Sahabatku Musuhku
Arnetha adalah seorang anak tunggal dari pengusaha kaya raya. Ayahnya Richardo memiliki perusahaan yg bergerak di bidang tekstil dan tambang. Lalu ibunya seorang dokter dan kepala rumah sakit besar di kotanya.
Arne pun tumbuh besar dengan kasih sayang kedua orangtuanya. Keluarganya sangat harmonis dan hangat. Mereka biasa berkumpul saat sarapan dan makan malam. Semuanya nampak bahagia dan sempurna baginya.
Arne pun adalah gadis yg pintar, dirinya selalu meraih peringkat satu di sekolahnya. Bahkan cita-citanya adalah seorang dokter sama seperti ibunya. Arne merupakan gadis yg tekun dalam belajar, dirinya juga tak pernah membantah kedua orangtuanya.
Hidupnya bagaikan tuan putri dalam kisah keluarga kerajaan. Semua yg ia inginkan mudah didapatkan, belum lagi Arne adalah gadis yg terkenal cantik dan pintar di sekolahnya.
Cantik, pintar dan juga kaya raya, membuat Arne dikenal sebagai murid elit di sekolahnya. Banyak anak-anak laki-laki mengidolakannya dan menyatakan isi hatinya padanya. Tapi Arne tidak tertarik pada hubungan saat awal dirinya masuk ke sekolah menengah.
Arne hanya tau belajar dan belajar, dirinya juga selalu meraih peringkat pertama baik di kelas maupun juara umum. Begitu juga dengan segudang prestasi akademiknya selama dirinya bersekolah.
Arne pun memiliki teman dekat bernama Aini. Aini selalu menemaninya kemanapun. Mereka juga berbagi kisah bersama, belajar bersama, dan saling membantu saat Arne kesulitan.
"Arne ajari aku matematika.." pinta Aini.
"Boleh bagian mana yg kau tak paham?" tanya Arne.
"Bagian rumus ini.. sulit dan rumit."
"Kata siapa, kau hanya harus melihatnya dengan teliti." ucap Arne kemudian menjalaskan semuanya pada Aini.
Begitulah keduanya pun menjadi sangat dekat dan akrab. Bahkan Arne menganggap Aini adalah sahabat terbaiknya. Arne pun membantu Aini dalam belajar, sementara Aini membantu Arne dalam berbaur dengan lingkungan.
Saat kelas 11 Arne dan Aini pun tetap satu kelas, dan mereka menjadi semakin tak terpisahkan. Dan saat itu, muncullah anak laki-laki populer di sekolah mereka bernama Boy. Pria tampan dan cool itupun menarik perhatian banyak siswi di sekolah. Sementara Arne pun tak begitu tertarik, tapi itu berbeda dengan Aini yg mengaguminya diam-diam.
Pada jam istirahat, Arne dan Aini pun ke kantin bersama seperti biasanya.
"Arne makan di kantin yuk aku lapar.." ucap Aini.
"Oke.. aku juga lapar." ucap Arne.
Arne pun pergi bersama Aini dan mereka memesan menu masing-masing. Saat sedang makan berdua, muncullah Boy di meja mereka.
"Aku boleh duduk disini kan?" tanyanya membuat Aini terdiam.
"Silahkan, ini kan milik ibu kantin bukan milikku.." balas Arne cuek.
"Kalian hanya berdua?" tanya Boy lagi.
"Iya sesuai yg kau lihat." ucap Arne melanjutkan makannya.
"Kau Arne kan si bintang sekolah." ucap Boy.
"Iya benar." balas Arne.
"Kau tak tahu siapa aku?" tanya Boy lagi.
"Boy, murid laki-laki populer.. Benar kan?" balas Arne.
"Iya aku memang sepopuler itu." balas Boy.
"Aini, ayo kita ke kelas, aku mau baca buku." balas Arne mengabaikan Boy.
"Hei.. kau mengabaikanku?" tanya Boy.
"Memangnya kita sedekat itu ya.." balas Arne.
"Ayo Arne kita ke kelas." ucap Aini karena melihat Arne tidak nyaman dengan Boy.
"Maaf ya kami duluan.. " ucap Arne pada Boy.
"Ck.. sulit sekali bicara dengannya." gumam Boy.
Arne pun mengatakan sikap tak nyamannya pada Boy dengan Aini. Sementara Aini mendukungnya karena Aini menyukai Boy, jika sampai Arne bersama Boy maka pupus sudah harapannya mendekati Boy.
"Lain kali kita langsung pergi saja dan kau jangan tanggapi ucapannya." ucap Aini.
"Iya, aku akan mencobanya." ucap Arne.
"Lagipula, dari yg kudengar Boy adalah playboy dikalangan anak-anak." ucap Aini.
"Sungguh? Untung aku tak tertarik." ucap Arne.
"Makanya, kau abaikan saja dia." ucap Aini membuat Arne ilfil dengan Boy.
Tanpa Arne sadari, Aini menyimpan iri hati padanya. Dan Aini iri pada semua yg Arne miliki, wajah yg cantik, pintar serta berasal dari keluarga kaya raya. Sementara Aini, dirinya hanyalah anak dari orangtua yg berpisah. Aini tinggal dengan ibunya, dan hidupnya juga biasa saja tapi tidak juga hidup kekurangan.
Bahkan Aini tak tahu siapa ayahnya yg sebenarnya. Mau ditanya berapa kalipun ibunya hanya akan marah jika Aini mulai penasaran. Hingga Aini lelah bertanya.
Sementara Arne, kehidupannya sempurna dengan orangtua yg lengkap dan bergelimang harta. Bahkan saat pergi ke rumah Arne, Aini pun terus menerus merasa iri karena hidupnya bak tuan putri.
.
.
Dan Boy tetap tidak menyerah untuk mendekati Arne. Setiap hari selalu ada hadiah untuknya yg Arne berikan pada orang lain. Kadang coklat, atau barang-barang lain yg akan ia kembalikan pada Boy.
Tentunya itu juga berkat hasutan Aini yg meminta Arne menjauhi Boy. Tapi Boy pun tak menyerah dan terus mendekati Arne.
Hingga pada akhirnya mereka bertemu saat pesta ulang tahun pernikahan orangtua Arne. Boy datang dengan kedua orangtuanya. Disanalah Boy menyadari kalau Arne adalah anak dari teman bisnis ayahnya.
Boy pun melakukan pendekatan pada Arne dengan dalih teman sekolahnya pada orangtua Arne.
"Tante, Om.. aku juga satu sekolah dengan Arne." ucap Boy.
"Benarkah?" tanya Jeny.
"Iya tante..tapi beda kelas." balas Boy tersenyum.
"Arne, dia itu teman baik papa, kau juga harus berteman dengannya." ucap Richardo.
"Iya pa.." balas Arne tersenyum.
"Kalian bisa ngobrol disana ya, kami mau bahas bisnis." ucap Richardo.
Arne dan Boy pun bicara di taman, dan nampak Arne cuek pada Boy.
"Jangan pura-pura tidak kenal.." ucap Boy.
"Tapi kita memang tidak dekat kan." ucap Arne.
"Sekarang jarak kita hanya satu meter, tidak dekat dari mana.." ucap Boy mulai menggombal.
"Terserah kau saja." ucap Arne lalu duduk.
"Hei.. Arne jangan begitu aku hanya ingin mengenalmu." ucap Boy.
"Kita sudah berkenalan Boy." ucap Arne.
"Jadi, kau memang sedingin ini?" tanya Boy.
"Memangnya aku es." ucap Arne.
"Maaf bukan begitu, kenapa sih kau terus menjauhiku.?" tanya Boy.
"Kenapa ya?? kalau kuingat-ingat kau itu sok akrab, lalu banyak orang bilang kau itu playboy, lalu kau juga anak yg nakal yg suka bolos." ucap Arne.
"Maaf kalau aku sok akrab, aku juga anak yg nakal, tapi aku bukan playboy kau dapat info dari mana?" tanya Boy.
"Dari anak-anak.. semacam kabar burung." ucap Arne.
"Mereka sudah mencemari nama baikku, haruskah aku tuntut mereka?" tanya Boy.
"Lebay.." balas Arne singkat.
"Arne.. kau itu." ucap Boy.
"Memangnya aku peduli kau itu playboy atau bukan?" balas Arne.
"Itu artinya aku bisa mendekatimu kan?" tanya Boy.
"Arti mendekati yg seperti apa?" tanya Arne.
"Yah, semacam romansa remaja.." ucap Boy cengengesan.
"Aku harus fokus belajar agar diterima di universitas kedokteran, aku tak punya waktu dengan romansa remaja." balas Arne.
"Kau yakin? tidak menyesal." tanya Boy.
"Aku tak tahu, tapi tujuanku harus tercapai." balas Arne.
.
.
Sejak itupun, Arne mulai memperlakukan Boy lebih baik dari sebelumnya. Terlebih Boy adalah anak dari rekan bisnis papanya. Mereka mungkin akan sering bertemu kedepannya. Dan Aini agak kesal karena Arne memperlakukan Boy lebih baik dari sebelumnya.
Hingga suatu hari, diadakan kegiatan ekstrakulikuler mendaki gunung di salah satu klub sekolah Arne. Kegiatan ini pun dipastikan keamanannya dan diawasi oleh tenaga ahli.
Arne dan Aini pun memilih klub yg sama juga. Dan mereka berdua mengikuti kegiatan naik gunung ini. Saat tiba di lokasi, nampak terhampar pemandangan hijau yg indah.
Semua murid pun diawasi dan dilarang memisahkan diri dari barisan. Tapi Aini mengajak Arne untuk berfoto di suatu area yg dilarang karena berbahaya. Arne pun sudah menolak dan memberitahu Aini, tapi Aini memaksa dan akhirnya Arne pun berfoto dengannya. Tapi saat ingin berkumpul dengan teman-teman yg lain, Arne pun terpleset dan jatuh.
Arne pun meminta bantuan pada yg lain, dan teman-teman yg lain langsung datang membantu. Boy pun turun tangan dan maju lebih dahulu untuk memastikan medannya aman. Setelah berhasil menemui Arne, Boy pun memberikan aba-aba kalau jalannya agak licin dan harus berhati-hati.
Boy pun membantu Arne berjalan dan teman-teman yg lain membawakan tas Arne. Sementara Aini merasa sedikit bersalah, tapi juga iri karena Arne mendapat perhatian dari Boy.
Kaki Arne pun terkilir dan tak bisa berjalan, hingga akhirnya Boy menggendongnya sampai ke bawah. Meski malu tapi Arne memang membutuhkan bantuan Boy. Boy pun banyak memberitahu Arne soal mendaki gunung dan hal-hal yg harus ia jauhi. Bahkan Boy memberi pertolongan pertama pada Arne dan menemaninya hingga Arne dijemput oleh sopirnya.
Arne pun berterimakasih pada Boy, karena Boy tulus membantunya hari ini. Boy bahkan langsung turun membantu tanpa peduli siapa yg jatuh. Mereka pun jadi semakin dekat berkat insiden tersebut. Dan akhirnya mereka menjalin hubungan. Sementara Aini, tak bisa berbuat banyak karena Arne adalah sahabatnya. Dirinya pun hanya menyimpan semua perasaannya dalam hati berharap suatu hari muncul keajaiban.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Fatma Kodja
aini janganlah bermimpi bisa memiliki boy apalagi orangtuanya Arne dan boy memiliki hubungan bisnis sementara kamu hanyalah wanita biasa yang tidak jelas asal usulnya
2023-07-12
1