Keyra Putri Utami adalah nama yang di sematkan oleh kedua orang tuanya, sejak usianya delapan tahun dia mengalami kebutaan karena sebuah kecelakaan yang ikut menewaskan kedua orang tuanya.
Keyra di asuh oleh Paman dan Bibi yang begitu sayang kepadanya, yang menyebabkan kedua puteri Paman dan Bibi nya cemburu kepada Keyra.
Hutang sang Paman yang di lunasi oleh sahabat Pamannya kepada seorang juragan tanah, yang menyebabkan Keyra harus berakhir menikah dengan putera sahabat dari Pamannya sebagai penebus hutang keluarga.
Entah bagaimana nasib Keyra si Gadis Buta yang hanya mengenal satu warna saja dalam hidupnya yaitu Hitam, akankah seseorang mampu mengenalkan warna lain selain Hitam kepada Keyra?
Jika kebahagiaan itu harus di jemput, kenapa harus menunggu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putribulan21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulah Mariska
Keyra terkejut kala mendengar penjelasan mbak Lusi bahwa Mariska lah pelakunya, dia yang mengambil laporan keuangan untuk di presentasikan di meeting beberapa hari yang lalu.
Mariska masuk ketika Anton membersihkan ruangan mbak Lusi, kebetulan dia menemukan kunci laci yang tergeletak di atas meja mbak Lusi.
Ketika Mariska membuka laci tersebut dan menemukan laporan keuangan yang di kerjakan oleh Keyra, membuat Mariska bernafsu untuk mengerjai Keyra.
Namun rupanya dia salah menduga, Keyra memiliki salinannya dan berhasil membuat laporan keuangan tersebut dalam waktu kurang dari tiga puluh menit.
Mariska semakin murka karena Keyra mendapat pujian dari Dewa yang ternyata adalah suaminya, Mariska mengira jika Keyra adalah wanita peliharaan Dewa hanya untuk menuntaskan hasratnya saja.
Namun semua pemikirannya salah, ternyata Keyra adalah istri sah dari tuannya. Dewa sudah menikah rupanya, namun pernikahan mereka belum di publikasikan entah karena apa alasannya.
Dan kini Mariska harus menerima kenyataan bahwa Dewa telah memecatnya dengan tidak hormat, bahkan dirinya masuk ke dalam daftar hitam semua perusahaan.
"Key apa kata mbak Lusi?" tanya Inggit kepo.
"Kepo lo," jawab Keyra sambil menjulurkan lidahnya.
"Ish kasih tahu lah Key, gimana sih ah!" sentak Irna.
Keyra tertawa melihat Inggit dan Irna cemberut, dia tak menyangka teman temannya sekepo itu dengan dirinya.
"Hmmm kasih tahu enggak ya," goda Keyra.
"Ish buruan!" Inggit benar benar tak sabar.
Keyra pun tersenyum melihat tingkah sahabatnya, dia bahagia teman temannya begitu peduli padanya.
"Hilangnya laporan keuangan yang gue kerjain tempo hari itu adalah ulah Mariska," ucap Keyra.
Inggit dan Keyra pun menganga tak percaya, mereka bahkan memelototkan matanya.
"Gimana caranya itu si biang masalah masuk ke ruangannya mbak Lusi?" tanya Irna semakin kepo.
Lalu Keyra pun menceritakan apa adanya, membuat mereka semakin geram dan gemas ingin melabrak Mariska saat itu juga.
"Kalian tahan dulu emosinya, dia udah di tendang dari perusahaan ini kok," ucap Keyra tenang.
Inggit dan Irna pun memelototkan kedua matanya, mereka tampak benar benar shock mendengar apa yang di katakan oleh Keyra.
"Serius lo Key?" tanya Inggit memastikan.
"Seribu rius gue!" tegas Keyra.
"Akhirnya wanita biang masalah itu di keluarkan juga sama si tuan gunung es, mudah2an ke depannya enggak ada lagi masalah yang mengancam hubungan rumah tangga orang lain," cerocos Irna.
"Maksud lo apa Na?" tanya Keyra.
Lalu Irna dan Inggit pun menjelaskan bahwa Mariska adalah seorang wanita penggoda, dia pernah selingkuh dengan pak Bahrun mantan manager produksi.
Istri pak Bahrun menggugat cerai dirinya, bahkan pak Bahrun harus rela kehilangan pekerjaannya karena ulah Mariska, selain itu dia pun terlibat korupsi.
Dan karena pak Roni ada di belakang Mariska, jadi perusahaan mempertahankannya. Hingga hari ini, karena kesalahannya sudah tidak bisa di tolerir lagi dia di depak oleh perusahaan.
Karena mbak Lusi terus mengawasi, Keyra dan yang lainnya pun kembali bekerja dengan teliti. Mereka baru berhenti ketika jam istirahat tiba.
Kini mereka bertiga sudah ada di kantin untuk makan siang, mereka masih mendengar desas desus pemecatan Mariska di kantin.
Ada yang menyayangkan perbuatan Mariska, ada juga yang bersyukur karena pemecatan Mariska, sebab dia memang biang masalah.
Dia yang tergila gila dengan Dewa, mampu berbuat nekat demi nafsunya untuk menjadi istri dari seorang CEO.
**
Hari ini Keyra pulang sendiri, karena Dewa harus bertemu dengan klien penting. Sedangkan Dinda sudah pulang terlebih dahulu karena harus membawa motornya ke bengkel.
"Key lo balik sama siapa?" tanya Inggit.
"Gue sendiri kayanya," jawab Keyra.
"Naik taksi online aja yuk, bareng gue!" ajak Inggit.
Sebab arah rumah Inggit satu arah dengan rumah Keyra yang di berikan oleh Dewa. Akhirnya Inggit dan Keyra pulang dengan memesan taksi online.
"Key, Nggit gue duluan ya!" teriak Irna.
"Iya lo hati hati Na!" teriak Keyra.
Irna hanya membunyikan klakson saja tanda jawaban, Irna mengendarai motor matic nya. Arah rumah Inggit dan Irna berlawanan jadi mereka tak bisa pulang bersama.
"Biasanya pak Amir yang suka ngasih tumpangan, eh dia ada tugas keluar kota buat audit perusahaan cabang," jelas Inggit.
Keyra pun mengangguk membenarkan, Amir selalu mengajak siapa saja untuk pulang bersama jika mereka satu arah.
Karena Amir naik jabatan dan di pindah tugaskan ke luar kota, jadi mereka tak memiliki tumpangan gratis lagi dan harus naik taksi online.
Inggit pun memesan taksi online, setelah menunggu beberapa saat menunggu akhirnya taksi pesanan Inggit pun tiba, lalu mereka berdua pun segera naik taksi online tersebut.
"Key hari minggu jalan yuk!" ajak Inggit tiba tiba.
"Duh hari minggu tuh ya, hari di mana gue rebahan seharian sambil nonton drakor maraton, kayanya entar aja ah kalau udah ada ilham," jawab Keyra.
"Dih dasar si paling drakor," ledek Keyra.
Mereka pun membahas apa saja, sehingga waktu di perjalanan pun tak terasa, dan Inggit pun sampai di rumahnya.
"Sekali kali entar lo main dong Key sama si Irna ke sini," ajak Inggit.
"Iya entar kalau libur panjang ya," jawab Keyra.
"Ya udah lo hati hati ya Key, gue duluan," ucap Inggit.
"Iya bye gue balik ya!" teriak Keyra.
Inggit pun melambaikan kedua tangannya, lalu dia segera masuk ke dalam rumahnya, rumah tempat dia di besarkan hingga sekarang.
Sedangkan Keyra yang sibuk dengan ponselnya, memeriksa satu persatu pesan yang masuk ke nomor ponselnya.
Rupanya Dewa yang terus menerus menghubunginya sedari tadi, akhirnya Keyra memberikan share lokasi berjalan selama delapan jam kepada Dewa karena Keyra merasa kesal.
Dewa jadi terdengar posesif dari nada bicaranya, dan hal itu membuat Keyra sedikit kesal, padahal Dewa tahu bahwa Keyra sedang di perjalanan pulang.
Sengaja Keyra mematikan mode getar di ponselnya, dia hanya memakai mode silent tanpa getaran, jadi Keyra tak akan lagi mendengar panggilan telepon dari suaminya.
Tiba tiba mobil yang membawa Keyra di hadang di jalanan sepi, dua orang dengan memakai penutup wajah segera menodongkan pisau ke arah pengemudi agar dia turun.
Sedangkan Keyra di paksanya untuk tetap diam di tempat, membuat Keyra menjerit ketakutan.
"Tolong!" teriak Keyra.
"Diam!" sentak laki laki yang menggunakan penutup wajah.
"Keluar lo kalau mau nyawa istri dan anak lo selamat," paksa seseorang yang memakai penutup wajah.
Namun sebelum pengemudi taksi online itu keluar, dia sudah di seret paksa keluar oleh dua orang tersebut, sementara Keyra terus berteriak minta tolong.
Keyra tak bisa melawan ketika mulutnya di lakban dan kedua tangannya di ikat ke belakang, akhirnya si pengemudi online itu pun di pukul sampai pingsan.
Mereka berdua membawa Keyra ke suatu tempat, atas perintah dari tuan mereka, Keyra terus terusan menangis, dia teringat dengan apa yang Dewa katakan barusan.
Bahwa Dewa mengkhawatirkannya, namun Keyra tak mendengarkan Dewa yang menyuruh sopir menjemputnya.
"Mau ke mana dia?" tanya Dewa.
Jantung Dewa bertalu talu, perasaan takut itu menjalar sampai ke dasar hatinya.
Dewa pun segera menghubungi Keyra, namun tak ada jawaban dari ponselnya. Membuat Dewa merasa gelisah, akhirnya meeting pun di tunda karena Dewa harus mengikuti kemana Keyra pergi.
Tepat ketika Dewa masuk ke dalam mobilnya, ponsel Dewa berdering, tak ada nama kontak di ponselnya namun Dewa tetap mengangkatnya.
"Hallo keponakan tersayang, apa kau merindukan kekasihmu?" tanya seseorang di seberang sana ketika ponselnya di tempelkan di telinganya.
"Apa maksudmu?" tanya Dewa.
Wajah Dewa sudah menggelap, dia benar benar takut dan marah. Giginya bahkan bergemerutuk menahan amarahnya, sebelah tangannya terkepal hingga menonjolkan urat uratnya.
keyra itu istri nya dewa lohhh~/Bye-Bye//Chuckle/
jangan berharap terlalu tinggi nanti jatuh sakit/Slight//Chuckle/