat kereta, jangan lupa cadar mu" ucap Chun Lai
"Iya Gege " jawab Ying Huan setelah itu mereka pun pergi keluar menuju mereka mereka setelah itu mereka pun berangkat menuju istana,
Tidak lama kemudian mereka pun sampai istana saat di depan gerbang kereta mereka di hentikan oleh penjaga,
"Maaf ada keperluan apa anda datang ke istana" tanya penjaga itu
Mendengar pertanyaan itu Xiang Li mengeluarkan plakat organisasi nya.
"Kami dari XIANG DAI LU, kami sudah membuat janji dengan kasim Su dan panglima Daxia" ucap Xiang Li
"Maaf tuan jika kami menghambat perjalan anda silahkan masuk, kalian semua sudah di tunggu kasim di depan istana" ucap penjaga itu
"Baiklah terima kasih" ucap Xiang Li dan menjalan kembali mereka mereka
Tidak lama mereka sudah sampai di halaman depan istana dan di sambut kasim Su dan panglima Daxia
"Selamat datang tuan, apa anda membawa tabib itu?" tanya kasim Su penuh harap
"Tentu saja tuan kasim, kami sudah membawa tabib itu tapi aku minta jangan meremehkan dia saat anda melihatnya, cukup diam dan ajak kami ketempat kaisar, biarkan tabib kami memeriksa" ucap Xiang Li tegas
"Benar kami tidak mau adayang menghina atau meremehkannya jika tidak kami tidak akan membantu kalian" ucap Xiang shu dingin
"Baiklah tuan kami mengerti, jika begitu mari silahkan suruh tabib untuk keluar kita akan segera menuju kediaman yang mulia kaisar" ucap kasim Su
"Baiklah" jawab Xiang shu sembari pergi mendekat ke arah kereta Ying huan
"huan'er Chun Lai ayo kita turun" ucap Xiang shu
"Baik Gege terima kasih" ucap Ying huan
Setelah itu mereka pun jalan mendekat ke arah kasim Su dan lainya
Sedangkan kasim Su dan panglima Daxia melihat sang tabib adalah wanita pun sangat terkejut, tapi karena mereka sudah berjanji pada Xiang shu dan Xiang Li mereka pun diam, mereka pun merasakan aura yang kuat dari gadis tabib itu yang membuat mereka segan
"Salam tuan kasim Su dan panglima Daxia, saya Huan" ucap Ying huan
"Selamat datang nona tabib, maaf jika kami merepotkan anda malam ini" ucap kasim Su
"Tidak masalah tuan jika begitu lebih baik kita pergi sekarang tuan, karena akan semakin larut" ucap Ying huan
"Baik nona, mari nona ikuti kami" ucap kasim Su
Dan mereka pun mulai memasuki istana.
Bersambung