Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35 Serangan Mental
Kenzi pun mengirim email itu dan esok ingin melihat bagaimana kondisi Rafli tersebut. Jika dirinya baik-baik saja Kenzi akan mengirim serangan lainnya yg lebih menyerang mentalnya.
"Aku tak sabar melihat reaksinya besok." gumam Kenzi dalam hati.
.
Sementara itu, Nino yg berada di rumah sakit karena sedang jaga malam dirinya sedang menggunakan komputer rumah sakit. Dirinya sedikit mengunggah artikel korban pelecehan di halaman blog rumah sakit. Seketika pasti semua pegawai akan membacanya besok. Nino pun tersenyum dan ingin agar Rafli merasakan siksaan perlahan-lahan.
"Besok nampaknya akan heboh.." gumam Nino tersenyum.
.
.
Esok harinya semua pegawai rumah sakit pun tengah heboh karena munculnya artikel lama disertai beberapa foto bukti mengenai pelecehan yg pernah terjadi di rumah sakit tersebut. Dan pelaku yg dituduh selama ini adalah Chandra ayah dari Nino. Tapi Nino menambahkan bukti lain kalau setelah ayahnya tiada pelaku masih melakukan aksinya diam-diam.
"Wah.. kau sudah baca beritanya?"
"Iya, sebenarnya siapa sih pelakunya.. aku jadi takut.."
"Benar, aku juga merinding saat membacanya.."
"Lebih baik kita resign saja jika sudah menemukan tujuan.. berbahaya jika kita tetap disini."
"Benar aku juga sedang mencari tempat kerja baru."
"Aku sampai menghubungi teman-temanku untuk mencari tempat kerja baru."
"Kabari aku jika masih ada lowongan."
Sementara itu Anderson yg lewat pun mendengar obrolan para suster tersebut. Dirinya yg penasaran pun membuka forum serta blog rumah sakit yg ternyata sudah penuh dengan komentar. Artikel-artikel yg berisi fakta itupun membuat Anderson senang karena memang itulah kenyataannya.
Dan lagi masih ada yg berani bicara di hadapan umum tanpa takut. Anderson pun salut pada orang yg melakukan ini. Jika dirinya bertemu orang tersebut Anderson ingin mengajaknya melakukan pembalasan dendam bersama-sama.
"Akhirnya muncul juga manusia pemberani disini." gumam Anderson dalam hati.
Dirinya pun masuk ke ruangan dokter residen dan mendengar mereka juga sedang membicarakan hal yg sama.
"Arne kau sudah baca forum dan blog kita?" tanya Kenzi.
"Iya.. akhirnya ada yg berani bersuara." ucap Arne.
"Aku salut pada orang tersebut.. dia sangat keren." ucap Kenzi.
"Dan saat ini semua orang dirumah sakit sedang membahas unggahan tersebut." ucap Anderson.
"Profesor." ucap Arne dan Kenzi.
"Apa kalian tahu siapa pengunggahnya?" tanya Anderson.
Keduanya pun menggelengkan kepalanya.
"Siapapun orang itu dia cukup membantu." ucap Anderson.
"Ternyata bukan hanya aku yg mengincar baj**n itu.. baguslah.. ayo hancurkan mentalnya sampai sehancur-hancurnya." gumam Kenzi dalam hati.
Kemudian Anderson pun memberi tugas pada mereka semua. Dan meski semua orang bergosip kondisi rumah sakit tetap kondusif. Unggahan itupun langsung dihapus sore harinya demi meredakan gosip.
"Wah unggahannya hilang.." ucap Kenzi.
"Benarkah?" tanya Arne.
Arne dan yg lainnya pun langsung membuka forum serta blognya dan ternyata unggahan itu sudah benar-benar dihapus. Sesuai dugaan Kenzi, pasi Rafli akan meminta beberapa pihak untuk menghapus unggahan tersebut.
Sementara itu, saat Kenzi melihat Rafli nampak pria itu sedang berusaha tetap tenang dan ramah. Sepertinya sebentar lagi pria itu akan membuat pencitraan agar jabatannya bisa dipertahankan. Meski begitu tak dapat dipungkiri kalau Rafli mulai terlihat sedikit ketakutan.
.
.
Anderson pun mendapatkan kabar soal perawat bernama Susi yg menjadi salah satu korbannya. Dan Anderson malam itu mendatangi tempat tinggalnya.
"Permisi." ucap Anderson seraya memencet bel.
"Iya.." ucap Susi lalu membukakan pintu.
"Maaf menggangu apa anda bernama nona Susi.?" tanya Anderson.
"Maaf anda sepertinya salah alamat." jawabnya lalu menutup pintu.
Brakk..
"Hei.. tunggu dulu.. aku bukan orang jahat." ucap Anderson tapi tak juga mendapatkan respon dari Susi.
"Sepertinya dia mencurigaiku? apa sebelumnya ada yg mendatanginya ya." gumam Anderson.
Anderson pun memilih pulang ke rumahnya dan akan mencoba datang lagi nanti. Meski dirinya berharap Susi mau membantunya dan memperbaiki nama baiknya.
.
.
Disisi lain nampak Nino sudah tahu reaksi soal unggahannya di forum dan blog. Meski ini tak mudah dan beresiko setidaknya dirinya ingin menaikkan minat orang-orang tentang kasus ini. Dan jika ada salah seorang yg buka mulut maka semuanya perlahan akan terungkap.
Malam harinya Nino bekerja seperti sebelumnya, dan kali ini dirinya akan mengunggah kembali sesuatu yg lebih menghebohkan dari yg kemarin. Dan hal itu akan sangat membuat Rafli semakin tidak tenang.
Keesokannya, semua orang melihat lagi unggahan baru tersebut dan kembali heboh. Semua orang pun mulai mencari-cari fakta yg sebenarnya pada para seniornya. Tapi tak seorangpun dari mereka menjawab pertanyaan tersebut dikarenakan mereka sudah membuat surat perjanjian pada kala itu untuk tetap diam demi nama baik para korban.
"Kenapa ya para dokter senior tak bicara apa-apa."
"Iya, padahal mereka bekerja paling lama tapi tak memberi tanggapan benar atau tidak."
"Membuat orang penasaran saja."
"Bukan hanya penasaran, tapi aku juga takut lama-lama bekerja disini."
"Kau benar, bahkan orangtuaku memintaku resign."
Obrolan-obrolan itupun didengar oleh beberapa pihak dan Rafli semakin tak bisa tenang. Diruangannya dirinya sedang bicara pada orang-orangnya.
"Apa yg terjadi?? bagaimana bisa seseorang bebas memposting sesuatu di forum dan blog rumah sakit..??" tanya Rafli.
"Kami juga tak tahu tuan, padahal kami sudah mengganti paswordnya." ucap salah seorang.
"Ganti lagi dan jangan sampai ada yg memposting..!" ucap Rafli.
"Baik tuan."
Rafli pun emosi dan dirinya semakin ketakutan kalau aibnya diketahui oleh pihak atasannya. Dan lagi keluarga istrinya takkan terima akan tindakannya tersebut jika faktanya terbongkar. Dan mengenai email yg ia terima beberapa hari lalu, dirinya juga semakin takut dibuatnya. Bahkan Rafli jadi sulit untuk tidur belakangan ini.
Rafli pun dibayang-bayangi rasa takut yg menghancurkan mentalnya. Tapi dirinya berusaha tetap tenang dihadapan para bawahannya. Dan juga istri serta keluarganya belum mengetahui soal rumor ini.
Niatan Rafli mendekati Arne pun sepertinya harus ditunda apalagi Arne memiliki kakek yg cukup berpengaruh. Sekali saja dirinya berbuat kesalahan maka habis sudah karirnya. Hal itu membuat Rafli menjaga ketat barang pribadinya seperti ponsel ataupun laptopnya.
.
.
Ditempat lain, Anderson kembali mengunjungi tempat tinggal Susi. Lalu dirinya melihat Nino, dan masuk ke tempat tinggal Susi.
Anderson pun menunggu di depan pintu berharap Nino segera keluar dan menjelaskan apa hubungannya dengan Susi. Saat pintu terbuka, Anderson pun berpapasan dengan Nino dan Susi.
"Profesor.." ucap Nino.
"Kau lagi.." ucap Susi.
"Hai.. Nino bisakah menjalaskan siapa nona Susi ini?" tanya Anderson tersenyum.
"Nino, apa kau yg memberitahukannya? dasar anak kurang ajar.." ucap Susi marah.
"Tunggu kak.. bukan begitu." ucap Nino.
"Kenapa kita tak bicara saja di dalam, aku bukan orang jahat, bukankah begitu Nino?" ucap Anderson.
"Tapi ada perlu apa profesor dengan kak Susi.?" tanya Nino.
"Aku perlu dia sebagai saksi sebuah kejahatan yg diunggah di forum rumah sakit baru-baru ini." ucap Anderson.
"Baiklah, ayo kak kita bicara di dalam." ucap Nino.
"Hei ini tempat tinggalku jangan seenaknya." ucap Susi.
"Nona Susi kuharap kau bisa menjawab pertanyaanku.. dan aku bukan orang jahat disini." ucap Anderson.
"Ck.. baiklah." ucap Susi lalu menutup pintu setelah mereka masuk.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan